ONLY MINE (TERBIT)

By urgirlxixi_

630K 40K 3.6K

revisi dalam bentuk novel- terbit di teori kata publishing open po 15 maret - 24 maret 2024 Don't copy my st... More

Prolog
Sekolah baru
Kantin
Altra
Basecamp
Instagram
Berangkat bareng
Heboh
Debaran
Basket
Khawatir
Rumah
Feeling
Khawatir 2
Perhatian kecil
Visual
Girls time
Batra or Altra
Baper
Rooftop
10 days
Pernyataan
Salting
Rumah galang
Bu bos Altra
Treat like a princess
Marah?
Kok manja?
Danger
Sayang
Keciduk
Licik
With u
Secret Echa
Galang baper
Winner
Kamu
Moodboster
Diculik?
She's Mine!
holi-yay¹
holi-yay²
Holi-yay³
Ada apa?
Jelas beda
Rusuh
Will never
Persiapan
Ruang dance
Crafty
Ada apa 2
Love story
Ulang tahun sekolah
That's my girl
Sea
Inget posisi cantik
accident
Start game?
Pertempuran
Clear and success
jeoulsy
Teka teki
Renggang?
Kesalahan
Hurt
Kenyataan
Back home?
Lose
Rapuh
Yang sebenarnya
Pembalasan
Come back
Falling deeper
School
365 days
Extra part
Info
spoiler
info lagi
terbit

Fav smile

3.7K 263 11
By urgirlxixi_

H-7 sebelum acara ulang tahun sekolah.

"Bentar lagi ulang tahun sekolah, papa harus jaga kesehatan biar bisa tampil fit" ucap Dela seraya memasangkan dasi dibaju Fino.

"Iya bun,"

"Papa harus tetep hati-hati karena mungkin masih ada yang mau nyelakain papa,"

Fino tersenyum seraya menggenggam tangan Dela, "Iya bunda pasti papa hati-hati."

Galang berdeham keras, ia bersandar di tangga atas dekat kamarnya menyaksikan itu semua.

"Eh gantengnya bunda," Dela tersenyum kikuk.

"Ngapain boy?"

Cowok itu menggeleng, kakinya menuruni tangga seraya menyugar rambutnya yang masih basah.

"Papa udah sehat?"

"Alhamdulillah agak baikan, banyak berkas yang belum papa tanda tanganin jadi harus ke kantor"

Galang mengangguk, "Hati-hati kalo ada apa-apa telpon Galang pa."

Fino memperlihatkan jempolnya.

Galang menyomot roti yang sudah diolesi selai lalu mengunyahnya dengan lahap.

"Duduk Lang makan nya,"

"Gak makan nasi?" tanya Fino.

Cowok itu menggeleng, setelah rotinya habis ia meneguk susu putih hingga setengah.

"Galang berangkat, Assalamualaikum" cowok itu menyalimi Dela dan Fino lalu berlari kecil menuju garasi.

"Hati-hati boy!" teriak Fino.

Dari kejauhan Galang berteriak 'iya. Cowok itu menancap gas menuju rumah kekasihnya.

0o0

Murid-murid masih berkeliaran dikoridor sekolah meskipun bel masuk akan berbunyi sebentar lagi. Deru motor saling bersahutan terdengar dari arah gerbang, kalian pasti tau siapa.

Inti Altra dengan pasangan nya masing-masing kecuali Kevan dan Irham, hm sorry g nyindir.

"ANJIR SI GALANG DEMEK NYA!"

"KEVAN SABI KALI BONCENG GUE"

"LEA KU TUNGGU KAU PUTUS"

Varo melotot mendengar itu padahal ia baru melepas helm full facenya bahkan belum turun dari motor.

"Jencek gak akan putus gue sama Lea!" ucap Varo sedikit keras.

Sang pemilik nama terkekeh, "Bercanda doang aih lo mah."

"Gak banget deh bercandanya,"

"Lebay ae lo nya," Lea merapihkan rambutnya di spion motor.

"Tau gak? gue ke lo tuh kaya bola yang gak masuk ke gawang."

Lea mengernyit bingung, "Gimana tuh?"

"SAYANG SEKALI PEMIRSA!" Varo dengan gemas mengacak-acak rambut Lea.

Cewek itu reflek memegang pipinya agar tidak tersenyum lebar, bagaimana bisa ia baper sama omongan kadal. Argh sialan pipinya blushing!

"Anjay salting," ledek Chika.

"Pipi nya kenapa Le?" Echa ikut-ikutan.

Dera hanya tersenyum menggoda membuat Lea menyunggingkan senyum lagi.

'jadi gini rasanya diledekin?' batin Lea menatap mereka nanar.

0o0

Irham memasuki kelas Ipa 2 untuk menemui Galang, untung saja kelasnya jamkos meski guru memberi tugas ya kalian tau lah.

"Lang,"

Galang berdeham karena fokus pada game nya, ada Vano dan 2 curut juga sedang mabar.

"Target, gudang belakang" ucap Irham singkat.

Cowok itu menggangguk lalu berdiri seraya menaruh ponselnya disaku celana, "Cabut!"

"Anjir bos bentar lagi nih,"

"Bentar lang afk nanti," timpal Varo.

Defeat!

"Bangsat!" umpat Rehan tertahan.

Galang mengangkat bahu acuh ia berjalan lebih dulu dengan kebiasaan memasukkan tangan ke saku celana, disusul Irham dan yang lain.

"Target siapa Ham?" tanya Ragil.

"Kemaren,"

"Namanya kemaren? aneh banget," jawab Ragil.

Varo refleks menggeplak kepala Ragil, "Yang kemaren bego!"

Cowok tersebut sempat berfikir membuat mereka semua berdecak dengan ke-lola'an otaknya.

"Oh si nenek lampirrrrr," pekik Ragil.

Irham mencibir.

Mereka berlima berhenti didepan pintu sebuah gudang besar yang terlihat usang. Galang membuka pintu dengan kakinya lalu melangkah masuk. Gudang itu terlihat kotor dan gelap, ada beberapa jendela jadi cahaya matahari dapat masuk lewat celah-celah itu.

"Gue tau rahasia terbesar lo,"

Terdengar suara Kevan masuk ke telinga mereka, lelaki itu terlihat terkejut apalagi perempuan disamping nya.

"Rahasia apa tuch?" tanya Rehan dengan nada menyebalkan.

"Ada dech" jawab Kevan seadanya.

Galang sempat melirik cowok itu sekilas lalu menatap Bella yang sedang diikat. Wajah nya memelas ketika Galang menatap nya, menyedihkan.

"Apa kesalahan lo?" Galang mulai mengintrogasi.

"Gu-gue gak buat apa-apa lang,"

"Boong boong," ledek Ragil.

"Apa kesalahan lo?" ulang Galang.

Bella menggeleng keras, "Bener lang gu-gue"

"Jujur!" sentak Galang.

Nafas Bella tercekat, ia menelan ludah susah payah dan berusaha mengatur nafas nya yang susah.

"Gu-gue gak sengaja," jawabnya pelan.

"Cih gak sengaja tapi anak orang sampe pingsan," ucap Varo tajam.

"Dia nya aja lemah," ucapnya pelan.

"Hah lemah? wah parah lang?" Kevan menunjuk-nunjuk Bella membuat raut muka cewek itu pucat.

Galang maju satu langkah mendekati Bella, ia sedikit mencondongkan badannya tapi tangannya tetap berada disaku celana.

"Jangan mikir kalo gue gabisa kasar sama lo Bel," ucap Galang dingin.

Bohong jika Bella tidak takut jika Galang seperti ini.

Galang berdiri tegak lalu membelakangi mereka, "Satu kali lagi gue denger lo nyakitin cewek gue"

Cowok itu berjalan perlahan menuju pintu, "Abis lo!"

Ini bukan kesempatan untuk Bella, melainkan ancaman dan tanda peringatan bahwa Galang tidak pernah main-main dengan ucapannya.

"Dengerin ya mak lampir," sinis Ragil.

"Bukan abis sama Galang tapi sama kita semua... karena lo main-main sama bu bos nya Altra," tambah Varo tegas.

Rehan tertawa jahat lalu memasang jari tengah untuk Bella.

"Denger itu bitch," bisik Kevan membuat Bella menegang.

0o0

Bu Dwi selaku Walikelas IPA 2 baru saja keluar setelah memberitahu info tentang acara ulang tahun sekolah. Bel pulang pun berbunyi, semua murid-murid berhamburan keluar kelas namun tidak semua pulang karena ada beberapa dari mereka yang sibuk mengurus acara ataupun ekskul.

Lea menatap teman sebangku nya heran, "Kenapa Cha?"

Gadis itu menggeleng pelan seraya memijat dahinya yang masih terasa pusing karena kejadian kemarin.

"Masih pusing ya?" tanya Chika dibelakang nya.

"Dikit sih,"

"Emang lo diapain aja si Cha?" kepo Dera.

"Gue dijedorin ke tembok, sialan emang tuh cewek" jawabnya kesal tapi setelah itu ia kaget karena keceplosan.

"WHAT?!" pekik mereka bertiga.

Echa menutup mulut sebentar, "Eh- bukan gitu."

"Gak bisa dibiarin tuh nenek lampir," Chika berkacak pinggang.

"Kenapa yang sama nenek lampir?" Ragil menghampiri meja mereka bersama ketiganya.

"Masa kemaren Echa dijedorin ke tembok,"

Ragil melotot kaget, "Serius bu bos?"

Echa menggaruk tengkuknya, "Ngga kok."

"Boong," cibir Galang.

"Ih Galang!"

"Kebiasaan kamu kalo boong suka megang leher belakang," Galang terkekeh kecil.

Echa cemberut.

"Tapi serius lo Cha?" tnya Varo memastikan.

Echa bergumam sebentar, "Tapi biarin aja gue yang bales."

Tanpa dikode Galang pun mereka bertiga paham lalu mengangguk menatap Echa.

"Cha mending lo makan dulu deh sebelum latihan," ucap Lea.

"Gue ngga papa kok cuma pusing dikit,"

Lea menggeleng, "No gue gamau lo tambah sakit pas hari H nya."

"Iya Cha mending lo sama Galang ke kantin aja, kita juga mau latihan nanti"

Mau tak mau Echa mengangguk pasrah, ia ditarik kekasihnya menuju kantin.

"Aku pesen bubur ayam dulu,"

"Ih kok bubur," protes Echa.

"Kan lagi sakit,"

Echa mendelik, "Pusing doang yang."

"Terus mau apa?"

"Spagheti," Echa menyengir.

"Ck, gak! nanti tambah sakit kepalanya,"

"Justru itu kalo sakit kepala harus makan pedes, biar pusing nya ilang."

"Teori dari mana?" Galang menaikkan alisnya.

"Tanya aja si pembaca, atau tanya yang buat cerita. Yakan guys?"

Galang mengangkat bahu acuh lalu berjalan menuju stan korean food, dan Echa full senyum melihat itu.

Gadis itu mengedarkan pandangan nya, sedikit lebih tenang karena 2 perusuh tidak mengganggu nya.

"Kak Echa!"

Echa menatap 3 orang yang ia tahu sesama ekskul dance bersama nya.

"Kita mau ikut tampil dong kak,"

"Iya Cha soalnya kan ada alumni dateng,"

"Huum lo bilangin gih ke temen lo, apalagi bakal jadi dokumentasi terus masuk yutub."

Seperti dugaan Lea, sebagian dari mereka nyesel.

"Mm kalian bilang aja langsung," jawab Echa ta enakan.

"Hu gimana sih,"

"Atau lo aja yang keluar, lo kan masih baru. Kita semua juga belum liat skill lo gimana." usulnya disetujui mereka berdua.

Jujur agak sedikit bikin sakit hati bagi Echa.

"Siapa lo ngatur-ngatur?"

Mereka semua kompak berdiri lalu menatap orang tersebut.

"Le pliss kita ikut tampil ya," ucapnya memohon.

Lea terkekeh sinis, "Nyesel?"

"Gak ada yang bisa ubah keputusan gue, dan lo tau itu! nama-nama yang bakal tampil udah gue catet di buku osis" Lea tersenyum kemenangan.

Tanpa berkata apapun mereka bertiga pergi dengan kesal.

"Gausah dimasukin ke hati ya Cha," Lea mengelus bahu gadis itu.

Echa tersenyum tipis, "Lo sendiri aja Le?"

"Iya yang lain lagi bersih-bersih ruangan, gue disini mastiin lo bener-bener makan"

"Utututu perhatian amat si," Echa tertawa kecil membuat Lea gemas untuk mencubit pipinya.

Galang datang dengan stearofoam berisi spagheti dan jus jambu. Lea bergeser agar cowok itu bisa berhadapan dengan Echa.

"Varo mana?"

"Dia dipanggil coach tadi, tapi latihan nya belum mulai kok." Galang mengangguk angguk.

Ketua Altra itu menyodorkan garpu yang berisi spagheti ke mulut Echa dan diterima oleh gadis itu.

"Kamu makan juga lang,"

Galang menggeleng, "Kamu aja."

Echa mencibir, ia menatap kekasihnya yang masih menyuapi dirinya. Setelah spagheti habis Echa meminum jus jambu itu hingga setengah.

"Abisin," ucap Galang lembut.

"Buat kamu," Tanpa penolakan cowok itu menyedot sedotan bekas gadisnya hingga jus jambu itu habis.

Echa menaikkan sudut bibirnya, "Pinternya cowok aku."

Galang tersenyum tipis, ia suka jika gadisnya berbicara seperti itu.

"Inget ya masih ada orang disini," cibir Lea.

Echa tertawa, "Eh lupa"

"Nyenyenye."

"Duduk dulu sebentar baru boleh ikut Lea,"

"Oke pak bos,"

Lagi lagi Galang tersenyum untuk Echa, baru sadar kalo punya pacar ternyata seenak ini. Dulu sebelum sama Echa ia merasa biasa saja menjalin hubungan dengan Nisa.

Galang merapihkan anak rambut Echa yang sedikit berantakan kemudian menggenggam erat tangannya.

"Kenapa?" tanya Echa dengan senyuman.

"Nope, but Of the many smiles in the world .... your smile is my favorite"





tbc.

Sesuai janji nih, thank u for 20k yaa❣️❣️❣️ smga ga bosen, yang belom follow wp aku ayo dong follow hehe btw draft uda dkit banget mana lagi mager ngetik lagi pdhl ide lagi lancar banget😷

Kalian mana pernah digituin sksksksk, cung yg belom prnh

Vote jangan lupa, komen donggg.

Follow ig mereka yaa$$

Continue Reading

You'll Also Like

31.5K 1.4K 34
[COMPLETED] #AboutSeries2 (Maaf jika terjadi kesamaan nama tokoh atau apapun itu, hal tersebut murni karena faktor ketidaksengajaan.) Tentang dia yan...
21.7K 804 23
Dijodohkan dengan ketua gang yang dikenal sangar di sekolah? Diwaktu sma lagi? GISELLA FRANSISKA, gadis yang kerap di sapa sella oleh teman-temannya...
2.5M 38.5K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
7.5K 1K 13
Likah likuh kehidupan seorang wanita angkuh yang mencoba untuk lari dari kenyataan bahwa ia seorang RATU. Sementara terjebak dalam status itu, ia ber...