Cosplay Jadi Bumil

By Mentarijelita_

1.4M 129K 4.1K

Tifani Indriana Saimend. Gadis yang tengah menduduki kelas 12, penyuka anak-anak. Tapi tidak suka jika mamany... More

01. Tifani Indriana Saimend
02. Reinawa Casandra
03. Proses Pengisian Tubuh
04. Terbangun
05. Kembali Kerumah
06. Kembali Kesekolah
07. Seblak Coklat?
08. Teman Baru
09. Kantin
10. Ungkapan Laskar
11. Mangga Pembawa Berkah
12. Arena Balapan
13. Murid Baru
14. Triple Kejutan
15. Pasangan ke Acara Pernikahan
16. Bahagia dan Malapetaka
17. Kehancuran dan Penyesalan
18. Izin
19. Terselesaikan
20. Patah Hati Andreas
21. Pernikahan
22. Hampir Lupa
23. Mulai Bucin
24. Kepanikan Laskar
25. Soal Pengkhianat
26. Kilasan Masa Lalu
27. Siapa Farel?
28. Adik
29. Keanehan Bagas
30. Penyerangan Black Moon
31. Pengagum Axel
33. Perasaan Axel
34. Bantuan Laskar
35. Axel Jadian
36. Pajak Kaum Jomblo
37. Rencana
38. Kamar Baby
39. Baku Hantam prt.1
40. Baku Hantam prt.2
41. Anggota Keluarga Baru
42. Sadar
43. Bagas dan Bara
44. Nama
45. Bagas & Eci
46. Akhir yang Bahagia
Ekstra Part
Numpang Promosi

32. Axelia dan Axel

8.4K 979 10
By Mentarijelita_

Bangun pagi hal yang pertama Axel lakukan adalah mengecek handphone miliknya yang berada di atas nakas. Dengan mata yang masih agak terpejam tangannya terus meraba diatas nakas hingga menemukan bendak berbentuk persegi panjang pipih.

Membuka aplikasi whatsapp dan terdapat beberapa chat dari temannya dan terdapat beberapa pesan dari perempuan semalam yang tak sempat lagi dia baca keburu terlelap.

Aneh² gini nanti bakalan
Jadi istrinya kak axel

Kok nggak dibalas lagi sih?

Kak

Kak axel

Yaudah sampai bertemu besok
Mimpi indah kak axel, jangan
Lupa mimpiin aku ya

Axel menaikan alisnya bingung "nih orang satu sekolah sama gue apa gimana?" Tanyanya bingung.

"Bodoh amat, mendingan gue siap-siap kesekolah"

Mengambil handuk yang tergantung ditempat menyangkut baju kemudian berjalan masuk kedalam kamar mandi. Tak berselang lama dia keluar dengan hanya menggunakan handuk sebatas pinggang. Berjalan menuju lemari kemudian mengambil baju seragam dan memakainya.

Setelah menyelesaikan semua keperluan sekolahnya dia menuruni anak tangga dan langsung menuju ruang makan. Disana sudah terlihat kakek, papa Ibrano dan juga mama Hana. Alan? Entahlah mungkin saja dia belum bangun.

Menyelesaikan makannya dengan cepat kemudian melangkah keluar dari mansion. Sebelumnya dia sudah berpamitan dengan orang yang ada dimeja makan.

Motor Axel melaju membelah jalanan pagi yang belum ramai dengan kendaraan. Saat sampai didepan gerbang sekolah dirinya yang biasa disambut oleh teman-temannya kini malah disambut oleh seorang gadis cantik yang memiliki rambut sepingga, mata bulatnya yang kini tengah memandang binar kearahnya.

Tangan gadis itu terus dilambaikan kearahnya.

"KAK AXEL!!" teriak gadis itu yang rupanya memiliki suara yang cukup besar namun tidak cempreng.

Selesai memarkirkan motornya. Gadis itu berjalan cepat menemuinya yang berada parkiran.

"Huhuhu, kak axel kenapa nggak berhenti waktu aku panggil?" Tanya gadis itu terengah-engah karena mengejar Axel dari pagar hingga menuju parkiran.

"Kita kenal?"

Gadis tersenyum lebar "oh ya lupa, aku belum kenalin diri aku di chat. Kenalin nama aku Axelia, nama kita sama-sama kan? Kayaknya kita emang berjodoh deh" Ucapnya dengan kepercayaan diri tingkat tinggi.

Bagaimana mungkin gadis itu mengklaim dirinya sebagai jodoh dari gadis yang baru hari ini dia kenal langsung walau sebelumnya pernah kenal lewat chat.

"Jodoh" Saut Gerald yang baru datang dan diikuti oleh yang lainnya dibelakang.

Gadis yang diketahui betnama Axelia itu berbalik kemudian menampilkan senyuman kepada teman-teman Axel yang lain.

"Halo kakak semuanya!" Sapa Axelia dengah girangnya.

"Kenalin Axelia, istri kak Axel eh-maksudnya calon istri dan juga masa depan kak Axel"

Axelia menjabat satu persatu tangan teman-teman Axel.

"Gerald"

"Bili"

"Bagas"

"Ali"

"Aliando ya?" Tanyanya yang masih belum melepas tangan Ali.

"Hah?" Bingung Ali.

"Ya soalnya mirip Aliando bedanya rambut kamu nggak se gondrong rambut Ali"

Entah apa yang difikirkan Axel hingga memisahkan tangan Axelia dan juga tangan Ali.

"Jangan kelamaan"

Axelia menatap senang kearah Axel "kak Axel cemburu ya? Tenang aja kok, didalam hati aku cuma ada nama kak Axel seorang" Ucapnya sambil membentuk bentuk love dengan kedua tangannya.

"Cemburu? Cih nggak ada kata cemburu dalam kamus kehidupan gue"

"Yaudah aku tunggu sampai dalam kamus kak axel tertulis dua kata. Cemburu sama nama aku. Axelia yang nantinya akan menjadi pendamping hidup kak axel"

"Nggak akan terjadi"

Axel langsung meningalkan Axelia disana dan diikuti oleh teman-temannya.

"Semangat taklukin Axel" Ucap Ali.

"Sama-sama kakak yang kembarannya Aliando"

"aku bakalan berusaha buat dapetin hati kak axel!!" Teriak Axelia penuh semangat.

*****

Istirahat. Axelia sudah duduk disebuah bangku yang ada didepan kelas Axel. Sambil memainkan handphonenya, sesekali matanya menatap kearah pintu kelas itu. Menunggu dimana nantinya Axel akan keluar dari dalam kelas.

Tak butuh waktu lama, Axel sudah keluar dengan teman-temannya dan Axelia yang melihat itu langsung menghampiri Axel.

"Aku ikutan ya kak axel?" Pinta Axelia dengam jurus andalannya. Bukannya luluh Axel malah meninggalkannya.

"Kak axel nyebelin banget sih!" Rutuknya yang terus mengejar Axel.

"Kak axel tungguin calon istrimu ini!!"

Axelia terus berlari untuk mengejar Axel yang kini telah memasuki pintu kantin. Tanpa aba-aba tiba Axep berhenti membuat Axelia menabrak punggung tegap milik Axel yang cukup sakit karena mengenai hidungnya.

"Ssstt, kenapa berhenti sih. Sakit tau nggak" Kesal Axelia mengusap hidungnya yang tadi menubruk punggung Axel.

"Kita gabung sama Laskar disana" Tunjuk Axel pada meja yang telah diduduki oleh Laskar dan teman-temannya. Tapi masih ada tempat yang tersisa untuk mereka.

Mereka semua langsung berjalan menghampiri Meja itu dan langsung mendudukkan diri disana. Diikuti oleh Axelia yang juga duduk tepat disamping Axel.

"Kak Axel suka makan apa? Biar aku pesenin sekalian" Tanya Axelia menatap penuh tanya kearah Axel.

"Lo duduk, biar Bili sama Gerald yang pesenin. Sono lo berdua pesen" Perintah Axel.

"Cih! Kenapa nggak lo turutin aja sih kemauan calon masa depan lo itu" Decak Bili kesal. Kenapa harus dirinya yang selalu menjadi orang yang memesan makanan saat dikantin. Padahal sudah ada orang yang berlapang dada ingin memesan dan kenapa malah harus dirinya lagi.

"Udah sana pergi" Usir Axel.

Dengan kesal Gerald dan Bili pergi dari sana meningalkan mereka disana.

"Kak Axel perhatian banget sih" Goda Axelia mencolek pelan dagu Axel. Bahkan Axel tak menepisnya sama sekali.

"Kamu beneran suka sama Axel?" Tanya Eci menatap Axelia yang kini tengah menatap binar kearah Axel.

Axelia menoleh menatap Eci yang ada diseberang tempat duduknya "ya aku beneran suka lah sama kak Axel, kalau nggak mana mungkin aku bela-belain ikutan perpindahan pelajar"

"Jadi kamu siswa perpindahan pelajar?" Tanya Eci lagi.

Axelia mengangguk "yap! Dulunya aku sekolah disini lalu ikutan program perpindahan pelajar ke SMA Galaxy, tempat kak Axel sekolah dulu dan waktu itu aku tau kalau kak Axel pindah kesekolah aku dulu. Mau ikutan pindah juga malah dilarang sama ayah, yaudah ikutan program perpindahan pelajar selanjutnya dan akhirnya aku kembali lagi kesini"

"Nyari kerjaan"

"Ini juga demi kak Axel" Balas Axelia.

Terserahlah apa yang dikatakan Axelia. Axel tak terlalu memikirkannya. Hidupnya tengah susah sekarang dan ditambah kehadiran gadis aneh ini membuat hidupnya makin susah.

*****

Semua murid telah keluar dari kelasnya masing-masing. Karena bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Sama halnya dengan Axel dan teman-temannya kini tengah berjalan menuju parkiran.

Diparkiran terlihat seorang gadis yang tengah stay disamping motor milik Axel. Tangannya yang tengah bertumpu pada helm yang terdapat diatas jok motor itu. Saat matanya menangkap kehadiran Axel matanya langsung berbinar bahkan tangannya sudah bertepuk tak karuan. Lebay memang, tapi itu perasaan senang yang ditunjukkan oleh tubuh Axelia.

"Hi kak Axel akhirnya datang juga. Capek tau ningguinnya. Mana panas lagi" Keluhnya menyekat keringat yang membanjiri pelipisnya dengan sapu tangan.

"Emang siapa suruh nungguin gue?" Tanya Axel dengan raut wajah malasnya memandang gadis didepannya.

"Ini namanya berbakti sama pacar eh-maksudnya calon pacar dengan cara menunggu kamu untuk pulang bareng hehehe"

"Aku boleh bareng kak Axel nggak. Tenang, aku udah nyediain helm buat ngelindungi kepala aku dari berbagai macam hadangan masalah" Axelia menunjukkan helm miliknya yang berada dalam genggaman tangannya.

"Nggak"

"Ya, emangnya kenapa sih. Lagian arah kerumah aku juga sama sama jalan kerumah kak Axel"

"Pokoknya gue nggak mau"

"Pokoknya aku juga ngotot mau pulang sama kak Axel" Ujar Axelia tak mau kalah.

"Gue nggak mau, ini juga motor gue. Kenapa jadi lo yang naruh perintah?"

Axel melajukan motornya keluar dari parkiran. Menjalankan motornya untuk keluar dari area sekolah.

"Kak Axel tega banget ninggalin aku. KAK AXEL!!"

Entah apa yang Axel lakukan dia malah memberhentikan motornya kemudian menoleh kearah belakang tepat kearah Axelia yang kini tengah mencak-mencak. Namun dia langsung berdiri kembali dengan tegap menatap dengan senyuman kearah Axel.

"Buruan!"

"Hah?" Bingung Axelia menatap Axel didepannya.

"Yaudah kalau lo nggak mau bareng. Sebenarnya gue juga males ngajakinnya" Ucap Axel yang berniat melajukan motornya. Namun diurungkan dengan teriakan Axelia.

"KAK AXEL TUNGGUIN!!" Dia langsung berlari menyusul Axel yang ada didepan pintu keluar.

Tanpa menunggu lama dia langsung naik keatas jok motor milik Axel. Bahkan tadi terjadi sebuah goncangan karena dia semangat sekalu diajak pulang bareng Axel.

"Lo kalau naik motor yang slow dikit. Nggak usah ngegas" Cibir Axel.

"Hehehe. Seneng banget soalnya diajak pulang bareng kak Axel"

Setelahnya Axel langsung melajukan motornya sesuai dengan arahan dari Axelia dan sekarang Axel tau kalau komplek perumahan Axelia tak jauh dari komplek perumahannya. Bahkan tadi dia sempat ditawari masuk oleh ibu dari Axelia tapi keburu dia tolak olehnya dengan alasan dicariin sama kakek buat diajak mancing.

*****
Jangan lupa vote+komennya ya
Sampai jumpa di part selanjutnya
Babayy

Continue Reading

You'll Also Like

92.2K 7.7K 33
Kisah seorang gadis cantik yang hidup penuh kasih sayang dari kedua orang tua nya dan kakak laki-laki nya,berumur 20 th pecinta Cogan harus bertransm...
843K 24K 63
WARNING⚠⚠ AREA FUTA DAN SHANI DOM YANG NGGAK SUKA SKIP 21+ HANYA FIKSI JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE MOHON KERJASAMANYA. INI ONESHOOT ATAU TWOSHOOT YA...
244K 2.7K 4
Oneshoot gay tentang Daniel yang memiliki memek dengan bermacam macam dominan. Jangan salah lapak-!!!