Pak Dokter - taekook ☑

By peachyluvu

665K 44.7K 4.3K

Perjodohan yang tak terduga, antara Mahasiswa dengan seorang Dokter muda & tampan. Kim Taehyung dan Jeon Jeon... More

intro
🍓 01
🍓 02
🍓 03
🍓 04
🍓 05
🍓 06
🍓 07
🍓 08
🍓 09
🍓 10
🍓 11
🍓 12
🍓 13
🍓 15
halo?
🍓 16
🍓 17
🍓 18
🍓 19
🍓 20
🍓 21
🍓 22
🍓 23
🍓 24
🍓 25
🍓 26
🍓 27
🍓 28
🍓 29
🍓 30
🍓 31
🍓 32
🍓 33
🍓 34
🍓 35
🍓 36
🍓 37
🍓 38
🍓 39
🍓 40
🍓 41
🍓 42
🍓 43
🍓 44
🍓 45
🍓 46
🍓 47
🍓 48
🍓 49
🍓 50
🍓 51
🍓 52
🍓 53
🍓 54
🍓 55
🍓 56
🍓 57
🍓 Q&A time !!
🍓 58
🍓 Aca ❤
🍓 Papa 🌹
🍓 Epilogue ; Garis Takdir 💖
Coming Soon!! [ PDF PAK DOKTER 🌹 ]
[ OPEN PO PDF PAK DOKTER!! 🌹 ]
NEW BOOK! { GALAXY - TAEKOOK }
NEW BOOK! [ Dirty Hands ' Tangan Kotor ' - TAEKOOK ]
📣 BIG PROMO PDF 95%! CUMA 25RIBU BISA DAPET 28 PDF TAEKOOK! SERIUSAN! 🔥
ada yang masih mau ikutan PROMO PDF DISKON 95%? ISI 28PDF TAEKOOK CUMA 25RIBU!!
📣 BIG PROMO PDF 95%! ISI 28 PDF TAEKOOK CUMA 25 RIBU AJA! SERIUSAN!
📣 BIG PROMO PDF DISKON 95%! ISI 28 PDF TAEKOOK CUMA 25 RIBU AJA! SERIUSAN! 😍

🍓 14

10.3K 727 51
By peachyluvu

Tiga kali update dalam sehari nih!! 😍

Hayooo, jangan lupa ramein ya guys!!!





Enjoy!


[ 🍓 ]

Cafetaria dekat rumah sakit.

Kini telah menjadi saksi, sebagai pertemuan Taehyung dan Irene untuk kedua kalinya di hari ini.

Taehyung kembali memesan es americano, juga caramel macciato untuk wanita tersebut.

Ketika pesanan sudah datang, Taehyung menggeser minuman tersebut ke hadapan Irene.

"Silahkan, di minum?"

Irene terkekeh geli, "Padahal saya tidak minta di pesankan, lho. Tapi kenapa kamu lancang?"

Mendengar pernyataan itu, Taehyung tersenyum geli.

"Oh? Memangnya sudah berubah, ya?"

"Apanya?"

"Minuman favorit kamu?"

Sontak, Irene terdiam ketika Taehyung bertanya seperti itu.

Suasana yang terasa canggung, namun sebisa mungkin Irene jadikan seperti biasa saja.

"Saya tidak bilang begitu?"

"Oh, jadi masih tetap sama, ya?"

"Dokter Kim? kok anda banyak tanya sekali, ya?" sindirnya dengan kekehan kecilnya.

Taehyung hanya tersenyum simpul, sebelum akhirnya ia menyesap es americano nya.

"That's cold?" Irene bertanya. Yang seketika membuat Taehyung mengangguk untuk jawabannya.

"Oh? Tumben?"

"Gapapa, lagi pengen aja."

Irene pun akhirnya mengangguk patuh dan kembali memperhatikan suasana sore hari di cafe yang letaknya dekat sekali dengan rumah sakit.

"To the point, kenapa seorang Irene bisa ada di rumah sakit ini?"

Sontak, yang di tanya sedikit tertegun namun akhirnya wanita itu akhirnya menjawab.

"Hanya mengikuti arahan boss, yang menginginkan saya untuk di alih tugaskan ke rumah sakit ini."

"Oh ya?"

Wanita itu hanya mengangguk pelan.

"Ya, walaupun sebenarnya saya ngga pengin di pindahkan ke sini, tapi.. Apa boleh buat? itu sudah perintah?"

Lantas ucapan wanita itu membuat Taehyung terkekeh geli, sebelum akhirnya ia kembali memperhatikan wanita di hadapannya lagi.

"Apa alasan kamu yang ngga mau di pindah kesini?"

"Hm? You really know what i mean, Doctor Kim."

"—di antara satu, dua dan lain hal, mungkin itu faktor utamanya."

"Tidak ingin bertemu dengan saya lagi, right?"

Ucapan itu membuat Irene terkekeh geli, namun ia malah merotasikan matanya dan menatap minuman yang ada di hadapannya kini.

"Boleh di minum?"

"Yes, minuman itu di pesan untuk kamu minum, Irene. kenapa harus tanya?"

Wanita itu lagi-lagi mndengus dan mulai menyeruput sedikit saja minuman kopi tersebut dengan khidmatnya.

"Pertanyaan saya belum kamu jawab, so?"

"Right, dugaan kamu benar."

"Saya ngga mau di pindahkan kesini dengan alasan utama yang pasti sewaktu-waktu akan bertemu dengan kamu."

Gotcha.

Ternyata dugaan Taehyung benar adanya.

"Tapi kamu tidak bisa menolaknya, kan?"

"You got the point, jangan tanya saya lagi."

Lantas Taehyung kembali tertawa, hingga atmosfer kembali hening dan bingung akan melanjutkan obrolan seperti apa lagi setelah ini.

"Irene.. um.."

Wanita itu mengangkat sebelah alisnya ketika Taehyung kembali ingin membuka suara.

"Perihal.."

"Perihal hari itu.."

"Stop."

"Just stop, Kim."

"Saya ngga mau dengar apapun lagi tentang hari itu,"

"Irene, tunggu. Dengarkan saya dulu, saya belum selesai bicara?"

Wanita itu tersenyum simpul namun seolah menatapnya dengan remeh.

"Apa yang harus di bicarakan lagi? Semuanya bukannya sudah selesai?"

Ternyata, Irene sudah mengetahui lebih dulu, kemana arah Taehyung akan berbicara saat ini.

"Semuanya sudah masa lalu, dan saya juga mencoba melupakannya."

"But you go at that day, Irene."

"Saat itu, saya belum selesai berbicara, tapi kamu sudah pergi meninggalkan saya."

"Dan setelahnya, ketika saya akan menghubungi kamu, nomer kamu sudah tidak aktif dan semua sosmed kamu juga tidak bisa di akses, karena.. maybe kamu blokir akun saya semuanya?"

Irene sedikit tergelak mendengar semua ocehan Taehyung barusan.

"What do you mean? semuanya belum selesai?"

"Kim, dengar."

"Ketika kamu menceritakan semuanya dengan detail, dan menceritakan semua perjodohan yang akan kamu lakukan dalam waktu dekat di hari itu."

"I got the point. Semuanya udah terdengar, semuanya udah selesai, semuanya udah saya tangkap, jadi apa yang harus di jelaskan lagi?"

"—hari itu, hari di mana kamu menyudahi semuanya secara terang-terangan di hadapan saya, menyudahi hubungan kita yang beralaskan karena kamu akan di jodohkan?"

Irene lalu mendecih,

"Kamu tau perasaan saya bagaimana saat itu, Dokter Kim?"

"Sakit, sangat sakit sekali."

Mata Irene menatap mata Taehyung dengan nyalangnya,

"We really love each other."

"Kita sudah mencintai satu sama lain di saat itu,"

"Mungkin walaupun baru beberapa bulan saja menjalin hubungan, tapi kan tetap saja? semuanya terasa sakit, Dokter Kim."

"Menyudahi hubungan dengan adanya embel-embel perjodohan."

"Ahh, it's really hurt for me."

Irene tertawa rendah, yang pasti ia sedang mentertawakan kehidupannya sendiri yang selelucon ini.

Pegangan tangan Taehyung pada cangkir berisi americano itu pun menguat,

"I'm sorry, i'm really sorry for that."

Irene mengangguk,

"Sudah beberapa bulan lamanya, i wanna move on, jadi.. udah. cukup."

"Oh ya, perihal pernikahan kamu dengan seseorang yang di jodohkan sama Om kamu itu, gimana?"

Taehyung mengangkat sebelah alisnya lalu menghela nafasnya pelan.

"Semuanya lagi berjalan, ya.. walaupun ngga mudah? karena kita belum bisa love each other, jadi ya.. begitu.."

Tau? Disana Irene tertawa kecil, menggelengkan kepalanya dan menatap pria di hadapannya dengan tatapan penasarannya.

"Are you happy with that?"

"Are you happy with him?"

Pertanyaan itu, yang sontak langsung membuat Taehyung mengdongakkan kepalanya.

"I'm happy, menikah dengan seorang pria manis, yang manis mahasiswa, ternyata cukup happy."

"Oh, bagus lah kalau seperti itu, congratulations, ya?"

"No.. Karena belum pantas rasanya pernikahan kami ini di berikan ucapan selamat seperti itu."

"Why?"

"Karena, memang hati dia juga belum bisa sepenuhnya untuk saya, atau mungkin tidak akan bisa? atau tidak akan mungkin?"

Taehyung tertawa lagi, menyeruput americanonya sedikit lalu menatap kedua mata wanita itu secara bergantian.

"Terlepas dari perjodohan ini, i'm still love you, Irene."

"Ternyata, move on dari kamu susah juga."

"But, mau gimana lagi? semuanya udah berjalan, pernikahan juga sudah terlaksana."

"Aku ngga bisa ngapa-ngapain selain pasrah dan mencoba untuk menikmati kehidupan sampai kedepannya nanti."



Irene mendengus geli,

"You still love me, tapi kamu malah milih perjodohan ini."

"Kalau ngga gitu, aku akan kehilangan om aku, yang udah urus aku sampai sebegini lamanya, Irene."

Irene tertawa, "Kocak."

"Kenapa kamu kocak sekali sih, Taehyung?"

"Kamu ini udah dewasa, kamu seharusnya bisa menentukan mana yang lebih baik untuk kamu di masa depan."

"Memangnya harus bergantung terus pada Om kamu?"

"Irene, dengar."

"Kamu ngga akan ngerti, rasanya ngga mempunyai kedua orang tua dari kecil, kan?"

"Kan saya pernah cerita, sedari kecil, saya sudah di urus dan dirawat oleh Om saya."

"Maka, ya dengan cara apapun itu untuk berterimakasih kepada Om saya, saya harus menuruti kemauan beliau, Irene."

Alis Irene terangkat,

"Termasuk dengan keinginannya yang ingin menjodohkan kamu dengan bocah mahasiswa itu?"

Lantas Taehyung hanya bisa menghela nafasnya panjang lalu mengangguk mengiyakan.

"Taehyung, kamu mikir ngga sih perasaan aku kayak gimana?"

"Kamu pasti tau kan kalau hati perempuan itu akan lebih sensitif dari hati laki-laki?"

"Kamu menyudahi semuanya, apa bisa aku terima dengan gampang? Engga, Taehyung."

"Move on dari Dokter se-cerdas kamu itu ngga mudah."

"Kita sudah berteman cukup lama juga waktu masih jadi Dokter yang belum pro."

"Kamu bayangin aja, sehancur apa hati aku yang tiba-tiba di putuskan dengan alasan kekasihnya akan di jodohkan dengan orang lain?"

"Tapi.. ngga papa, semuanya lagian udah masa lalu, udah beberapa tahun silam juga."

"Aku juga udah lupa rasanya kita saling me cintai dulu kayak apa.." Irene tertawa Hambar.

"Kita dulu memang di persatukan untuk jadi sepasang kekasih."

"Dan sekarang, ternyata Tuhan mempertemukan kita lagi,"

"Tapi dengan cara yang sangat jauh berbeda dari ekspektasi."

"Sekarang, kita hanya di persatukan untuk memajukan kesuksesan rumah sakit ini, sebagai Para Dokter yang bekerja, yang menjadi partner satu sama lain."

Irene tersenyum lalu menggantungkan kembali tas nya di bahu dan berdiri dari duduknya.

"Terimakasih untuk caramel macciato-nya, Dokter Kim."

"Saya permisi."

Setelah itu, Irene pun melenggang pergi berjalan meninggalkan atensi Taehyung di salah satu meja cafetaria tersebut.

Irene sudah hilang dari pandangan, Taehyung mengacak rambutnya dengan frustasi.



"I still love Irene? Or already to love Jeongguk?"

"Sialan, pusing sekali.."


















[ 🍓 ]

Sebelum pergi dari sana, Taehyung sengaja bermain sosial media terlebih dahulu,

Hingga pada akhirnya, salah satu story seseorang menyita perhatiannya ;


[ Jeon Jeongguk Story ;

Caption ;  yang minta di beliin jam, terus di anter ke barbershop buat rapihin rambut, nih orangnya nih wkwk ]



Alis Taehyung mengernyit bingung ;

“ Siapa dia? ”

“ atau jangan-jangan si Eunwoo-Eunwoo itu? ”

“ Jeongguk? kamu pergi sama dia lagi hari ini? ”

Pertanyaan-pertanyaan pun terus bermunculan di kepala Dokter Tampan tersebut yang membuat pria itu menghela nafasnya pelan.

"Jadi benar ya, kamu memang ada rasa dengan lelaki yang bernama Eunwoo itu, bayi?"
















[ 🍓 ]


ya silahkan..

yang mau misuh-misuh, waktu dan tempat sangat di persilahkan yaa 🤗😂

Oh ya, cie ternyata Irene tuh mantannya Taehyung ya,

Waduh, sama-sama Dokter lagi tuh katanya 🤔



Hayooo kira-kira, kedepannya bakal kayak gimana nih ya konfliknya????





Yang penasaran, ramein terus aja kolom komentarnya yaa! ^^



See you!

Continue Reading

You'll Also Like

232K 34.9K 63
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
300K 19.3K 66
Wooyoung menjadi berandalan setelah ditinggalkan oleh kekasihnya keluar negeri. Mereka bertemu kembali saat San, kekasihnya itu menjadi guru BK di se...
26.2K 3.1K 27
"heh ini jemuran siapa sih nutupin jemuran gue" "Woi ini siapa yang maling es cream gue" "Motor siapa sih ini ngalangin gue aja" "Kunci mobil gue man...
177K 7.4K 30
⚠️ 21+ GAY AREA! MPREG! MISSGENDERING! ⚠️ Jeon Jungkook seorang feminime boy, namun kepribadian nya jauh dari kata feminime. Dia jatuh cinta dengan g...