I Love My President Though He...

By MadeInEarthh

103K 5.5K 899

SELURUH KARYA MADE IN EARTH DILINDUNGI OLEH PROFESIONAL HUKUM PURE PUBLISHING!! PLAGIAT AKAN DIKENAKAN DENDA... More

Sinopsis
Prolog
He Is Psycho 1 : Aku Ini Sosiopat
She Is Psycho 2 : Suatu Hari Di Pagi Hari
He Is Psycho 3 : Hati Nurani
She Is Psycho 4 : Alberto
He Is Psycho 5 : Apa ... katamu?
She Is Psycho 6 : Samuel Hanya Milikku
He Is Psycho 7 : Sebenarnya, Siapa?
She Is Psycho 8 : Ayah Samuel
He Is Psycho 9 : Senapan
He Is Psycho 11 : Keluarga Besar Wilkinson
She Is Psycho 12 : Diskon 1 Gratis 1
He Is Psycho 13 : Membunuhnya
She Is Psycho 14 : Permen Kapas
She Is Psycho 15 : Bunuh Saja
He Is Psycho 16 : Nafelly Gila
She Is Psycho 17 : Selamat Tinggal ....
He Is Psycho 18 : Nafelly Berbohong
She Is Psycho 19 : Sadarilah Posisimu
He Is Psycho 20 : Dia Tidak Membencimu
ALVA ADA DI DREAME DAN INNOVEL!!
She Is Psycho 21 : Ada Yang Ditutupi
He Is Psycho 22 : Cinta Itu ....
She Is Psycho 23 : Kau Bukan Paman Alberto
He Is Psycho 24 : David
She Is Psycho 25 : Jangan Pergi
He Is Psycho 26 : Paman
She Is Psycho 27 : Dia Pasti Kembali
He Is Psycho 28 : Keluarga Wilkinson
She Is Psycho 29 : Aku Merindukanmu
He Is Psycho 30 : Tidak Boleh Mati
She Is Psycho 31 : Itu Hanya Selimut
He Is Psycho 32 : Keluarga Sultan
Giveaway

She Is Psycho 10 : Galaxy Wilkinson Philips

1.3K 162 43
By MadeInEarthh

"... Mommy bahagia melihat anak Mommy seperti itu. Kau terlihat sangat bebas, Sammy."

Ucapan Felly, ibu tiri dari Samuel itu tidak hanya didengar oleh orang-orang yang mengelilinginya, tapi juga didengar oleh seseorang yang baru saja akan menuruni tangga rumah ini.

Rumah ini luas. Sangat luas dengan teknologi paling canggih di dalamnya. Dan jarak antara tangga dan juga tempat berkumpulnya Felly sangat amat berjarak. Namun, pria paruh baya di depan Alberto itu mendengarnya dengan jelas dan kemudian terdiam.

Dia menatap dari kejauhan dengan pikiran yang Alberto sendiri tidak bisa menebak apa yang dipikirkan pria paruh baya itu.

Alberto yang berada di belakangnya pun ikut diam demi kesopanan. Mata Alberto menatap interaksi Nafelly dan Samuel dari kejauhan. Dan memang, Samuel terlihat sangat bebas.

Nafelly yang tahu mengenai sopan santun namun tidak mempedulikan hal rumit semacam itu, kembali menggoda Samuel di depan ibunya. Dan Samuel berteriak, hampir membanting tubuh Nafelly ke lantai namun berakhir dengan Nafelly yang melingkari tubuh Samuel dengan seluruh tubuhnya. Dan Samuel kembali mengumpat kasar, membuat orang-orang di sana tertawa.

Alberto sedikit tersenyum, namun pikiran yang tersisa dari ruangan Felix, masih berkumpul dan tidak bisa hilang.

Yah, walaupun memang pemikiran Samuel tentang datang ke masa lalu terdengar sangat fantasi, namun sebagai seorang sekretaris yang tidak mengecualikan segala kemungkinan, Alberto akhirnya mendengarkan apa kata Samuel. Dia meminta foto ibu kandung Samuel.

Ibu kandung Samuel yang bernama Nafelly Christine.

Tidak kurang, tidak lebih. Benar-benar sama dengan nama Nafelly yang masih hidup di depannya.

Tapi, foto yang diberikan oleh Felix itu ....

"Ini," kata Felix saat beberapa menit yang lalu. Mengulurkan sebuah foto pada Alberto.

Alberto yang diberi foto itu pun hanya dapat terkejut. "Ini ...."

"Ya. Aku merusaknya." Felix bersidekap dan menatap foto itu lurus-lurus. "Ketika masih kecil, Samuel terus memintaku untuk memberitahu wajah ibunya. Felly tidak ingin Samuel membenci ibu kandungnya. Jadi aku melubangi wajah gadis itu. Itu adalah satu-satunya foto. Pada zaman itu, ponsel tidak secanggih sekarang. Jadi tidak banyak foto yang dicetak. Tapi, jika kau menginginkan informasi mengenai wajah gadis itu, aku bisa mencarinya."

"Tidak, tidak. Ini sudah cukup." Alberto segera membantah dan terus memperhatikan postur tubuh Nafelly Christine yang ada di dalam foto.

Terlalu mirip.

Sangat mirip.

Saking miripnya, Alberto tidak tahu apakah itu tubuh Nafelly Christine zaman sekarang atau Nafelly Christine ibu kandung Samuel. Atau, apa semua tubuh wanita seperti ini?

"Tuan, apa Anda ingat wajah mendiang?"

"Tidak," jawab Felix. "Tapi mungkin Felly tahu."

Dan melihat bagaimana interaksi Nyonya Wilkinson dengan Nafelly, tentu saja keraguan mengenai Nafelly datang dari masa lalu, akhirnya teratasi. Felly tidak terkejut dengan wajah Nafelly, jadi tidak mungkin bahwa Nafelly yang ada di sini adalah Nafelly dari masa lalu.

"Aku sangat terkejut. Kau sangat mirip dengan kenalanku."

Alberto membeku seketika saat mendengar ucapan Felly. Nyonya Wilkinson itu sekarang sedang memegangi kedua tangan Nafelly dengan wajah merindu. "Aku hampir menangis saat melihat wajahmu."

Tubuh Alberto kini merinding seketika.

Tidak mungkin ... kan?

Tidak mungkin jika Nafelly Christine yang sekarang adalah ibu kandung Samuel yang datang dari masa lalu!

***

"Benarkah? Pasti dia sangat cantik!" Nafelly yang masih dipegangi oleh Felly pun hanya tersenyum senang. "Dan sangat baik juga jika dia mirip sepertiku!"

"Dan siapa yang berkata kalau kau baik?" Samuel yang tidak tahan dengan kelakuan Nafelly pun akhirnya ikut dalam obrolan.

Nafelly mendelik pada Samuel. "Setidaknya aku lebih baik darimu!"

"Hah! Benarkah?!" Samuel berucap sarkastik sekaligus menantang.

"Tentu saja benar!"

"Kalau begitu, apa kau menghasilkan uang?"

Nafelly kicep seketika. "K-kenapa aku harus melakukannya?"

Samuel tertawa mengejek. "Tentu saja kau harus melakukannya! Tidak ada orang yang tidak mencari uang di dunia ini!"

"Aku akan menjadi yang pertama, kalau begitu! Orang pertama yang tidak mencari uang!"

"Dan bagaimana kau bisa hidup nanti?"

Nafelly tersentak. Dia melotot pada Samuel dan berteriak. "Tentu saja kau yang akan memberikannya padaku!! Kau punya banyak uang!!"

"Uangku bukan untukmu!"

"Lalu untuk siapa?! Untuk ALBERTO?!"

"Alberto bekerja di bawahku! Tentu saja aku memberinya uang."

"Aku juga bisa bekerja!"

"Bekerja apa?"

"Bekerja sebagai istrimu!!"

Samuel merinding seketika. Wajahnya menampakkan keengganan luar biasa. Alisnya mengerut tajam, matanya melotot dan bibir atasnya naik seolah jijik dengan ucapan Nafelly. "Hati-hati dengan ucapanmu!! Ucapan adalah do'a!! Aku tidak ingin menikah denganmu!! Najis! Najis mugaladoh!"

Felly tertawa kencang, sementara Valerie hanya menggelengkan kepalanya.

"SAMUEL SIALAN!!" Nafelly berteriak dan melompat, memiting kepala Samuel yang lebih tinggi darinya. "Memangnya kenapa jika aku jadi istrimu?! Kalau kau tidak mau aku jadi istrimu, kau saja yang jadi istriku!!"

"Apa-apaan kau ini? Bicaranya sangat ngawur," kata Samuel dengan santai, sementara Nafelly bersusah payah mencoba memiting leher Samuel yang lebih tinggi darinya. Samuel mendorong wajah Nafelly agar menjauh darinya. "Menyingkir. Kau tidak lihat jika di depanmu ada banyak orang?"

"Aku tidak peduli!" Nafelly akhirnya hanya sekadar berhasil berada di punggung Samuel, semetara tangannya masih bergelantungan di leher Samuel seperti monyet.

"Turunlah!"

"Tidak!"

"Turun kau, pengemis bodoh!!"

"Berhenti berbicara padaku!!"

"Aku akan berhenti jika kau turun dari punggungku!!"

"SAYANG!! AKU DATANG!!!"

Teriakan nyaring itu membuat semua orang di sana kembali mengalihkan pandangannya ke arah lain. Seorang pria paruh baya segera berlari kecil layaknya bocah, dan memeluk Valerie dengan wajah memelas. "Sayang, aku merindukanmu!" desah pria paruh baya itu, menyenderkan kepalanya di dada Valerie.

Nafelly yang melihat bapak-bapak mesum pun, hanya dapat berkedip beberapa kali. "Siapa itu?"

"Ada. Orang tua tidak waras sepertimu. Jika kau tidak ingin tambah gila, menjauh darinya." Samuel menjawab.

"Alarick, ada banyak orang di sini." Valerie mendorong dada Alarick dengan lembut.

"Sebentar saja. Aku butuh mengisi energiku dengan pelukanmu," kata Alarick sambil mengeratkan pelukannya.

"Alarick!! Lihatlah sekitarmu!!" Valerie mendorong tubuh Alarick sambil menambah kekuatannya.

"Sebentar saja! Aku benar-benar lelah!"

"Alarick!"

"AAHH! KAU TIDAK MENCINTAIKU LAGI!!" Seolah didorong oleh tenaga besar, Alarick terjatuh dengan wajah memelas. Lebih tepatnya, dia menjatuhkan tubuhnya sendiri. "Kenapa kau begini?! Kenapa kejam begini?!"

Valerie menepuk kepalanya dengan lelah. "Ayolah, Sayang ...." bujuknya.

"Tidak!! Kau sudah tidak mencintaiku lagi!!" Alarick merengek dan menendang udara dengan kakinya. "Kau tidak mau dipeluk! Tidak mau dicium! Tidak mau berkata manis! Kau jadi dingin semenjak aku tua! Kenapa?! Aku tidak tampan lagi?! Atau kekayaanku kurang?!"

Valerie menepuk keningnya dengan pasrah. "Kenapa kau seperti ini?"

"Peluk aku, maka aku tidak marah!"

"Alarick!"

"Kau tidak mencintaiku lagi!!"

Rahang Valerie mengeras. Raut wajahnya menjadi dingin. "Jika kau tidak segera bangun sekarang, lihat apa yang bisa kulakukan nanti."

Ancaman bernada dingin itu membuat semua orang merinding. Tidak terkecuali Alarick yang segera berdiri dan mengejar Valerie yang berjalan pergi. "Vale!! Kenapa jadi kau yang marah padahal aku yang kesal?! Vale!! Sayang!!"

Setelah itu hanya hening sejenak sebelum Nafelly membuka suara. "Kau benar. Dia sangat tidak waras. Aku tidak mau dekat-dekat dengannya. Dia tidak sama sepertiku."

"Tentu saja," kata Samuel sambil tersenyum ke arah Nafelly. "Karena kau lebih parah."

"Berkacalah, bajingan!" kata Nafelly sambil mencekik leher Samuel dari belakang.

"UHUK! ITU SAKIT! ITU SAKIT!!" kesal Samuel sambil menepuk-nepuk tangan Nafelly.

"Hey! Hey! Hentikan!!" Seruan itu datang dari Felix yang berlari ke arah Samuel. "Apa yang kau lakukan pada anakku?!" kata Felix sambil memelototi Nafelly yang masih berada di atas tubuh Samuel.

Samuel yang masih tersedak malah menjawab, "Tumben sekali kau menganggapku anak."

Felix tersentak. Dia melotot setelah melirik istrinya sebelumnya. "H-hal kejam apa yang kau katakan?!"

"Kenapa kau sangat gugup seperti itu? Memangnya sejak kapan kau mengocehkan kata anakku-anakku?"

Felix mengedipkan matanya karena sebelumnya dia merasa baper dengan kata-kata Samuel.

"Jadi kau bukan anaknya? Baguslah, karena dia sangat menyebalkan." Nafelly yang masih digendong, malah menambahkan. "Dia juga bahkan menggoda Alberto, tadi."

Kali ini bagian Samuel dan Felly yang mengedipkan matanya berkali-kali. "A-APA?!"

Kedua subjek yang merasa terfitnah pun melotot mendengar ucapan itu.

Sementara Felix menyangkal kata, "TIDAK!!" dengan suara lantang, Alberto menghela napas panjang dan berkata, "Kenapa aku lagi?"

"Ya. Saat di mobil, dia merentangkan tangannya sambil berkata, come to Daddy! Benar-benar menjijikkan!"

Felly menepuk keningnya, sementara Samuel menatap ayahnya dengan pandangan kesal.

"Sudah kubilang, jangan kebiasaan melakukannya!" kata Felly dan Samuel bersamaan.

"Tapi aku hanya begitu pada Alberto saja!" Felix menyangkal dengan kuat. "Penyihir cilik ini yang terlalu mempermasalahkannya! Aku juga tidak melihatnya karena dia terlalu kecil!"

"Apa kau bilang?!" Nafelly memekik tidak terima.

"Nona Christina!" Alberto memperingati. "Bertindaklah dengan benar. Apa menurut Anda, itu sopan?"

"Tapi, dia yang mulai—"

"Nona Christina, apa saya memperingati Anda demi kebaikan saya? Atau demi kebaikan Anda?"

Akhirnya Nafelly hanya dapat cemberut saja dan diam.

Felix mengedipkan matanya berkali-kali. "Kenapa dia menurut padamu?"

Alberto menatap Samuel dan Nafelly bergantian. "Dan berdirilah yang benar."

Samuel segera menegapkan tubuhnya dan Nafelly buru-buru turun dari punggung Samuel.

Felix yang melihat adegan itu pun menarik napas dengan pandangan tidak percaya. "Bagaimana bisa?! Kenapa dia lebih menurutimu daripada aku?! Dia bahkan mengatakan hal-hal tidak sopan padaku!"

Alberto menghela napas panjang. "Sederhana saja. Saya tidak mengejek penyihir kecil atau pun pengemis pada orang yang baru saya temui." Ucapan Alberto membuat Felix mau pun Samuel tersentak karena merasa tersindir. "Jika ingin dihargai, maka harus menghargai orang lain terlebih dahulu."

"Seperti biasa, Alberto kita memang selalu bijaksana." Suara itu terdengar bersamaan dengan seseorang yang tiba-tiba muncul di samping Alberto dan melingkarkan tangannya di pinggang Alberto.

Melihat adegan itu, aura hitam berkumpul dengan tebal di sekitar tubuh Nafelly dan Samuel. Sedangkan orang yang dipelototi malah tersenyum dengan sangat lebar. "Halo semuanya! Galaxy Wilkinson Philips ada di sini!"

AKAN DINEXT SAAT VOTE SAMPAI 100 DAN KOMEN 20!!

TIDAK AKAN DINEXT SEBELUM TARGET TERCAPAI

Bagi yang lupa, Galaxy itu anak ke-dua Felix ya ges ya.

Continue Reading

You'll Also Like

659K 77.9K 45
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
4.8M 178K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
2.5M 270K 47
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
656K 1.2K 15
WARNING!!! Cerita ini akan berisi penuh dengan adegan panas berupa oneshoot, twoshoot atau bahkan lebih. Untuk yang merasa belum cukup umur, dimohon...