Chatting [SASUNARU] ✔

By leviosei

112K 14.9K 5.3K

[19.00] Narudobe : Cie yang abis jalan sama Karin [19.00] Narudobe : Peje ya Kak hehe :) [19.07] Kak Sasu : C... More

O1. Boncengan Bikin Mleyot
O2. Dari Kopi Turun Ke Hati
03. Semakin Dekat?
O4. Asam Manis
05. Hari Dengan Huru-Hara
06. Tak Sawang-Sawang Kowe Ganteng Tenan
07. Sasuke Versus .. ?
08. That XX
09. Fuckboy or Badboy?
10. Sasuke Kena Ceramah
11. Emosi
12. Dunia Itu Sempit
13. Beautiful Hangover [18+]
14. I'm Addicted To You [18+]
15. Curious
16. Sasuke terbuli
17. Lovey Dovey [18+]
18. STRONG (Stres Tak Tertolong)
19. Anomali
20. Nyaris Ribut
21. Kaget
22. Di luar Nalar
23. Kacau
24. Baku Hantam
25. Truth
26. End?
27. Mantan Itu Setan!
28. Sasuke Gangguan Jiwa
29. SADAR!!!
30. Ambigu
31. Berusaha Menyambung
32. Kecelakaan?
34. Gara-Gara Susu
35. You're The One [18+]
36. Razia Di UKS
37. Disidang Nagato
38. Terbongkar
39. Titik Tengah
40. Malam Pertama Yang Bukan Pertama [18+]
41. Ikatan Cinta
42. Menuju Lembar Terakhir
43. Lembar Terakhir ; I
44. Lembar Terakhir ; II (END)
Q & A KAMU
🖤🐱 Spesial Chap.1 🦊💛
Sasunaru

33. Delapan Minggu

1.8K 282 112
By leviosei

Naruto duduk merosot di ubin koridor klinik.

Tangan kanannya menjambak rambut frustasi, sementara tangan kirinya meremat kuat kertas hasil pemeriksaan.

Uzumaki Naruto, 16 Tahun, Positif Hamil Delapan Minggu.

Naruto berharap hasil pemeriksaannya tertukar. Tapi bahkan dirinya dan Sasuke sudah periksa tiga kali, di tiga kilinik berbeda, juga tiga orang Dokter kandungan yang berdeda.

Naruto berharap hari ini tanggal 1 April, agar dirinya bisa mengira korban april mop. Tapi sayangnya bukan.

Andai Dokter yang memeriksanya berteriak 'asHiapP..', Mungkin Naruto juga bisa mengira dirinya terkena konten prank.

Sayangnya semua cuma perandaian. Mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap, Naruto harus bisa menerima fakta bahwa dirinya hamil duluan di usia yang masih terbilang sangat muda, karena pacaran suka main kuda-kudaan.

"Udah sore, ayo pulang!" Ajak Sasuke selaku Bapak dari jabang bayi.

"Tsk!" Naruto melirik tajam, lalu menepis kasar tangan Sasuke yang terulur padanya.

"Huft!" Sasuke menghela nafas berat, kemudian berjongkok di hadapan Naruto.

"Mau sampai kapan kamu duduk lesehan di koridor klinik? Dari tadi orang-orang yang lewat ngeliatin kamu."

"Biarin aja semua orang liat! Kamu kalau mau pulang, ya pulang aja sana!"

Netra onyx Sasuke menatap lurus sapphire Naruto. Sasuke tahu, Naruto kalut dan frustasi karena hamil.

Tapi mau bagaimana lagi? Semua sudah kejadian.

Seperti kata teman-temannya, kalau siap berhubungan badan harus siap menanggung resiko.

Naruto hamil bukan kecelakaan. Mereka sama-sama sadar saat melakukannya.

Hanya saja awalnya mereka tak tahu Naruto bisa hamil. Jadi tanpa memikirkan resiko, mereka berkali-kali hubungan badan tanpa pengaman.

Kalau saja waktu bisa diputar ulang, Sasuke mungkin pilih pakai kondom. Atau sekalian tak melakukannya. Biar saja saat dirinya horny melampiaskan pada sabun.

Sebab sejujurnya, Sasuke juga belum siap jadi Ayah. Sasuke masih duduk di bangku kelas tiga sekolah menengah atas, yang usianya saja baru akan menginjak 18 Tahun di bulan Juli mendatang.

Kendati demikian, Sasuke tetap harus bertanggungjawab pada benihnya yang jadi.

Terlebih yang hamil adalah orang yang teramat Sasuke cintai.

"Naruto.. kita harus pulang, terus kasih tau orangtua kita."

Naruto menggeleng, "Takut.. mereka pasti marah. Aku juga gak sanggup liat ekspresi kecewa mereka."

Sasuke menggenggam tangan Naruto yang terasa dingin, "Jangan takut. Kita hadepin bareng-bareng. Ya?"

"Bisa gak jangan dikasih tau dulu? Aku mau nyiapin mental.."

"Gimana kalau Om Minato atau Tante Kushina tau duluan kamu hamil?"

"Aku bakal berusaha nutup-nutupin sampe aku siap cerita."

Sasuke mengusap wajahnya gusar.

Apakah Naruto bisa menutupi kehamilan dari orangtuanya?

Sasuke merasa jujur secepatnya lebih baik ketimbang diundur lalu jadi makin runyam.

Naruto juga suka muntah-muntah di kamar mandi sekolah saat pagi, tidak kah akan tambah gawat kalau diketahui pihak sekolah atau teman-temannya dulu?

"Sasuke, please. Biarin ini jadi rahasia kita berdua dulu sampe nanti aku siap buat jujur." Pinta Naruto pada pemuda di hadapannya.

Dengan terpaka, Sasuke mengangguk.

"Terus kalau nanti udah kebongkar, aku harus putus sekolah kan?" Tanya Naruto pahit.

"Maaf udah ngerusak kamu, Naruto." Sasuke memeluk erat Naruto. "Setelah kamu melahirkan nanti, aku janji akan bantu kamu nerusin pendidikan dan lanjutin apapun cita-cita kamu."

• • •

Pukul setengah enam sore, mobil Sasuke baru tiba di depan gerbang rumah Naruto.

Dari dalam mobil, Naruto bisa melihat Ayah-nya yang sedang duduk di kursi.

"Papa pasti nunggu aku pulang.." Ucap Naruto dengan lirih. Dan Sasuke yang mendengarnya pun paham, pasti rasa bersalah sedang menghantui Naruto.

"Ayo aku anter!" Ucap Sasuke, lalu beranjak keluar dari mobil, dan membuka pintu mobil bagian Naruto.

Sasuke berjalan masuk ke pekarangan rumah Naruto, sambil menggenggam tangan Naruto, yang dibalas genggaman erat oleh Naruto.

"Maaf saya terlalu sore anterin Naruto pulang, Om." Ucap Sasuke setibanya di hadapan Minato.

Sasuke kira, Minato akan marah atau merespon dengan ketus karena membawa anaknya sampai larut sore tanpa izin.

Akan tetapi, Minato justru beranjak bangun dan tersenyum.

"Iya, gapapa. Om maklumin. Tapi lain kali izin atau kabarin dulu kalau mau pergi habis pulang sekolah."

"Bukannya apa-apa, Sasuke. Om cuma khawatir Naruto ada sesuatu di jalan."

Sasuke mengangguk dan tersenyum tipis mendengar ucapan Minato.

Bagaimanapun dan senakal apapun, Naruto tetap lah anak semata wayang Minato.

Yang jelas sangat disayang dan dikhawatirkan Minato.

Lalu bagaimana jika Minato tahu anak semata wayangnya telah dirusak Sasuke?

Masih bisakah Minato tersenyum pada Sasuke seperti saat ini?

Naruto melepas genggaman tangannya dari Sasuke. "Makasih udah nganterin. Kamu pulang juga gih udah sore!"

"Hn." Sasuke mengangguk, kemudian melirik Minato. "Saya pamit pulang, Om."

"Ya, salam buat keluarga Uchiha."

"Nanti saya sampaikan. Tapi sekali lagi, saya mohon maaf ya Om?"

Minato terkekeh melihat Sasuke yang terus-terusan meminta maaf. "Iya, Sasuke. Kamu tenang aja, saya gak akan marah atau suruh kamu jauhin Naruto cuma gara-gara kamu kesorean anter Naruto pulang."

Sasuke kembali tersenyum tipis, kemudian berlalu pergi.

"Andai Om tahu, saya bukan cuma sekedar kesorean anter Naruto pulang." Sesal Sasuke dalam hati.

• • •

Kini, Naruto sedang duduk di sofa ruang tv. Berkumpul bersama kedua orangtuanya dan Nagato setelah selesai makan malam.

Jemari Naruto bergerak memijat pelipis, kepalanya terasa pusing. Dan sejujurnya, perutnya juga mual.

Naruto heran, bisasanya dia hanya akan mual di pagi hari.

"Woy!" Nagato mencolek-colek kaki Naruto.

"Apasih idiot?!" Galak Naruto sambil melotot dan menendang kaki Nagato.

"Dih, galak banget!"

"Suka-suka." Jawab Naruto dengan cuek.

"Yaudah deh gak jadi. Tadinya mau suruh beliin rokok camel di indomaret."

"Ogah! Bukan babu!"

"Laga lo! Biasa juga disuruh beli rokok mau asal dikasih pringles."

"Bisa diem gak?!"

"Gak."

Ting!

Suara notifikasi whatsapp menghentikan Naruto yang sudah ingin kembali mencela Pamannya.

Naruto meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja.

"Siapa tuh? Sasuke ya?" Iseng Kushina.

"Siapa tau Pak Ibiki. Mau manggil Naruto ke ruang kesiswaan." Celetuk Nagato yang langsung mendapat pelototan gratis Naruto.

"Tadinya Papa kira kamu sama Sasuke udah putus loh. Soalnya Sasuke lama gak ke sini."

Kushina langsung menatap Minato, "Emang tadi Sasuke ke sini?"

"Kesini. Nganter Naruto pulang."

"Kok aku gak tau?"

"Kamu lagi masak."

"Kenapa Sasuke gak disuruh masuk dulu?"

"Udah kesorean. Barangkali dia mau mandi atau dicari orangtuanya."

Bosan mendengar obrolan Kakak kandung dan Kakak ipar-nya, Nagato iseng memperhatikan Naruto yang sedang sibuk bermain ponsel.

"Naruto semenjak pacaran sama Sasuke jadi gendut ya? Pasti minta jajan apa aja dibeliin."

Kushina ikut memperhatikan Naruto, kemudian dahi-nya mengernyit. "Kok kalau diliat-liat perut kamu-"

"Gendut! Iya gendut!" Potong Naruto, lalu buru-buru bangkit dan berjalan keluar dari ruang tv.

[19.23] Sasuke : Aku mau otw ke rumah kamu. Mau dibeliin apa?

Naruto mengetik balasan untuk Sasuke sambil menaiki tangga menuju kamar.

[19.23] Naruto : Jus tomat sama onigiri

[19.23] Sasuke : Aku beliin susu hamil juga ya?

[19.24] Naruto : Nanti kalau bikin gimana? Ketauan.

[19.24] Sasuke : Kalau mau bikin, kamu bawa air di gelas. Terus nyeduhnya di kamar.

[19.25] Naruto : Yaudah

[19.25] Sasuke : Vitamin sama obat dari dokter tadi diminum

[19.25] Naruto : Ya

Naruto meletakan ponselnya di bantal, lalu merebahkan diri di kasur tanpa melihat balasan chat lagi dari Sasuke.

[19.27] Sasuke : Ayah otw dulu ya sayang

Continue Reading

You'll Also Like

34.9K 2.3K 164
[ BL TERJEMAHAN ] RAW TRANSLATE!! NO EDIT!! di terjemahkan dengan Google Translate Judul Asli : 風水大佬穿成豪門假少爺後 Penulis: 飲爾 Status: Complete (155 + 5 ex...
110K 27.1K 199
Pernah tertulis sebuah kisah, tentang empat anak indigo yang merantau ke kota yang katanya istimewa, dan membuka coffee shop. Lembaran baru kini tela...
94.2K 8.5K 120
Pengarang: Gardenia Jenis: perjalanan waktu dan kelahiran kembali Status: Selesai Pembaruan terakhir: 09-03-2024 Bab terbaru: Teks utama Bab 119 Pemb...
38.6K 4.2K 30
Menceritakan tentang penghuni komplek kocak yang menjadi kumpulan karang taruna ditinggal di komplek Ratulangi. Seperti apa kisahnya? Ikutin terus y...