HoMe For Me (END) [Pdf Versi]...

By AyyaKanawut

175K 16.9K 1.8K

HOME FOR ME S1&S2 (MALVINGIA) TERSEDIA DALAM BENTUK PDF!! "Anak tidak tau diri!" "Anak pembawa sial" "Kerja... More

Tokoh
Prolog🥀
Malvin🥀
Luka dan rasa🥀
si Gemes🥀
menepati janji 🥀
strawberry🥀
Malvin's Angel🥀
kemarahan Malvin?!🥀
manjanya Giandra🥀
Tentang Malvin🥀
Tentang Giandra 🥀
ancaman?!🥀
Mama🥀
Tertarik?!🥀
Kemana?!🥀
Gugur🥀
Malaikat penolong 🥀
Awal hidup baru🥀
Pertemuan kembali🥀
Nyonya Malvin🥀
Si Maba cantik🥀
The first Malvin🔞🥀
Mimpi buruk?!🥀
Malvin Rese🥀
Giandra Bar-bar🥀
Berantem🥀
Balasan kecil Giandra🥀
Giandra sakit🥀
Berulah Lagi?🥀
Balasan Mama Deviana& Giandra🥀
Pra-Nikah🥀
Wedding Day🥀
beautiful night🔞🥀
Happy birthday 🥀
efek samping🥀
Bayi mermaid🥀
welcome Giandra kecil🥀
HoMe For Me🥀 (END)
Promosi Aja
Pdf vers S1 & S2

MalvinGia🥀

4.1K 422 27
By AyyaKanawut

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Giandra baru keluar dari dalam kamar mandi Giandra berniat akan tidur karena pakaian yang di pakai Giandra pun sudah Santai.

Baju tidur bermotif dengan celana pendek yang mengekspos paha mulusnya, rambut di ikat seperti apel membuat Giandra terlihat sangat menggemaskan juga cantik di waktu yang bersamaan.

Giandra terkejut saat ada suara ketukan dari arah jendela sekarang pukul 9 malam dan siapa orang yang bertamu malam-malam.

Giandra sudah merinding tapi rasa penasaran Giandra lebih Kuat, Giandra mendekat ke arah jendela yang tertutup itu.

Dengan perlahan membuka jendela dan mata Giandra terbelalak melihat siapa yang ada di depannya.

"Gia..."

Suara pertama yang Giandra dengar itu Malvin dengan wajah berantakan juga luka lebam di wajahnya.

Giandra langsung membawa Malvin masuk ke dalam kamarnya dan menutup jendela nya lagi dengan segera.

Giandra menuntun Malvin untuk duduk di pinggir ranjangnya dan Giandra berhadapan dengan Malvin.

"Malvin kok bisa gini? Malvin kenapa? Mau cerita sama Gia gak?"

Giandra sangat khawatir melihat wajah berantakan juga luka yang Malvin miliki.

"Gia duduk sini!"

Malvin menarik Giandra untuk duduk di pangkuannya dan dengan segera giandra duduk berhadapan dengan Malvin.

Malvin memeluk Giandra dengan erat memejamkan matanya, Malvin tidak salah mendatangi Giandra Karena hanya pelukan Giandra yang paling nyaman.

"Malvin mau istirahat Gia, Malvin Cape"

Suara lirih dari Malvin membuat Giandra semakin khawatir, Giandra mengeratkan pelukannya dan mengelus rambut Malvin dengan sayang.

"Ada Gia, Gia buat Malvin"

Mata giandra berkaca-kaca saat pundaknya basah, Si ketua geng menangis dalam pelukan Giandra.

"Mama Gia..."

Giandra mendonggak dan menatap wajah Malvin, mengelus pipi dan rahang Malvin dengan sayang.

"Malvin liat Gia,"

"Gia ada disini buat Malvin kalau Malvin gak bisa cerita sekarang Gia gapapa kok tapi perlu Malvin ingat Gia selalu ada buat Malvin Gia akan jadi rumah buat Malvin pulang, Gia gak tau Malvin kenapa tapi pesan Gia kalau Malvin Cape istirahat lihat kebelakang selalu ada Gia yang siap buat peluk Malvin"

"I love you"

"Love you more" 

Malvin kembali memeluk giandra dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Giandra.

*****

Waktu menunjukan pukul 7 pagi dan hari ini adalah hari Minggu, waktunya Giandra membersihkan rumah dan memasak.

Bunda Dian tersenyum melihat Giandra yang sedang berada di dapur dengan apron dan rambut di ikat.

Tadi pagi sekali Giandra menghampiri Kamar bunda Dian dan mengatakan bahwa di kamarnya ada Malvin, bunda Dian awalnya terkejut tapi setelah Giandra menjelaskan bunda Dian mengerti dan menyuruh Giandra memasak agar setelah bangun Malvin bisa langsung makan.

"Gia, bunda ada pesanan sangat banyak dan akan di ambil nanti sore minta antar Malvin untuk membeli bahan kue yaa bunda minta tolong!"

"Baik lah bunda!"

Giandra melanjutkan membuat sarapan, Giandra hanya membuat nasi goreng sosis untuk sarapan karena stok makanan sudah habis sepertinya sekarang waktunya belanja.

Giandra tersenyum mengingat Malvin yang semalam merengek meminta Giandra untuk memeluk Malvin semalaman, dan Giandra pun Mengobati wajah Malvin.

Hanya Giandra yang bisa melihat sisi lain dari Malvin, bahkan pipi Giandra memerah saat mengingat Malvin Bermanja kepada nya.

"Malvin sudah bangun atau belum yaa, Kalau Gia bangunin kasian"

Giandra bergumam sendiri dengan tangan tak bisa diam karena menyiapkan Untuk sarapan.

Giandra terdiam sebentar mencari solusi apakah Harus membangunkan Malvin atau tidak.

"Baiklah Gia bangunkan saja karena Sebentar lagi Gia mau minta antar sama Malvin!"

Giandra berjalan ke arah kamarnya dengan segera.

****

Giandra tersenyum saat melihat Malvin masih tidur dengan nyenyak, wajah cantik Giandra perlihatkan.

Giandra menghampiri Malvin dan duduk di sisi ranjang menatap wajah Malvin.

"Malvin bangun Gia udah masak nasi goreng!"

Giandra mengelus rambut Malvin yang sedikit berantakan dengan lembut.

Malvin menutup matanya dengan lengan mungil Giandra menghalau cahaya matahari yang masuk.

"Pagi cantik!"

Sapaan itu membuat wajah Giandra bersemu merah, Malvin menyapa Giandra dengan suara khas bangun tidur.

"Malvin, Malvin, Malvin ayo bangun gia sudah buatkan nasi goreng sosis untuk Malvin loh!"

Malvin tersenyum tipis melihat Giandra yang ceria di pagi hari, Malvin mendudukkan dirinya.

"Malvin rambutnya seperti singa!"

Giandra membenarkan rambut Malvin dengan Segera, Malvin tersenyum dengan gemas.

"Cup!"

Tangan Giandra berhenti sejenak dan pipinya mulai bersemu merah Malvin terkekeh melihat reaksi Giandra.

"MALVIN IH! JANGAN CIUM-CIUM SEMBARANGAN, Gia kaget"

Suara Giandra mengecil saat berucap bahwa dirinya terkejut.

Malvin mengusap rambut si gemas dengan sayang, Giandra yang menggemaskan saat malu dan memerah.

"Cantik banget sih! Sayangnya Malvin"

Malvin memeluk Giandra dengan erat dan memejamkan matanya, Nyaman sekali itu yang bisa Malvin deskripsi kan untuk pelukan Giandra.

"Gia udah mandi ya?"

"Hihi, Gia mandi pagi tadi!"

"Wangi sayang"

Malvin mengecup tengkuk Giandra dengan lembut, Malvin Sepertinya lupa dirinya ada di mana sekarang.

Giandra terkekeh geli saat Malvin semakin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Giandra.

"Malvin ihh udah, Malvin mandi dulu terus nanti Pake baju punya papa kayaknya baju papa ada yang kaos, sebentar ya Malvin"

Malvin mengangguk dan membiarkan Giandra untuk pergi, dengan segera Malvin ke kamar mandi.

Walaupun rumah Giandra sederhana tapi bila kamar mandi Giandra Khusus ada di dalam kamar jadi tidak perlu malu keluar.

*****

Giandra sedang mengeringkan rambut Malvin dengan Giandra duduk di sisi kasur dan Malvin di bawah membelakangi Giandra.

"Sesudah makan Bunda minta tolong belikan bahan buat kue, apa Malvin mau mengantar Gia?"

"Mau!"

"Yey makasih Malvin!"

"Sama sama cantik, Tapi sekarang hari Minggu waktunya Malvin jenguk mama, Gia mau ikut atau mau nunggu?"

"Gia boleh ikut?!" Giandra bertanya dengan sangat antusias karena Malvin mengajaknya.

"Boleh dong, Gia mau ketemu mama mertua ciee!"

"Ihh Malvin!"

Giandra menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Malvin dan memeluk leher Malvin dari belakang.

"Nanti minta restu sama mama ya cantik!"

"Pasti! Gia akan Minta restu mama!"

"Cup!"

"Gemes banget cantiknya Malvin!"

Pipi Giandra bersemu merah saat Malvin mengecup bibirnya dengan pelan, Malvin terkekeh melihat Giandra yang sangat manis dan cantik di waktu bersamaan.

"Udah ihh Malvin goda gia terus, Ayo makan!"

Giandra berdiri dengan semangat, Malvin terkekeh melihat Giandra yang sangat menggemaskan.

Malvin mengusak rambut Giandra dengan sayang, Malvin gemas sekali dengan Giandra kekasihnya.

Semalam Malvin menceritakan semuanya, kenapa dirinya bisa datang kerumah Giandra dengan wajah Penuh luka dan Terus bergumam nama sang Mama.

Giandra menangis karena Melihat sisi lemah Malvin dan Giandra sangat beruntung Malvin mau bercerita dengannya.    

******

Malvin terkekeh dengan mengelus punggung Giandra lembut, Giandra menangis karena kesal.

"Masa jahat sih sama Gia, Terus hiks... Bunda masak gimana Malvin"

"Hiks... Gia kesel Malvin"

Malvin terus mengelus rambut Giandra karena kekasihnya itu semakin menangis dengan keras.

Mereka masih di supermarket Dan beberapa pelanggan menyaksikan mereka karena Giandra sangat menggemaskan.

Tadi Giandra berebut Minyak goreng dengan ibu-ibu, Giandra tidak kebagian satu Bungkus pun.

Malvin kasihan tapi Giandra sangat manis jadi Malvin sengaja membiarkan Giandra menangis agar Giandra tidak sesak karena Menahan tangisannya.

"Gia mau ice cream? Atau mau Susu kotak strawberry?"

"Hiks... Mau dua-duanya boleh?"

Giandra bertanya dengan tangan mengusap air matanya dengan kasar, Malvin tersenyum dan mengelus pipi gembul Giandra.

"Boleh sayang, mau Apa lagi coklat? Chiki? Tapi jangan nangis ya cantik"

"Mau semua boleh?"

"Boleh?"

"Semua-semua nya?"

"Semuanya boleh!"

"Satu supermarket boleh?"

"Mau tokonya pun boleh cantik, Gia mau?"

"Gak, gak Gia bercanda Malvin!" Malvin terkekeh saat Giandra memeluknya lagi dengan merengek.   

*****

"Gia umur berapa sekarang?"

"Hmm? 16 tahun memang kenapa?"

Malvin terkekeh Giandra bertanya dengan wajah Bulatnya dan kepala miring juga Bibir belepotan bekas ice cream rasa coklat.

"Kok kayak usia 6 tahun sih hmm? Belepotan banget kayak bayi! Gia gemes"

Giandra terkekeh saat Malvin mengusak hidung nya dengan Hidung Giandra.

"Gimana tadi mama? Cantik gak?"

Giandra menatap Malvin dan tersenyum, Giandra meletakan ice cream dalam cup.

"Gia mau peluk!"

Malvin langsung menghampiri Giandra dan memeluk Giandra dengan erat.

(Visualisasi malvinGia)

Giandra mendonggak menatap Malvin dengan wajah cantiknya, Malvin mengelus rambut Giandra dan mengusap Halis tebal milik lelaki manisnya.

"Mama cantik sekali, Malvin sangat mirip dengan mama"

"Kan Malvin anak mama jadi Malvin mirip mama dong!"

"Iya, Gia sudah berterimakasih dengan mama karena sudah melahirkan malaikat seperti Malvin" Malvin tersenyum padahal Giandra lah malaikat milik Malvin dan Malvin lah yang beruntung bertemu Giandra bukan Giandra yang beruntung bertemu Malvin.

"Minggu depan mau ikut lagi?"

"Emang boleh?"

"Boleh dong sayang, setiap Minggu pun boleh kok!"

"Gia mau ikut yaa Malvin, Gia sayang sekali sama Malvin!"

"Cup!"

"Sayang Gia juga"

"Ayo pulang, bunda sudah menunggu tapi Gia mau gendong sampai parkiran ya Malvin!"

"Siap cantik!"

Giandra terkekeh dan mengeratkan pelukannya dengan Malvin, Malvin menggendong Giandra untuk pulang kerumah giandra lagi.

Mereka ada di apartemen milik Malvin karena setelah menjenguk mama Malvin, Malvin mengajak Giandra ke apartemen nya untuk berganti pakaian dan mencuci pakaian papa Giandra yang terkena noda karena ulah Giandra tadi.

Giandra akan membantu bunda dara dan Malvin akan membantu Giandra dan mengantarkan pesanan bersama Giandra nantinya, padahal Malvin di ajak berkumpul oleh teman-temannya nya tapi Malvin menolak dan lebih memilih bersama Giandra saja. 




Hai aku balik hehe

Maaf ya aku jarang update karena aku lagi fokus belajar dulu, Untuk Yang nanyain cerita Baby Kenneth sama My Boyfriend is cuek aku gak akan update itu dulu mau aku tampung karena aku mau lanjut cerita ini sama tengil biar kalian fokus sama alur dan gak kepecah.

Oke lah makasih banyak Gais.

See you next part.

Karena sebentar lagi puasa Aku gak bakal berhenti buat cerita tapi Cerita aku isinya hanya ada gemes sama sedikit konflik kecil untuk semua cerita jadi Tenang saja.

Continue Reading

You'll Also Like

463K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
80.3K 7.8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
64.5K 6.1K 40
[COMPLETED] "Apakah kekuranganku penting bagimu?" Min Hyerim, seorang gadis yang tanpa sengaja bertemu dengan seorang dokter saat Ia menjenguk Ibu sa...
1.5K 77 16
Hallo semua, ini cuma reminder" sederhana. Dari seseorang, penyuka bulan dan bintang. Yg sll mau jadi rumah buat orang-orang yg lagi capek. Dia seseo...