Rimuru Tempest X Omniverse (S...

By Yooo_Dayooo

20.8K 1.6K 1.1K

Rimuru yang mengamuk dan mulai menginginkan kehancuran dunia seperti sebelumnya berhasil dihentikan oleh Hina... More

Prolog
Prolog 2
Prolog 3
Chapter 2: Pembalasan
Chapter 3: Rumah
Chapter 4: Kehidupan Baru
Chapter 5: Penyembuhan
Chapter 6: Kejadian
Chapter 7: Pelatihan Mu Ruri
Chapter 8: Pemulihan
Chapter 9: Mu Ruri Melawan Party Hu Guo
Chapter 10: Pekerjaan Baru
Chapter 11: Tubuh Baru
Chapter 12: Universitas Jiang Wei
Chapter 14: Masalah Baru
Chapter 14: Keluarga Qian(2)
Chapter 15: Bodyguard?
Chapter 16: Berbelanja
Chapter 17: Gangguan
Chapter 18: Relik Berharga?
Chapter 19: Masalah
Chapter 20: Kepulangan
Chapter 21: Pengungkapan
Chapter 22: Apa yang Jauh?
Chapter 23: Kenyataan yang Pahit
Chapter 24: Naga Giok Surgawi
Chapter 26: Kembali ke Kehidupan Biasa
Chapter 27: Kerumitan Rumah Tangga
Chapter 28: Kampus
Chapter 29: Konflik Baru
Chapter 30: Rahasia
Sesi Tanya Jawab
Main Character Information
Chapter 31: Awal Permasalahan
Chapter 32: Gladiator
Chapter 33: Kebangkitan Sang Kekacauan
Chapter 34: Seorang Putri
Chapter 35: Kesenangan.
Chapter 36: Para Kultivator
Chapter 37: Kekacauan Yang Aneh
Chapter 38: Dalam Kesulitan
Chapter 39: Lawan Tersulit
Chapter 40: Perpisahan
Epilog
PENGUMUMAN

Chapter 25: Kemunculan Kembali

222 29 12
By Yooo_Dayooo

Rimuru POV

Rimuru:"disana tempatnya..."

Mu Ruri:"ya....tidak ada yang mengikuti kita ataupun bersembunyi di sekitar ini."

Kami sedang berada di hutan yang gelap.

Misi darurat, yaitu penyelamatan Qian Yui.

Kami sengaja tidak meminta bantuan siapapun.

Aku tidak ingin ada seseorang yang mengacaukan rencana kami atau mungkin membuat keributan dan membahayakan Qian Yui.

Tapi....kemana semua penjaga pribadi Qian Yui?

Apa mereka semua dibunuh?

Tidak-tidak, mengingat kekuatan mereka yang berada di sekitarku, akan sulit untuk mengalahkan mereka.

Walaupun itu benar, aku tidak tau apakah mereka mampu menggunakan aura mereka dengan benar untuk bertarung.

Rimuru:"semoga saja tidak ada kejadian bodoh..."

Mu Ruri:"benarkah kau akan baik-baik saja?"

Mu Ruri berbicara dengan nada suara khawatir di sampingku.

Rimuru:"tenang saja, aku mungkin melemah, tapi gelar Raja Iblis bukan hanya sebutan saja..."

Mu Ruri:"kalau kau bilang begitu......aku akan mencoba untuk tidak menghalangimu."

Bagus.

Sekarang, rencana dimulai.

Sebenarnya itu tidak perlu sih.

Lagipula, aku tidak benar-benar membuat rencana apapun.

Aku akan menyerang dari depan dan Mu Ruri akan menyelamatkan Qian Yui saat aku menahan penculik itu.

Rencana yang simpel.

Tapi, bukan berarti tidak akan ada jebakan.

Aku harus memberikan menggunakan kesadaran ilahi.

Rimuru:"maaf, jaga tubuhku sebentar..."

Mu Ruri:"huh? Apa yang.."

Tidak ada waktu.

Aku melepaskan tubuh spiritualku dari tubuh fisikku lalu terbang kebawah sana.

Mu Ruri:"eh? Rimuru? Apa yang terjadi?!"

Uhh dia berisik.

Rimuru:"tenanglah, aku hanya memisahkan jiwaku dari tubuhku."

Aku menyebutnya jiwa karena dia tidak akan memahami tentang tubuh spiritual.

Aku meninggalkan tubuhku lalu terbang menuju tanah.

Dengan tubuh spiritual, hanya Mu Ruri dan beberapa orang tertentu yang mampu melihatku.

Tubuh ini juga menguntungkan untuk penyusupan atau pencarian jebakan.

Itu karena di dunia ini, kupikir tidak banyak orang yang mampu melihat tubuh spiritual.

Karena itu, aku tidak perlu khawatir tentang hal itu sama sekali.

Aku sampai di tanah lalu menempelkan telapak tanganku di atas tanah.

Walaupun dibilang menempelkan, aku hanya menaruh tanganku tepat diatas tanah.

Aku menembusnya, ini adalah salah satu kekurangan tubuh spiritual.

Kupikir akan ada saatnya dimana aku bisa menyentuh seseorang bahkan dengan tubuh spiritual sekalipun.

Yah, itu akan terjadi nanti lama sekali.

Saat menempelkan tanganku di atas tanah, tidak ada aura apapun disini.

Mereka tidak menyiapkan semacam jebakan yang menggunakan kekuatan aura.

Mungkin karena tipisnya aura di dunia ini.

Baiklah, pencarian jebakan berhasil dilakukan dan hasilnya nol.

Sekarang, aku perlu memeriksa jebakan fisik.

Aku terbang ke segala arah sambil menyusuri tempat yang ada disekitarku.

Namun, sama seperti tadi, hasilnya juga nihil.

Dengan kemampuan penculikan seperti ini, kemungkinan kalau mereka hanya menculik secara spontan dan tidak menyiapkan langkah pencegahan.

Mereka bodoh.

Aku terbang kembali ke tubuh spirutualku.

Dan entah kenapa sedari tadi, aku melihat Mu Ruri memalingkan pandangannya.

Sesekali aku melirik ke atas pohon untuk memastikan Mu Ruri tidak berbuat macam-macam pada tubuhku.

Aku ragu dia akan melakukannya.

Rimuru:"....sekarang..bisa kau lepaskan aku?"

Mu Ruri:"huah! Y-ya!"

Dia terkejut dan langsung menjauh dariku.

Apa yang sebenarnya membuat dia terkejut?

Memang benar kalau tubuh spiritual adalah seseorang yang menjaga seseorang tetap hidup.

Jika itu terlepas, bukan berarti mereka mati.

Masih ada cara untuk kembali, namun hanya bisa dilakukan oleh ahli dan beberapa syarat seperti tubuh yang masih bisa digunakan.

Singkatnya, melepaskan tubuh spiritual artinya mati dalam artian singkat.

Hmm, mungkin karena Mu Ruri tidak merasakan detak jantungku atau tubuhku yang mulai menjadi dingin saat aku meninggalkannya.

Rimuru:"bersiaplah, kita akan langsung menerobos."

Mu Ruri:"baik.."

Mu Ruri terlihat gugup.

Rimuru:"aku akan pergi, kau tau apa yang harus kau lakukan."

Segera, aku melompat kebawah lalu berlari menuju pintu masuk.

Pintu masuk gudangnya terbuka lebar seakan mereka menerima tamu.

Rimuru:"keluar kalian!"

Hmm?

Ahh begitu.

Ternyata penculiknya tidak hanya sendiri.

??:"wah wah, lihat siapa yang kita punya disini."

Uhh, disini gelap.

Akan kuaktifkan mata Sharingan untuk melihat mereka.

Seketika, semua daerah yang kulihat menjadi sedikit lebih terang.

Aku mampu melihat garis spiritual dan meridian seseorang secara tembus pandang menggunakan mata ini.

Di depanku, sudah dipastikan bahwa yang diikat adalah Qian Yui.

Dia baik-baik saja, dan mereka belum melakukan apapun pada Qian Yui.

Seseorang yang berbicara padaku tadi berjala keluar dari arah belakang Qian Yui.

Qian Yui diikat disebuah kursi dan hanya ada lampu dari langit-langit yang meneranginya.

Daerah belakangnya gelap gulita.

??:"ternyata pengawalmu cantik juga yah, nona muda Qian."

Dia berjalan dan menampakkan sosoknya di depanku.

Dia seorang pria berbadan kurus.

Auranya begitu jahat.

Dia mirip dengan orang yang membidikku dengan sniper dengan aura jahat beberapa lama yang lalu.

Tapi, mereka tidak sama.

Walaupun samar, aku bisa merasakan bagaimana tingkatan orang di depanku.

Dia satu tingkat lebih tinggi dariku, karena itu aku harus waspada.

Walaupun caraku mengendalikan aura terbilang cukup baik, aku tidak bisa mengabaikan tingkat kekuatan kami yang berbeda.

Dia membawa pisau di tangan kanannya.

Dan juga, dia mengenakan semacam pernak-pernik yang membuatnya terlihat seperti seorang punk.

??:"kupikir kau akan datang berdua, ternyata sendiri yah."

Untuk saat ini, memprovokasi lawan adalah taktik yang bagus untuk membuatnya lengah.

Rimuru:"heehh, aku sendiri lebih dari cukup untuk mengalahkan kalian."

Aku berdiri disini tanpa bergerak.

Aku bersiap memperkuat kedua tanganku untuk serangan dadakan.

??:"oho...itu berarti..."

Seketika, dia lenyap dari hadapanku.

??:"kau tidak akan mati bukan?"

Dibelakang!

Aku menundukkan kepalaku kebawah dengan cepat.

??:"kau menghindarinya yah..."

Rimuru:"......"

Telapak tangan kananku bersinar.

??:"hoo..."

Rimuru:"terhempaslah..."

*Boomm!!!...

Aku menembakkan auraku yang sudah dibentuk menjadi teknik serangan.

Walaupun butuh waktu, aku berhasil menembakannya dan itu pasti membuatnya terhempas.

Aku segera berlari ke depan dan mencoba melepaskan ikatan Qian Yui.

Saat sampai di depannya, aku segera melihat kondisi seluruh tubuhnya.

Rimuru:"Qian yui, bangunlah!"

Dia harus segera bangun.

Kuharap, dia tidak mendapatkan siksaan atau luka lainnya yang membekas pada tubuhnya.

Seharusnya Mu Ruri akan dat-

*Boom!!

Rimuru:"kehh..."

Sontak, aku mengarahkan tanganku ke kanan dan menciptakan penghalang tipis menggunakan aura.

Ledakan itu berasal dari aura, bukan senjata biologis.

Mu Ruri:"hyaa!!"

Mu Ruri?!

Dia melawan seseorang.

*Dak!...

Tendangannya mengenai musuhnya.

Setelah menendang musuhnya, dia mendarat dan melihatku.

Dia langsung berlari ke arahku begitu dia melihatku.

Mu Ruri:"Rimuru! Kau baik-baik saja?"

Rimuru:"ahhh...itu benar..."

Penghalang tadi tidak cukup kuat untuk menahan ledakannya.

Alhasil, aku harus menggunakan tubuhku untuk melindungi Qian Yui.

Punggungku terkena sedikit luka bakar dan pakaian di bagian punggungku gosong.

Itu sakit❤️

Rimuru:"selain itu....bawa Qian Yui pergi dari sini."

Mu Ruri:"tidak, kita akan menjaganya disini, lebih baik kita berdua yang pergi keluar dari sini."

Sejujurnya, agak sulit jika aku melawan kedua orang itu sekaligus.

Kekuatan mereka berdua satu tingkat diatasku.

Dan juga, daya hancur lawan yang menghadapi Mu Ruri cukup kuat untuk melukai tubuh ini.

Aku melihat ke arah Mu Ruri.

Gudang ini sudah hancur setengahnya karena ledakan tadi.

Aku bisa melihat ke arah sekitar dengan sangat jelas.

Dia penuh dengan luka.

Bisa kupastikan kalau Mu Ruri mengalami pertarungan yang sulit sebelum datang kesini.

Rimuru:"... baiklah, jangan gegabah."

Mu Ruri:"semoga saja...."

??:"aduh....itu panas loh nona."

Suara dari seseorang yang sama dengan yang melawanku sebelumnya.

Kupikir serangan tadi cukup kuat, namun ternyata itu hanya menyebabkan sedikit efek padanya.

Tubuhnya terlihat baik-baik saja walaupun ada sedikit debu dan gesekan yang ada di tubuhnya.

?? 1:"huh? Kau masih belum selesai disini?"

Satu lagi orang yang tidak kukenal.

Dia datang dari arah samping kiri sedangkan yang pertama datang dari arah belakangku.

Aku segera berbalik dan bersiap untuk menyerang.

Sejak awal, aku sudah memperkuat seluruh tubuhku menggunakan aura.

Rimuru:"bersiap..."

Mu Ruri:"ohh.."

Aku merasakan aura Mu Ruri mulai menyelimuti tubuhnya.

Masih ada beberapa aura yang keluar dari tubuhnya secara sia-sia.

Meskipun begitu, aku juga masih memiliki beberapa celah aura yang keluar dari tubuhku.

??:"aku ingin bermain-main, kau tau kan tidak ada yang bisa memuaskanku."

Mereka berdua mengepung kami dari dua arah.

Meski kami kabur dari sini, tidak mungkin untuk lari dari kejaran mereka.

Belum lagi, Qian Yui masih belum sadar.

Situasi ini cukup berbahaya.

Rimuru POV end

Rimuru:"....lawan mereka Mu Ruri, aku akan membantumu dari sini sambil menjaganya...."

Mu Ruri:"huh? Aku??"

Rimuru:"tidak ada waktu-"

??:"oy..jangan abaikan kami."

*Dakk....

Tendangan mengarah pada perut Rimuru.

Namun, penglihatannya telah ditingkatkan dan dia berhasil menahannya walaupun dia tidak sempat mengumpulkan aura ditangannya.

Rimuru menangkap sekaligus menahan kaki pengguna aura kurus itu dengan kedua tangannya.

Lalu, orang yang melawan Mu Ruri muncul.

??1:"lihat kemana kau?"

*Bughh...

Mu Ruri:"gahgg...."

Serangan telak mengenai perut Mu Ruri dengan keras.

Dia terlempar ke belakang dengan cepat dan menabrak dinding gudang yang hancur.

Rimuru:"Mu Ruri!"

Perhatian Rimuru sedikit teralihkan.

Dan lawannya menggunakan kesempatan itu untuk menyerang kepala Rimuru dengan pukulan.

Dengan kecepatan tinggi, Rimuru mendongakkan kepalanya ke belakang sambil menengok ke arah kanan.

Pukulan cepat itu tidak berhasil mengenai wajah Rimuru.

Lawannya terkejut.

Rimuru langsung melepaskan pegangannya lalu memegang bangku tempat duduk Qian Yui dan membawanya melompat ke belakang.

Rimuru:"sial.....aku tidak bisa menggunakan mantra yang kuat.....bola api tadi sudah membuatku mengeluarkan banyak auraku..."

Rimuru merasakan ada air di pipinya dan rasa panas yang sedikit menjalar ke pipinya.

Menyadari hal itu, Rimuru segera mengelapnya dengan tangannya dan terkejut begitu melihat darah yang bersimbah di tangannya.

Rimuru:"pukulannya juga kuat...... berbahaya jika bertarung tanpa persiapan..."

Rimuru menarik nafasnya lalu mengambil posisi bertarung.

Rimuru:"semoga teknik ini berhasil...."

Rimuru mengepalkan kedua tangannya lalu meluruskan kedua jari tangannya.

Dia membentuk telapak tangannya seperti sebuah bilah pedang.

Dan setelah itu, dia mengangkat keduanya sampai setinggi dada dan menghadapkan tubuhnya ke samping.

Lalu, dia melemaskan kedua telapak tangannya dan mengumpulkan aura pada pergelangan tangannya.

??:"ohh, teknik yang aneh.."

??1:"waspada, kurasa dia merencanakan sesuatu."

??:"ya, tentunya dia tidak akan bisa mengalahkan kita."

Rimuru menarik nafas panjang lalu menatap mereka berdua dengan mata sharingan.

Untuk saat ini, Rimuru tidak mampu menggunakan genjutsu.

Itu karena sedari awal, genjutsu merupakan teknik yang memerlukan sihir walaupun dibangkitkan menggunakan aura.

Tanpa Ciel, Rimuru tidak mampu menciptakan jalur alternatif lain untuk menggunakan kekuatan mata Sharingan.

Meskipun dia mampu membangkitkannya menggunakan kebencian, Rimuru tidak mampu menggunakan potensi penuh dari mata Sharingan sebelum dia menemukan cara lain.

Dia hanya bisa menggunakan matanya untuk melakukan pengamatan terhadap serangan yang akan terjadi dan mengantisipasinya dengan gerakan cepat.

Meskipun demikian, dia hanya kekurangan aura untuk mengaktifkannya.

Dia tidak bisa bertindak gegabah untuk saat ini.

Melawan dua orang sekaligus yang satu tingkat diatasnya sembari melindungi seseorang sangatlah sulit.

Belum lagi, dia harus memeriksa keadaan Mu Ruri.

Karena itu, pertarungannya kali ini mungkin tidak memberikan dampak yang fantastis untuk dunia, namun berdampak pada dirinya sendiri.

Bisa jadi kematian.

??:"aku akan menyerangnya duluan, kau lihat aku menyiksanya dari sini..."

Pria bertubuh kurus itu berjalan ke depan.

Dia merogoh kantung celananya lalu membuang berbagai senjata dari kantungnya.

Mulai dari jarum, pisau sampai pedang pendek yang ada di pinggangnya.

??:"akan tidak adil jika aku menggunakan senjata.

Aku juga belum merasa puas menyiksa gadis cantik dengan kedua tanganku sendiri."

Dia memasang kuda-kuda bertarung dengan memajukan kaki kanannya ke depan lalu mengangkat kedua tangannya sampai membentuk posisi bertarung.

Flick:"aku flick, sebut saja aku pembunuh berantai yang suka menyiksa gadis cantik sampai mati!."

Dengan suara seraknya, dia mengatakan itu dengan nada yang bersemangat.

Rimuru menyipitkan kedua matanya dan mengerutkan alisnya.

Rimuru marah.

Itu karena mendengar perkataan dari pria di depannya.

Dia menyiksa gadis dengan wajah semangat dan terlihat seperti pecandu.

Karena itu, Rimuru marah karena Flick telah menyiksa satu atau banyak gadis sebelum dirinya.

Rimuru:"maaf, kurasa aku akan melanggar janjiku Mu Ruri."

Angin sedikit berhembus diantara mereka.

Lalu, dalam sekejap mereka saling mendekat dengan kecepatan tinggi.

Flick:"hahah, pertama-tama aku akan membuatmu pingsan!"

Flick mengangkat kedua tangannya lalu menyatukannya dan mengepalkannya dengan kuat.

Rimuru menundukkan tubuhnya sedikit dan membuatnya condong ke depan.

Saat Rimuru ada di depannya, dia mengayunkannya kebawah dengan sangat kuat.

Lalu, sesaat sebelum hantaman pada kepala Rimuru terjadi, Rimuru melesatkan tangan kanannya sambil mengepalkannya sekuat tenaga.

Dengan menggunakan kekuatan aura untuk melepaskan pukulan cepat, dia menggunakan momentum saat mengepalkan tangannya sekuat tenaga.

Alhasil, pukulan terkuat bisa dilakukan Rimuru.

Flick:"oho..."

Flick mendongakkan kepalanya ke belakang dan berhasil menghindari pukulan Rimuru.

Tidak berhenti disitu, Rimuru melepaskan sejumlah aura yang sudah di kumpulkan di tangan kirinya ke arah perut Flick.

Flick tidak mampu menghindarinya, namun dia tetap melanjutkan pukulannya.

*Bugh...

Rimuru & Flick:"gahg.."

Flick terlempar ke belakang karena hantaman dari aura yang dikeluarkan Rimuru, sedangkan tubuh Rimuru menabrak lantai dengan keras hingga sedikit meretakkannya.

Flick melakukan backflip dan mendarat sambil memegang perutnya.

Pukulan dari Rimuru cukup berasa pada perut Flick dan membuatnya sedikit kesulitan bernafas selama beberapa saat.

Di sisi lain, Rimuru bangun dan kembali mengambil posisi bertarung.

Aura berwarna biru yang samar bisa terlihat melapisi kedua tangan Rimuru.

Di sisi lain, aura yang dikeluarkan Flick berwarna hijau dan menyelimuti kedua tangannya.

Lalu, tanpa jeda, mereka berdua kembali saling menerjang.

Pukulan mereka bertemu diudara dengan kecepatan yang tinggi.

Meskipun tingkatan mereka berbeda, Rimuru menggunakan auranya dengan baik dan melancarkan beberapa serangan balasan dengan kecepatan yang sama dengan Flick.

Tetap saja dia terlihat kesulitan melakukannya.

Lalu, dalam sesaat, Flick melancarkan pukulan keras pada perut Rimuru dari arah bawah.

Rimuru melihatnya dan melakukan yang terbaik untuk menahannya.

Sesaat dia berpikir tidak akan berhasil jika dia menahannya menggunakan tangannya.

Lalu, Rimuru mengayunkan tangan kirinya kebawah secara horizontal.

Serangan Flick berhasil ditepis dengan baik oleh Rimuru.

Di saat yang sama pula, Rimuru menggerakkan tangan kanannya ke arah wajah Flick.

Dia melemaskan pergelangan tangannya.

Seperti cara yang dia lakukan tadi, di saat pukulannya hampir mencapai wajah Flick, Rimuru mengeraskan tangan kanannya sambil mengepalkannya dan mengalirkan aura pada tangannya.

*Dakk...

Kerasnya pukulan Rimuru sampai membuat gigi geraham Flick terlepas.

Meski begitu, Flick masih dalam posisi bertarungnya dan tidak bergerak semilimeterpun setelah dihantam oleh bogeman Rimuru.

Sebaliknya, dia menekuk kaki kanannya lalu menendang perut Rimuru menggunakan lututnya.

Rimuru:"ghhk....!"

Rimuru merapatkan giginya untuk memperkuat perutnya.

Dia berhasil menghindari dampak terburuk, yaitu pingsan ditempat.

Namun, organ dalamnya sedikit terluka dan sedikit bercak darah keluar dari sela-sela gigi Rimuru.

Dalam sesaat, Rimuru sedikit tertunduk karena terkena serangan pada perutnya

Dan lagi, Flick memegang kepala Rimuru dan menjambak Rambutnya.

Rimuru:"kuhh...lepaskan sialan.."

Flick:"*cuih....itu menyakitkan nona.."

Dia meludah kesamping dan gigi gerahamnya ikut keluar bersama dengan darah dan air liurnya.

Flick:"sekarang, bagaimana aku akan makan?"

Flick mengepalkan tangan kanannya dengan kuat dan memasukkan aura lebih banyak pada tangannya.

Dia bersiap memukul Rimuru dan menyiksanya.

Namun, saat pukulannya hampir mengenai Rimuru, Rimuru sudah selesai bersiap.

Dia melemaskan tangannya sedari tadi untuk mengumpulkan aura lebih banyak lagi.

Dan sekarang, Rimuru melancarkan serangannya.

Dia melancarkan tinjunya dan telapak tangannya secara bersamaan.

Dia menggunakan telapak tangan kanannya untuk menangkis pukulan Flick sekuat tenaga dan meninju otot tangan kiri Flick sekuat tenaga.

Namun, saat pukulannya ditangkis oleh Rimuru, Flick melepaskan pegangannya dari rambut Rimuru dan menarik tangan kirinya.

Sayangnya, aura Rimuru mulai menipis dan membuat Rimuru terganggu dengan itu sampai melemahkan pukulannya.

Saat pukulan Rimuru mengenai tangan Flick, Flick hanya merasakan sedikit hantaman.

Segera, dia langsung menangkap tangan kiri Rimuru dan memegangnya dengan erat.

Rimuru:"lepaskan!"

Rimuru mencoba menarik tangannya.

Namun, bahkan saat dia melakukannya, auranya sudah sangat menipis dan kekuatannya juga menurun.

Meskipun tubuhnya sangat kuat hingga mampu menghancurkan baja, Flick mengimbanginya dengan kekuatan auranya yang masih banyak dan kekuatan tubuhnya yang juga meningkat seiring meningkatnya kultivasinya.

Flick menarik tangan Rimuru ke belakang dan memegang dagu Rimuru saat Rimuru tertarik ke arahnya.

Flick:"kau harus bertanggung jawab nona....akan kudengarkan jeritanmu yang merdu itu, nantikan saja~..."

Flick terlihat sangat senang.

Disaat itu, Rimuru merasakan nostalgia.

Rimuru melihat dirinya yang dulu saat melihat Flick berperilaku seperti sadistic.

Namun nyatanya, Flick memang seperti itu dari awal, tidak dengan Rimuru yang menjadi sadistic karena kejadian yang membuatnya sangat terguncang.

Namun, Rimuru melihat kesamaan diantara mereka.

Yaitu, Flick tidak akan berhenti menyiksanya sampai Rimuru mati.

Dia bisa membaca pesan seperti itu melalui wajah Flick.

Flick melepaskan tangannya dari dagu Rimuru dan memasang wajah berpikir.

Flick:"aku lebih suka saat kulit seorang gadis ditarik perlahan dan mendengar jeritannya......"

Dan disaat itu juga, saat mendengar apa yang dikatakan oleh Flick, Rimuru menundukkan kepalanya kebawah.

Rimuru:"d-dikuliti....dia....dia akan menyiksaku?"

Pada saat itu, Rimuru sedikit takut.

Flick:"jika kau melawan, hukumannya akan bertambah loh..."

Rimuru:"hukuman....."

Namun, seketika rasa takutnya lenyap.

Rimuru kembali tenang, namun nafasnya menjadi berat dan dia merasakan peningkatan panas pada tubuhnya sendiri.

Rimuru:"m-menyiksaku?

Jika aku melawan... hukumannya akan bertambah...??"

Warna rona merah muda muncul di pipi Rimuru.

Lalu, Rimuru tersenyum dan pupil matanya kembali menjadi warna emas.

Namun, meski sudah kembali, pupil mata Rimuru berputar-putar seakan Rimuru terlihat kehilangan dirinya sendiri.

Rimuru:"hehe..... ehehehe..."

Tawa kecil terdengar dari Rimuru.

Flick:"oh? Apakah rasa takut sudah membuatmu-"

Aura mulai berkumpul di sekitar Rimuru.

Rimuru menarik aura dari udara dan menciptakan bola api di tangannya.

Meskipun cara itu berbahaya karena kemungkinan akan menyebabkan beban yang terlalu besar pada tubuhnya, Rimuru terlihat seperti orang yang sangat senang.

Rimuru:"eehehehh.."

Cahaya muncul di tangan kanan Rimuru dan api mulai muncul dalam sekejap membuat Flick melompat mundur.

Namun, terlambat.

*Boom...

Ledakan terjadi depan Rimuru dan membuat Flick terlempar ke belakang.

Flick menyeimbangkan kembali posisi tubuhnya dan berdiri tegak dengan wajah bingung.

Flick:"apa dia gila?"

Rimuru:"dia akan menghukumku, aku akan melawan agar hukumannya jauh lebih mengerikan.."

Rimuru tersenyum dengan wajah yang terlihat sangat senang.

Namun, kesenangan itu datang dari dorongan seks yang menyimpang.

Rimuru melompat ke depan setelah mengumpulkan aura di kedua kakinya.

Dia menerjang Flick tanpa rencana dan berniat menggunakan kekuatannya untuk menyerang Flick.

Flick terkejut dengan peningkatan kecepatan Rimuru.

Lalu, temannya langsung melancarkan tinjunya ke depan.

Itu terjadi tepat saat Rimuru mencoba menendang mereka semua dengan auranya sendiri.

*Boom..!!

Ledakan aura terjadi dan membuat kabut asap di sekitar mereka.

Rimuru tidak berhasil menendangnya, karena itu dia melompat mundur dan membuat sebuah panah dari aura yang dikumpulkan dari udara secara spontan.

Beberapa luka goresan muncul di tubuh Rimuru.

Namun, Rimuru terlihat semakin senang dan semakin bersemangat.

Rimuru:"ahh, rasa sakitnya luar biasa~."

Rimuru bergumam.

Tangan kirinya dipenuhi luka sayatan karena aura yang dia kumpulkan membuat dampak yang melukai tubuhnya sendiri.

Tanpa mempedulikan itu, Rimuru mengarahkan busurnya ke depan lalu menciptakan panah kecil di tangan kanannya.

Mengetahui ada peningkatan intensitas aura di depan mereka berdua, Flick dan temannya melemparkan talisman(jimat) bola api ke arah Rimuru.

Flick & ??:"Release!"

Rimuru:"aku akan terus melawan, aku akan terus melawan sampai mereka marah dan melakukan hal-hal mengerikan pada tubuhku.

Mereka akan membawaku ke markas mereka dan mempermalukanku disana sampai mati, ahhh membayangkan itu saja membuatku bersemangat."

Tentu saja.

Lagipula Rimuru adalah masokis yang sudah tidak tertolong.

Lalu, Rimuru melepaskan panah aura ke depan dan membuat kabut asap di depannya tersingkir dengan cepat.

Anak panahnya melesat dan disaat yang bersamaan, bola api yang muncul dari talisman yang dilemparkan saling bertabrakan dan menyebabkan ledakan kecil diantara mereka.

Rimuru:"ahahah, mereka pasti marah padaku, dan-dan mereka pasti tidak akan ragu.

Lakukan! Cepat kemari dan hukum gadis nakal ini!"

??1:"ya ampun, kau orang mesum yang sangat merepotkan."

Rimuru:"mghh?!"

Rimuru terkejut.

Dibelakangnya ada suara perempuan dan mulutnya disumpal dengan kain yang memiliki obat bius.

Rimuru:"ughh..."

Rimuru kehilangan kesadaran.

Dia menutup matanya dan pingsan disana.

Wanita itu membiarkan Rimuru jatuh tersungkur ke tanah.

Wajahnya tidak terlihat karena memakai topeng, namun rambutnya bisa terlihat.

Wanita itu terlihat berusia sama dengan Lu Xiaoyu dan memiliki rambut berwarna coklat gelap mengkilap.

??1:"hahh, berpura-pura menjadi sandera sangat merepotkan.."

Dia melepaskan topengnya dan wajahnya terlihat.

Tanpa diduga, dia adalah Qian Yui yang memakai topeng dan membuat Rimuru tidak sadarkan diri.

Qian Yui:"tidak kusangka dibalik penampilan cantiknya, Rimuru ternyata masokis mesum.

Ah sudahlah, kalian berdua! Cepat kemari."

Qian Yui mengatakannya dengan nada lantang.

Lalu, dua orang yang melawan Rimuru tadi bangun dan berjalan ke depan.

Flick:"aduh...sial, tidak kusangka panah api tadi meledak di dekat kami."

Flick berdiri sambil mengatakan itu dengan mengusap punggungnya.

??:"kekuatannya cukup kuat untuk membuat kami kesulitan, padahal dia tidak lebih kuat dari kami."

Mereka berhenti di depan Qian Yui lalu berlutut di depannya.

Flick:"sungguh tidak terduga untuk nona Qian."

Qian Yui:"dia mengganggu rencanaku, sebaiknya kalian bawa saja si mesum ini ke suatu tempat.

Aku tidak peduli."

Qian Yui melihat Rimuru dengan tatapan dingin.

Flick:"hahah, kalau itu maumu, maka kami tidak akan menolak."

??:"hmm, aku lebih suka pria kekar daripada wanita."

Qian Yui:"menjijikan, pergilah, tugas kalian sudah selesai.

Dan berikan belati beracun itu padaku."

Qian Yui mengulurkan tangannya.

Flick:"ya ampun, anda benar-benar kejam yah."

Flick mengeluarkan sebuah belati yang berwarna ungu dari kantung tersembunyi miliknya.

Lalu, dia memberikan belati itu kepada Qian Yui.

Qian Yui mengambilnya.

Flick:"tidak kusangka kau bahkan meminta kami membuat belati racun super."

Flick dan temannya berdiri dari posisinya.

Qian Yui:"aku tidak menyukainya sejak pertama kali bertemu."

Qian Yui mengatakan itu dengan nada jengkel.

Flick:"kalau begitu, pekerjaan kami sudah selesai."

Lalu, Flick dan temannya melompat entah pergi kemana.

Qian Yui melihat ke arah tembok yang sudah runtuh lalu berjalan ke arahnya.

Qian Yui:"dia pasti disana."

Dia berjalan ke depan sambil membawa belati yang dipenuhi dengan racun.

Meninggalkan Rimuru yang terbaring tak sadarkan diri, dia berjalan menuju tempat dimana Mu Ruri pingsan.

Qian Yui:"akhirnya dendam ini bisa terselesaikan."

??:"tidak kusangka ternyata informasi itu benar adanya."

Qian Yui mendengar suara laki-laki dari arah hutan.

Dia terkejut dan segera bersembunyi dibalik dinding.

Qian Yui:"siapa itu? Apa seorang penyusup?"

Langkah kaki kedua orang itu menjadi semakin dekat.

?? 1:"tugas kita disini adalah memberikan seseorang bernama Rimuru dan Mu Ruri.

Kenapa bos menginginkan mereka berdua?"

??:"dasar bodoh, bos pastinya melihat sesuatu yang spesial dari mereka."

Lalu, Qian Yui menutup mulutnya dengan telapak tangan kirinya dan mencoba bernafas dengan tenang.

Tepat pada saat itu, dua pria dengan sosok berumur 17 tahun dan memakai pakaian ala China kuno berjalan di depannya tanpa menengok kemanapun.

Dia merasakan tingkat kultivasi kedua orang di depannya.

Qian Yui bergetar.

Qian Yui:"tenang-tenang-tenang-tenang!

Kekuatan macam apa ini..?"

Qian Yui berkeringat.

Kekuatan mereka berdua mendominasi daerah di sekitar Qian Yui.

Qian Yui merasakan tekanan kekuatan mereka dan berakhir membuat dirinya tidak bisa bergerak.

Mereka berdua berjalan dan berhenti di depan Rimuru yang terbaring disana.

??:"dia sudah pingsan, akan lebih mudah membawanya seperti ini."

?? 1:"menurutmu apa yang akan dilakukan bos kalau bukan kultivasi ganda?"

??:"mungkin dia akan mengambil tubuhnya atau mencuci otaknya.

Selain itu, bisa kau urus yang satunya?"

Salah satu dari mereka menunduk lalu menggenggam kedua tangan Rimuru.

Dia mengeluarkan sebuah borgol yang sudah diperkuat dengan aura dan ditenagai dengan aura agar tidak mudah dihancurkan.

Sekaligus menyegel peredaran aura di dalam tubuhnya agar Rimuru tidak mampu melawan balik.

?? 1:"yah, pastinya dia menginginkan mereka karena fisik kaisar peri."

??:"bodoh! Apa yang kau katakan, bagaimana kalau ada yang mendengar hal itu disini?!"

Dia terdengar marah saat mengatakannya.

Saat itu, Qian Yui terkejut mendengar tentang apa yang dikatakan oleh kedua penjahat itu.

Qian Yui:"f-fisik kaisar peri?! Seharusnya itu hanya ada di legenda....tidak mungkin.."

Qian Yui berjalan mengendap-endap meninggalkan gudang.

?? 1:"oy oy sudahlah, jika ada yang mendengarnya maka..."

Suara laki-laki itu terdengar hingga ke telinga Qian Yui.

Lalu seketika, laki-laki itu berada di belakang Qian Yui.

?? 1:"kita harus membunuhnya..."

Qian Yui terkejut dan secara reflek menengok ke belakang.

Namun terlambat, sebilah pedang sedang bergerak ke arah lehernya secara horizontal untuk memenggalnya.

Qian Yui tidak bisa bereaksi karena kecepatannya.

Qian Yui:"apa aku...akan mati?"

Disaat terakhirnya, Qian Yui sedikit melirik ke arah kiri dimana tubuh Mu Ruri berada.

Qian Yui melebarkan matanya dalam sesaat.

*Klang!!

Seseorang datang dengan kecepatan tinggi dan menahan tebasan pria itu dengan batang besi yang dilapisi aura.

Tubuhnya dipenuhi luka dan ada bekas luka lebam pada tangan kanan dan kirinya yang digunakan untuk memegang batang besi itu.

Qian Yui terkejut saat melihat itu terjadi di depannya.

?? 1:"ohh?"

Pria itu sedikit menaikkan alisnya karena terkejut.

Orang itu menahan pedang yang tajam dan dilapisi aura hanya dengan batang besi yang sudah dilapisi aura.

Qian Yui ketakutan hingga dia tidak mampu untuk berdiri dan jatuh duduk di tempatnya.

??:"kukira aku melihat sungai sanzu....dan terbang entah kemana..."

Qian Yui:"k-kau...."

Suara seseorang yang sangat dia kenal.

Dari pakaiannya dan tinggi tubuhnya persis seperti orang itu.

?? 1:"kupikir kau sudah mati, ternyata kau masih berdiri yah..."

??:"untunglah seseorang meminjamkanku mata ini.."

Pria yang membawa pedang menarik pedangnya dan menurunkan pedangnya.

Dia memang terlihat tanpa penjagaan, namun di dalam pikirannya, pria di depannya akan menyerang begitu dirinya melancarkan serangan.

Qian Yui:"Mu...Ruri?"

Qian Yui menyebutkan nama Mu Ruri.

Dan orang di depannya memang benar Mu Ruri.

Qian Yui mengira kalau serangan dari teman Flick membuat Mu Ruri tidak sadarkan diri dalam sekejap, namun dia tidak menyangka bahwa Mu Ruri akan bangkit lagi dengan sangat cepat.

Mu Ruri:"maaf....dengan keadaan ini, aku tidak bisa bertahan lama.

Kaburlah bersama Rimuru.."

Mu Ruri memegang batang besi itu dengan erat lalu menggunakan auranya untuk memperkuat dirinya.

Mu Ruri:"akan kutahan dia sebisa mungkin..."

Mu Ruri mengarahkan batang besinya ke arah orang di depannya.

?? 1:"kalau begitu, akan kubuat kau tidak bisa bergerak lagi dan membawamu ke markas kami...."

Dia mengatakan itu dengan nada menyeramkan untuk menakuti Mu Ruri.

Namun, tatapan Mu Ruru berbeda kali ini.

Dia sudah siap untuk keadaan terburuk.

?? 1:"tapi....dia mengganggu..jadi akan kubunuh.."

Dalam sekejap, orang di depan Mu Ruri lenyap dan muncul di belakang Qian Yui untuk memenggal kepalanya.

Secara reflek, Mu Ruri mengikuti gerakan pria itu dan menusukkan batang besi di belakang tubuh Qian Yui.

*Klang....

Mu Ruri:"jariku..."

Sekali lagi, Mu Ruri berhasil menahan serangan pria itu, namun jarinya sedikit tergesek dan menyebabkan luka pada telapak tangannya.

Qian Yui:"k-kenapa..."

Suara Qian Yui terdengar gemetar melihat Mu Ruri.

Mu Ruri:"apa yang kau tunggu! Pergi!"

Mu Ruri berteriak dan mata merahnya bisa terlihat sedikit bersinar dibawah bulan merah.

Qian Yui terkejut dan dia segera berdiri lalu berlari ke arah Rimuru yang sedang diikat oleh penjahat satunya.

??:"hahh, jangan bermain-main terlalu lama! Boss pasti marah kalau kita terlambat!"

?? 1:"okay!"

Lalu, lawan Mu Ruri melancarkan tendangan samping menuju tubuh Mu Ruri.

Seketika kakinya bergerak, Mu Ruri melompat ke atas secara spontan lalu bertumpu pada batang besi yang dia tancapkan menggunakan tangannya.

Mata merahnya sedikit bersinar lagi.

Seketika, Mu Ruri melancarkan tendangan samping menuju kepala lawannya sambil memegang batang besi itu dengan kedua tangannya.

*Dakk....

Tendangan keras dari Mu Ruri mengenai lawannya sampai menghempaskan debu di sekitar mereka.

?? 1:"pergerakan yang keren, apa kau semacam peramal?"

Mu Ruri terkejut saat merasakan kakinya menabrak sesuatu.

Dan saat debu yang bertebaran akibat tendangannya mulai hilang, dia melihat kaki kanannya ditahan oleh tangan lawannya sebelum mengenai kepalanya.

Mu Ruri:"tidak berhasil...!"

?? 1:"biar kukembalikan seranganmu."

Lawan Mu Ruri berputar dengan cepat sambil menapakkan kaki kanannya ke tanah.

Di saat yang bersamaan, dia juga menarik pedangnya dan membawanya berputar untuk menebas Mu Ruri.

Tanpa ragu, Mu Ruri menggunakan pertahanan lawannya sebagai tumpuan lalu melompat ke belakang dengan kecepatan tinggi.

*Sring.....

Tebasan telah dilancarkan.

Mu Ruri mendarat di tanah dan mendapatkan luka sayatan di pipinya.

?? 1:"hebat...kau menghindarinya, memang benar ada yang spesial darimu.."

*Plang.....

Batang besi yang menancap itu terbelah menjadi dua dan jatuh menyebabkan suara keras.

Mu Ruri berkeringat dan menjadi tidak tenang saat melawan musuh seperti itu.

Sebelumnya, dia tidak pernah terpojok sampai sejauh ini.

Bahkan kalau diingat, Mu Ruri hanya melawan Rimuru dan itu saja membuatnya sangat terpojok karena perbedaan kemampuan mereka dalam mengendalikan aura.

Namun, Rimuru telah dikalahkan oleh salah satu dari mereka.

Qian Yui:"kahhakk!!!"

Mu Ruri segera menengok dengan sangat cepat ke arah Qian Yui saat mendengarnya kesulitan bernafas.

Dan sesaat kemudian..

?? 1:"lihat kemana kau?"

Mu Ruri secara refleks menghirup udara dengan cepat dan menguatkan perut serta menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.

*Dakk....

Mu Ruri:"ngghh....!"

Mu Ruri terkena tendangan peras di arah perutnya.

Dia berhasil menahannya menggunakan kedua tangannya, namun tendangan itu cukup kuat untuk membuat Mu Ruri terlempar ke belakang dan menabrak pohon sampai meruntuhkannya.

Mu Ruri memuntahkan sedikit darah dari mulutnya lalu jatuh berlutut dan mengatur nafasnya.

Lawan Mu Ruri berjalan ke arah Mu Ruri.

Di sisi lain, Qian Yui sedang dicekik sampai membuatnya terangkat.

Dia berusaha dengan putus asa untuk melepaskan genggaman tangan pria di depannya.

??:"kau...Qian Yui, sayang sekali karirmu sebagai artis akan berakhir disini."

Qian Yui:"kakek....tolong..tolong aku..."

Qian Yui sedikit mengeluarkan air mata karena sakitnya saat dicekik.

??:"meskipun kau meminta tolong, tidak akan ada bantuan yang datang kesini.

Mau itu kakekmu, penjaga pribadimu, atau kedua orang ini..."

Pria di depannya mengambil sebuah kantung yang berukuran sedang lalu menjatuhkannya dibawah kaki Qian Yui.

Kantung itu terbuka dan menampakkan dua kepala assassin yang Qian Yui sewa, yaitu Flick dan temannya.

Qian Yui semakin ketakutan.

??:"aku bukan orang yang suka dengan tubuh wanita, karena itu, kau harus mati disini..."

Suara pria itu terdengar serius dan dalam.

Pria itu menarik sebuah belati dari pingganggnya dan mencoba menusuk perut Qian Yui sampai mati.

Qian Yui menjadi semakin lemas.

Dan seketika, tepat disaat belatinya melukai perut Qian Yui, Mu Ruri menghempaskan lawannya sampai membuat pria yang mencoba membunuh Qian Yui melepaskan pegangannya.

Mu Ruri membuatnya terhempas menggunakan pukulannya sekuat tenaga.

Qian Yui terjatuh dan terbaring lemas di samping Rimuru.

Qian Yui:"*cough..!*cough... Hahh...hhahh..."

Rasa saat tercekik masih tersisa dan membuat Qian Yui kesulitan bernafas.

Mu Ruri dengan cepat datang ke arah Qian Yui lalu berdiri di depannya dan Rimuru.

Mu Ruri:"hahh..hahhh...."

Mu Ruri bernafas berat.

Tubuh dipenuhi beberapa luka sayatan dan lebam.

Bajunya juga sudah robek di beberapa bagian.

Qian Yui:"kenapa dia..."

Karena tercekik, Qian Yui menjadi semakin lemas.

Ditambah perasaan syoknya saat bertemu dengan pembunuh yang entah darimana datangnya membuat kesadaran Qian Yui semakin memudar.

Qian Yui:"menyelamatkan...ku...?"

Qian Yui akhirnya pingsan di samping Rimuru.

Mu Ruri:"sakit...sakit sekali..!"

Mu Ruri merapatkan giginya untuk menahan rasa sakit di tubuhnya.

??:"bisa-bisanya dia terlempar karena lawan seperti ini."

Pria itu melihat ke arah temannya yang dihempaskan oleh Mu Ruri.

Lalu, dia menengok ke arah Mu Ruri dan sedikit terkejut dengan apa yang ada pada matanya.

??:"hmm, apa mungkin matamu yang membuatmu bisa menghindari serangannya?

Kalau begitu, aku akan mencongkelnya."

Dengan kecepatan tinggi, tangan kanannya mencoba meraih mata Mu Ruri dan mencabutnya.

Namun, seketika dia bergerak, Mu Ruri langsung menundukkan tubuhnya sambil menangkis tangan kanan pria itu dengan tangan kirinya.

??:"orang ini...meskipun dengan luka-luka seperti itu, dia masih bergerak dengan kecepatan ini?"

Lalu, pukulan Mu Ruri yang sangat keras meluncur dari bawah ke arah wajah pria itu.

??:"dan pukulannya juga masih sekuat ini.... mungkin benar kalau mata itu adalah alasannya..."

Mu Ruri:"hyahh!!"

Mu Ruri melancarkan serangan, namun dengan kecepatan yang sama, pria di depannya menangkapnya menggunakan tangan kirinya yang dilapisi aura.

??:"lambat.."

*Dakk...

Mu Ruri:"aghhg...."

Tendangan lutut mengenai perut Mu Ruri sampai menerbangkannya ke langit.

??:"kuharap dia tidak mati.."

Mu Ruri jatuh di atas lantai dan sedikit merusak puing-puing bangunan yang ada di lantai.

Pria itu berjalan ke arah Mu Ruri lalu mengambil sebuah borgol dari kantungnya.

Sama seperti tadi, dia mengambil sebuah borgol yang sama jenisnya dengan borgol yang dia kenakan pada Rimuru.

Namun, saat dia mendekat, pancaran aura kembali keluar dari arah Mu Ruri jatuh.

Mu Ruri bangkit kembali sekali lagi lalu berdiri dengan tegak.

Dia tanpa ekspresi dan matanya terbuka lebar.

Namun, matanya tidak bercahaya seakan Mu Ruri kehilangan kesadarannya.

??:"yang benar saja...."

Pria itu tau bahwa Mu Ruri telah kehilangan kesadarannya.

Namun, secara ajaib Mu Ruri masih bisa berdiri dan menggunakan tubuhnya untuk bertarung.

Pancaran aura yang melebihi beban yang bisa ditahan tubuhnya keluar dari tubuh Mu Ruri.

Dan itu membuat lawannya terkejut.

??:"aku harus menghentikannya sebelum dia mati."

Pria itu menyiapkan borgolnya secara terbuka.

Pancaran aura yang besar dari Mu Ruri melukai tubuhnya sendiri dan semakin banyak luka yang muncul pada tubuh Mu Ruri.

Lalu, dalam sekejap, mereka berdua lenyap dari pandangan dan bertemu di tengah-tengah.

Dan saat itu juga, dua aura saling bertabrakan dan menyebabkan dampak kecil di sekitar mereka.

Pukulan mereka saling beradu saat itu dan sekali lagi, mereka lenyap dari pandangan dan sebuah benturan antara dua aura muncul sampai menerbangkan debu-debu di sekitarnya.

Sesaat, bayangan Mu Ruri dengan pria itu terlihat dan beberapa saat kemudian lenyap dan terjadi benturan di tempat lain.

Mu Ruri:"ugh..mataku..."

Mu Ruri menyipitkan matanya yang mengeluarkan darah.

Dia merasakan kesakitan di dalam kepalanya.

Itu karena matanya merupakan mata pinjaman dari Rimuru yang entah bagaimana bisa dia pinjam.

Dan karena dia masih belum terbiasa, Mu Ruri tidak bisa menggunakannya terlalu lama.

Dia berhasil menghindari serangan dan menahan serangan berkat mata Sharingan.

Namun, semakin lama dia menggunakannya, maka efek negatifnya akan terus bertambah.

??:"meskipun aku tidak serius menyerangnya, dia masih bisa bangkit.

Pemilik tubuh kaisar peri memang menarik....tapi hanya itu..."

*Dakk!!

Pukulan mereka berdua saling beradu.

Segera setelah itu, Mu Ruri terlihat menaik-turunkan dadanya berkali-kali.

Dia bernafas dengan sangat berat.

Mu Ruri melebarkan matanya dan membuka mulutnya untuk mendapatkan oksigen agar bisa bertahan dari rasa lelah itu.

??:"kau bodoh, meskipun aku tidak serius, kau tidak mampu menyerangku."

Mu Ruri:"hahh...hahh..."

??:"karena itu, ini kekalahan mu."

Pria itu menggenggam tinju Mu Ruri dengan kuat.

Pada saat itu, Mu Ruri tidak mampu bereaksi dan mata Sharingan terlalu membebaninya.

Alhasil, pria itu dengan mudahnya mengangkat Mu Ruri lalu membantingnya ke belakang.

*Bughh......

Mu Ruri:"agkkh!"

Mu Ruri mengerang kesakitan karena tubuhnya dibanting di atas puing-puing bangunan yang hancur.

Dan seketika, Mu Ruri kehilangan kesadarannya.

??:"akhirnya selesai, nomor 30! Cepat bawa Rimuru."

Pria yang mengalahkan Mu Ruri memanggil temannya.

No.30:"ya baiklah, tuan nomor 27."

Temannya datang dari arah gelap lalu berjalan ke arah Qian Yui.

Orang yang mengalahkan Mu Ruri, atau No.27 mengambil borgol dari kantung celananya lalu membuka borgolnya.

No.27:"ya ampun, kenapa aku harus melakukan ini?"

No.27 mengeluh.

No.27:"seharusnya aku saat ini sedang bersama Angeli-?!!!!"

Saat dia berbicara, tiba-tiba muncul sebuah firasat buruk yang sangat kuat hingga membuatnya tidak mampu berkata-kata.

No.30:"gyahhh! TANGANKU!! KAU BAJI-"

*Sring.....

Suara logam muncul.

Seketika saat itu juga, No.27 merasakan perasaan takut yang besar.

Dia berkeringat deras seakan kematian akan datang menghampirinya.

Dia tidak bisa bergerak dalam rasa ketakutan itu sendiri.

No.27:"hahh...tekanan...macam apa ini...?!"

Namun, dengan keberaniannya, dia mencoba menengok ke belakang.

Lalu, dia dikejutkan dengan pemandangan yang tidak normal.

Seorang laki-laki berambut pirang dengan mata biru sedang memeluk Rimuru dan memegang sebuah katana.

Hal itu membuatnya terkejut sekaligus takut karena asal dari tekanan itu adalah pria pirang itu.

Dia memeluk Rimuru dengan erat dan menempelkan kepala Rimuru pada dadanya.

No.27:"siapa kau....sebenarnya..?"

Dia bertanya dengan suara nafas yang bisa terdengar.

Namun, pria itu tetap tidak mengalihkan pandangannya.

Dia terus memandang wajah Rimuru dari atasnya sambil mengelus pipi Rimuru menggunakan tangan kirinya.

Namun, ekspresi wajahnya terlihat tidak normal.

Pria itu terlihat sangat kesal, marah dan benci saat melihat Rimuru.

Namun, No.27 tau bahwa kebencian yang ada pada pria itu tidak ditujukan pada Rimuru, namun pada orang-orang di sekitarnya.

Lalu, pria itu menaruh Rimuru dengan lembut lalu berdiri dan melirik ke arah No.27.

Karena malam, No.27 tidak bisa melihat dengan jelas wajah dari pria itu.

Namun sekarang, dia bisa melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.

Wajahnya cukup tampan dan pria itu bermata biru.

Namun, perhatiannya tertuju pada hal lain.

Sayap kelelawar dan dua tanduk sekaligus ekor yang pernah dia lihat sebelumnya di dalam cerita.

Sebuah ekor iblis.

No.27:"i-iblis-"

??:"aaaaaahhh!!"

Pria itu tiba-tiba berteriak dan melepaskan sejumlah besar energi sihir sampai menghempaskan daerah di sekitarnya.

No.27:"sial, tidak kusangka akan ada iblis disini, ini akan menjadi sangat merepotkan...."

-----------------------------------------------------------

Yeayyy, akhirnya selesai.

Saya gk mau ngasih alesan sih, tapi karena saya gk pandai ngatur waktu, jadi cuman malem dan siang kadang bisa ngetik.

Maaf ya, dan baca terus cerita ini untuk mensupport saya secara mental😁😁

Continue Reading

You'll Also Like

76.4K 6K 48
Cerita pertama author jadi maaf kalo aneh
21.8K 2.3K 25
bagaimana jika kamu mati dan terlahir kembali?, dan parahnya kamu malah masuk ke dalam anime bnha?!. jangan lupa!, kamu terlahir sebagai keponakan da...
1.1K 108 25
Novel Terjemahan Kyuuketsu Hime wa Barairo no Yume o Miru Volume 3 - Beast King of Borderland Tipe Web Novel Bahasa Jepang Author Ichiro Sasaki Statu...
24.5K 2.4K 32
Seusai pertempuran dengan Orc Lord, Great Sage memberitahu Rimuru bahwa ada roh parasit yang tersesat dalam dirinya dan ternyata itu adalah jiwa seor...