ɴᴏ ʀᴇɢʀᴇᴛ (ʜᴇᴇsᴜɴ) √

By chocodorie

40.4K 3.1K 203

Disaat semua tokoh karakter wattpad dijodohkan oleh Dosen mereka, CEO mereka, tetangga mereka sendiri. Kenapa... More

No Regret. 2
No Regret. 3
No Regret. 4
No Regret. 5
No Regret. 6
No Regret. 7
No Regret. 8
No Regret. 9
No Regret. 10
No Regret. 11
No Regret. 12
No Regret. End
Birthday present
Red Aster

No Regret. 1

7.6K 356 52
By chocodorie

Lee Heeseung
Kim Sunoo ( as a girl)

×××

"Hah?! Jangan bercanda deh, Kakek ga bisa jodohin aku sama orang lain selain dia apa?!" Tunjuk Sunoo penuh emosi tepat diwajah pria berwajah datar yang kini sepertinya akan marah itu.

Jaehyun sangat memanjakan Sunoo, apalagi setelah Yeonjun Ayah dari Sunoo tiada. Jaehyun hanya ingin yang terbaik untuk cucunya yang bak berlian ini.

Jaehyun merangkul Sunoo, mengusap punggung mungil gadis itu, merangkul dan kembali pada posisi duduk.

"Kakek hanya berusaha cari yang terbaik buat kamu, nak. Tapi yang Kakek temukan hanya Heeseung seorang"

Sunoo berdecak, beberapa helai rambut panjangnya ikut turun mengikuti gerak tubuhnya. Sunoo menggeleng tak menyangka. "Tapikan dia bekas Papa tiri aku, Kek!"

"Bekas?!" Heeseung ingin protes tapi tatapan tajam Sunoo seakan mencekik lehernya, kalimatnya tercekat.

"Kakek ga jaga perasaan Mama" Intinya Sunoo harus bisa membatalkan perjodohan aneh bin menyebalkan ini. "Kemungkinan mereka masih saling mencintai"

Jaehyun menghela. "Kakek sudah membicarakan ini pada Mama mu, dan dia tak masalah. Mereka bertemu saat kamu masih SMP, sempat menjalin hubungan hingga awal kamu masuk SMA mereka memilih berpisah begitu saja. Sudah banyak waktu yang membuat mereka lupa dengan kisah dulu, tolong turuti Kakek. Kakek hanya ingin melihatmu menikah dengan pria yang Kakek janjikan dulu padamu"

Sebenarnya dulu Ayah Sunoo lah yang berjanji akan membawa seorang pria baik, membuktikan bahwa Sunoo layak disayangi dan dicintai oleh pria yang tepat. Namun waktu tak membiarkan hal itu terjadi, Ayahnya pergi bahkan sebelum mengantar Sunoo ke bangku kelas 5 SD.

Dan kini Jaehyun berharap dapat menggantikan tugas itu, Jaehyun takut jika sang ajal menghampiri nya sebelum membuat Sunoo menjadi gadis yang paling beruntung.

Sunoo tak tau lagi, dalam batinnya sudah ada niat kabur. Tak usah bawa pakaian, cukup ATM cardnya dan juga ponsel. Ok, Sunoo benar-benar akan pergi dari rumah.

×××

"Sukur deh lo nikah, biar kemana-mana ga gelandotan mulu ama gue" Jungwon beneran pingin sujud sukur karena Sunoo akan nikah, gadis dengan dimple manis itu sudah risih karena Sunoo nempel mulu sama dia.

Kemana-mana bareng bahkan saat Jungwon bersama suaminya Sunoo ada disana, beberapa orang pikir Sunoo akan jadi pelakor di hubungannya. Tapi mereka tidak tau saja bahwa Jay-suaminya adalah sepupu Sunoo.

"Tapi lo apa ga kasian sama gue, yang gue nikahin jauh lebih tua dari Jay, Won! Gue ga bisa" Sahut Sunoo frustasi.

Jungwon mengangkat kedua bahunya. "Bagus dong, Papa gula" Goda Jungwon.

"Ndasmu!"

"Ya bagus dong, No. Mapan, kaya, ganteng lagi. Lo juga sering ketemu dia kan dulu pas jadi Papa tiri lo, untung aja dulu Mama lo ga sampai nikah sama calon suami lo sekarang" Jungwon geli sendiri ngomong kayak gitu.

"Ya tapikan karakter Wattpad lain tuh paling mentok dijodohin sama Dosen, CEO, atau ga tetangga lah minimal"

Jungwon pingin banget nih noyor pala Sunoo sekarang, halu mulu kerjaan. Keracunan Wattpad ya gini. "Lu bukan karakter Wattpad njir, sadar diri"

Sunoo mendengus, dia tau dirinya bukan karakter di dunia oren itu. Namun dia bisa menerima resiko andaikata akan dijodohkan dengan apa yang dibilang tadi, dia sudah hatam banyak cerita Wattpad, jadi sedikit ada gambaran. Lah ini sama bekas Papa tirinya, ga tau mau gimana Sunoo.

"Lagian ya, yang gue tau calon suami lo tu emang CEO, dan juga pernah jadi Dosen. Paket komplit ga tuh" Jungwon menyadari. Jika saja sebutan 'bekas Papa tiri' itu tidak ada, maka Sunoo benar-benar seperti karakter Wattpad.

Jungwon menjentikkan jarinya, "di liat-liat juga, Om Heeseung itu menggoda banget. Lo ga langsung halu tidur sama dia kan"

Pletak!

"Kalo ngomong yang bener dong" Ini baru sendok yang Sunoo lempar, belom meja. Kok dia bisa tau-.-

Ngakak banget, Jungwon hampir jatuh dari kursinya saking ga kuat liat ekspresi Sunoo.

×××

Sunoo menatap pantulan diri dicermin kamarnya, rambut lurus nan panjangnya itu digerai. Sunoo menyemprotkan wewangian Amber spicy ke seluruh tubuhnya, Caron Poivre ini memang sangat cocok dengan diri Sunoo.

Dengan balutan BodyCon dress hitam yang melekat dan mencetak tubuh gadis itu, Sunoo akan menarik perhatian beberapa pria ditempat yang akan ditujunya nanti.

Tangannya meraba leher jenjangnya, turun hingga sampai di dua gundukan yang sewaktu-waktu buat dirinya gemas sendiri.

So sekseh kalo kata Jaemin-mantannya dulu, Sunoo ini cantik, manis, imut, dan sexy. Berasa beruntung banget kalau udah pacaran sama dia, keluarga Sunoo juga kaya. Tak jarang gadis itu bertemu dengan pria yang tampang doang ganteng tapi dompet kosong.

Sunoo memutar tubuhnya, mengintip bagian belakang dirinya yang akan paling mencuri perhatian nantinya.

"Sebelum nikah, ini terakhir kalinya clubbing!" Soraknya antusias, pokoknya malam ini ga mabuk ga pulang.

Namun saat sampai di lantai dasar rumahnya, Sunoo dicegat Mama. Ga di cegat sih, keberadaan Beomi yang duduk di ruang tamu dengan aura mematikan itu berhasil membuat Sunoo menghentikan langkahnya.

Sunoo menurunkan kacamata hitamnya sedikit, untuk memastikan apakah Beomi benar-benar menonton TV dengan kacamata hitam.

Sunoo masih menatap Beomi dengan heran. "Mama ngapain serba hitam begini" Ini masih di dalam rumah dan Beomi tampak aneh sekarang, "siapa yang meninggal?"

"Kucing tetangga"

Sunoo akan meremeh, tapi-

"Mana matinya dibawah mobil kita lagi" Sahut Beomi lagi, kacamata hitam itu akhirnya terhempas, Beomi menoleh pada putrinya. "Kamu mau pergi, Hati-hati ya. Perasaan Mama lagi ga enak, takut kamu kenapa-kenapa nanti"

Sunoo jadi parno. "Ah Mama apaansi" Sunoo mah emang selalu berhati-hati kemanapun dia pergi mau clubbing pun harus baca doa dulu ye kan.

Sunoo hampir akan mencapai pintu utama, hingga suara Beomi kembali menginterupsi pergerakan nya.

"Kamu ok sama perjodohan Kakek kan?"

Sunoo memutar tubuhnya menghadap Beomi kembali, melipat dua tangannya di depan gundukan gemes. "Kok Mama setuju aja sih?!" Tanya Sunoo balik.

"Jawab dulu pertanyaan Mama"

"Iya, aku terima. Terpaksa" Jawab Sunoo ogah-ogahan.

"Bagus deh, ga ada lagi yang modelan kayak dia soalnya" Celetuk Beomi membuat Sunoo melongo drastis.

"Mama yakin aku sama Om Heeseung? Dia kan pernah sama Mama. Masa iya sekarang sama aku, pacaran sama Mama nya-nikah sama anaknya" Cocok jadi judul ftv keknya.

Beomi mendekati Sunoo, menaruh tangannya pada bahu putrinya. "Denger ya, Mama tu parno banget kamu salah pilih pasangan. Umur kamu sekarang udah matang buat nikah, dan kamu jomblo"

Seketika wajah Sunoo mendatar, kagak usah diperjelas bagian jomblonya.

"Mama udah kenal sama Heeseung, dan dia orang baik. Kamu seharusnya tanya sama dia, kenapa ga nolak saat Kakek minta dia nikahin kamu"

Sunoo langsung overthinking, pikirannya bergerumul. Sunoo menyimpulkan bahwa Heeseung nikah dengannya agar bisa dekat dengan Beomi, atau benar ucapan Sunoo tadi. Heeseung tidak mendapatkan Beomi, dan malah memilih bersama Sunoo.

Jika kesimpulannya ini benar, ngenes banget si Sunoo.

Beomi mengetuk kerutan yang tercetak di dahi putrinya. "Ga usah khawatirin apapun, percaya sama Mama. Heeseung itu cocok sama kamu"

Kerutan itu malah semakin jelas. "Maksud Mama aku cocok sama Om-Om?!"

Ck, ga gitu. "Iya, vibes kamu kayak bayi gula soalnya. Dah sana pergi, nih bawa kartu Mama. Puasin clubbing sebelum kamu ga bisa clubbing lagi"

Sunoo jadi melunak, dia meraih kartu hitam dari tangan Beomi. With the money, everything will go smoothly like a butter.

"Yash!" Sorak Sunoo, Civic Type R itu berhenti tepat di lampu merah. Sunoo meraih batangan kecil yang terapit rapi di tasnya, meletakkan batangan itu disela bibir merahnya.

Sunoo sedikit frustasi, menghembuskan asap itu keluar jendela. Hal itu mencuri perhatian pria tampan dalam mobil yang kini bersisian dengan mobilnya, Sunoo menoleh saat merasa diperhatikan.

Senyuman super manis Sunoo tujukan pada pria itu, hanya dengan hal itu Sunoo berhasil membuat dada pria itu bergerumuh.

Sunoo membuat gerakan, menggoda pria itu. Tangannya seakan seperti mencekal benda, lalu melakukan gerakan seakan benda itu keluar dan masuk di mulutnya. Terbayangkan apa yang dilakukan Sunoo.

Pria itu mengeluarkan smirk nya, mobilnya segera mengekor dibelakang mobil Sunoo ketika lampu hijau menyala. Mengikuti kemana Sunoo akan pergi.

×××

Sunoo sampai, menyapa beberapa teman yang sudah memegang gelas mereka. July datang memberikan gelas penuh cairan berwarna biru itu kehadapan Sunoo. "Jadi katanya lo mau nikah" Sambut July dengan pernyataan itu-itu lagi.

Sunoo menggoyangkan gelasnya pelan, mengangguk dengan yakin. "Gue cape si jomblo mulu, langsung dapet suami kan gue" Biar ga di remehin makanya sombong, itulah Sunoo.

"Kata Jungwon, lo dapat Sugar Daddy" Sahut yang lain.

Sunoo berdecak, Jungwon ember bocor emang.

"Iya, lumayan buat traktir kalian tiap hari"

Semuanya tertawa, siapa yang tidak tergiur dengan pria berduit. Tapi Sunoo tidak, dirinya bahkan bisa terus mentraktir teman-teman nya tanpa Sugar Daddy atau apalah itu.

Ini hanya pernikahan diatas perjodohan, tak akan bertahan lama. Sunoo yakin itu.

Sunoo tak lagi peduli dengan obrolan teman-teman nya, pandangannya memutar kesana-kemari. Mencari pria yang tadi mengikutinya, apa pria itu tersesat. Itu tadi pikirnya, tapi ternyata tidak.

Pria itu ada diantara banyaknya orang yang menari dibawah lampu yang sedetik sekali berganti warna, menatap Sunoo dengan lekat. Sunoo tersenyum, meneguk habis minumannya.

July sadar akan tatapan pria itu menuju kemana, mengambil kembali gelas yang kini telah kosong dari Sunoo. "Samperin sana, diliat sekilas aja gue bisa tau kalau sebentar lagi lo bakal di terkam sama tu cowok"

Yah, beginilah July. Selalu mengerti Sunoo, hal apapun itu. July kembali memberikan Sunoo segelas penuh cocktail, kemudian berbisik. "Jangan lupa, buat mabuk dulu sebelum lo ada di bawah dia"

Permainan memang selalu seperti itu, membuat lawan tak sadar lalu berlagak seperti sudah melewati malam panjang. Haha, jangan pikir Sunoo sudah biasa tidur dengan banyak pria.

Sunoo masih perawan, dia hanya bersenang-senang. Peraturan nya adalah tak boleh kelewat batas, tapi dengan senang hati Sunoo akan membuat mereka puas.

Sunoo sangat sadar lawannya kini tengah menggigit sudut bibirnya sendiri, dengan terus menatap Sunoo. Tangan pria itu langsung melingkar di pinggang Sunoo saat gadis itu sampai dihadapan nya.

"Minum?" Tawar Sunoo dengan mengerling manja.

Pria itu langsung menyambut tawaran Sunoo, meneguk habis cocktail itu. Tangan pria itu meraih tangan Sunoo untuk melingkar pada lehernya, sedang pria itu semakin mengikis jarak dengan menempelkan tubuh Sunoo pada dirinya.

Wajah mereka sudah tentu tak berjarak, sedikit lagi maka July akan mendapatkan mereka tengah berciuman. Namun sebelum dua labium itu menempel, ada pergerakan tangan lain yang menyela dan membekap bibir pria yang akan mencium Sunoo.

"Oh my god! Is he the sugar daddy Sunoo refers to?!" Pekik July sedikit terperangah, tebakannya benar ketika mendapati Sunoo menatap tak suka pada pria hot itu.

July pikir Sunoo akan menikah dengan pria berumur dengan perut buncit dan kumis mengganggu, tapi perut buncit itu tak ada, bahkan sedikitpun kumis tak terlihat di bibir tipis menggoda itu.

"Jauhkan bibir bau mu dari istriku" Tegas Heeseung.

Sunoo memutar matanya malas, malam ini sangat kacau. Beberapa orang sedang memperhatikan mereka kini, Sunoo menatap July meminta tolong. Tapi gadis itu malah menunjukan dua ibu jarinya pada Sunoo.

"Istri mu?"

"Ya benar, ayo pulang" Heeseung langsung menarik tangan Sunoo untuk pergi, tak kasar bahkan sangat lembut.

Sebelum pergi ke parkiran, Heeseung melepas Jas dari setelan nya. Memaksa Sunoo memakai nya.

"Ah apa kata orang lain jika tau calon istriku sedang bertukar ludah pada pria lain" Nadanya terdengar kesal.

"Mending lo balik sama Mama gue aja deh Om, gue ga siap nikah"

Heeseung kembali menarik tangan Sunoo, membuka pintu mobil untuk Sunoo, memakaikan Sunoo sabuk pengaman setelah berada di dalam mobil. Sunoo sadari dari jarak sedekat ini Heeseung ini sangat tampan.

Aneh, Heeseung tak mengubris ucapan Sunoo tadi.

"Udah bagus sama Mama, kenapa sama Sunoo sih Om. Kenapa ga nolak Kakek tentang perjodohan ini, Om emang suka sama Sunoo?"

"Enggak"

Sunoo ga kecewa, tapi saat Heeseung langsung jawab nyelekit banget.

"Ya terus kenapa terima perjodohan ini, ga malu nikahin anak dari mantan pacar sendiri" Sunoo sedikit emosi.

"Malu? Enggak"

"Ck, Sunoo sadar diri kalau Sunoo tu cantik, bohay, manis, kiyowo kek idol Korea. Jadi ga mungkin malu lah orang kayak Om"

"Memang saya orang seperti apa? Apa salahnya menikahi anak mantan pacar sendiri. Toh kamu tidak pernah menganggap saya sebagai Papa tiri mu dulu, saat perjodohan ini ada-kamu baru menyebut saya Papa tiri kamu. Lucu sekali"

Mending dikit ngomong tapi nyelekit, daripada ngebacot tapi damage nya ke ulu hati. Eh tapi sama aja sih.

"Ya terus gimana dong" Rengek Sunoo, udah frustasi banget dia.

"Gimana apanya, kita hanya tinggal menikah. Untuk membahagiakan Kakek kamu, akan ada waktu dimana kita harus bercerai"

Sunoo tau pembicaraan ini lari kemana. "Kalau Kakek udah ga ada kita bisa cerai?"

Heeseung terkejut, ucapan Sunoo tadi bukankah terlalu frontal. Yah walau tidak bicara secara gamblang, Sunoo sangat salah jika berbicara seperti itu di depan Heeseung saat ini.

"Tidak seperti itu, jika kita memang tidak ada kecocokan kita bisa cerai"

"Ck, nikah tu cuman bisa sekali menurut aku. Kalau ada yang kedua kali ga sebahagia yang pertama, aku ga mau cerai"

Heeseung menoleh sebentar, tersenyum penuh arti. "Jadi kita tak akan cerai?"

Kayaknya Sunoo salah ngomong deh, tapi emang perceraian itu adalah salah satu hal yang paling Sunoo benci.

Sunoo menunduk, suasana mendadak dingin. "Mungkin, karena Sunoo benci perihal perceraian"

×××

Continue Reading

You'll Also Like

55.7K 4.6K 33
Ku harap kau tidak akan menyesalinya suatu hari nanti Jake Shim - Park Sunghoon
4.4K 326 7
Sunghoon hanya mencoba mengikuti ekskul PMR. Siapa sangka ketua yang banyak di idam idamkan itu sifatnya tak sesuai dengan wajahnya. Bagi Sunghoon wa...
10.8K 551 8
Ini adalah cerita tentang Jay yang sangat terobsesi dengan adiknya yang bengal dan nakal.
2.4M 106K 47
⚠️ Jangan menormalisasi kekerasan di kehidupan nyata. _______ Luna Nanda Bintang. Gadis itu harus mendapatkan tekanan dari seniornya di kampus. Xavie...