Self Forced Marriage

By spicypastaaa

94.2K 17.5K 2.1K

"Mau gimana? Sudah gak ada waktu lagi." More

01. The Wedding Party
03. Not So Peaceful Day
04. 45 Minutes Into You
05. Would You?
06. Takoyaki Lunch
07. Cieee
08. Mom to the Rescue
09. Change of Mind
10. Rumah Camer
11. The Besties and The Enemy
12. Officially Dilamar
13. Apartment
14. Pertemuan Orang Tua
15. Gaun, Canggung, Bibir
16. Melt Like A Butter
17. Miguel, Si Pengganggu
18. Pamit & Undangan
19. Dipingit
20. Riweuh Day!
21. Now, It's Gotta Be You
22. Bali Bikin Bingung
23. Game On
24. Matahari Saat Badai
25. Kembali ke Ibukota
26. Cemburu Tanda Apa?
27. Sebagai Istri dan Sebagai Calon Ibu
28. Tame the Lioness
29. Bahagia dan Sedih
30. Is This How Siblings Supposed To?

02. Basic Life Question

4.4K 729 21
By spicypastaaa

Jeffian sedang menikmati makan malam bersama kedua orang tuanya.

Kehidupan Jeffian sebagai anak tunggal sungguh membuat banyak orang iri, alasan pertama karena tentu seluruh kekayaan orang tua akan hanya jatuh kepadanya nanti dan hal lainnya yang membuat banyak orang iri adalah keharmonisan keluarga Jeffian.

Ayah dari Jeffian adalah seorang pemilik bisnis real estate, sementara ibunya memiliki butik di salah satu mall besar di Jakarta. Jeffian sendiri merupakan lulusan universitas luar negeri di mana ia berhasil masuk karena kecerdasannya, bukan jalur lainnya.

Ayah dari Jeffian begitu taat beribadah dan selalu mengajarkan banyak hal-hal baik pada Jeffian, ibu dari Jeffian juga merupakan orang yang ramah dan pribadi yang perhatian pada orang-orang yang dikenalnya. Jeffian sendiri merupakan anak penurut, ya walau kadang sedikit keras kepala, tapi lebih banyak hal positif yang ia miliki. Keluarga mereka benar-benar di-idamkan banyak orang.

"Pa, hari Sabtu depan anaknya Pak Sadjiwo nikah, kita diundang," ucap mama Yuna, ibu dari Jeffian yang tubuhnya ramping dan tinggi itu.

"Oh, ya sudah, kita datang berdua Ma, Papa juga lagi kosong Sabtu depan," jawab papa Sion, ayah dari Jeffian yang suka memakai jam tangan mahal itu.

"Oke, kita mau bawa kado gak?" tanya mama Yuna lagi.

"Uang saja cukup mungkin ya? Nanti kita malah salah beli kado lagi," jawab papa Sion.

Jeffian masih terdiam saja, fokus dengan makanannya. Sementara di sisi lain mama Yuna sudah melirik anak semata wayangnya itu.

"Anak-anak dari teman-teman kita sudah banyak yang nikah ya, Pa?" tanya mama Yuna sambil melirik Jeffian, iya pertanyaan itu sengaja disampaikan untuk menyindir seorang jomblo di meja makan itu.

Papa Sion langsung saja paham kode dari mama Yuna, ia pun segera menjawab, "iya juga, hahaha, kita kapan ya, Ma?"

Tentu telinga Jeffian mendengar setiap kata yang keluar dari mulut kedua orang tuanya itu, tapi untuk saat ini ia masih memutuskan untuk diam saja, pura-pura tidak mendengar walau sebenarnya sih, tampak mustahil.

"Hahaha, gak tahu juga nih, Pa, kemarin anaknya Tiffany sudah melahirkan, lucu loh cucunya, Mama jadi mau punya juga nih," ucap Yuna, masih melirik Jeffian yang cuek.

"Haha, Papa juga jadi gak sabar buat gendong cucu," respon papa Sion.

Namun pihak yang disindir masih asyik dengan dunianya sendiri, memotong daging rendang dan lalu melahapnya. Mama Yuna pun menghela nafasnya dan memutuskan untuk langsung bertanya pada anaknya itu.

"Jeff, kamu sudah ada pacar atau belum?" tanya mama Yuna.

Akhirnya Jeffian mengangkat pandangannya dan bertemu tatap dengan mama Yuna, "belum."

Kedua orang tuanya menghela nafas berbarengan.

"Cari pacar buruan, calon istri kalau bisa," suruh mama Yuna lagi.

"Hm, oke, kalau Jeffian sudah punya cukup uang buat beli rumah," jawab Jeffian.

"Loh, kan rumah Pondok Indah sudah Papa kasih buat kamu? Buat apa beli rumah lagi?" tanya papa Sion, menatap anaknya dengan serius.

"Pa, Jeffian mau menikmati hasil kerja keras Jeffian sendiri."

"Ya silahkan, tapi kamu juga sambil cari kenalan, Papa sama Mama sedih lihat kamu sendirian terus, temannya cowok semua, haduh," keluh papa Sion.

Jeffian hanya terdiam saja.

"Atau mau Mama carikan kenalan-"

"Gak Ma, Jeffian gak mau dijodohkan kayak begitu," ucap Jeffian segera.

"Terus kalau gitu mana cewek kamu?" tanya mama Yuna dengan tatapan menantang.

"Ma, Jeffian belum mau pacaran apalagi nikah." Jeffian menghela nafasnya.

"Nak, Papa sama Mama tuh gak makin bertambah muda loh! Papa sama Mama mau lihat kamu menikah sama gadis baik dan hidup bahagia, setidaknya sebelum Papa dan Mama mati," ucap mama Yuna.

"Loh, kok bicaranya begitu? Papa sama Mama harus tetap sehat," ucap Jeffian.

"Tapi umur kan tidak ada yang tahu? Maka dari itu, Mama mau segera ketemu calon menantu Mama nanti, biar Papa sama Mama bisa nilai dia buat kamu," jelas mama Yuna.

Jeffian terdiam lagi sebelum akhirnya hanya mengangguk.

♒♒♒

Roseanne sedang mencuci piring seusai makan malam bersama ibunya, satu-satunya orang tua yang ia miliki karena sang ayah sudah berpulang ke pangkuan Tuhan terlebih dulu.

Ibu dari Roseanne adalah seorang penjahit, tinggal di rumah sederhana peninggalan dari sang suami, berlokasi di Bekasi, kota di mana Roseanne lahir dan tumbuh besar.

"Biar Ibu saja yang cuci, kamu buruan istirahat," ucap ibu Imji, ibu dari Roseanne yang memiliki nama cukup unik ini. Entah apa artinya, Roseanne pernah bertanya tetapi ibunya sendiri juga tidak tahu arti namanya itu.

"Kalau cuma begini Roseanne juga gak bakal capek kok, Bu," kekeh Roseanne.

"Tapi kan kamu besok jam 5 sudah harus berangkat ke kantor? Makanya kamu harus segera istirahat sekarang," jelas ibu Imji.

"Iya, Bu, ini cuciannya tinggal satu lagi," ucap Roseanne.

Ibu Imji pun kini hanya terdiam, memandang anak gadisnya itu.

Mereka hanya hidup berdua dan sudah nyaris 2 tahun Roseanne tinggal di kos di kota Jakarta, meninggalkan sang ibu di Bekasi. Jujur saja, ibu Imji merasa sedikit kesepian, tapi kepergian Roseanne adalah tuntutan hidup.

Beruntung, ia masih memiliki anak kedua bernama Prima yang tinggal tidak jauh dari rumah itu, hanya berbeda komplek perumahan saja.

Oh ya, walaupun Prima merupakan adik kandung Roseanne, tetapi adik dari Roseanne itu telah diadopsi sedari bayi oleh kakak kandung ibunya yang tak dapat memiliki keturunan. Prima tahu bahwa ibu Imji adalah ibu biologisnya, maka dari itu ia juga sering mengunjungi ibunya itu.

"Kemarin Prima main ke sini," ucap ibu Imji.

"Wah, sepertinya Prima lebih sering ke sini ketimbang Roseanne ya?" kekeh Roseanne.

Ibu Imji tersenyum, "iya, dia main ke sini sama cowoknya."

"Hm? Prima punya cowok?"

Ibu Imji mengangguk kecil, "lucu sekali mereka, berantem terus tapi ya langsung baikan."

Roseanne hanya mengangguk kemudian meletakkan piring terakhir di rak piring. Ia pun lalu mengelap tangannya agar kering.

"Kalau kamu gimana? Gak ada cowok yang mau dikenalkan ke Ibu nih?" tanya ibu Imji.

"Uh, belum ada Bu," jawab Roseanne.

"Gak ada yang deketin kamu nih?" tanya ibu Imji.

Roseanne tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya, "pada takut sama Roseanne."

"Kamu jangan pasang wajah galak kalau begitu," kekeh ibu Imji.

"Roseanne selalu senyum kok, tetap gak ada yang deketin," ucap Roseanne.

"Gak ada atau kamu yang terlalu cuek?"

Hm, gak tahu juga sih sebenarnya, tapi kayaknya lebih ke ... gak ada?

"..."

"Roseanne, Ibu mau lihat kamu segera menikah, ah apalagi itu juga pesan ayah sebelum beliau meninggal, ia menitipkan kamu sama Ibu sampai kamu bisa menemukan calon suami yang baik," jelas ibu dan Roseanne kehilangan kata-katanya.

Ia bingung harus menjawab bagaimana, ia belum ingin untuk melangkah ke tahap itu.

Roseanne masih ingin mengejar karirnya.

"Jadi, Ibu harap kamu segerakan untuk menikah ya?"

Dan gadis itu ingin menangis saja rasanya.

♒♒♒

Topik half-fifty crisis banget nih, mau ngejar karir atau nikah wkwkwk

Introducing The Parents

spicypastaaa 🍝

Continue Reading

You'll Also Like

43.4K 8.8K 11
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
471K 47.1K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
238K 35.8K 65
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
98K 16.7K 25
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...