Jalan hidup seorang Andini Bianca Jorish tidaklah mudah. Sejak beranjak remaja, ia harus dihadapkan pada kejadian-kejadian yang menyakitkan. Berawal dari perceraian kedua orang tuanya dikarenakan perselingkuhan yang dilakukan oleh ayahnya, hingga membuat sang ibu sempat mengalami guncangan mental. Pasca perceraian itu, sang papa pergi meninggalkan mereka. Segala keperluan hidup yang sebelumnya dipenuhi oleh sang papa, sejak saat itu harus mereka tanggung sendiri. Beruntung, mamanya masih memiliki tabungan yang bisa mereka gunakan sementara waktu. Namun tentu saja mereka tak bisa bergantung pada tabungan itu selamanya. Dengan segala usahanya, akhirnya Andin memilih untuk kerja paruh waktu sejak awal kuliah.
Rasa sakit tak berhenti disitu saja. Perceraian orang tuanya yang sudah membuat mental sang mama terguncang itu ternyata menyisakan luka batin yang teramat dalam bagi sang mama. Dulu, mamanya begitu perhatian pada anak-anaknya. Andin tidak pernah kehilangan kasih sayang baik dari keduanya. Bahkan antara ia dan adiknya tak pernah diperlakukan berbeda. Namun semuanya telah berubah. Andin tidak hanya kehilangan sosok papa, melainkan juga kehilangan mamanya. Mamanya yang dulu selalu hangat dan penuh cinta terhadap dirinya, sudah bertahun-tahun terakhir hanya memasang wajah dingin dengan surut ekspresi. Akan tetapi berbeda kepada adiknya. Terhadap Baskara, perlakuan sang mama masih sama. Lalu apa yang membuat perempuan itu berbeda di hadapannya?
Nasib berbeda dialami oleh Aldebaran. Pria itu hidup di tengah-tengah keluarga yang amat harmonis. Keluarga mereka bahkan memiliki derajat dan kehormatan yang tak main-main. Sang papa yang merupakan seorang pebisnis kelas kakap sekaligus menjabat sebagai komisaris, memiliki saham besar dalam sebuah perusahaan media swasta terbesar di negeri tersebut. Sang mama yang meski hanya seorang ibu rumah tangga di keluarga itu, ternyata pun memiliki beberapa usaha di bidang kuliner. Aldebaran sendiri baru saja menyelesaikan kuliah S2 Master of Bussiness di Stanford California. Bahkan dalam perjalanannya dari S1 menuju S2 ia sudah memiliki bisnis start-up sendiri, yakni sebuah online market place yang kini digandrungi. Aldebaran memiliki seorang adik laki-laki yang terlampau usia empat tahun darinya yang saat ini sedang menikmati karir sebagai aktor ternama.
Seperti langit dan bumi. Nasib Andin dan Aldebaran memang teramat jauh berbeda. Di saat Andin tertatih berjuang untuk terus hidup diantara luka di sekujur hatinya, di tempat lain Aldebaran sedang menikmati hasil kerja kerasnya. Ironis kedengarannya. Namun bagi mereka yang percaya, Tuhan tidak pernah menuliskan takdir yang salah. Tak ada kemalangan yang berlangsung terlalu lama, dan tak ada pula kebahagiaan yang bersemi selamanya. Tuhan menciptakan sedih dan bahagia selalu beriringan. Di antara pekatnya hidup yang Andin jalani, akankah pertemuannya dengan Aldebaran adalah bagian dari takdir manis yang sudah Tuhan rencanakan? Apakah pertemuan keduanya akan membuat Andin dan Aldebaran mampu mengenal kembali rasa sedih dan bahagia satu sama lain?