Alice in Wonderland: Season...

By jambubergarem

15.9K 2.4K 420

{completed } Sini, para nolep dan bucinnya Tsukasa(lha ko cuka? Serah saya donks//dilempar) merapat kuy. Se... More

Waktu Pertama Kali Bertemu?
Alasan Si No.8 Mati Dan Youseisan
Nani Kore?!
Tangga Misaki
Tangga Misaki (2)
Pohon Pernyataan Cinta
Rumor Perpustakaan 16:00
Perpustakaan Pukul 16:00
Ketemu ... !
Mitsuba Si Leher Patah
Pintu Masa Lalu
Tangan Cermin
No.3
Lah?

- Least.

528 83 2
By jambubergarem

Plak! Bugh! Plak! Plak!

"Dasar anak sialan! Lebih baik kau mati bersama saudara kembarmu!"
Ujar wanita paruh baya yang habis menampar putranya.

Beda dengan dua anak yang lain, mereka menatap sang kakak di caci maki oleh ibu mereka.

"Tsu-chan.. (Name) takut sama ibu.." kata (Name) bergetar.

"hmm.. Kenapa ibu tidak memukul ku juga? Kenapa selalu Amane yang dipukul?" tanya Tsukasa dengan wajah polosnya.

"Tsu-chan, jangan minta dipukul! Nanti Tsu-chan bisa lebam!" peringat si (Name).

"tapi (Name), kata nya kalau dipukul seperti itu berarti disayang" jawab Tsukasa.

"Tsu-chan! Dengarin (Name)! Anak yang disayang itu kalau di pukul ketika mereka melakukan hal yang gak baik, kalau Amane-chan tidak pernah! Itu namanya bukan di sayang!" jelas (Name).

Tsukasa melebar kan matanya.
Benarkah?

Sepolos ini kah dia?

Sang ibu sudah puas memukuli anaknya, dan dia pun menjauh pergi, namun ada bibi Aoka yang merawat lebam diwajah Amane.

Tsukasa dan (Name) mendekat karena khawatir.

"Hey Amane, kenapa aku tidak di pukul juga? Bukannya kita sama?" tanya Tsukasa.

"jangan begitu Tsukasa, kalau wanita itu ingin menghajar kalian, aku akan melindungi kalian," ucap Amane lembut sambil menggosokan kedua tangannya di kedua kepala adiknya.

"tuan muda, anda seharusnya tidak boleh membiarkan saya pergi disaat seperti ini." kata bibi Aoka agak kesal karena setiap sang nyonya marah marah, pasti Amane menyuruh bibi nya melakukan sesuatu, seperti membeli makanan yang jauh dari rumah.

Amane hanya tertawa sebagai balasan.

"apa itu sakit?" tanya (Name).

"ini gak seberapa! Kakakmu ini kan kuat" jawab Amane tersenyum lebar.

Sang bibi selesai menaruh perban di pipi Amane.

"tapi Amane sudah banyak perban di tubuh! Gak mau tau! Pokoknya Amane-chan gak boleh kena pukul lagi!" teriak (Name) kesal.

--

Keesokan harinya, mereka bertiga pergi kesekolah dengan santai.

Saat sampai disekolah, Amane, Tsukasa dan (Name) beda kelas, jadi mereka terpisah. Bagi para murid maupun guru, untuk membedakan Amane dan Tsukasa adalah dari sifat mereka, misalnya Amane orangnya kalem, sedangkan Tsukasa selalu ribut.

dikelas (Name) ribut ribut karena ya biasa gibah, tapi dua teman laki laki (Name) gak join pergibahan soalnya si doi(name) gak ikut gibah.

"apa kau mau keluar? Disini panas" ajak Kuro.

"kemana?" tanya (Name).

"ntahlah, mungkin keatas atap cari angin?"

"yaudah kuyyz."

Mereka berdua pun pergi ke rooftop.

"huah~kamu benar ya~disini enak ada anginnya~"

helaian rambut (Name) beterbangan dengan indahnya dan membuat Kuro malu sendiri.

mau confess?? Jangan. Si (Name) agak bego jawab itu.

'pacaran?? Aku pernah sih liat orang pacaran, tapi itu sama ajakan seperti sahabat??' atau gak dia bakal jawab 'pacaran?? Hmm aku tanya Amane-chan deh nanti!'

Jawaban terakhir itu bisa menandakan kamu gak bisa nafas lagi besok.

"oh iya, sebentar lagi akan ada pertunjukan kan??" tanya (Name) dan diangguki Kuro.

"aku yang jadi pemeran utama.. Terus Kuro jadi furr-- serigala.. Terus yang jadi badut siapa?"

"akulah, o'on." kata seseorang dipintu sambil menyandarkan badannya.

"ha? Aku tidak menanyakan itu kepadamu!" kesal (Name).

"suaramu kicik, udah diem nanti aku yang jadi antagonisnya"

(Name) ingin menghantamnya tapi si kang roast ini menahan kepala (Name) dengan santainya.

"males banget satu panggung sama kamu," kata (Name) setelah berhenti melakukan aksinya.

"eitsss shut up babies, ini suruhan osis kalau bukan suruhan osis udah ku tolak jadi pemeran antagonis."

"kamu udah jadi antagonis di kehidupanku! Aku ingin besok kamu jangan mengejekku lagi!."

"bacot dek, dan disini ada siapa? Oh ya~si Kuro yang menjadi furr*"

Kuro: furr* apaan dah???

"apa maumu lagi, Yuchi?" tanya Kuro, capek tau gak punya rival kayak Yuchi ini, dia terus yang bisa nyentuh (Name), walaupun nyentuhnya pas adegan bertengkar doang sih, tapi tetap saja.

"ohh diamlah calon furr*, aku ini teman kalian, paling aku cuman mau beri ini ke kalian" kata Yuchi sambil memperlihatkan dua mapan berisi makanan yang ada dikantin dan itu makanan yang paling diingin oleh siswa siswi disekolah.

"buat kami? Yakin nihh?" tanya (Name) yang udah ngiler.

"aku gak yakin. (Name) jangan dimakan kali aja ada sesuatu didalamnya" larang Kuro.

"hmm? udwh turlanjwer" kata (Name) yang sudah menyuap makanan itu.

"nah kalian berdua tunggu, aku mau ambil punyaku" kata Yuchi, dia pun turun ke bawah, ke kantin.

"apa itu tidak aneh? Tidak biasanya dia beri makanan buat kita" ucap Kuro curiga.

"aku gak peduli, selagi ada makanan" kata (Name).

5 menit mereka selesai makan dan mereka didatangkan oleh ibu kantin..

"nak Kuro mana bayarannya?" tagih ibu kantin.

"eh? Saya bu? Saya yang bayar ini?" kaget Kuro.

"iya, dan punya nak (Name) juga dan nak Yuchi, kamu yang bayarin semuanya"

Mentang mentang keluarga Kuro kaya, seenaknya si Yuchi minta traktir lewat dia yang nganterin makanannya.

Pikiran Kuro bulat, pas pulang sekolah nanti dia ingin ngajak baku hantam Yuchi layaknya ingin mengajak perang.

Kuro bayarin punya dia dan punya (Name).

"nak Yuchi gak dibayarin?" tanya bu kantin.

"dia bisa bayar sendiri kan??"

"dia bilang keuangannya lgi dimasa kritis jadi dia tidak bawa uang tadi"

Kuro makin kesal, mentang mentang jago ekting ya gini.

Skip beberapa hari kemudian.

Kehidupan (Name) makin campur aduk setiap harinya.

"Sudah bu! Jangan sakiti mereka terus! Apa yang buat ibu benci mereka?! Kenapa ibu tidak menghajar (Name) juga?!"

"(Name)! Ibu itu gak setuju ya kamu tinggal bersama Mereka! Kamu harusnya ikut ibu dan ayah!"

"gak mau! Aku mau sama mereka!"

"(Name) dengerin ibu!"

"aku benci ibu! Aku benci ibu! Aku benci ibu!"

Plak!

Kesal sudah, nyonya Yugi menampar (Name).

Ingin nangis tapi ia tahan.

"Kamu mau sama mereka hah?! Kamu mau ibu lantarkan kamu bersama mereka?! Mau ibu cabut kalian dari keluarga?!"

"ibu sudah tidak peduli dengan kami! Tidak, bukan sudah lagi tapi tidak pernah! Aku lebih milih bibi Aoka yang menjadi ibuku!"

Sang ibu ingin menampar lagi namun bibi Aoka menahan tangannya.

"apa?!" tanya majikan.

"ma-maaf nyonya, ini kesalahan saya karena salah mendidik nona (Name), mohon jangan sakiti dia, saya berjanji akan membuat (Name) lebih berperilaku baik."

Nyonya Yugi mengehentakkan tangannya yang dipegang bibi Aoka lalu pergi menjauh.

(Name) menatap bibi Aoka, lalu dia menangis dan menerjang bibi Aok.

"HUAAAAAAA!!! BIBI!! BIBI!! (NAME) TAKUT!! MAU KETEMU NENEK!!!"

"u-udah, non jangan nangis kita perlu dinginkan pipimu, takut bengkak."

(Name) mengangguk, bibi Aoka pun pergi mengambil P3K.

(Name) bingung, dimana Amane dan Tsukasa??

Ia kekamar kedua saudara kembarnya, namun mereka tidak ada, dan tempat toilet itu ditutup, tidak biasanya ditutup, mereka berdua ngapain di toilet?

(Name) berjalan menuju toilet dan membukanya.

"Amane-chan? Tsu-chan? Apa yang kalian laku--"
(Name) berhenti bicara, dia terkejut melihat dua tubuh tidak bernyawa dengan darah yang mengalir.

"ah?"

***

The end S1 nya hehey~DAN ASAGI MINTA MAAP KARENA BERBULAN BULAN TIDAK UP HUHU

tapi lebih mengesalkan jshk S2 belum muncul👎👎👎👎👎

Okay see you and the new season! Bye guys!

Continue Reading

You'll Also Like

90.5K 6.2K 27
menceritakan tentang remaja yang di usir oleh warga desa karena di fitnah mencuri oleh keluarga kandungnya sendiri. mampukah ia melewati masa sulitny...
2.2M 108K 45
•Obsession Series• Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka jika Kana-nya pergi ...
1.9M 12.1K 20
⚠️Warn Not to under 20 Akan tamat maksimal threeshoot Open request Mengandung kata kasar dan vulgarisme 🔞Mature Content🔞
232K 19.4K 33
Bagaimana jika seorang pendendam bertransmigrasi ke tubuh antagonis yang sama-sama di benci keluarga nya? Aruga Grasion, seorang pendendam di keluar...