I Love My President Though He...

By MadeInEarthh

103K 5.5K 899

SELURUH KARYA MADE IN EARTH DILINDUNGI OLEH PROFESIONAL HUKUM PURE PUBLISHING!! PLAGIAT AKAN DIKENAKAN DENDA... More

Sinopsis
Prolog
He Is Psycho 1 : Aku Ini Sosiopat
She Is Psycho 2 : Suatu Hari Di Pagi Hari
He Is Psycho 3 : Hati Nurani
She Is Psycho 4 : Alberto
He Is Psycho 5 : Apa ... katamu?
She Is Psycho 6 : Samuel Hanya Milikku
He Is Psycho 7 : Sebenarnya, Siapa?
He Is Psycho 9 : Senapan
She Is Psycho 10 : Galaxy Wilkinson Philips
He Is Psycho 11 : Keluarga Besar Wilkinson
She Is Psycho 12 : Diskon 1 Gratis 1
He Is Psycho 13 : Membunuhnya
She Is Psycho 14 : Permen Kapas
She Is Psycho 15 : Bunuh Saja
He Is Psycho 16 : Nafelly Gila
She Is Psycho 17 : Selamat Tinggal ....
He Is Psycho 18 : Nafelly Berbohong
She Is Psycho 19 : Sadarilah Posisimu
He Is Psycho 20 : Dia Tidak Membencimu
ALVA ADA DI DREAME DAN INNOVEL!!
She Is Psycho 21 : Ada Yang Ditutupi
He Is Psycho 22 : Cinta Itu ....
She Is Psycho 23 : Kau Bukan Paman Alberto
He Is Psycho 24 : David
She Is Psycho 25 : Jangan Pergi
He Is Psycho 26 : Paman
She Is Psycho 27 : Dia Pasti Kembali
He Is Psycho 28 : Keluarga Wilkinson
She Is Psycho 29 : Aku Merindukanmu
He Is Psycho 30 : Tidak Boleh Mati
She Is Psycho 31 : Itu Hanya Selimut
He Is Psycho 32 : Keluarga Sultan
Giveaway

She Is Psycho 8 : Ayah Samuel

1.6K 148 23
By MadeInEarthh

Sesampainya di kediaman Wilkinson, Alberto benar-benar bingung bagaimana cara memperkenalkan Nafelly pada Felix. Hanya dari namanya saja, Felix pasti akan sangat syok dengan hal ini. Apalagi, sepanjang jalan, Alberto sudah menginterogasi Nafelly dan perempuan itu benar-benar lupa dengan apa yang terjadi di kehidupannya. Yang dia tahu hanya Samuel dan Nafelly bahkan menanyakan berbagai macam hal yang dia lihat di jalanan. Walaupun memang, kalimatnya seperti, "Aku seperti pernah melihat ini. Apa namanya?"

Hilang ingatannya Nafelly benar-benar parah hingga melupakan nama benda.

Sekali lagi, Alberto menghela napas panjang dan mematikan mesin mobilnya. Samuel benar, harusnya mereka pergi bersama-sama, bukannya terpisah seperti ini. Alberto menoleh dan menatap Nafelly dengan serius. "Mari kita ubah namamu."

Nafelly mengerutkan alisnya dengan bingung. "Apa? Kenapa?"

"Ada sesuatu yang terjadi dan lagi, identitasmu tidak jelas. Kau hanya akan menambah masalah jika menggunakan nama itu." Tentunya, masalah itu bukan masalah Alberto, tapi masalah untuk Nafelly. Dan Alberto yang sudah turut masuk dalam masalah ini, tentunya tidak mungkin membiarkan Nafelly cepat-cepat mati dengan mengungkapkan nama aslinya.

Walaupun dengan cemberut, Nafelly akhirnya mengiyakan. "Baiklah, tapi aku ingin tahu apa masalahnya."

"Nanti. Jika waktunya tiba. Kita ganti namamu menjadi ...." Alberto berpikir sejenak.

"Bagaimana jika Selena?" Nafelly mengajukan sebuah nama. Dia tersenyum cerah. "Aku melihat nama itu sepanjang jalan. Sepertinya dia orang kaya raya seperti Galaxy. Atau, bisakah aku menggunakan nama Taylor? Aku tidak keberatan jika nama belakangnya Swift! Oh!! Atau! Atau! Kita bisa menggunakan nama Angelina. Dengan kata Jolie di belakangnya."

Alberto membeku, menahan napasnya dan menatap Nafelly dengan pandangan penuh arti.

"Apa? Kenapa kau memandangku begitu?" Heran Nafelly yang wajahnya masih tersenyum ceria.

Alberto akhirnya bernapas setelah sekian lama menahan napas. Dia akhirnya merasa harus mengendurkan kecurigaannya pada identitas Nafelly sebagai mata-mata. Nafelly terlalu bodoh untuk itu. Alberto menggaruk sudut matanya yang tidak gatal. "Tidak. Aku hanya merasa kau sangat jenius."

"Benarkah?!" Nafelly membalas dengan ceria. Dia bahkan hampir melompat di tempatnya. "Jadi, nama mana yang menurutmu cocok untukku?!"

"Aku sudah menemukannya. Bagaimana jika kita menggunakan nama Christina untuk nama depannya, dan Felly untuk nama belakangnya?"

"BAGUS!! CHRISTINA PERRI—APA?!" Keceriaan Nafelly menghilang. Dia mengerutkan alisnya setelah mengulang nama buatan Alberto di telinganya. "Christina Felly? Kau hanya mengubah nama depanku ke belakang."

Alberto tersenyum dan mengangguk. "Pintar!" pujinya sambil mengusap kepala Nafelly.

Nafelly menghempaskan tangan Alberto kuat-kuat. "KALAU BEGITU KENAPA KAU MENANYAKAN PENDAPATKU?"

"Ouch!" Alberto menutup kupingnya yang berdengung. "Jangan berteriak terlalu kencang. Dan lagi, tidak ada yang menanyakan pendapatmu."

"Kenapa tidak Christina Perri saja?! Dia juga ada di sepanjang jalan!!"

"Karena dia ada di sepanjang jalan, kau tidak boleh menggunakan nama itu."

"Kenapa?! Kenapa begitu?!"

"Sebuah nama juga memiliki hak cipta. Dan berhenti meninggikan suaramu! Nanti kita—"

"TIDAK MAU!!" pekik Nafelly dan memukul keras kepala Alberto. "Aku ingin nama lain!!"

"Hey, tenanglah!!"

"Ini tubuhku!! Kenapa malah kau yang memberi nama seenaknya?!"

"Itu memang namamu. Aku tidak memberi yang lain."

"Kau kasar!!"

"Apa?"

"Ini pelecehan!! PELECEHAN!!"

"Sabarlah sedikit—"

DUG! DUG! DUG!

Suara ketukan yang membuat gempa kecil itu, membuat Alberto tersentak dan segera berbalik untuk menatap jendela mobilnya.

"HUA!!" teriaknya, bersamaan dengan Nafelly yang berteriak. "AAAAAAAAAHHHHHHH!!"

Tentu saja, wajah yang menempel ketat di kaca dan mata yang melotot ke arah Alberto, membuat siapapun merasa sangat ketakutan.

"APA ITU?! TOLONG!! ADA ORANG CABUL!! ALBERTO!!" Nafelly tidak berhenti berteriak dan mulai melompat ke sana ke mari di mobil.

Sementara Alberto menghela napas panjang dan menenangkan dirinya sendiri. Dia membuka pintunya dengan perlahan, dan wajah orang yang menempel di mobil itu masih menempel. Merasa lelah, Alberto membuang napasnya pelan. "Tuan Felix."

"Hm ...?" Felix tersenyum dengan mengancam pada Alberto. "Ah! Ternyata Tuan Alberto yang HEBAT dan PERKASA ada di sini! Aku mendengar teriakan, tadi. Namun aku tidak menyangka, Tuan Alberto yang HEBAT dan PERKASA sedang melecehkan seorang gadis mungil di mobilnya!"

Alberto masih duduk di mobilnya. Dia menghela napas pelan. "Itu hanya salah paham. Nona Christina Felly ada di bangku belakang sedangkan aku di bangku depan. Jadi, bagaimana aku bisa melecehkannya?"

Felix, ayah dari Samuel itu masih merasa tidak percaya dan melirik Alberto dan Nafelly bergantian. "Benarkah?" tanyanya pada Nafelly.

Nafelly hanya mengangguk saja perlahan.

"Kenapa jawabanmu terlihat seperti ragu-ragu?!"

"Tuan, ayolah ...." Alberto menghela napas panjang. Urat-uratnya sudah mulai bermunculan di pelipisnya.

"Baiklah, baik. Aku hanya bercanda. HAHAHAHA!!" Felix akhirnya melepaskan pintu mobil Alberto dan berdiri di samping mobil. Kedua tangannya terentang lebar. "Sini! Datanglah pada Papa!"

Alberto menepuk keningnya, sementara alis Nafelly mulai berkedut tidak senang. Berpikir bahwa kakek tua itu sedang melecehkan Alberto.

"Alberto, siapa Pak Tua itu?" tanya Nafelly, dan Alberto segera berbalik untuk memelototinya. "Apa? Kenapa? Dia melecehkanmu, aku membelamu. Kenapa kau dilecehkan oleh semua jenis manusia? Tidak hanya wanita, pria yang bahkan sudah tua pun menggodamu."

Alberto tersenyum kaku. Dia menatap antara Felix dan juga Nafelly yang sama-sama memiliki aura hitam di sekelilingnya. "Nona Christina, dia adalah—"

"Jadi, siapa Nona Muda yang kau bawa ini, Alberto? Dia terlihat sangat cantik dan duduk di mobil butut yang hanya pernah membawa putraku saja." Felix memulai pertengkaran. Tangannya sudah terlipat di depan dada.

"Tuan, dia adalah—"

"Kau duluan yang harusnya mengenalkan diri!!" Nafelly balas dengan menaikkan nada suaranya. Dia ikut bersidekap dada. "Kau tiba-tiba datang dan mengetuk jendela hingga mobil bergoyang. Apa kau tidak tahu jika mobil ini sangat usang?! Mobil ini bahkan tadi mogok di jalan!!"

Felix mengedipkan matanya berkali-kali. Dia beralih menatap ke arah Alberto lagi. "Mobilmu mogok?"

"Ya, tapi—"

"Benarkah?!" Felix malah merasa senang mendengar musibah Alberto. Dia segera memotong ucapan Alberto dan langsung memegang kedua tangan Alberto dengan antusias. "Bagus sekali! Aku akan membelikanmu mobil baru!"

Alberto hanya tertawa kaku. "Tidak usah. Aku—"

"APA YANG KAU LAKUKAN?!" Nafelly memekik dan memegangi pergelangan tangan Felix dengan brutal. Posisi Nafelly kini menempel di kursi Alberto dan tangannya melingkari Alberto dari atas, terlihat seperti Nafelly sedang merangkul Alberto di kursinya. "Lepaskan dia!! Kau melecehkannya!!"

Felix melihat posisi wanita seksi itu yang menempeli Alberto. Senyum Felix menjadi sangat kaku. Aura hitamnya semakin tebal dan urat-urat di pelipisnya mulai terlihat. "Alberto, katakan. Siapa sebenarnya wanita ini? Kenapa kalian terlihat akrab? Berani-beraninya dia menempeli menantuku."

"Justru kau yang berani-beraninya—apa?! Menantu?!" Nafelly masih menempeli kursi Alberto. Dan Nafelly yang wajahnya sangat dekat dengan Alberto pun, menoleh ke arah Alberto. "Dia adalah mertuamu?"

Alberto menghela napas berat dan berkata. "Dia bukan mertuaku dan perkenalkan, dia adalah ayah dari bosku, Tuan Felix Wilkinson."

Nafelly mengedipkan matanya berkali-kali. "Apa? Ayahnya Samuel?"

"Ya, dan kau baru saja bertengkar dengannya."

"Ayahnya Samuel ..." Dan Nafelly terlalu terpaku pada kata-kata itu sehingga tidak mempedulikan kelakuannya sebelumnya. "Benarkah?! Tuan, apakah Anda ayah dari Samuel?! Perkenalkan, aku adalah wanitanya Samuel, calon menantumu!"

Felix berwajah datar seketika. "Aku tidak mengenalmu, menantuku adalah Alberto dan menjauhlah dari menantuku, Dasar Sampah!"

Alberto berkeringat dingin seketika. Dia menundukkan kepalanya dengan frustrasi, merasa tahu bahwa pertemuan hari ini tidak akan mudah.

***

Di sisi lain, kantor di mana Samuel berada.

"Kau, Dona Doni," kata Samuel pada kedua orang dengan wajah acak-acakan dan rambut setengah botak di hadapannya.

"Kami bukan Dona Doni, Pak, nama saya—"

"Ya, terserahlah siapa namamu." Samuel memotong perkataan karyawannya yang ingin membalas ucapan Samuel sambil sesenggukan. "Kalian dipecat atas—"

"PAK!! TAPI KAMI—"

"—pelecehan seksual terhadap—"

"INI TIDAK ADIL, PAK!! KAMI—"

"—sekretaris CEO perusahaan dan—"

"RAMBUT!! RAMBUT KAMI!"

"KERUGIAN INI—"

"BERISIK, BAJINGAN!!" Samuel membentak. Dia berdiri dan melotot pada karyawan-karyawannya yang menangis kencang. "Berisik! Berisik! Ini salahmu, kenapa menangis?! Hey, hentikan!! KAU INGIN AKU TULI?! KELUAR DARI SINI SEKARANG!!"

Dan pada akhirnya kedua karyawati yang sudah melecehkan Alberto, serta dibully oleh Nafelly pun harus mengalami kerugian besar dan dipecat dengan sangat tidak adil oleh Samuel.

See you next week!

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 147K 30
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
2.2M 105K 53
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
4.8M 178K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
16.4M 655K 38
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...