Daddy Don't Stop《Jaeyong》✔

By acel_kins-

643K 63.4K 20.5K

[Romance] [M] Taeyong tidak pernah tahu bila sahabatnyaㅡJung Minhyung, ternyata memiliki Ayah yang sangat ta... More

Prolog
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
PDF Daddy Don't Stop

Bagian 12

25.1K 1.9K 386
By acel_kins-

SUDAH tiga hari ini Jaehyun melewati harinya dengan tenang, tidak ada setan kecil yang menganggu seperti kemarin, ia mengerjakan seluruh berkas kantor tanpa hambatan dan itu patut di banggakan. Jangan sampai Jaehyun mengulang kesalahan hingga tiga kali, bocah bernama Lee Taeyong itu seperti racun yang bergerak secara perlahan; meruntuhkan kekebalan iman Jaehyun.

"Apa kau sudah tidak berteman dengan bocah aneh itu, Mark?" tanya Jaehyun seraya menyesap americano panas di cangkir keramik miliknya secara perlahan.

Mark yang sedang duduk di ruang tengah dan fokus menatap ponsel kini menoleh, menatap Jaehyun yang sibuk membaca novel biografi. "Memang kenapa?"

"Daddy tidak melihatnya tiga hari ini."

"Daddy merindukannya?" mata Mark menyipit; penuh kecurigaan, "Taeyong bilang Daddy tidak perlu merindukannya. Ew, tolong sudahi apapun di antara kalian, itu terlihat sangat tidak wajar. Taeyong terobsesi untuk menjadi suamimu, kau tahu itu?"

Jaehyun terbatuk lalu berdehem pelan. Merindukan Lee Taeyong? Tentu saja tidak. Lagi pula apa salahnya bertanya! Tidak ada hubungan apapun di antara Jaehyun dan Taeyong, semuanya murni terjadi karena napsu semata. Jangan bercanda, mana mungkin Jaehyun menjadikan bocah tujuh belas tahun sebagai pasangan hidupnya? That won't happen, for real.

"Nonsense," elak Jaehyun yang kini menggulir halaman pada buku di tangannya. "Jadi kau sudah tidak berteman?"

Mark mendengus. "Taeyong bekerja part-time di toko buku, senin hingga kamis."

"Bukankah kalian perlu fokus untuk ujian? Memang temanmu itu tidak punya uang hingga memilih-"

"Ya." Mark memotong dengan cepat, "Taeyong memang tidak memiliki banyak uang, bahkan kedua orang tuanya sering bertengkar di hadapannya." ia memijat pelipis secara perlahan, pening memikirkan kehidupan Lee Taeyong yang sangat tidak menyenangkan.

Jaehyun terdiam, bahkan berhenti membaca untaian kata di dalam buku. Jadi Taeyong memang terlahir di keluarga yang sulit secara finansial. Lalu kenapa lelaki manis itu selalu bertingkah seolah semuanya baik-baik saja? Bahkan menggoda Jaehyun tanpa berpikir panjang! Taeyong tidak terlihat memiliki masalah apapun.

Menghirup napas panjang, Mark memilih untuk kembali memainkan ponsel. Setelah Taeyong sibuk bekerja, ia selalu mendapatkan gangguan dari lelaki bernama Lee Haechan yang selalu datang tanpa di undang! Iblis berwajah bulat itu seolah senang melihat Mark menderita, Haechan tidak ragu menyatakan perasaan atau memegang bagian tubuh Mark. Menyebalkan. Padahal Mark sudah mengusir Haechan untuk menjauh, tapi itu tidak mempan!

Lalu sejak dua hari ini, Haechan terus mengiriminya pesan di instagram! Padahal tidak ada murid di sekolah yang mengetahui akunnya; selain Taeyong. Ternyata Haechan benar-benar penguntit dan penggemar sejati, sedikit creepy. Apa yang harus Mark lakukan pada lelaki yang selalu menganggu nya tanpa henti itu?

"Aku akan ke kamar," gumam Mark pelan, ia melirik Jaehyun yang masih membaca dengan serius. "Taeyong akan menginap malam ini."

Jaehyun menutup buku di tangannya. "Apa?"

"Taeyong akan menginap."

Oh sial, sepertinya ketenangan Jaehyun hanya sampai detik ini saja. Selanjutnya Taeyong pasti kembali menganggu, Jaehyun perlu menyendiri dan bersembunyi! Bukankah itu ide bagus?

Karena tidak mendapatkan jawaban dari sang Ayah, Mark berjalan menuju tangga untuk ke kamar. Taeyong memang sudah mengiriminya pesan, lelaki bermarga Lee itu akan datang setelah toko buku tutup. Sebenarnya Mark ingin menolak, tapi jika Taeyong sudah memohon, ia tidak bisa melakukannya.

Sial, entah sihir apa yang di lakukan oleh Taeyong hingga Mark luluh dengan mudah.

***

"DADDY!!!"

Jaehyun yang baru saja keluar dari kamar mandi melompat terkejut hingga handuk yang ia pakai untuk mengeringkan rambut jatuh ke lantai. Iris cokelat tuanya melebar tatkala melihat Taeyong berdiri di dekat kasur miliknya, fuck, kenapa bocah tidak waras itu bisa masuk ke kamarnya?!

Taeyong tersenyum lebar, ia mengenakan celana pendek dan kaus putih polos. Tanpa menunggu lama Taeyong berlari ke arah Jaehyun; memeluk si lelaki tinggi yang hanya mengenakan bathrobe. Aroma sabun menguar dari tubuh Jaehyun, Taeyong menyukai hal tersebut, wanginya sangat maskulin.

Bajingan, Mark memang tidak bilang Taeyong akan datang jam berapa, jadi Jaehyun tidak sempat mengunci kamar! Lagi pula kenapa bocah ini tidak memiliki sopan santun? Langsung masuk ke kamar Jaehyun tanpa permisi!

"Aku merindukanmu." gumam Taeyong pelan, ia menggesekkan pipi di dada Jaehyun, "aku sangat merindukan Daddy huhuhu.. tidak melihat Daddy sehari saja aku sudah sekarat!"

Jaehyun menyentuh tangan Taeyong yang melingkar di tubuhnya, berusaha melepaskan pelukan itu. "Lalu kenapa kau tidak mati?"

"DADDY INGIN YONGIE MATI?!" pekik Taeyong yang kini melemparkan tatapan kesel pada Jaehyun, namun kemudian ia mengerucutkan bibir, "ah~ aku tidak bisa marah jika melihat wajah tampan itu.."

"Lepaskan," Jaehyun mendorong pelan tubuh Taeyong, tapi tidak berhasil karena lelaki manis itu mendekapnya dengan sangat erat. "Sedang apa kau di sini? Mark pasti mencarimu!"

Taeyong mencibir. "Tentu saja menemui Daddy! Mark sibuk memainkan game di ponsel." ia berjinjit dan mengerucutkan bibir, "cium aku Daddy~"

"Lepaskan, Lee Taeyong."

"Cium terlebih dulu, nanti Yongie lepas!"

Jaehyun menggeram kesal, ia menatap wajah Taeyong dari jarak dekat dan memberi kecupan kilat di bibir si lelaki bermarga Lee. Oh tunggu, ternyata Taeyong memang sangat menawan, pantas saja Jaehyun selalu tergoda serta kehilangan kendali! Di lihat melalui jarak sedekat ini, Taeyong benar-benar memesona. Apalagi rona merah di pipinya yang natural, serta bola mata besar itu. Damn.

"Sekarang lepaskan."

Sebelah alis Taeyong terangkat. "Bukan cium seperti itu! Daddy harus uhm.. apa namanya.. hmm.. melumat bibirku!"

"Apa-apaan itu?!" Jaehyun berseru, cukup terkejut karena kalimat frontal keluar dari bibir bocah di hadapannya, ia mencoba melepaskan tangan Taeyong yang sialnya semakin kuat, "kau tidak mau dengar ya?"

"Cium aku.. please.." Taeyong berbisik, tatapannya berubah menjadi sayu, "aku ingin mendapat ciuman dari Daddy, aku benar-benar merindukanmu!"

Kenapa Jaehyun di permainkan oleh bocah tujuh belas tahun? Seharusnya ia yang memegang kendali penuh! Tapi Lee Taeyong memang tidak pernah mendengar kata-katanya, lelaki cantik itu pembangkang. Hanya saja, Jaehyun selalu termakan dengan seluruh tingkah Taeyong, apalagi kini mata Taeyong terpejam, menunggu ciuman darinya.

Menghirup napas panjang, Jaehyun akhirnya menunduk dan menempelkan bibirnya di bibir Taeyong, menghisap kedua belah benda kenyal itu secara perlahan, merasakan manis yang berhasil membuat satu tangan Jaehyun bertengger antara pipi serta rahang Taeyong. Benar, sudah tiga hari Jaehyun tidak merasakan sensasi ini, di mana respon tubuhnya mengkhianati otak.

Tentu saja Taeyong senang mendapatkan ciuman itu, mulut Jaehyun beraroma mint, mungkin karena si lelaki tampan baru saja mandi. Taeyong membuka sedikit bibir, membiarkan lidah Jaehyun menerobos masuk; menginvasi bagian dalam mulutnya. Sial, rasanya begitu memabukkan.

Menghisap pelan lidah Taeyong, Jaehyun menyudahi ciuman itu dengan kecupan lembut di bibir si lelaki cantik. "Sekarang lepaskan aku."

Otomatis Taeyong melepaskan pelukannya di tubuh Jaehyun dan tertawa kecil, tapi setelah itu ia naik ke atas kasur si pemilik kamar; merebahkan dirinya di sana.

"Damn," Jaehyun memijat pelan pelipisnya. "Sebaiknya kau pergi ke kamar Mark."

"Daddy siniii!" seolah tidak mendengar apa yang di katakan oleh Jaehyun, Taeyong menepuk sisi kosong di sebelahnya, "Yongie ingin cerita tentang hari ini, tenang saja, malam ini Yongie tidak akan macam-macam! Hanya memeluk Daddy."

"Lee Taeyong-"

"Ish! Sini Daddy, cepat!!" alis Taeyong bertaut, ia menatap kesal ke arah Jaehyun dan menunjuk sisi kosong tempat tidur. "Cepat atau aku pipis di sini."

"Aish!" lagi, untuk yang kesekian kali, Jaehyun tidak bisa menolak. Lee Taeyong dengan seluruh sihirnya itu memang mengerikan.

Taeyong terkikik puas lalu memeluk tubuh Jaehyun, menjadikan bahu si lelaki tampan sebagai bantalan nyamannya. Rasanya Taeyong ingin selalu seperti ini, bersama Jaehyun, pasti akan sangat menyenangkan.

Jaehyun mencoba bernapas dengan teratur, ia tidak boleh emosi pada bocah yang selalu berhasil menghasutnya. But wait, when was the last time Jaehyun did this? Laying in the bed with someone, talking about everything, and laughing together. It's been a long time.

Seraya menatap langit-langit kamar Jaehyun, Taeyong menceritakan apa yang terjadi padanya selama tiga hari ini, termasuk tentang ia yang mendapat pekerjaan dan teman baru. Tidak ada yang terlewat. Sesekali keduanya berpandangan dan tanpa Jaehyun sadari, ia juga tertawa saat Taeyong tertawa.

I will cut the story here and the sequel will be in PDF

Extra Part di PDF kira-kira ada 20'an lebih kalo di hitung sama Extra yang Taeyong hamidun.

Jika mau pesan PDF bisa cek next part ya^^

See you guys in another story of mine💗

Continue Reading

You'll Also Like

388K 60.9K 34
❝You're the home i miss, but i can't go to❞ LOKAL AU | M/M | HURT/COMFORT | INTROSPECTIVE | NC-17 Taeyong Narendra harus menelan pil pahit semenjak d...
402K 65.5K 15
[Thiller] [Mature] [Crime] Taeyong sang detektif diharuskan menangkap seorang pembunuh bayaran yang memiliki julukan 'Man In Black' •BxB •Jaehyun x...
82.2K 4.2K 32
Oneshoot, twoshoot, threeshoot. With all genres and plot. •Jaehyun x Taeyong •BXB || YAOI •Don't read if u don't like
1M 95K 29
SEBAGIAN CERITA DI HAPUS PROSES PENERBITAN [bxb][mpreg][jaeyong] Warning ⚠️🔞 Homophobic jauh jauh Taeyong di jodohkan dengan seorang ceo muda akanka...