*author POV*
Juan lagi jalan santai ke kelasnya,hari ini Alaska ga antar di kelas karena permintaan dari Juan.
Juan bersenandung kecil melewati ruangan-ruangan kelas, saat sampai di tangga menuju lantai atas suara Gria menghentikan langkak Juan.
"JUAN TUNGGU"
Juan balik badan,dia natap heran Gria yang ngos-ngosan.
"Abis maraton Gri?"
Gria natap sinis Juan, kemudian mukul kepala bagian belakang Juan pelan.
"Li dari tadi kaga nyaut gue panggil!"
Juan meringis,walau pukulan Gria itu pelan tapi tetap aja sakit karena tenana tuh cewe kek cowo.
"Hehehe sorry ga dengar"
"Ngelamun terus sih"
Kemudian mereka jalan bareng menuju kelas.
"Oh ya lu udah tugas Fisika?"
Juan kaget dengar pertanyaan dari Gria,bisa - bisanya dia lupa Ama PR tuh mata pelajaran satu.
"ANJIR GUE LUPA"
"Udah gue duga"
Gria natap sinis Juan,sedangkan Juan sekarang megang tangan Gria memohon pada anak itu untuk meminjamkan buku PR.
"Gri,pinjam punya lu dong plis"
Dengan malas Gria ngambil buku nya dalam tas dan nyerahin ke Juan.
"Nih"
"Makasih Gria"
Gria geleng-geleng ngeliat Juan lari masuk kedalam kelas.
"Bocah"
Gria menyusul Juan ke dalam kelas,ia duduk di tempatnya yang berada di depan Juan.Tidak lama Apta masuk ke kelas dengan riang.
"Pagi man teman"
"Wih ngerjain apa lu Ju?"
"Fisika lu udah?"
Apta ngangguk dengar pertanyaan Juan,seolah dia udah ga punya beban hidup lagi.
"Jelas dong"
Juan dan Gria menatap tidak percaya pada Apta,karena tidak biasa temannya itu mengerjakan PR.
"seriusan?"
"Jelas belum hehehe"
Tanpa merasa bersalah Gria nampol kepala Apta,dia kira si Apta serius.
"Yeh anjeng"
Apta menganduh,merasakan sakit pada kepala bagian belakangnya.
"Sakit asu"
Kemudian anak itu ikut menyalin PR Fisika milik Gria bersama Apta.
"Nih makasih Gria sayang"
Setelah selesai Juan nyerahin buku Gria kembali.
"eh Distha mana dah?"
Gria menggeleng karena tadi dia tidak berangkat bareng Distha.
"Telat kali"
Keduanya temannya mengangguk dan tidak lama bel masuk bunyi.
"Duh gue kebelet nih gue ke toilet dulu"
Apta jalan dekati Juan dan berdiri di samping remaja itu.
"Mau gue temanin?"
Juan menggeleng, emang dia bocil apa yang harus di temanin ke WC.
"Ka usaha kek bocil aja dah"
Dengan Cepat Juan keluar dari kelasnya menuju toilet.
Sedangkan kini Bacca dan kedua temannya twmfja berjalan bersama.
"Bacca, liat deh kek Juan"
Nela yang melihat Juan masuk ke dalam toilet,memberitahukannya pada Bacca.
Bacca menatap ke arah pandangan Dela,kemudian sebuah seringai tercentak di bibirnya.
"Bagus,dia lagi sendiri"
Adela menatap Bacca,dia takut bakal ketahuan sama guru.
"lu yakin bakal lakuin Bacca?"
Bacca menatap Adela tajam,apa wajah serius nya meragukan?
"Apa ada keraguan di wajah gue?"
Adela menggeleng takut melihat tatapan yang Bacca berikan.
"Kita ikutin dia"
Akhirnya mereka ngikutin Juan,melihat Juan masuk kedalam toilet mereka bertiga berdiri di luar pintu toilet tersebut.
"Mumpung sepi,kita tunggu sampai dia keluar"
Dan sekarang kondisi toilet lagi sepi mungkin karena udah Jam masuk.
"ah lega"
Juan keluar dari toilet, tanpa menyadari ada yang sudah menunggu dirinya.
"Hai Juan"
Juan menatap kaget ke arah Bacca dan kedua teman cewe itu,dia merasakan aura tidak menyenangkan.
"Kalian ngapain?"
Bukannya menjawab pertanyaan Juan,Bacca menatap kedua temannya memberi isyarat untuk memegang tangan Juan.
"EH LEPASIN GUE"
Juan yang kaget memberontak, tapi sayang kekuatan nya tidak sebanding dengan kedua cewe itu.
"dalam mimpi lu!"
Bacca natap sinis Juan,sekarang waktunya dia balas dendam sama Juan.
"Bawa kegudang belakang"
Mereka menyeret Juan menuju belakang sekolah, tanpa menyandari ada sepasang mata yang melihat perbuatan mereka.
"Gue harus kasih tau ka Alaska"
Orang itu pergi dengan cepat dari area toilet menuju kelas Alaska.
.
.
.
BRAK
Bacca membuka pintu gudang dengan kasar,sedangkan Juan tidak ada hentikanya berteriak .
"LEPASIN GUE"
Kedua teman Bacca menyeret paksa Juan,untuk masuk ke dalam gudang.
BUGH
Dengan kasar, kedua teman Bacca melempar Juan hingga Juan terjatuh di lantai.
"Anjing lu"
Bacca mendekati Juan, mencengkeram wajah Juan kuat.
"Berani lu ngatain kaka kelas?"
Juan natap sinis Bacca,dia cowo dia ga bakal takut sama Bacca.
"Gue ga perlu takut sama kakel jahat kek lu!!"
Bacca yang kesal menguatkan cengkeramannya pada wajah Juan.
"Sialan"
Plak
Kemudian Bacca menampar wajah Juan dengan kuat,Juan meringis merasakan sakit pada wajahnya.
"shtt"
"Itu buat lu yang rebut Alaska dari gue"
Plak
Lagi Bacca nampar wajah Juan, hingga menimbulkan warna kemerahan di wajah remaja itu.
"itu buat lu yang udah hina gue"
Kemudian Bacca mengalihkan pandangannya pada Nela.
"Del, mana ?"
Dela yang mengerti mengambil air kotor yang sudah mereka siapkan tadi.
"Nih"
Bacca nerima ember itu, tanpa belas kasihan Bacca menumpahkan air itu ke tubuh Juan.
"Rasain lu"
Juan yang merasakan sakit dan kotor pada tubuhnya,tidak mampu menahan air mata nya.
"Cih cowo bukan sih? gitu aja nangis!"
"Lemah banget"
Plak
Plak
Bacca kembali menampar wajah Juan tanpa ampun,Bacca akan membalaskan semua perbuatan Juan pada dirinya!
.
.
.
Sementara itu,Alaska lagi santai di kelasnya karena sekarang guru yang ngajar kelas mereka sedang ada kegiatan.
"Alaska"
"hm?"
"malam ini tading lawan Bagas"
"lu bakal datang?"
Alaska nganggur menatap, dia pasti akan datang melawan Bagas.
"Ya"
"Kita temanin gue, ga yakin sama tuh anak"
Karena mereka udah tahu Bagas itu orang nya licik,maka mereka harus berhati hati dan selalu bersama menghadapi Bagas.
BRAK
Suara pintu kelas yang di dobrak,membuat kaget semua penghuni kelas.
"WOY BERANI BANGET LU"
Gio yang kesal karena terkejut berteriak,membuat sang pelaku meneguk ludahnya kasar.
Cewe itu mengumpulkan keberanian untuk masuk ke kelas Alaska.
"ma maaf kak,a-aku perlu ketemu sama ka Alaska"
Teman-teman Alaska menatap heran cewe itu ada apalagi ?apa mau nyatain perasaan sama Alaska?
"Mau nembak Alaska?"
Pertanyaan Dari Rey di jawab gelengan oleh cewek itu.
"itu anu Juan"
Mendengar nama pacarnya Alaska berdiri mendekati cewe itu.
"Juan kenapa?"
Cewe itu neguk ludahnya kasar,melihat tatapan tajam dan nada dingin Alaska.
"Tadi aku liat ka Bacca bawa Juan ke gudang belakang sekolah"
"Shit"
Mendengar penurutan cewe itu,Alaska dengan cepat lari keluar kelasnya menuju gudang belakang sekolah.
"Susul Laska sekarang"
Teman-teman Alaska dengan cepat mengejar Alaska sebelum Alaska lepas kendali.
Mereka melewati kelas Juan dan pas sekali di depan pintu kelas ada ketiga teman Juan.
"Ehh mau kemana kalian?"
Dewa berhenti dan menatap ketiga teman Juan.
"Juan lagi dalam masalah ikutin kita"
Mendengar nama teman mereka di sebut, dengan cepat ketiga teman Juan mengikuti Alaska.
BRAK
Alaska dengan emosi mendobrak pintu gudang yang ada di belakang sekolah,namun tidak ada Juan di sana.
"JUAN"
BRAK
Lagi dia mendobrak pintu gudang yang lainnya karena banyak gudang di sana.
"JUAN"
Alaska mengacak rambut emosi,karena belum bisa nemuin Juan,Tian mendekati Alaska
"Ketemu Ska?"
Alaska menggeleng lemah,dia merasa sangat khawatir sama Juan sekarang.
"Ska coba gudang paling ujung"
Dengar ucapan Rey dengan cepat Alaska lari kegudang paling ujung.
BRAK
Alaska mendobrak pintu itu dengan emosi yang sudah memuncak.
"JUAN"
Alaska berteriak melihat Juan yang tak berdaya terbaring di lantai.
Sedangkan Bacca dan ketiga temannya menatap takut ke arah Alaska.
SALAH TARGET
Part ini sudah di revisi ulang,ada beberapa bagian yang di ganti dan ada yang di tambah kan, semoga kalian tetap suka.
Maaf jika masih ada kata-kata yang tidak tersusun rapi, serta huruf-huruf kapital yang berhamburan, bahkan Typo yang bertebaran.
Jangan lupa untuk FOLLOW VOTE TINGGALKAN KOMENTAR kalian
HEPPY READING