HoMe For Me (END) [Pdf Versi]...

By AyyaKanawut

182K 17.1K 1.8K

HOME FOR ME S1&S2 (MALVINGIA) TERSEDIA DALAM BENTUK PDF!! "Anak tidak tau diri!" "Anak pembawa sial" "Kerja... More

Tokoh
Prolog🥀
Malvin🥀
Luka dan rasa🥀
si Gemes🥀
menepati janji 🥀
strawberry🥀
MalvinGia🥀
kemarahan Malvin?!🥀
manjanya Giandra🥀
Tentang Malvin🥀
Tentang Giandra 🥀
ancaman?!🥀
Mama🥀
Tertarik?!🥀
Kemana?!🥀
Gugur🥀
Malaikat penolong 🥀
Awal hidup baru🥀
Pertemuan kembali🥀
Nyonya Malvin🥀
Si Maba cantik🥀
The first Malvin🔞🥀
Mimpi buruk?!🥀
Malvin Rese🥀
Giandra Bar-bar🥀
Berantem🥀
Balasan kecil Giandra🥀
Giandra sakit🥀
Berulah Lagi?🥀
Balasan Mama Deviana& Giandra🥀
Pra-Nikah🥀
Wedding Day🥀
beautiful night🔞🥀
Happy birthday 🥀
efek samping🥀
Bayi mermaid🥀
welcome Giandra kecil🥀
HoMe For Me🥀 (END)
Promosi Aja
Pdf vers S1 & S2

Malvin's Angel🥀

4.8K 463 47
By AyyaKanawut

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.

Malvin tersenyum sekarang dia ada di depan kelasnya yang berada di lantai dua mata nya tidak pernah lepas dari satu objek yang sedang berolahraga di lapangan.

Giandra ternyata sangat jahil semua teman sekelas hampir Giandra usili dan Malvin hanya tersenyum.

"Ci elah Malvin!"

Malvin menoleh dan melihat temannya yang dulu pernah membuat Giandra menangis di perpustakaan.

"Gak bakal ilang kali Vin!"

"Gemes!"

"Bibin! Liat Malvin lagi Fall in love"

"Capek gue sama Lo Tio, nama gue bintang ya kampret!"

Bintang menghampiri Malvin dan melihat ke bawah, Giandra sedang berolahraga karena mungkin sekarang jadwalnya.

"Rame banget kalau kelas lain yang olahraga"

Malvin tidak mendengarkan ocehan teman-teman nya dan hanya melihat Giandra.

Malvin berjalan meninggalkan kedua temannya yang masih menyaksikan permainan yang sedang adik kelas mereka lakukan.

Malvin tadi membawa susu Kotak dan Malvin akan memberikan itu untuk Giandra sekarang.

Malvin akan menghampiri Giandra yang sedang bermain basket bersama teman-teman nya.

"Si Malvin kalau udah bucin gak ada lawan Yee!"

"Biar lah dia bahagia sama Gia, Lo liat sendiri kan Malvin udah ngurangin hal-hal yang jelek karena Giandra, apalagi rokok kita ejek lemah karena gak ngerokok dia mana peduli dan kayaknya udah berhenti ngerokok!"

"Malvin juga lebih banyak senyum akhir-akhir ini!"

"Giandra itu Malvin's angel"

"Bener banget gue setuju!"

******

"KAK MALVIN NIH LIAT GIANDRA USIL DARI TADI!"

Baru saja Malvin memasuki area lapangan dan berdiri di sisi lapang suara teman Giandra sudah membuat heboh satu lapangan.

Giandra tersenyum dengan lucu ke arah Malvin saat temannya mengadukan kelakuannya yang usil.

"MARAHIN AJA KAK! HUKUM SEKALIAN USIL BANGET TUH GIAN"

"Tinut diem! Gak usah ngomong"

Giandra menghampiri Malvin ke sisi lapangan karena dirinya sudah selesai bertanding tadi.

"Malvin, Malvin, Malvin Gia kangen hehe!"

Malvin merentangkan tangannya dan Giandra langsung memeluk Malvin dengan erat, suara sorakan sangat terdengar dari arah teman-teman Giandra tapi Giandra malah mengejek mereka dengan mengeluarkan lidahnya mengejek.

"Jangan usil sayang!"

"Gak loh! Gia gak usil tadi Tinut sama Willi yang goda Gia, hihi"

Malvin mengelus rambut Giandra dengan lembut dengan tangan mengusap keringat giandra.

"Nih minum air putih dulu, Malvin beliin susu kotak juga buat Gia!"

"Makasih banyak Malvin"

Malvin mengangguk dan melihat Giandra yang Sedang minum, Si gemes nya Malvin sepertinya sedang kehausan.

"Kalau pulang Malvin gak ada di sekolah nanti ada Tio yang jemput Gia ya!"

"Malvin mau kemana?"

"Kalau jadi Malvin ada urusan sayang!"

"Gia gak boleh ikut yaa?"

Malvin diam saat Giandra berbicara ingin ikut, bagaimana bisa Giandra ikut Malvin Akan tawuran dengan Geng sebelah masa Malvin membawa Giandra, itu tidak mungkin dan tidak akan mungkin.

"Malvin sebentar kok nanti kalau urusannya selesai Malvin kerumah Gia bawa martabak mau?"

"Hmm? Tapi Malvin jangan lama-lama yaa!"

Malvin tersenyum dan mengelus pipi tembem Giandra.

"Cup~"

"Gia cantik banget sih hmm?"

Giandra tersenyum dengan malu, pipi Giandra bersemu merah entah karena godaan dari Malvin atau karena Cahaya matahari yang terik.

"Udah ini ganti baju kalau bisa mandi ya cantik!"

"Hmm? Gia absen dulu yaa Malvin"

Malvin mengangguk dan Giandra memeluk Malvin sebentar lalu pergi dari hadapan Malvin membuat Malvin tersenyum dan menggelengkan kepalanya.    

******

Giandra sedang membereskan barang-barang nya karena sudah waktunya pulang.

"Gian pulang sama siapa?"

"Sama kak Tio kalau Malvin gak bisa jemput!"

"Emang Malvin kemana?"

"Katanya Malvin ada urusan dan Gia gak boleh ikut"

Giandra cemberut saat mengingat ucapan Malvin, tadi Malvin datang lagi membawakan makanan untuk Giandra dan ijin pergi.

"Ma---

"GIANDRA!"

Suara itu membuat Giandra terkejut, Giandra mengerutkan Halisnya bingung siapa pria yang datang dan memanggil namanya.

"Hmm? Ad-ada apa kak?"

"Malvin tauran sama Geng sebelah gue cuma mau ngasih tau aja!"

Giandra berdiri dengan terkejut dan membuat kedua temannya pun ikut terkejut karena Giandra.

"Terus Malvin dimana sekarang!?"

"Di perbatasan SMA cempaka sama Cuala, gue duluan ya Giandra!"

Giandra dengan segera membereskan barang-barang nya yang tersisa tapi kedua temannya hanya diam.

"Willi sama Tinut anter Giandra Ya!"

"Anter kemana?"

"Ke tempat Malvin!"

"Gak usah gila deh Gian yang ada Malvin Malah kalah kalau Lo kesana!"

"Kok Tinut ngomongnya gitu?!"

"Iya lah kalau mau Lo beli obat ke apotek tunggu Malvin di markasnya kalau Lo ke lokasi yang ada bukan Malvin doang yang luka tapi Lo juga!"

Ucapan Tinut membuat Giandra diam, ada benarnya juga karena bila Giandra ke sana yang ada nanti merepotkan Malvin.

"Tinut sama Willi mau temenin Giandra gak?"

"Gue gak bisa Gi soalnya ada urusan gak tau kalau Willi!"

"Willi gak berani kesana Gian, Willi takut gak mau cari masalah!"

Giandra cemberut dengan sedih, giandra khawatir dengan Malvin takut Malvin Kenapa-kenapa.

"Ya udah gia sendiri aja, bye Tinut sama Willi ketemu besok disekolah!"

"GIANDRA HATI-HATI!"

Tinut mendengus kesal saat Giandra pergi begitu saja, Giandra benar-benar sayang dengan Malvin hingga tidak bisa di larang seperti itu.

"Semoga Giandra selalu baik-baik aja, gue khawatir Will!"

"Sama tapi gimana Giandra yang mau dan itu kebahagiaan Giandra kita cuma bisa dukung Giandra kan?"

"of course! Giandra sahabat kita kalau Giandra bahagia kita juga harus dukung"

"Nah ya udah kita dukung karena mau gimana pun yang jalanin hubungan nya Giandra sama kak Malvin bukan kita!"

"Semoga deh!"

"Tinut! Masih aja gak percaya"

William mendengus kesal saat Tinut masih ragu dengan hubungan Malvin dan Giandra padahal biarkan saja selama Giandra bahagia.

Tinut pergi dari sana setelah berpamitan dengan William karena Tinut memang ada urusan jadi benar tidak bisa menemani Giandra.

William meminta maaf kepada Giandra di dalam hati, bukannya William menolak hanya saja William tidak mau berurusan dengan Geng Malvin.

Jadi cari aman William tidak ingin ikut.

William segera pergi dari kelasnya setelah membereskan barangnya karena jemputan sudah ada di depan dan tidak mau jemputan nya menunggu terlalu lama.

*****

"Permisi!"

Giandra menahan napas saat semua orang yang ada di dalam ruangan kecil menoleh, Giandra menunduk karena malu.

"Cari siapa cantik?!"

Seorang pria yang cukup tampan namun urakan menghampiri Giandra dan bertanya.

Giandra mundur saat pria itu mulai Memegang pipinya, Giandra bahkan mengelapnya dengan kasar.

"Jual mahal banget Lo!"

"Gia--"

"Dia pacar gue bangsat! Ngapain Lo sentuh?"

Suara dari arah belakang pria urakan itu terdengar, Malvin menatap pria itu dengan Datar.

"AHHHKKKK!"

Malvin memelintir lengan pria urakan itu membuat Giandra menutup matanya.

"Jangan sentuh orang tanpa ijin! Apalagi sentuh cowok di depan Lo ini, dia milik gue"

"Paham!"

"AHHHKKK IY--IYAA BOS"

Malvin melepaskan lengan pria itu dan menyuruh pria urakan itu pergi dari hadapannya.

Malvin tersenyum ke arah Giandra yang menunduk kan kepalanya, Malvin membukukan tubuh nya sedikit.

"Cantik ngapain kesini hmm?"

Giandra mendonggak dan langsung memeluk Malvin membuat pria tampan itu terkejut.

"Sayang kok nangis?"

Malvin berusaha menggapai wajah Giandra tapi Giandra menggelengkan kepalanya dan semakin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Malvin.

"Hiks... Malvin!"

Malvin menghela napasnya Dan menggendong Giandra ala koala untuk masuk kedalam Markas nya.

(Visualisasi Malvin gendong Gia)

"Tio!"

"Ohh, Gais tukang cendol woy! Yuk minggat"

Tio paham dengan ucapan Malvin dan menyuruh semua temannya yang ada di dalam untuk pergi dan membiarkan Malvin berdua dengan Giandra.

Malvin melemparkan dompetnya ke arah Tio menyuruh Tio dan teman-teman nya pergi membeli makanan sebagai ucapan maaf.

Setelah di rasa teman-teman nya pergi Malvin duduk di sofa panjang yang biasa dia duduki ketika ada rapat dan acara.

"Gia cantik, sayang ngomong sama Malvin!"

Giandra mendonggak kan kepalanya dan menatap Malvin, Malvin terkekeh melihat pria manis yang ada di pangkuan sangat terlihat menggemaskan.

"Gia kenapa hmm? Takut sama si Jojo? Atau ada yang nakal sama Gia?"

"Hiks... Gia khawatir sama Malvin, tadi ada yang ngasih tau Gia Malvin berantem!"

"Gia hiks... Gia gak larang Malvin main sama temen-temen Malvin tapi Gia khawatir Malvin!"

Suara tangisan Giandra semakin kencang membuat Malvin merasa bersalah karena membuat kekasihnya menangis.

"Sttt... don't cry baby! Malvin minta maaf ya buat Gia khawatir, Malvin gapapa kok liat! Malvin baik-baik aja cantik"

"Gia takut Malvin Kenapa-kenapa, Gia gak suka hiks..."

"Iya, iya Malvin minta maaf ya sayang! Maaf buat Gia khawatir sampe nangis gini"

Malvin mengelus rambut Giandra dengan pelan dan tersenyum ke arah pria cantiknya itu.

"Sttt...maaf!"

Malvin menarik kepala Giandra dengan lembut dan menenggelamkan wajah Giandra di ceruk lehernya, segukan Giandra masih terdengar dan Malvin merasa bersalah.

Malvin memang ikut bersama teman-teman nya tadi tapi tidak sampai terluka parah bahkan wajah Malvin baik-baik saja, siapa yang memberitahu Giandra hingga membuat Giandra menangis khawatir.

Malvin menghela napasnya saat Giandra tertidur sepertinya lelah menangis Hingga segukan seperti tadi.

"Hallo!"

"Balik markas, gue mau pulang!"

"Oke!"

Malvin mematikan telponnya setelah mendapatkan jawaban dari Temannya Tio.

Malvin memeluk Giandra dan memejamkan matanya sebentar, Malvin tersenyum Giandra memiliki pelukan ternyaman untuk Malvin. 

*****

Malvin menghentikan motornya di salah satu penjual, Malvin menunduk menatap Giandra yang masih tidur di pangkuannya.

Malvin menjalankan motor dengan posisi Giandra di depan di atas pangkuannya karena Malvin tidak mau Giandra bangun.

Bahkan Malvin menjalankan motornya dengan satu tangan karena tangan lain memegang pinggang Giandra agar tidak jatuh.

"Gia sayang, Bangun Dulu cantik!"

Malvin mengelus rambut Giandra dan menunggu Giandra bangun, Dan tidak sia-sia pria manis itu mulai melengkuh.

"Enghh... Malvin!"

"Mau beli martabak gak?"

"Mau!" Giandra menjawab dengan pelan karena masih mengumpulkan kesadarannya.

Malvin segera turun dan menggendong Giandra untuk masuk membeli makanan yang tadi siang Malvin janjikan.

Sekarang pukul 6 sore dan Malvin masih membawa Giandra belum memulangkan pria manis itu, Malvin tadi ada sedikit pembahasan bersama teman-teman nya jadi waktu pulangnya terpotong.

"Gia mau martabak apa?"

"Dua-duanya boleh? Gia gak bisa milih!"

"Boleh sayang!"

Malvin segera memesan martabak yang Giandra mau, duduk di tempat yang kosong dengan Giandra di pangkuannya.

"Lain kali telpon Malvin dulu ya sayang biar tau Malvin baik-baik aja atau gak, paham kan?"

"Maafin Gia!"

"Iya Gpp jangan nangis ya Malvin jadi merasa bersalah sama Gia!"

Giandra mengangguk dan Malvin tersenyum, Giandra sangat baik, lembut dan penurut bagaimana bisa Malvin tidak jatuh hati pada pria manisnya ini.

****

Giandra turun dengan semangat dan menghampiri Malvin untuk membantunya melepas helm.

"Masuk gih! Cuci tangan sama kaki sebelum mam martabaknya"

"Malvin gak mau Masuk dulu?"

Malvin diam menatap Giandra yang juga menatap nya dengan wajah sedih karena Malvin tidak bisa lebih lama di rumah Giandra.

"Maaf ya sayang Malvin ada urusan, gpp kan cantik?"

"Hmm?"

Giandra cemberut dengan sedih membuat Malvin terkekeh, selain cantik Giandra juga sangat manis.

Malvin menarik Giandra dan memeluk pria manja kesayangan nya itu mengelus rambut Giandra juga dengan pelan.

"Maaf ya!"

"Ihh Malvin minta maaf terus, iya Gpp hihi Giandra gak maksa kok"

"Gemes banget pacar Malvin!"

"Sana masuk!"

"Enghh... Gak cium?"

Malvin tertawa melihat wajah cantik Giandra yang meminta Cium tapi seperti minta permen sangat polos sekali tatapannya.

Malvin menangkup Pipi Giandra dan tersenyum karena Giandra menunjukan Deretan giginya sangat menggemaskan.

"Cup~"

"Cup~"

"Cup~"

Malvin mengecup kedua pipi Giandra dan kening Giandra membuat senyum malu-malu Giandra perlihatkan.

"Cup!"

"Malvin!"

Pipi Giandra benar-benar bersemu merah karena Malvin mencium bibirnya dengan tiba-tiba.

Malvin tertawa karena Giandra malah memeluknya dengan erat, Si cantik Malvin malu rupanya.

"Udah sana masuk besok sekolah nanti kesiangan!"

Giandra mengangguk dan melepaskan pelukannya, Malvin mengerutkan Halisnya bingung saat Giandra diam dan menatap Malvin.

"Malvin deketan deh sini!"

Walaupun tidak paham Malvin mendekatkan wajahnya ke arah Giandra yang mulai melihat kiri dan kanan.

"Cup!"

"BYE MALVIN GIA PULANG YAA, SELAMAT MALAM MIMPIIN GIA HEHE! GIA SAYANG MALVIN"

Malvin terkekeh setelah mencuri ciuman dari bibir Malvin Giandra berlari dan berteriak seperti itu dan Malvin sangat gemas dengan Giandra sekarang.

"My cute boy"

Malvin menggeleng kepalanya kemudian meninggalkan rumah Giandra dengan segera, Malvin harus segera pulang agar tidak mencari masalah lagi dengan papa nya.

Hai balik lagi sama aku hehe

Jangan nanyain visual yang lainnya dulu yaa aku lagi nyari nama sama tokohnya dulu hehe.

Ohh iya ramaikan cerita ini Yoo kalau rame aku gak bakal kasih konflik nyes-nyes deh janji tapi kalau rame itu juga.

Ohh maaf gak bisa Double up aku ada acara di sekolah persiapan buat uprak jadi Waktu nya kesita buat beberapa hari.

Thanks gais

Vote and comen

See you next part

Pay pay 👋

Continue Reading

You'll Also Like

YES, DADDY! By

Fanfiction

303K 1.8K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
123K 8.8K 34
Pertemuan yang tak sengaja membawa ke kehidupan yang lebih bahagia. YAOI Area!!! Jangan salpak plis!! (Mewgulf lokal)
34.3K 3K 27
~mew suppasit atau biasa di kenal pangeran di kerajaan Winston. Memiliki wajah berparas tampan dan di kagumi oleh kalangan wanita. ~gulf kanawut atau...
1.7M 65.4K 96
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...