my perfect revenge (End)

By hanhyeonju

54.7K 5.2K 147

Apa yang akan kau lakukan jika ternyata semua kebahagiaan mu adalah kebohongan semata? Cherin, wanita yang me... More

Prolog
1. Depresi
2. Seseorang yang telah dirusak oleh masa lalu.
3. Ketua tim baru
5. Situasi tidak terduga part.1
6. situasi tidak terduga part.2
7. Balas dendam dimulai part.1
8. Balas dendam dimulai part. 2
9. Terapi
10. Mencari hal yang disukai
11. Kencan di taman hiburan part.1
12. Kencan di taman hiburan part.2
13. Sahabat part.1
14. Sahabat part. 2
15. Sandiwara
16. Wanita yang kupanggil teman
17. Wanita itu
18. Makan malam perusahaan
19. Gedung pernikahan
20. Aku memikirkan mu part.1
21. Aku memikirkan mu part. 2
22. Masa kecil
23. Badai yang tidak pernah reda
24. Aku mencintainya
25. Undangan pernikahan
26. jebakan
27. Hari pernikahan
28. Panggung terakhir

4. Kau berjanji padaku

1.7K 184 1
By hanhyeonju

[Recommend song: Traitor - Olivia Rodrigo]

'Pasangan kampus yang membuat iri'

ini adalah julukan untuk Cherin dan Jacky.

Keduanya terlihat lengket seperti love bird yang tidak dapat terpisahkan.

Cherin adalah cinta pertama Jacky, begitu juga sebaliknya.

“Maukah kau menjadi pacarku?”

Pertama kali Cherin menyadari perasaanya kepada Jacky adalah disaat mereka bertemu di perkumpulan mahasiswa di Universitas mereka. Jacky yang merupakan senior 2 tahun diatasnya tidak dapat melepaskan tatapannya dari wajah Cherin.

Setelah berusaha mendapatkan nomor handphone Cherin. Lelaki itu selalu mengirimkan chat kepadanya setiap waktu. Walahpun awalnya Cherin merasa bahwa chat yang dikirimkan terus-menerus kepadanya itu sangatlah mengganggu, lama kelamaan semua itu telah menjadi kebiasaan baru untuknya.

Hanya dengan menanyakan kabarnya, menanyakan makanan apa yang dimakan olehnya, maupun hal yang sedang dia kerjakan saat ini. Semua itu telah memenuhi hidupnya yang kosong.

Tanpa Cherin sadari, dia telah mendapati dirinya sendiri menunggu chat dari Jacky setiap harinya.

Ketika Jacky pertama kali mengungkapkan perasaanya dan mengajaknya pacaran, Cherin masih berusaha menolaknya.

Alasannya hanya satu.

Karena 'trauma' yang dialami olehnya di masa kecil.

Situasi kedua orang tuanya dan penghianatan ayahnya, membuat Cherin trauma dalam menjalani hubungan dengan laki-laki.

Bagaimana jika dia nanti akan berakhir sama dengan ibunya?

Bagaimana jika pacarnya berselingkuh darinya?

Bagaimana jika perasaan pacarnya berubah, dari mencintainya menjadi tidak mencintainya lagi?

Ketakutan itu terus menerus menghantui hidupnya.

Cherin sadar bahwa dia tidak boleh terus seperti itu. Dia harus memberanikan dirinya untuk melangkah maju menjalani masa depannya sendiri.

Tetapi sekali lagi, bayangan ibunya yang menangis setiap malam kembali terbayang didalam pikirannya.

Ibunya yang telah dirusak oleh ayahnya membuat hati Cherin menjadi takut.

Mungkin.... Mungkin saja suatu hari nanti dirinya juga akan hancur karena seseorang.

Karena itulah Cherin terus menolak Jacky.

Ketika melihat wajah lelaki dewasa yang lebih tua darinya menangis tersedu-sedu seperti anak kecil didepannya, Cherin menjadi sangat terkejut.

Jacky yang tidak menyerah ketika Cherin terus menolaknya membuat hatinya lemah. Apalagi sekarang sosok Jacky yang berdiri didepannya dengan wajah penuh air mata terlihat begitu manis.

“aku mencintaimu...”

“Cherin, aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu... apa kau tidak dapat memberikanku satu kesempatan?”

Kesempatan? Apa aku boleh berharap seperti itu kepada Jacky?

“ A..aku... Maafkan aku senior, aku benar-benar tidak dapat menjalani hubungan dengan siapapun saat ini.”

 Cherin yang tidak dapat menahan air matanya akhirnya menangis untuk pertama kalinya didepan Jacky.

Pemandangan ini membuat mulut Jacky setengah terbuka karena terkejut.

Dilihat dari sudut manapun, Cherin terlihat memiliki perasaan padanya. Tetapi kenapa wanita didepannya itu terus-menerus menolak perasaannya?

Seakan dirinya takut akan sesuatu.

Jacky menatap Cherin yang terlihat sedih didepannya, sambil mengigit bibir bawahnya perlahan.

“apa kau dapat mengatakan alasannya padaku?”

Tangisan Cherin yang semakin kuat akhirnya membuat Jacky memeluknya tanpa sadar.

Cherin sama sekali tidak menolak pelukannya itu.

Setelah dirinya sedikit lebih tenang, untuk pertama kalinya, Cherin menceritakan semua pengalaman masa kecilnya yang tidak diketahui oleh siapapun.

“aku tidak akan melakukan hal itu.” Jacky terlihat cukup serius. Suaranya yang lembut menyentuh hati Cherin yang diselimuti oleh es.

“cobalah denganku Cherin. Aku tidak akan berselingkuh seperti ayahmu. Aku berjanji.”

“apa kau serius mengatakannya?”

Tangan Jacky membelai rambut panjang Cherin dengan lembut.

“Aku berjanji dengan seluruh hidupku.”

“jika suatu hari nanti kau telah tidak mencintaiku lagi, aku tidak keberatan jika kau memutuskan hubungan kita begitu saja. Tetapi tepatilah janjimu untuk tidak berselingkuh dibelakangku.”

Jacky mengaitkan jari kelingkingnya dengan dengan jari kelingking kecil Cherin.

“janji.”

“janji”

Cherin terbangun dari mimpinya.

“Hu... sial!” umpatan kasar keluar begitu saja dari bibirnya, ketika dia membuka kedua mata coklatnya.

“Dari begitu banyak mimpi, kenapa aku harus memimpikan masa lalu yang seperti itu?” Cherin mendudukkan tubuhnya diatas ranjangnya. Kemudian mengambil sebotol air yang ada disamping tempat tidurnya.

Dengan cepat Cherin membuka penutup botol minumnya dan menyesap air putih yang ada didalamnya.

Perkataan Jacky yang ada didalam masa lalunya masih terbayang dipikirannya.

“aku berjanji dengan seluruh hidupku.”

“seluruh hidupmu? Hah! Sungguh menggelikan.” Tangan Cherin mencengkram bolol minumnya dengan keras sehingga membuat botol itu tergelincir membentur lantai kamarnya.

Dak!

Air yang tersisa di dalam botol itu keluar membasahi lantai kamarnya.

Mata coklat Cherin terus memandang ke udara dengan tajam.

Emosinya kembali meluap karena amarah yang terkumpul didalam hatinya.

“sudah kubilang untuk memutuskan ku jika kau memiliki wanita lain!”

“sudah kubilang untuk akhiri hubungan kita jika kau sudah tidak mencintaiku!”

“sudah kubilang bahwa aku memiliki trauma. Tetapi kau masih bermain seperti itu dibelakangku!”

Suara Cherin terdengar semakin dingin.

“Kau yang telah berjanji...”

Matanya berkilau dengan menakutkan didalam redup lampu kamar tidurnya.

“jangan salahkan aku yang akan menghancurkan sisa hidup yang kau janjikan.”

Ha ha ha

Suara tawa menakutkan menghiasi kamar tidurnya. Suara itu terus-menerus terdengar hingga terdiam dengan sendirinya.

***

‘apa aku berhalusinasi?’

Baru saja semalam dirinya memimpikan masa lalu terkutuk mereka, sekarang Cherin bahkan melihat sosok Jacky tersenyum sambil membawa bucket bunga mawar kepadanya.

“Jacky?” Cherin mencoba memastikan lagi lelaki didepannya itu adalah nyata sambil memanggil namanya.

“Iya Rin..” mata hijau Jacky menyipit membentuk bulan sabit sambil memasang senyum indah, lelaki itu menghampirinya dengan cepat seperti anak anjing.

“Kenapa kau tiba-tiba berada disini?” menatap wajah tunangannya begitu Cherin selesai bekerja, bukanlah hal yang menyenangkan untuknya.

Apa kau tahu bahwa sekarang aku sungguh ingin membunuhmu?

Melihat wajah manisnya yang sekarang terlihat memuakkan itu, membuat Cherin mengernyitkan alisnya. Tetapi Cherin berusaha menenangkan dirinya dengan. Cepat.

“Tentu saja untuk menjemput tunangan tercinta ku.” wajah beberapa karyawan lain yang lewat ketika mendengarkan perkataan Jacky, terlihat memerah karena malu.

Jelas tindakan Jacky terlihat seperti lelaki yang tergila-gila padaku.

‘Pintar sekali kau berbohong, sialan!’

“Bagitu aku pulang dari perjalanan kerja ku, aku tidak dapat menahan diri untuk datang bertemu denganmu.” Jacky memberikan bucket bunganya kepada Cherin kemudian memeluknya erat didepan kantornya.

Dulu mungkin Cherin akan merasa sangat bahagia dengan tindakannya itu. Tetapi sekarang...semua ini terlihat memalukan.

Cherin mengangkat kepalanya dari pundak Jacky yang berada didepannya. Seketika itu juga matanya bertatapan dengan sepasang bola mata biru.

‘ah!’

Mata itu adalah mata Liane yang berada didepannya.

Cherin mengamati gerak mulut Liane yang seperti berbicara padanya tanpa suara.

<itu tunanganmu?>

<wajahnya terlihat biasa saja.>

Liane tersenyum menyeringai sambil meletakkan jarinya dengan gerakan seperti memotong lehernya sendiri.

<mau aku bunuh?>

“Ukh!” Cherin yang mengamati gerak bibir Liane membuat dirinya terbatuk.

‘Gila!’

Jika aku bisa membunuh lelaki sampah ini, aku tidak perlu bersusah diri untuk menahan mualku demi balas dendam yang ku rencanakan.

“Kau tidak apa-apa sayang? Jacky memundurkan kepalanya dan melepaskan pelukannya, wajahnya menatap Cherin dengan cemas. “apa kau masih sakit?”

Cherin tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya.

“aku baik-baik saja.” Kemudian dia berjalan disamping Jacky sambil mengibaskan tangannya kearah Liane untuk mengintruksikannya pergi.

Jacky membukakan pintu mobilnya dengan penuh perhatian.

Cherin tersenyum kecil sambil mengecup pipi kirinya seperti biasa, kemudian masuk kedalam mobilnya.

“Rin sayang... Bagaimana kalau kita foto prewedding akhir minggu ini?” suara antusias Jacky sama sekali tidak membuat Cherin senang.

“minggu ini? Baiklah.” Tentu saja kita harus melakukan foto bersama agar kau dapat mengingat segalanya.

“Apa kita sekalian mengunjungi ibu mertua?”

Cherin memiringkan kepalanya sambil melempar pandangannya kepada Jacky yang sedang menyetir mobilnya.

“ibu mertua? Siapa?” walaupun Cherin tahu siapa yang dimaksud oleh Jacky. Dirinya tidak ingin sebutan itu keluar dari mulut lelaki menjijikan ini.

“Ibumu. Memangnya aku memiliki ibu mertua lain selain ibumu?” Jacky tertawa kecil sambil bercanda dengan perkataannya.

“entahlah, bisa jadi.” Cherin bergumam pelan sehingga suaranya hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri.

Buat apa kau ingin menemui ibuku?

Ibu mertua mu?

Hah! Kau pikir ibuku akan menjadi mertuamu?

Sampai matipun kau tidak akan dapat menjadikannya ibu mertua.

Pemikiran ini membuat Cherin mengembangkan senyumnya.

Jacky yang tidak tahu isi pikiran Cherin yang menakutkan, hanya berpikir bahwa itu adalah senyuman bahagia kekasihnya.

“Aku mencintaimu Cherin.” Jacky berbisik kecil kepada Cherin. Suaranya terdengar sangat manis, sehingga membuat Cherin menggenggam tangannya dengan keras untuk menahan amarahnya.

Kau pergi keluar kota dengan alasan perjalanan kerja, aku bahkan tidak tahu apa kau sedang bersama selingkuhanmu yang lain atau tidak. Setelah kembali ke kota ini, kau segera mengunjungi ku dan membelikanku bunga. Dengan harapan apa? Dengan harapan aku akan terlihat seperti wanita bodoh yang bahagia karena mempercaimu dengan polosnya?

Sekarang kau katakan bahwa kau mencintaiku?

Hah!

Suara itu masih seperti yang dulu. Suara yang semanis madu.

Perkataan yang kukira adalah perasaan mu yang tulus.

Ternyata tidak lebih Cuma kata yang kau ucapkan untuk menutupi kesalahanmu.

‘Bisa-bisanya kau mengucapkan itu dengan mulutmu.’

Aku bisa saja menguncang setir itu agar mobil ini menabrak tiang jalanan.

Mata coklat Cherin terus tertaut kepada setir mobil yang dipegang oleh Jacky.

Apa aku bunuh saja dia didalam mobil ini?

Hu...

Cherin menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menaikkan nada suaranya menjadi sedikit lebih tinggi.

“aku juga mencintaimu sayang”

'aku membencimu’

“aku sangat mencintaimu, kau juga tahu bukan?”

‘matilah kau!’

Cherin berusaha tersenyum dengan manis.

“Tentu saja. Hanya Cherin ku yang paling mencintaiku didunia ini.”

Aw... Lihatlah lelaki bodoh ini, begitu mudahnya kau percaya dengan perkataan itu?

Ya, terus saja percaya Jacky.

Kau harus lebih percaya lagi kepadaku.

Lelaki bodoh!

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 27.6K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
433K 37.9K 64
Kalaupun ada kehidupan kedua,Emily mungkin lebih memilih mati. Namun,setelah mati Emily benar benar menjalani kehidupan keduanya sebagai anak dari Du...
50K 5K 69
NOVEL TERJEMAHAN Cover : Pinterest Edit : Canva
3.9M 43.2K 33
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...