Like I Can [M]

By C-tyaaa

441K 37K 9.4K

Mature High rank: #1-taehyungkim (5 Januari 2022) #1-thv (16 Februari 2022) #1-btsff (21 Maret 2022) #1-btst... More

1.Take My Hand
2. Not expect
3. Different views
4. Not a thief
5. Meet again
6. Can't fall in love
7. Stubborn
8. Shocking heart
9. Give me your attention
10. Do the best for you
11. Just want this
12. Scared heart
13. don't understand feelings
14.don't love me
15.trying to let go
16.red cocktail
17. last memory before goodbye
18. Heart anguish
19. Don't touch mine
20. Logic or conscience
21.Valentine's Eve
22. Unexpected
23. Painful illusion
24. Please believe
25. Three points
26. Momentary fun
27. Take me
29. A little hope
30. Memories and future
31. because of the wind
32. Fear Heart
33. Warning
34. Failure
35. White lily
36. Elephant doll
37. Fragile heart
38. Trial plan
39. Can't have you
40. Ending Scene
Bonus chapter 1.
Bonus chapter 2
Bonus chapter 3

28. Please listen to me

9.5K 802 201
By C-tyaaa

Annyeong yeorobun...
TaeHee kembali lagi😉
Siapa aja nih dah greget bacanya?

Tim yang pengen cerai mana suaranya?

Tim yang ga pengen cerai mana suaranya?

Hahahaha

Selamat membaca 💜
.

.

.

Di sinilah Yunhee hari ini. Di lobi hotel yang sama dengan Taehyung. Kemarin malam dirinya di paksa manajer Moon supaya mau pergi ke Jepang menyusul Taehyung karena itu perintah langsung dari Taehyung.

Manajer Moon berhasil membujuk Yunhee karena dalam bujukannya di tambah kata yang panas dari kompor.

Manajer Kang menjemput Yunhee dari bandara lantas mengantar Yunhee ke hotel. Katanya Taehyung akan rapat satu jam lagi dan mungkin sekarang masih ada di dalam kamar hotelnya.

Ternyata Yunhee melihat Taehyung keluar dari lift lebih awal. Seketika hati Yunhee berbunga-bunga melihat suaminya yang tampan itu melangkah tegas memasukkan satu tangan ke dalam kantung celana. Yunhee sangat suka pesona Taehyung saat seperti itu.

Namun tetap saja Yunhee harus ingat kalau ia masih kesal dengan Taehyung dan berusaha untuk mengontrol diri. Ia meyakinkan diri untuk menghampiri Taehyung.

Baru sampai langkah ke tujuh Yunhee terpaksa harus berhenti karena Yerin tiba-tiba saja datang dan menggandeng lengan Taehyung.

Lagi-lagi ia di hadapkan pemandangan seperti ini. Yunhee tidak suka sekali. Manajer Kang ikut kaget melihat pemandangan seperti itu sampai menutup mulutnya.

Dada Yunhee naik turun. Tangannya mengepal erat ingin melempar dua orang didepannya menggunakan koper. Yunhee semakin kesal saat Taehyung tidak melihatnya malah sibuk berbincang dengan koleganya dengan Yerin masih menggandeng lengannya.

Kalau kembali pulang juga percuma. Andai saja saat ini Yunhee tidak berada di Jepang mungkin saja Yunhee langsung pulang. Masalahnya untuk kembali ke Korea pasti memakan waktu dan pastinya melelahkan.

Manajer Kang memposisikan diri berdiri di sebelah Yunhee berniat untuk memberikan penjelasan supaya Yunhee tidak semakin marah. Tapi terlambat karena Yunhee lebih dulu bicara.

"Pesankan kamar lain. Aku tidak ingin satu kamar dengannya!" Titah Yunhee tegas tanpa melepaskan pandangannya dari Taehyung.

Manajer Kang gugup sekali. Kemarin menghadapi kemarahan dari Taehyung sekarang Yunhee. Dirinya terjepit di antara dua gunung berapi yang aktif.

"Ma-maksud nyonya, nyonya ingin pisah kamar dengan pak direktur?" Tanya manajer Kang gugup.

Yunhee mengangguk tegas lalu berjalan lebih dulu meninggalkan manajer Kang. Manajer Kang menelan ludahnya kasar dan dalam hati mengumpati Taehyung yang tidak menyadari kehadiran Yunhee di sini.

-

-

-

-

"Nyonya ingin pisah kamar karena melihat anda Bersama nona Yerin saat di loby"

Satu kalimat yang memiliki efek besar untuk Taehyung. Selesai rapat pukul tujuh malam Taehyung langsung mendapat informasi seperti itu. Cepat-cepat Taehyung pergi meninggalkan ruang rapat dan tidak ikut makan malam bersama.

Pikirannya hanya satu. Yaitu, Yunhee.

Jarinya memencet bel kamar Yunhee brutal. Mungkin jika di biarkan bel itu bisa rusak oleh Taehyung.

Jantungnya berdebar kencang, hatinya semakin resah, pintu tak kunjung terbuka juga. Taehyung hampir kehilangan akal ingin mendobrak pintu hotel meski ia harus ganti rugi nantinya.

Tiga menit menunggu pintu belum juga terbuka. Taehyung mulai mengambil ancang-ancang akan mendobrak pintu menggunakan kakinya. Namun sebelum itu terjadi pintu pun terbuka. Belum terbuka lebar tapi Taehyung langsung melesat masuk begitu saja dan menemukan Yunhee dengan wajah setengah sadar karena baru bangun.

"Kamjagiya!" Kaget Yunhee ketika Taehyung memeluk dan menempelkan punggungnya di dinding kamar.

Pelukan Taehyung sangat erat dan membuat Yunhee kesulitan bernafas. Tangannya pun mendorong dada Taehyung supaya menjauh.

"Kau... Bi-sa membunuh--" Ucap Yunhee kesulitan.

Spontan Taehyung melepas pelukannya dan memegang pundak Yunhee. Yunhee mengatur nafas dan memegang dadanya dan memegang tangannya yang patah. Tak di sangka kekuatan Taehyung memeluk sesuatu se erat itu.

"Mian, aku terlalu erat memelukmu." Kemudian Taehyung ingin memeluk Yunhee lagi tapi segera Yunhee mendorong dada Taehyung untuk menjauh.

"Jangan peluk-peluk! Peluk saja simpanan mu." Jengkel Yunhee kemudian melenggang masuk meninggalkan Taehyung.

Padahal Yunhee sudah mengatakan pada manajer Kang supaya tidak memberitahu Taehyung nomor kamarnya. Manajer Kang tidak bisa di ajak kompromi.

Segera Taehyung mengejar Yunhee dan menarik lengan Yunhee hingga Yunhee berbalik menghadap Taehyung lagi.

"Apa sih Tae?!" Ketus Yunhee dingin menatap Taehyung malas.

"Kau marah padaku?"

Pertanyaan konyol apa itu. Tentu saja Yunhee marah. Yunhee memutar bola matanya malas ternyata sampai detik ini Taehyung belum terlalu mengertinya.

"Sebaiknya kau keluar. Aku ingin melanjutkan tidur ku." Tangan Yunhee terulur mempersilahkan Taehyung keluar dari kamarnya.

"Kalau aku tidak mau bagaimana?"

"Kalau begitu kau duduk diam di sofa itu jangan ganggu aku atau sentuh aku karena aku ingin tidur!"

Memaksa Taehyung keluar akan sia-sia jadi Yunhee tidak akan membuang waktu berharga untuk mengusir Taehyung si kepala batu.

Selanjutnya ia pun melangkahkan tungkainya kembali naik ke atas ranjang mencari posisi nyaman. Ia tidak perduli Taehyung mau duduk di mana asal jangan di ranjang.

-

-

-

-

Karena marah Yunhee benar-benar meninggalkan Taehyung tidur. Tidak hanya marah tapi efek lelah juga. Saat membuka mata ia di kagetkan lagi karena keberadaan Taehyung yang duduk di sofa depan ranjang menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan. Entah itu kemarahan atau rasa bersalah.

Yunhee mencoba untuk tidak menghiraukan Taehyung dan memilih untuk memejamkan kembali matanya.

Tapi detik selanjutnya tiba-tiba saja kakinya di tarik Taehyung hingga badan Yunhee tertarik ke bawah kemudian Taehyung langsung memposisikan dirinya tepat di atas Yunhee.

Jangan di tanyakan lagi bagaimana kondisi jantung Yunhee saat ini. Bibirnya sulit untuk terbuka mengeluarkan suara. Tampang Taehyung di atasnya terlihat cukup menyeramkan. Deru nafas Taehyung menerpa wajahnya belum lagi tatapan mata tajam Taehyung serasa menguliti Yunhee.

"Masih mengantuk, hemm?" Tanya Taehyung dengan suara deepnya terdengar berat sekali.

Ini seperti bukan Taehyung. Apa Taehyung di rasuki roh hantu Jepang sampai seperti ini?

"Kenapa diam saja, hemm?"

Yunhee hanya bisa mengerjap-ngerjap dan menelan ludahnya kasar. Wajah Taehyung mulai mendekat. Yunhee tahu apa yang diinginkan bibir itu. Secepat mungkin tangan Yunhee langsung membungkam mulut Taehyung, menahannya agar tidak berulah.

Tidak semudah itu. Taehyung menggunakan tangannya untuk mengunci kedua tangan Yunhee di atas kepalanya hati-hati karena satu tangan Yunhee belum pulih. Tiga jam lamanya Taehyung menunggu Yunhee bangun dari tidurnya dan sekarang Taehyung tidak bisa menahan lagi.

Bibir itu berhasil menempel dengan bibir lawannya, mengecup lama tanpa memberikan lumatan.
Bibir Taehyung menjauh kemudian menatap Yunhee lekat-lekat tanpa melepas pegangan tangannya.

"Kalau aku menginginkan mu malam ini bagaimana?"

Pertanyaan ambigu Taehyung sukses membuat Yunhee memblalak kaget. Hey Taehyung, Yunhee masih kesal dan kau belum minta maaf. Tentu saja Yunhee menggeleng menolak.

"Kenapa tidak mau? Terakhir kali kita melakukannya itu saat Valentine. Kau tidak ingin lagi, Hem?" Bersamaan dengan tangan Taehyung masuk ke dalam baju Yunhee menggelitik pusar Yunhee sampai Yunhee mengigit bibir bawahnya.

Yunhee memaksa diri untuk bicara dan berhasil. "Apa karena kemarin gagal melakukan dengan Yerin dan sekarang meminta ku?"

"Menurut mu apa aku melakukannya dengan Yerin kemarin?" Taehyung malah balik bertanya di susul tangannya yang semakin naik perlahan hingga ke batas dada dan perut.

Rasanya sangat menggelitik ketika jari-jari panjang Taehyung bergerak pelan memberikan sentuhan ringan. Yunhee hanya bisa memejam dan mengigit bibir bawahnya menahan sesuatu agar tidak keluar.

"Ba-gaimana aku tahu kau melakukannya atau tidak."

Tak terasa sekarang tangan Taehyung sudah menangkup salah satu gundukan kenyal milik Yunhee, memberikan sentuhan halus dan menggelitik di sana.

"Jadi sekarang kau bisa mengecek aku melakukannya kemarin atau tidak. Kalau aku melakukannya maka milikku hari ini tidak se keras biasanya." Perjelas Taehyung bersamaan meremas milik Yunhee hingga sang empu memejam.

".... tidak perlu. Aku tidak ingin tahu."

"Tapi aku ingin kau tahu."

-

-

-

-

"Tae-Hyung.... Hhh.."

Racauan dan desahan sudah beberapa kali keluar dari mulut Yunhee saat mulut dan lidah Taehyung bermain lincah di gundukan kenyalnya.

Gerakan Taehyung secepat kilat, tidak membiarkannya jeda sedikitpun. Bahkan kini ia sudah tidak memakai pakaian hanya tersisa celana dalam putih saja.

Berbeda dengan Taehyung yang masih berpakaian lengkap. Ini memang terlihat tidak adil. Tapi melakukan hubungan intim saat baru bangun membuatnya tidak memiliki persiapan dan perlawanan.

Jari-jari Yunhee masuk ke meremat surai hitam Taehyung memaksa supaya berhenti. Namun itu hanya berselang beberapa detik sebelum bibir kurang ajar Taehyung menyambar lehernya.

"Huhh..."

Selanjutnya Yunhee mengigit bibir bawahnya ketika jari-jari Taehyung mulai turun untuk mengelus pahanya. Rasanya sangat geli dan membuatnya merinding. Belum lagi lidah Taehyung begitu lihat berputar-putar di lehernya.

Wajah Taehyung kian mendekat ke telinga Yunhee dan berbisik. "Kau menyukainya, hem?" Di susul gigitan kecil di daun telinga Yunhee.

Entah itu sebuah sihir atau apapun itu. Setelah Taehyung berbisik Yunhee otomatis mengangguk lemas.

Seringaian muncul di bibi Taehyung. Hati punya puas ternyata wanitanya menyukai sentuhannya. And maybe Yunhee merindukan sentuhan ini.

Tidak menunggu lama lagi Taehyung langsung membuka semua kain yang membungkus tubuhnya hingga tak tersisa satu helai benang pun di sana.

Dada Yunhee naik turun melihat ukurannya. "Sejak kapan jadi sebesar itu?" Batinnya tak menyangka dengan ukuran milik Taehyung.

Reflek ia bergerak mundur saat Taehyung kembali ingin mendekat. Taehyung mengernyit heran dan memiringkan kepalanya.

"Wae?"

"A-aku... Takut." Gugup Yunhee tidak berani menatap Taehyung.

"Takut apa?"

Taehyung tetap mencoba mendekat dengan cara merangkak. Tampang Taehyung sekarang persis seperti bintang buas yang sedang mengincar mangsa.

Yunhee terus mundur hingga tubuhnya menempel di dinding kasur. Ini kesempatan bagus untuk Taehyung, segera Taehyung menghimpit tubuh Yunhee lantas berbisik.

"Bukankah kau suka yang besar, hem?"

Yunhee ingin menjerit. Bisa tidak kata 'hem' itu dihilangkan? Yunhee jadi gencar.

"Tapi itu...." Yunhee sedikit melirik ke bawah. "Kapan sampai besar seperti itu?" Bingung Yunhee lalu kembali menatap Taehyung lugu.

"Sejak kau membandingkannya dengan gajah."

"Kau mencoba ramuan itu?"

Taehyung berdehem sedikit malu untuk jujur jadi ia hanya mengangguk sekilas. "Supaya istriku puas."

Tidak lama setelah itu Yunhee kembali memejamkan matanya bersamaan meremas lengan Taehyung karena ia merasakan titik pusatnya berusaha di terobos.

Remasan tangan Yunhee semakin kuat hingga kukunya tercetak di lengan Taehyung. "Masih sempit rupanya." Gumam Taehyung masih berusaha masuk.

"Tae.... Huh..."

"Hem?"

Yunhee mulai tenang saat jari tengah dan manis Taehyung sudah masuk sempurna dan mulai bergerak maju mundur pelan-pelan.

Yunhee mengigit bibir bawahnya menikmati sensasi nikmat yang tiada tara. Tidak sesakit seperti pertama kali. Namun itu tidak berlangsung lama ketika jari Taehyung bergerak lebih cepat dan lebih masuk ke dalam.

"Ahh.... Taeh...." Rintih Yunhee terkesan memohon untuk berhenti.

Taehyung sungguh mempermainkannya, jari itu kembali bergerak pelan dan Yunhee kembali tenang. Hanya berselang sepuluh detik jari Taehyung kembali bergerak cepat.

Yunhee ingin menjerit dan menendang Taehyung kalau saja bisa. Nyatanya ia hanya bisa pasrah dan mengeluarkan suara-suara laknat yang memancing gairah.

Tidak perlu menunggu lama Yunhee pun mencapai klimaks sendiri. Jari Taehyung perlahan keluar dan basah karena cairannya. Dadanya naik turun, rasanya lemas tapi nikmat. Jujur, Yunhee ingin lebih.

"Basah sekali..." Taehyung menyeringai menatap Yunhee. Selanjutnya tangannya mengambil miliknya untuk di gosokkan di pusat tubuh Yunhee yang basah tersebut.

"Uhhh.... Ehmmm"

Milik Taehyung pun basah sempurna dan tinggal masuk saja. Namun Taehyung masih enggan langsung ke inti permainan. Melihat Yunhee berada di depannya dengan tatapan sayu, mulut sedikit terbuka dan dada yang naik turun menyebabkan dua gundukannya ikut bergerak menjadi kesenangan tersendiri untuk Taehyung.

Kebetulan sekali di sisi kanan ranjang ada kaca besar. Jadinya Taehyung bisa melihat apa yang mereka lakukan.

"Coba kau lihat ke kanan." Pinta Taehyung lalu mengarahkan pipi Yunhee ke kanan.

"Hah!" Kaget Yunhee melihat tampang mereka. Rasanya malu melihat bayangan mereka ternyata seperti itu kalau sedang bergulat. Ia pun menutup wajahnya dengan tangan.

"Jangan malu seperti itu. Kau jadi semakin menggoda ku."

"Pindahkan kacanya Tae. Aku malu."

Taehyung mengulas senyum lalu menjauhkan tangan Yunhee dari wajah. "Menungginglah." Bersamaan dengan Taehyung yang menjauhkan miliknya.

Mata Yunhee membola sempurna mendengar perintah Taehyung. Karena ia terlalu lama mencerna kata tersebut terpaksa Taehyung membantu Yunhee untuk menungging dan menghadap kaca.

"Ahhkkk....." Pekik Yunhee ketika Taehyung masuk tanpa aba-aba dan menyentak kuat di belakang.

Yunhee sama sekali tidak berani melihat ke depan karena di depannya kaca. Perlahan-lahan pun Taehyung bergerak. Tangan Taehyung memegang bokong Yunhee sedangkan tangan Yunhee mencengkeram kuat seprai.

Pertama terasa perih karena yang masuk ini ukurannya lebih besar. Namun itu tidak berselang lama sebab Taehyung sangat pintar membuat Yunhee merasakan kenikmatan yang tiada tara.

Ia merasa semakin nikmat ketika pucuk gundukannya di mainkan Taehyung sembari masih bergerak.

"Huhh...!"

Taehyung memejam, ini benar-benar nikmat. "Yunhee..... Ahhh" Taehyung menggeram di belakang dan semakin menambah kecepatannya.

"Tae!"

Yunhee terpaksa mendongakkan kepalanya ketika merasa ia akan mencapai puncaknya. Menyadari hal itu Taehyung semakin mempercepat gerakan dan memperdalam juga. Saking cepatnya tubrukan anatara kulit mereka terdengar bersamaan dengan suara desahan Yunhee sesuai irama hentakan.

Dan detik itu juga Yunhee semakin mencengkram seprai sampai berantakan, jari kakinya menekuk dan ia menunduk. Selanjutnya desahan mereka berdua keluar bersama bersamaan rahim Yunhee yang terasa hangat karena cairan Taehyung yang kembali masuk untuk kedua kesekian kalinya.

Itu belum selesai. Taehyung masih belum puas. Berbeda dengan Yunhee yang sudah kelelahan karena posisi tersebut.

Tanpa aba-aba, Taehyung memposisikan Yunhee untuk duduk. Kemudian Taehyung pelan-pelan bergerak ke pinggir ranjang supaya bisa memangku Yunhee.

Yunhee masih mengatur deru nafasnya setelah selesai pelepasan keduanya. Ini lebih memalukan. Posisi Taehyung yang memangkunya terpampang jelas di cermin.

"Kenapa harus di depan cermin lagi....?" Keluhnya menyandarkan punggungnya ke dada Taehyung.

Ia tidak habis pikir dengan apa yang di pikirkan Taehyung. Tiba-tiba masuk kamar tanpa mengucapkan banyak kata langsung memperkosanya. Wait! Kalau sudah suami istri apa di sebut di perkosa juga? Intinya Yunhee belum memberikan persetujuan.

Di belakang, Taehyung masih mencari posisi nyaman. Tangannya mengarahkan bokong Yunhee supaya duduk dengan benar. Merasa sudah nyaman selanjutnya ia memindahkan tangannya untuk meremas dua gundukan Yunhee. Dan hal itu di lihat Yunhee dari pantulan kaca.

"Kau belum mendapatkan persetujuan dariku tapi kau menyerangku. Itu di sebut pemerkosaan istri Tae!" Tegas Yunhee menatap Taehyung dari pantulan cermin. "Bahkan kau belum minta maaf padaku. Aku bukan pemuas nafsu mu Tae!"

Nada bicara Yunhee terdengar marah dan kecewa. Ia serasa di permainkan ketika berada di titik ini.

"Aku tidak tahu harus berbuat apa saat aku membaca pesan kau ingin cerai." Selanjutnya Taehyung menunduk, menumpu dahinya di pundak Yunhee.

"Jadi kau datang dan langsung berbuat seperti ini supaya aku tidak menceraikan mu?!"

Taehyung mengangguk. Tangannya berhenti memainkan gundukan kenyal Yunhee, ia memilih untuk memeluk Yunhee sekarang.

"Ini cara satu-satunya yang aku pikirkan. Jika setelah ini kau hamil maka kau tidak akan meminta cerai. Jangan pernah ucapkan kata itu lagi, aku tidak suka."

Kekesalan Yunhee masih ada namun hatinya sedikit tersentuh apa lagi saat merasakan pelukan hangat Taehyung. Apa pria yang berada di belakangnya ini setakut itu dengan kata 'cerai'?

"Kau menganggap pesanku itu serius?"

"Semua hal yang kau ucapkan padaku ku anggap serius. Jadi jangan pernah katakan itu lagi."

"Tapi--tapi kau memilih Yerin dari pada aku. Aku merasa kau tidak perduli padaku, kau lebih menyukai pekerjaan mu. Aku...." Yunhee menunduk tak kuasa melihat dirinya dari pantulan cermin. "Aku tidak suka kau yang seperti itu!"

Bulir bening itu lantas keluar. Ingatan bagaimana sikap Taehyung yang terlalu mementingkan pekerjaan, jarang menghabiskan waktu bersama, dan yang paling menyakitkan adalah Taehyung masih bercengkrama dengan wanita lain melebihi batas wajar. Ia tidak suka itu.

"Kalau kehadiran ku tidak begitu penting dalam kehidupan mu, untuk apa kita mempertahankan pernikahan ini?" Sambung Yunhee.

Taehyung yang berada di belakang Yunhee langsung merasa tidak enak mendengar keluh kesah hati istrinya. Hatinya tidak tenang melihat Yunhee menangis di depannya bahkan punggung Yunhee bergetar karena isakannya. Lantas Taehyung perlahan mencabut penyatuan mereka dan memposisikan Yunhee agar duduk menghadapnya.

"Jangan menangis...." Tangannya terulur menghapus air mata Yunhee namun Yunhee menepis tangannya.

"Kau tahu bagaimana sakitnya aku saat melihat kau dicium Yerin? Lalu kemarin saat kita vidcall kenapa Yerin bisa masuk kamarmu? Apa kau tidak memiliki batasan dengannya? Aku juga bisa seperti itu Tae!"

Taehyung memaksa menghapus air matanya tapi semua sia-sia karena air mata itu tetap keluar. "Bagaimana kalau kita akhiri saja ini?" Tawarnya menatap Taehyung sendu.

"Aku tidak mau!" Tolak Taehyung tegas.

Yunhee memejam sejenak hatinya perih sekali. "TAPI KAU TIDAK PERNAH MENGHARGAI KU!"

Secara paksa Yunhee melepas pelukan Taehyung lalu berusaha berdiri meski bagian pusat tubuhnya terasa kurang nyaman. Kenikmatan percintaan yang tadi ia rasakan seketika sirna. Semua hilang seperti asap.

"Yunhee dengarkan aku. Dengarkan penjelasan ku dulu." Pinta Taehyung berusaha menghentikan Yunhee yang sedang memakai pakaiannya kembali meski kesulitan karena menggunakan satu tangan.
Taehyung tidak perduli dirinya masih telanjang yang penting Yunhee mau mendengarkannya.

Yunhee tetap tidak perduli, ia menutup rapat telinganya supaya tidak mendengar panggilan Taehyung. Bahkan saat Taehyung berusaha memeluk dan memegang tangannya pun ia menepis dengan kasar.
Ia sudah lelah, sangat lelah.

Sekarang ia ingin pergi keluar tapi lagi-lagi Taehyung menahannya dengan cara memeluknya dengan erat dari belakang.

"Jangan pergi seperti ini. Dengarkan penjelasan ku dulu sayang..." Pinta Taehyung lirih.

"Jangan panggil aku seperti itu. Kau memanggilku seperti itu saat kau merasa dirimu salah." Ketus Yunhee seraya melepas pelukan Taehyung. "Lepaskan aku!" Ia terus meronta dan akhirnya pelukan Taehyung terlepas.

Taehyung kembali mencoba ingin meraihnya namun satu tamparan akhirnya Taehyung dapatkan. Tamparan yang sangat keras hingga telapak tangannya tercetak jelas di pipi Taehyung. Gerakan itu spontan keluar padahal ia tidak berniat menampar sekeras itu.

Taehyung pun langsung diam memegang pipinya yang terasa perih, sakit dan panas bersamaan.

Tangan Yunhee bergetar, ia merasa tidak enak namun di satu sisi ia merasa marah. Karena Taehyung diam ia pun memanfaatkan kesempatan itu untuk keluar kamar.

"Meski seribu kali kau mengajakku bercerai aku tidak akan mau!" Teriak Taehyung ketika Yunhee sudah berada di ambang pintu.

Yunhee diam sejenak lalu menoleh kebelakang. "Terserah mu! Aku akan tetap melakukannya."

Tidak lama setelah itu terdengar suara pukulan keras di susul retakan kaca yang pecah. Tangan Taehyung berdarah karena memukul kaca untuk melampiaskan emosi dan rasa bersalahnya tidak bisa membuat Yunhee mendengarkan penjelasannya. Bahkan saat Taehyung memukul kaca Yunhee melihatnya namun Yunhee mencoba untuk tidak perduli dan pergi dari kamar.

Tbc..

Cerai aja dah ya. Kasian Yunhee. Yuk Taehyung mau jadi calon duda nih, yang mau silahkan merapat dan daftarkan diri di kolom komentar.

Dobel up nya agak malam yaa

Taehyung said: tapi aku maunya Yunhee😭

Continue Reading

You'll Also Like

1M 103K 60
[SUDAH DITERBITKAN | TERSEDIA DI SHOPEE] Park Jimin, laki-laki yang kukenal dengan ketampanan nya dan sifatnya yang hangat. namun dia mempunyai sisi...
22.9K 2.1K 43
[ Season 1 COMPLETED ] [ Season 2 ON GOING ] Choi Eunha tidak dapat menampik takdir yang telah di tetapkan untuknya. Dia harus merelakan masa remaja...
145K 13.9K 34
Mature High rank: #2 Jiminpark (1 Desember 2021) #2 Park (23 Januari 2022) Bae Sunhee penjual bunga tidak sengaja bertemu dengan seseorang yang miri...
2.2M 103K 53
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞