She Is Railene [END]

By Harefa_Halu

189K 23K 934

Tentang Railene si pemilik kekuatan mengerikan dan terjebak dengan dendam penuh kebencian dari sebuah kejadia... More

INTRO
1. [AWAL MULA DENDAM]
2. [SOSOK BERJUBAH]
3. [RAMBUT MERAH]
4.[SALAH TANGGAP]
5. [PENYELAMAT]
6.[SI PENCURI]
7. [BABU]
8. [Caesar's Miracle Bridge]
9. [ELIZE GAGAL]
10. [BERAKHIR?]
11. [MADELAINE]
12. [BABU ISTIMEWA?]
13. [Sial Berujung Puas]
14. [WEDDING]
15. [DANSA]
16. [Terulang Lagi]
17. [RAIN KERACUNAN]
18. [KEJAM]
19. [TERUNGKAP]
20. [Peresmian dan Pergi]
21. [KELUARGA]
23. [PILIHAN]
24. [Bangsa Lyrat]
25. [LAMARAN]
26. [Elize Kecewa]
27. [SPRING FESTIVAL]
28. [UNGKAPAN]
29. [PINDAH]
30. [PENYERANGAN]
31. [Halusinasi, maybe?]
32. [TUNANGAN]
33. [MULAI BANGKIT]
34. [PERTEMPURAN]
35. [AKHIR]
EXTRA PART

22. [MEMILIH]

4.1K 526 12
By Harefa_Halu

🙄"masih semangat? Makasih udah mampir"

***
"Baru aku sadar, jika kehadiranmu berpengaruh pada hidupku"
_Sean

***

☜ HAPPRED

Michelle menatap tangannya yang digenggam erat oleh raja Benedic, hatinya terasa hangat, hangat yang tidak pernah ia rasakan selama ini. Lalu ia menatap ke arah samping di mana Oliver sedang mengelus kepalanya sambil terus menatap jalan ke depan.

Pintu besar itu kini terbuka memperlihatkan meja segi panjang yang muat puluhan orang dengan kursi-kursi yang sudah tersusun rapi.

Dua orang perempuan yang saling bersampingan sedang duduk tenang dan anggun.

Elize menatap kedatangan mereka dengan terkejut sedangkan ratu Merysha menatap bingung pada mereka lebih tepatnya ke arah Michelle.

Raja Benedic duduk di kursi paling ujung disusul oleh Oliver dan Michelle.

"Lady Michelle?"ujar Elize.

"kalian saling kenal?"ujar Oliver.

"dia siapa yang mulia?"ujar ratu Merysha menatap lamat ke wajah familiar Michelle.

"Michelle ratuku, putri bungsu kita"ujar raja Benedic membuat kedua wanita itu terkejut sekaligus senang dan haru.

"putriku? Kemari nak"ujar ujar ratu Merysha dengan mata berkaca.

Dengan ragu Michelle mendekat, ratu Merysha langsung memeluk erat Michelle sambil menangis bahagia.

Elize masih terdiam dengan wajah tak menyangka.

"apa kau tidak ingin memeluk adikmu Elize??"tanya raja Benedic menyadarkan gadis manis itu.

Elize ikut memeluk ratu Merysha dan Elize dengan wajah sumriahnya, ah gadis itu sudah merencanakan acara yang akan dia lakukan bersama Michelle nantinya.

"ahh senangnya, sekarang aku mempunyai teman di istana ini"ujar Elize dengan semangat menatap berbinar ke arah Michelle yang baru saja mendudukkan dirinya di depannya, di samping Oliver.

"sayang nama panjangmu apa?"ujar ratu Merysha.

"Michelle Railene Titania"ujar Michelle.

"bukan, namamu Michelle Railene Titania Deluce"koreksi raja Benedic dengan tegas.

"waah adik, namamu sangat cantik"ujar Elize.

"ekhem, kapan acara makan ini dimulai?"ujar Oliver dengan wajah santai.

"lihatlah, pangeran mahkota kita sudah kelaparan, ayo makan"ujar ratu Merysha dengan tersenyum tipis.

Mereka memperhatikan Michelle yang makan dengan lahap tanpa menpedulikan sekitarnya.

"sayang? Mulai besok kamu akan mendapat les tata krama bangsawan, ibu harap kamu tidak keberatan"ujar ratu Merysha tersenyum miris pada anaknya yang tumbuh tanpa mengenal namanya perilaku seorang bangsawan wanita.

Michelle menghentikan sendok yang mau ia masukkan ke mulutnya saat mendengar ucapan Merysha.

"apakah harus?"ujar keberatan Michelle.

"tentu, dan ibu tidak menerima apapun bantahan"ujar ratu Merysha menatap tajam ke arah Michelle bagai mata pisau membuat gadis itu menelan ludah.

"tenang saja adik, kakak akan membantumu"ujar Elize dengan sombong.

Michelle menatap cara makan ratu Merysha dan Elize yang pelan dan tenang, gadis itu geli sendiri membayangkan jika dirinya melakukan hal tersebut.

Lamunan Michelle buyar saat sebuah daging mendarat di piringnya, gadis itu menoleh ke samping ke arah Oliver yang tersenyum.

"ayo makan, daging banyak seratnya, itu akan membuatmu berisi"ujar asal Oliver sambil menarik piring Michelle kemudian memotong kecil-kecil daging itu.

"kak Oliver, Elize juga mau"ujar Elize mendorong piringnya membuat Oliver berdecak kesal, namun tak urung dia juga memotong kecil daging milik Elize membuat gadis itu tersenyum lebar. Sedangkan kedua orang dewasa hanya diam memperhatikan sambil tersenyum haru melihat keluarga mereka yang utuh sepenuhnya.

***

Hari dengan terik surya yang luar biasa menyengat tak bisa meruntuhkan semangat para kesatria yang sedang berlatih di lapangan terbuka.

Tanah lapang di tengah-tengah hutan adalah tempat yang mereka huni sejak pagi tadi.

"Lord, anda mau kemana?"tanya Victor saat melihat Sean berdiri dari duduknya menuju Max.

"hanya berkeliling di sekitar sini, tidak usah ikut"ujar Sean dingin membuat Victor mengurungkan niatnya berdiri.

Sean melajukan Max dengan kecepatan kilat membelah ke dalam hutan yang tidak dikunjungi oleh orang lain.

Hingga beberapa jam kemudian, lelaki itu sampai di tempat tujuannya.  Ia mengikat Max seperti biasanya di batang pohon. Kemudian berjalan menghampiri air terjun. Lekaki itu memanjat untuk menaiki gua yang berada di balik air.

Sean menatap sekeliling gua yang tampak gelap. Dengan diberkati mata yang tajam sebagai Werewolf, lelaki itu terus berjalan hingga ke dalam gua. Lelaki itu menyingkirkan bebatuan penghalang hingga tembus ke luar. Sean langsung disuguhkan dengan pohon apel berbuah lebat dengan rumah pohon yang cantik.

Sean menyerngit saat mendengar suara bising, lelaki itu mendongak ke atas pohon dan menemukan monyet kurus dan induknya yang duduk di dahan besar sambil menatap ke arahnya.

Monyet berambut orange itu langsung turun dari pangkuan induknya dan menghampiri Sean.

Sean mendudukkan tubuhnya di atas tanah yang tertutupi dedaunan kering sambil menatap ke arah sang monyet yang berdiri di depannya.

"kukira kau tersesat karena berjalan kembali ke sini"ujar Sean walaupun ia tau tidak mendapat balasan dari sang monyet.

Sang monyet yang seperti mengerti situasi ikut duduk dengan diam sambil menatap pada Sean yang menatap ke depan dalam diam.

"kau pikir aku kembali ke sini bersama temanmu itu? Kurasa dia tidak akan kembali ke sini mengingat dia sudah bahagia"ujar Sean.

"kau harus menjaga tempat ini mengerti?"ujar Sean.

Sean tanpa banyak kata langsung pergi begitu saja dari sana kemudian kembali membelah hutan.

***

Ibu ratu Roselan menuggu Sean dengan sabar di taman sambil menyesap teh. Sean bersama yang lain baru pulang dan sedang membersihkan diri.

"salam ibu, maaf membuatmu menunggu"ujar Sean langsung duduk di depan ibu ratu Roselan.

"tidak apa-apa, maaf ibu mengganggumu tapi ini sangat penting"ujar Roselan dengan tenang namun matanya menunjukkan keresahan.

Sean menatap penasaran ke arah ibunya.
"keluarga Duke Renzof baru-baru ini ibu dengar telah membentuk fraksi dengan koneksi banyak dari kalangan bangsawan, ada juga bangsawan dari negeri tetangga. Mereka ingin menggulingkan keluarga Caesar dari kepala negara. Bahkan diam-diam Duke Renzof membantu dengan gesit para rakyat yang sedang membutuhkan  sesuatu sebelum terdengar oleh istana. Duke Renzof sangat cerdik, dia mengambil dukungan rakyat agar berpihak padanya, dia juga membuka lowongan kerja bagi para pengangguran tanpa syarat dan dibayar dengan upah tiga kali lebih besar, alhasil banyak karyawan negara mengundurkan diri dan berbalik padanya, kita cukup rugi di sini"ujar ibu ratu Merysha.

Sean hanya diam sambil tetap tenang "aku sudah mendengarnya ibu, jika dia memang mau merebut tahta, maka dia harus melewati mayatku terlebih dahulu"ujar dingin Sean dengan menyeringai buas.

"tidak Sean, ibu tidak mau kau dan rakyat kita menjadi korban. Ibu mau semuanya selesai tanpa adanya pertumpahan darah walaupun pada akhirnya keluarga kita yang akan tetap menang. Namun walaupun demikian, selalu ada yang namanya keguguran, terlebih para prajurit, mereka mempunyai keluarga"ujar ibu ratu Roselan.

Sean menghela napas lalu menatap ke arah ibunya yang menatapnya penuh arti.

"jadi ibu memaksaku untuk segera menikah?"ujar masam Sean dibalas anggukkan ratu Roselan.

"aku tidak berminat untuk saat ini"ujar Sean mengelak.

"ibu akan mencarikan calon Luna yang pastinya tidak akan mengecewakanmu"ujar ratu Roselan tegas.

"ibu, aku bisa mencarinya sendiri"ujar Sean.

"kau memang bisa mencarinya, tapi waktu yang ibu mau. Kapan kamu menemukannya? Ibu sudah cukup bersabar dari tiga tahun lalu"ujar ratu Roselan tak senang.

Sean mengacak rambutnya frustasi, dirinya masih tidak tertarik dengan hal memberatkan dirinya itu.

"atau ibu lebih baik membuka kompetensi Luna, siapa yang paling terbaik dialah yang akan menjadi Luna nya"ujar Roselan sambil berpikir.

Sean menatap tak suka pada saran Roselan.
"kau menjadikanku barang yang diperebutkan ibu"ujar Sean dengan kesal.

"ibu hanya menberi usul Sean. Kalau begitu, bagaimana jika putri bungsu raja Benedic"ujar Roselan dengan kepala mengangguk-angguk seperti baru saja mendapatkan ide yang jenius.

Sean terdiam dengan sesuatu di dalam sana yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

"hahh ternyata usul ibu yang satu ini sangat memuaskan"ujar Roselan sambil menatap ke arah Sean dengan senyum lebar.

"terserah ibu"ujar datar Sean lalu pergi dari sana, lelaki itu meninggalkan Roselan yang tertawa bebas yang terlihat menyebalkan baginya.

"anak itu memang tak beda jauh dari ayahnya, sama-sama gengsi"gumam Roselan sambil menggelangkan kepala heran kemudian menyesap tehnya dengan mata tetap menatap punggung lebar Sean yang menjauh.

Seseorang yang berada tak jauh dari sana dengan bersembunyi dari balik pohon mengepalkan tangan dengan rahang mengeras.

"Madelaine"

Madelaine berbalik dengan wajah polos dan lugu menatap Helen yang menghampirinya.

"di mana Azzura?"tanya Madelaine sambil tersenyum memamerkan deretan giginya.

"dia sedang disuruh Kayle, aku sedari tadi mencarimu ternyata kau ada di sini, apa yang sedang kau lihat?"ujar Helen menatap ke balik punggung Madelaine.

"ibu ratu?"ujar Helen dengan suara dikecilkan.

"aku hanya tidak sengaja lewat dan melihat ibu ratu, aku sangat mengaguminya"ujar Madelaine dengan lancar membuat Helen mengangguk.

"jadi kau penganggum rahasia ibu ratu yahh?"simpul Helen dibalas anggukan cepat Madelaine.

"ayo kita pergi, tidak baik kita yang seorang pelayan berada di sini"ujar Madelaine menarik tangan Helen.

Victor masuk ke dalam kamar milik tuannya saat diperbolehkan masuk, Victor menatap ke arah Sean yang sedang berbaring di atas ranjang sambil menutup mata.

"ada apa"ujar Sean dengan malas.

"ibu ratu memberikan perintah pada saya agar menyampaikan pesannnya"ujar Victor santai.

"katakan"

"ibu ratu memberi anda waktu dua hari untuk memilih. Jika dalam dua hari anda tidak mendapatkan pasangan maka ibu ratu terpaksa membuka kopetensi pencarian Luna"ujar Victor dengan tenang sedangkan Sean langsung terduduk dengan mata terbuka lebar.

"kenapa singkat sekali, aku bahkan tidak tertarik dengan perempuan"ujar datar Sean.

"anda salah Lord, anda bukan tidak tertarik tapi anda tidak tau jika anda sedang tertarik"ujar Victor dengan lancar tanpa hambatan.

"jadi kau lebih tau diriku lebih dari diriku sendiri, begitu?"ucap sinis Sean.

"iya Lord"ujar jujur Victor tanpa peduli pada wajah Sean yang sudah menajam.

"kalau begitu jawab, siapa orang yang telah membuatku tertarik"ujar datar Sean.

"tentu saja Lady Michelle atau sekarang kita panggil putri Michelle?"jawab Victor dengan enteng.

"aku tidak menyukainya!"ujar ketus Sean, Victor tersenyum lebar membuat Sean bertambah kesal.

"saya bahkan hanya bilang anda tertarik Lord, ternyata anda juga menyukainya"ujar Victor dengan bangga.

"berhenti membual Victor, aku tak berkata begitu. Pergi sana"ujar sinis Sean yang mengusir Victor.


"terserah anda Lord, saya hanya menyampaikan itu. Saya sarankan agar anda memeriksa perasaan anda. Saya dengar putri bungsu raja Benedic yang sangat cantik itu akan segera dipinang oleh lelaki lain, bahkan sudah banyak lamaran dari bangsawan maupun kerajaan lain, dan dalam waktu dekat putri Michelle akan menjadi seorang istri, istri lelaki lain. Ah saya sangat menantikan bayi-bayi lucu yang menggemaskan"ujar Victor dengan mata berbinar.

"VICTOR!!!!"

Victor langsung berlari secepat kilat dari kamar Sean saat mendapatkan auman ganas sang pemilik kamar. Selepas menutup pintu, lelaki itu tertawa lepas saat mengingat omong kosongnya yang membuat Sean naik darah, ia harap tuannya itu percaya akan bualannya.

Sementara di dalam, Sean membanting sebuah vas dan barang-barang lainnya dengan geram tanpa tau apa yang membuatnya kesal.

"lalu kenapa kalau gadis ganas itu menikah?! Apa urusanku!"ujar Sean mencoba menenangkan diri namun omongan Victor yang bagaikan lahar panas menggenjolak membuatnya membanting semua yang ada di depan matanya.

"sialan! Apa katanya? Bayi-bayi menggemaskan? Sebelum bayi itu melihat dunia, aku lebih dulu memotong tubuh jelek itu menjadi sekecil debu cihhh"ujar Sean dengan sinis.

"lagipun siapa laki-laki yang mau menikahi gadis brutal itu? Cuihh, Mereka pasti mempunyai gangguan mata!"ujar Sean dengan dingin.

"Victor mengatakan gadis itu cantik?! Apa dia juga termasuk orang yang mengajukan lamaran? Lihat saja apa yang akan dia terima!"ujar Sean mulai menenangkan diri.

Namun saat kembali mengingat omongan Victor, lelaki itu kembali menendang-nendang dan meninju dinding.

"dia akan menjadi istri orang dalam waktu dekat?! Di hari pernikahan mereka aku akan memenggal kepala lelaki brengsek itu! Ahahaha arggahh sialan!!!"ujar frustasi Sean sambil menghancurkan kamarnya.

"LORD!"

Mata tajam Sean menatap ganas pada
Madelaine yang berani-beraninya menginjakkan kaki di kamarnya.

"Lord? Tangan anda terluka"ujar Madelaine mendekat dengan hati-hati saat melihat pecahan-pecahan kaca yang berserakan. Gadis itu memegang tangan Sean yang terluka akibat meninju dinding dengan khawatir.

Dalam sekali sentakan, tubuh Madelaine dengan kasar mendarat di lantai yang penuh kaca pecah membuat gadis itu meringis. Matanya menatap takut pada Sean yang berjalan mendekat ke arahnya dengan wajah gelap.

TBC.

Hollaa Tavisha?
Silahkan dukung dengan votmen🤝😙

Tandai Thypo
See you next part😍

Continue Reading

You'll Also Like

2.3K 322 15
"๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ" **** "bang sumpah tau ga sih, Rara cape banget tau" "sabar Ra sabar, nanti juga capeknya hilang" ~ "s...
1.2M 172K 95
[Terbit โœ” Link shopee ada di bio] Menuju akhir dari balas dendam... (Revisi lanjutan di ver. novel ya...๐Ÿ˜) Terlahir dari "Wanita Jahat" dan memiliki...
1.8M 95.6K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
1.4M 185K 46
Lena mengalami kecelakaan yang membuat nyawanya melayang begitu saja. Tapi Tuhan membuatnya hidup lagi di raga yang lain, Lena bereinkarnasi. Sialnya...