Park Familly

Por lanABCD

20.7K 1.2K 62

(COMPLETED) sekumpulan OneShoot yang berisi tentang kisah Park Family. Dengan Im Yoon Ah dan Park Chanyeol se... Más

Text Message
Milk
Shock

I Need....

7.6K 364 13
Por lanABCD


Chanyeol menambah kecepatan mobilnya saat memasuki perumahan elit itu, berbelok ke kanan dan memasuki sebuah rumah bertingkat yang terletak pada ujung jalan. Chanyeol melirik arloji yang bertengger pada lengan kirinya, mendengus kesal karna ia baru bisa menyelesaikan pekerjaannya saat langit telah berubah kelam. Seharian ini ia hanya sibuk dengan setumpuk berkas yang berada diatas meja kerjanya, mengurungnya pada ruang kerjanya dengan data-data yang harus ia periksa, memperbaiki jika terdapat kesalahan dan mengetik sejumlah huruf dan angka pada laptopnya untuk sebuah laporan yang sedari tadi dikerjakannya. Tubuhnya sudah sangat lelah dan pikirannya sudah minta untuk diistirahatkan, yang ia butuhkan saat ini ialah masuk ke dalam rumahnya dan menghabiskan sisa waktunya bersama istri dan anaknya.

Chanyeol membuka pintu runahnya yang tak terkunci itu, melepaskan sepatunya pada pojok pintu, dan membuang tas kerjanya asal ke sofa keluarga. Matanya menyusuri rumahnya untuk melihat istrinya dan anaknya, namun nihil, rumah itu tampak sepi. Ia tak melihat siapa pun

"Yoong, aku pulang" teriakan Chanyeol bergema pada rumah bergaya modern itu, tak mendapat sahutan dari teriakan yang menurutnya cukup besar itu, Chanyeol pun melangkahkan kakinya menuju kamar utama yang terletak pada lantai dua itu, belum sampai pada kamarnya, Chanyeol mendengar suara tawa istri dan anaknya dari ruangan kamar anaknya yang terletak cukup dekat dengan kamar utama.

"Rupanya kalian disini" ucap Chanyeol seraya menyandarkan dirinya pada bingkai pintu, menatap Yoona dan anak laki-lakinya yang berusia 4 tahun itu yang sedang bermain puzzle di atas ranjang anaknya.

Yoona menoleh ke suaminya, diulaskannya senyuman itu, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya bersama anaknya.

Chanyeol mendengus kesal melihat reaksi istrinya. Hei! Bukankah seharusnya saat suami pulang maka istri harus menyambut kedatangan suaminya, tapi kenapa dia malah dihiraukan. Seharusnya istrinya menyapanya, melepaskan dasi yang masih bertengger pada lehernya dan menanyakan pertanyaan kenapa baru pulang?. Tapi kenyataannya Yoona malah bermain dengan anaknya. Aiss,, kenapa Chanyeol malah cemburu sama anaknya sendiri. Sudahlah.

"Kau tidak menanyakan kenapa aku baru pulang?" Ucap Chanyeol sambil melangkahkan kakinya mendekati istri dan anaknya, ikut mendudukan dirinya pada ranjang anaknya, melihat malas kegiatan istri dan anaknya itu. Apa ia tidak kuatir padaku, sampai-sampai ia tidak menghubungiku saat dikantor -pikir Chanyeol. Memikirkan itu hanya akan membuat Chanyeol bertambah kesal.

"Aku tahu kau pasti sedang sibuk"

"Tapi kau bisa menghubungiku lewat ponsel"

"Itu akan mengganggumu, sudahlah cepat ganti bajumu"

"Aku mau kau yang menggantinya"

PLAK..

Bantal kepala melesat jatuh tepat ke kepala Chanyeol, Yoona menatap geram Chanyeol yang memasang muka memelas sedangkan Park Sehun terkekeh melihat tingkah ayah dan ibunya. Chanyeol mengelus kepalanya yang menjadi objek kekesalan istrinya. Kenapa istrinya yang merasa kesal? Bukankah seharusnya ia yang kesal? Chanyeol sekali lagi memberikan tatapan memohon pada Yoona, dan skali lagi Yoona hanya melotot padanya, bagaima tidak, Chanyeol mengatakan hal itu di depan anaknya yang baru berusia 4 tahun. Oh entah apa yang akan dikatakan ibu mertuanya saat melihat sikap manja Chanyeol yang tak tau tempat ini. Yoona heran sama suaminya ini, sudah beranjak 28 tahun tapi masih saja bertingkah seperti anak kecil. Chanyeol memang sosok laki-laki cuek dan pendiam tapi saat ia sudah bersama Yoona maka ia akan menjadi laki-laki manja seperti saat ini.

"Park Sehun keluarlah, appa ingin mengganti baju" Chanyeol menatap anaknya, menyuruh anaknya keluar padahal itu adalah kamar anaknya.

Sehun menatap malas ayahnya, menghentikan sejenak permainan puzzle nya "ini kamarku appa"

"Ayolah Park Sehun"

"PARK CHANYEOL KELUAR DAN GANTI BAJUMU. SEKARANG" teriakan Yoona menghentikan perdebatan ayah-anak itu. Yoona sudah sangat kesal dengan suaminya itu. Bisakah ia bersikap dewasa? Ini kamar anaknya, yang seharusnya keluar adalah Chanyeol, bukan malah berdebat siapa yang keluar. Oh ayolah bisakah Chanyeol mengalah terhadapa anaknya.

Brakkk...

Chanyeol membanting pintu kamar Sehun dengan kesal, melangkahkan kakinya ke kamar untuk mengganti baju kerjanya, mungkin ia harus meralat keinginannya tadi, yang saat ini diperlukannya adalah Yoona.

****

Chanyeol melangkahkan kakinya menuju dapur, didapatinya Sehun yang sedang duduk di meja makan, dan Yoona yang sedang meletakan makanan pada mangkok Sehun, ia lalu mendudukan dirinya, masih kesal dengan kejadian tadi.

"Eomma.. habis ini kita bermain puzzle lagi yah?" pinta Sehun sambil menyuap makananya ke dalam mulutnya. Jika Chanyeol sering bersikap manja padanya maka Sehun pun juga begitu, suka sekali bersikap manja pada Yoona. Sehun lebih suka menghabiskan waktu bersama Yoona, dan terkadang sikap Sehun itu membuat Chanyeol kesal karna ia harus menjadi pihak yang mengalah. Chanyeol juga ingin bersama istrinya tapi niatnya itu harus diurungkan jika Sehun sudah merengek pada Yoona dan ingin bermain hanya dengan Yoona.

"Kau harus tidur Park Sehun" ucap Chanyeol tegas. Sebenarnya ia mengatakan hal itu agar ia bisa bersama Yoona dan Sehun tak mengganggunya.

"Aku masih ingin bermain"

"Ini sudah malam Sehun"

"Tapi ini baru jam 8 malam"

"Kau masih kecil tak boleh tidur terlalu lama"

"Aku biasanya tidur jam 9 appa"

"Lebih cepat lebih baik"

"Tapi-"

"Berhenti berdebat dan habiskan makanan kalian" Yoona menatap kedua laki- laki itu satu persatu-satu, mengarahkan matanya ke arah makanan tanda bahwa ia menyuruh mereka untuk menghabiskan makanan mereka segera.

"Aku akan menghabiskannya jika eomma mau bermain lagi denganku" dan perlu di catat lagi bahwa selain manja, Sehun termasuk anak yang keras kepala. Tak lain sikap keras kepalanya nenurun dari Chanyeol.

Chanyeol belum juga memakan makananya karna terus berdebat sama anak laki-lakinya. Ia menatap Yoona yang tampak memikirkan perkataan Sehun, ia sudah menebak apa yang akan Yoona katakan nanti, yang tentunya Yoona akan menuruti keinginan Sehun.

"Tentu saja" sudah diduga, pasti kalimat itu keluar dari mulut Yoona.

"Tidak, Sehun tetap harus tidur" Ingat, Chanyeol juga keras kepala

"Tidak mau"

"Appa bilang tidur yah tidur"

"Sehun bilang tidak mau yah tidak mau"

"Tak baik membantah orangtua, Sehun"

"Tak baik memaksa anak, appa"

"Sehun ta-

"SUDAH CUKUP, berhentilah berdebat! Sehun habiskan makananmu, eomma akan menemanimu bermain. Dan kau Chanyeol ini belum waktunya untuk tidur, jangan memaksanya. Jadi bisa kah kau diam dan turuti yang dimintai anakmu hah" ucap Yoona kesal, ia sudah kesal melihat perdebatan mereka yang menurutnya tidak penting.

"Aku kepala keluarga"

"YAK PARK CHANYEOL"

Chanyeol membanting sendok yang sedari tadi hanya digenggamnya, wajahnya benar-benar kesal sekarang, Ia bangkit berdiri dengan raut wajah yang seolah berkata baiklah, dan kemudian menaiki tangga-tangga dengan menghentak-hentakan kakinya kesal, Chanyeol memutuskan untuk kembali ke kamarnya, ia sudah tidak berniat memakan makanannya lagi.

Pukul 8:35 a.m

Hahahhaha...

Chanyeol mendengus kesal mendengar suara tawa anak dan istrinya itu, sebenarnya ia ingin bergabung dengan aktivitas mereka tapi gengsinya terlalu besar untuk bergabung dengan mereka setelah perlakuan dua orang itu padanya. "BISAKAH KALIAN BERHENTI TERTAWA, AKU SEDANG MENGERJAKAN PEKERJAAN KANTORKU" teriak Chanyeol, yang pasti teriakan itu terdengar ke kamar anaknya mengingat jarak kamar anaknya tak begitu jauh, dan benar saja, setelah berteriak cukup kencang, suara tawa itu berhenti namun menit kemudian terdengar kembali, dan hal itu kembali membuat Chanyeol kesal.

,***

"Aiss, kenapa jika kita tertawa appa malah menyuruh kita diam"

Yoona mengulas senyumnya mendengar pertanyaan Sehun, ia juga terkekeh mendengar teriakan Chanyeol, ia tahu saat ini Chanyeol pasti sangat kesal dengannya makanya Chanyeol berteriak seperti tadi.

"Appa sedang sibuk dengan pekerjaannya, jadi dia menyuruh kita untuk diam"

Mendengar itu, Sehun mengangguk mengerti, ia pun memutuskan untuk tidur, membaringkan badannya pada tempat tidurnya "Eomma, ayo kita tertawa skali lagi biar appa tak sibuk dengan pekerjaannya" mendengar itu, tawa Yoona pecah yang disusul dengan tawa Sehun.

Yoona menatap sayang anaknya yang telah terlelap, ia menaikan selimut anaknya, mencium kening Sehun, lalu beranjak menutup pintu kamar anaknya.

***

CEKLEK..

Yoona membuka pintu kamarnya dan suaminya, melangkahkan kakinya masuk dan mendapati Chanyeol sedang duduk bersandar pada punggung ranjang dengan beberapa kertas di pangkuannya. Chanyeol yang menyadari kedatangan Yoona, hanya menatap sekilas Yoona dan kembali dengan kegiatannya.

Yoona tersenyum melihat tingkah suaminya, ia menduga pasti saat ini Chanyeol sedang merajuk padanya atas sikapnya tadi.

Yoona menidurkan dirinya pada ranjang king size itu, menyelimuti dirinya dengan selimut, dan membaringkan dirinya menyamping, menghadap ke arah Chanyeol, menatap Chanyeol yang masih tetap sibuk dengan kertas-kertasnya. Chanyeol yang sedari tadi diperhatikan, tetap tak mengambil pusing dengan tatapan itu.

"Kau marah denganku?" tanya Yoona, tapi Chanyeol tak menjawab itu, ia bersikap seolah-olah tak mendengar

Yoona menghela nafasnya, namun ia tersenyum dengan tingkah suaminya "Cih, kekanakan sekali" dan perkataan itu membuatnya mendapat tatapan tajam Chanyeol.

"Kau mau tidur, tidurlah. Aku masih sibuk" Chanyeol mengatakan itu dengan kesal, ia sudah malas berdebat. Sebenarnya ia sudah sangat ingin tidur, tapi ia tak bisa karna ia masih kesal dan karna itu ia lebih memilih mengerjakan berkas-berkas itu.

Yoona menutup matanya untuk tidur, melingkarkan lengannya pada pinggang Chanyeol yang masih tetap duduk bersandar pada ranjang.

"Aku sedang kerja Yoong" ucap Chanyeol seraya menyingkirkan tangan Yoona.

Yoona menghembuskan nafasnya kesal, ia bangkit dari tidurnya dan melipat kedua kakinya, duduk menghadap Chanyeol

"Kau marah pada ku kan?"

Hening..,, tak ada jawaban dari Chanyeol

"Park Chanyeol"

"....."

Yoona yang kesal, akhirnya mengambil kertas-kertas yang sejak tadi ditatap Chanyeol, diambilnya dari tangan Chanyeol dan melangkahkan kakiknya, meletakannya pada atas meja yang cukup jauh dari kasur mereka

Chanyeol menatap istrinya kesal, tak ingin banyak bicara, ia pun berdiri mengikuti Yoona, turun dari ranjang dan mengambil kertas-kertas yang tadi Yoona ambil darinya.

Namun saat Chanyeol ingin mengambil kertas-kertas itu, tangan Yoona menekan kertas-kertas itu.

"Aiiss,, Yoong"

"Kau marah padaku, katakan alasannya?" ucap Yoona.

Chanyeol menatap malas Yoona, alasan? Apa ia perlu menjelaskan alasannya. Aissh, apa ia harus katakan bahwa ia kesal karna sedari tadi istrinya terus bersama anaknya dan menghiraukannya.

"Kau menyebalkan" hanya itu yang keluar dari mulut Chanyeol, ia terlalu malas jika ingin menjelaskan alasannya satu persatu pada Yoona.
Yoona mengerti maksud menyebalkan yang keluar dari mulut Chanyeol, Yoona tahu bahwa Chanyeol kesal karna ia tidak menghubunginya, Yoona tahu bahwa Chanyeol seharian ini bekerja dan Chanyeol ingin waktu bersamanya, Yoona tahu bahwa saat ini Chanyeol sangat kesal karna daritadi Yoona hanya bersama Sehun, Yoona tahu itu.

"Aku minta maaf karna tak menghubungimu, tapi aku lakukan itu karna aku tak ingin mengganggumu"

"Aku tak merasa terganggu Yoong"

"Baiklah, kita akan melakukan semua kehendakmu yang tidak ku lakukan tadi" ucap Yoona mendekatkan dirinya pada Chanyeol.

Chanyeol mengangkat alisnya bingung dengan perkataan Yoona

"Selamat malam suamiku, kenapa kau baru pulang?" Oh, Chanyeol mengerti sekarang maksud Yoona. Yoona ingin melakukan hal yang Chanyeol inginkan tadi.

"Cih kekanakan skali" ucap Chanyeol namun Yoona tak mempedulikannya, dan Chanyeol tak berniat untuk menghentikan sikap Yoona. Terlalu malas mungkin.

"Jika kau marah karna tak melepas dasimu, aku minta maaf" ucap Yoona yang saat ini tangannya telah ia kalungkan pada leher Chanyeol, berpura-pura seperti ia sedang melepas dasi. Chanyeol yang melihat itu, tersenyum kecil.

"Jika kau marah karna aku tak membantumu mengganti pakaian, aku minta maaf" jari-jari lentik Yoona kini turun pada dada Chanyeol, menyentuh dada Chanyeol yang bidang dengan lembut, menimbulkan getaran aneh pada diri Chanyeol

"Mau menggodaku?" Ucap Chanyeol yang sepertinya tak marah lagi. Bagaimanapun juga ia adalah laki-laki, dan saat ini tindakan Yoona dapat membangunkannya.

Yoona terkekeh tapi tak mengehntikan aksinya itu, tangannya kembali ia kalungkan pada leher Chanyeol "Dan Jika kau marah padaku karna tak memberikan ciuman, aku minta maaf" Yoona menempelkan bibirnya pada bibir Chanyeol, hal yang selalu bisa membuat Chanyeol untuk berhenti marah padanya. Yoona dapat merasakan bahwa Chanyeol tersenyum, awalnya hanya sebuah sentuhan ringan, namun semakin lama Chanyeol terlalu menuntut membuat Yoona
kewalahan menyeimbanginya, tangan Chanyeol melingkar pada pinggang Yoona, mempererat tubuh Yoona padanya, menghilangkan jarak sekecil apapun.

"Berhenti.." desak Yoona, Yoona mendorong tubuh Chanyeol

"Lanjutkan pekerjaanmu, aku tak ingin menjadi pengganggu" ucap Yoona sambil mengambil kertas-kertas yang sempat diletakannya dimeja, memberikannya kepada Chanyeol yang saat ini menatap tak suka.

"Tapi-"

"Tidak ada tapi-tapian, bukankah kau sendiri yang mengatakan sibuk, jadi selesaikan, kalau tidak..... kau tidak akan mendapat jatah dariku"

Chanyeol hanya bengong, melihat istrinya kembali masuk ke selimutnya. Hei, siapa duluan yang menggoda? Aish,menyebalkan, seharusnya aku tadi tak usah ngotot ingin menyelesaikan perkejaanku, padahal tadi hampir saja - pikir Chanyeol dalam hati

---END---

Aku tahu banget judul aku ngk sesuai bnget dgn ceritanya...

Seguir leyendo

También te gustarán

1.1K 23 3
Nandara hanyalah seorang perempuan biasa yang juga menginginkan hidupnya bahagia seperti orang lain. Tetapi sejak keluarganya tidak utuh lagi, hidup...
667K 32.2K 38
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
Two Bad Por urdadgirlfie

Ficción General

58.1K 1.6K 39
"Yang kalian lakukan salah." Baik Meyra maupun Fero tidak mempedulikan apa yang mereka lakukan itu salah atau benar. Yang mereka tau ialah mereka se...
951K 57.8K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...