Enchanted -yeonbin

By starlighttt-

26.8K 4.8K 328

[On Hold] Short Story pt. 4 I met you, I liked, I love you, I'm keeping you. Simple, Soobin hanya ingin kehid... More

1. I Met You.
3. I Love You.
4. Danger.
5. Weird.
6. Embarrassed.
7. Fallin Love.
8. Jealous.
9. Reason.
10. Enchanted.
11. Visit.
12. (Boy)friend.
13. Feeling.
14. Class.
15. Crazy.

2. Liked.

2.4K 471 34
By starlighttt-

Untuk beberapa hari ini, Soobin tampak tidak fokus dengan kelasnya membuat mahasiswanya bingung sendiri.

Ada apa dengan dosen mereka coba? Bukankah Soobin selalu tidak pernah biasa saja dengan anak-anak kelasnya, apalagi sampai malas mengajar mereka.

Lalu Soobin cuma cemberut ketika melihat ada beberapa mahasiswanya yang datang ke kelasnya hari ini.

Biasanya sih Soobin akan mengusir mereka tanpa perlu mereka banyak alasan kepada dirinya.

Namun untuk kali ini Soobin membiarkan saja mereka masuk bahkan mengisi daftar hadir yang ada di sana.

Mata Soobin menatap kearah Yeonjun, dia mengajar kelas dimana ada Yeonjun di dalamnya.

Cowok itu gak telat, bahkan gak bertingkah seenaknya hari ini.

"Mampus dilihatin sama pak Soobin," ejek temannya membuat Yeonjun cuma memutarkan bola matanya tidak takut sama sekali.

Malah sekarang dia malah balik menatap dosennya tersebut dan Soobin malah langsung mengalihkan tatapannya kearah lain.

Kan, dosennya itu pasti akan kalah jika memang harus saling bertatapan dengan dirinya.

Teman-temannya tidak ada yang memperhatikan tingkah dosennya, tapi Yeonjun hanya tersenyum miring saat ini.

Intinya jika dia suka dengan seseorang, bakalan dia dekati terus hingga orang tersebut sadar dengan perasaannya.

Maksa? Memang, Yeonjun punya prinsip kalau dia suka dengan seseorang, maka orang itu harus suka juga dengannya.

Walaupun niatnya cukup egois dan jahat juga dalam waktu bersamaan.

Sebenarnya Yeonjun melakukannya hanya untuk main-main sih, jika ada yang menarik baginya maka dia akan mendekatinya, membuat orang itu jatuh cinta dengannya, lalu dia tinggalkan, simple.

Yeonjun bukan cowok baik seperti yang ada di novel-novel yang sering dibaca oleh banyak orang, dia sama saja seperti cowok bajingan yang ada di luar sana.

Lebih bajingan lagi kalau orang yang dia mainkan itu lagi cinta sekali dengannya, lalu dengan bodohnya Yeonjun berkata dia hanya main-main ke para mantannya itu.

Melihat ekspresi mereka yang menangis karena gak mau ditinggalin oleh Yeonjun membuatnya tertawa sendiri.

"Mood pak Soobin kayaknya lagi buruk sekali, bentar lagi pasti bakalan ngasih tugas nih."

"Bukankah dia mood baikpun bakalan dikasih tugas yang banyak?" balas temannya yang sedang menatap malas kearah depan mereka.

Dimana dosennya sedang menulis sesuatu di papan tulis, seperti menulis sebuah soal.

"Palingan disuruh jawab ke depan, percaya gak?"

"Gak usah nanya juga kami semua sudah bisa menebak," balas mereka dengan kesal saat mendengar ucapan Yeonjun barusan.

Berbeda dengan Yeonjun yang tidak memperdulikan temannya dan sibuk memperhatikan Soobin yang sedang menoleh kearah papan tulis sambil menulis beberapa soal disana.

Dia nulis di papan tulis aja tampak cukup menggoda? Yeonjun memukul kepalanya sendiri saat memikirkan hal itu.

Lalu dosen yang sedang diperhatikannya itu membalikkan tubuhnya sambil melihat para anak-anak di kelas ini.

"Sial, tolong tutupi aku, aku gak mengerti sama sekali dengan soal yang ada di depan."

"Kayak aku ngerti aja."

Intinya anak-anak yang ada di belakang mencoba untuk bersembunyi demi tidak di tunjuk oleh Soobin yang sedang memilih siapa saja yang akan dipanggil olehnya untuk menjawab soal yang ada di depannya.

"Choi Yeonjun, ayo maju dan jawab soal nomor satu," panggil Soobin membuat Yeonjun hanya tersenyum miring.

Dia bangkit dari duduknya sambil mengambil spidol yang berada di tangan dosennya.

Soobin langsung terdiam ketika tangannya menyentuh tangan Yeonjun tadi.

Sialan, kenapa dirinya seperti anak perawan yang malu-malu begitu, walaupun memang iya sih.

Soobin kan gak ada pengalaman cinta sama sekali, jadi wajar jika dirinya masih cukup malu-malu saat ini.

"Jika aku berhasil menjawabnya aku akan dapat apa?"

Yeonjun berkata sambil menatap soal yang ada di hadapannya.

Soobin yang berada di belakangnya bisa mendengar ucapan Yeonjun.

"Kamu gak salah bicara? Meminta sesuatu ke dosenmu sendiri?"

Yeonjun lalu menoleh kearah Soobin sambil memainkan spidol di tangannya, lalu matanya terfokus kearah bibir dosennya.

"Anggap saja hadiah itu seperti sebuah penyemangat?"

"Ok, aku tertarik dengan sesuatu, itu harus menjadi sebuah hadiah untukku," lanjut Yeonjun sambil mengerjakan soal yang ada di hadapannya.

Berbeda dengan Soobin yang bingung, apa maksud dari perkataan Yeonjun barusan.

Dia menunjuk beberapa anak-anak muridnya yang lain untuk maju ke depan dan mengerjakan soal yang dia berikan di papan tulis.

Soobin duduk di bangkunya, dia gak akan percaya dengan jawaban Yeonjun, jadi dia gak perlu berpikir hal yang aneh-aneh.

Pemikirannya sudah seperti itu, namun dia mendadak kecewa sendiri dengan pikirannya ketika melihat bahwa Yeonjun selesai mengerjakan soal yang dia berikan.

Soal nomor satu adalah soal yang paling susah di antara 5 soal yang tulis di papan tulis.

"Hadiahku jangan lupa," ucap Yeonjun dengan pelan dekat sudut telinga Soobin yang terdiam ketika melihat jawaban yang dikerjakan oleh Yeonjun.

Berbeda dengan Yeonjun yang duduk dengan tenang di bangkunya saat ini.

Dirinya tidak bisa melakukan apapun kecuali mengoreksinya berkali-kali berharap ada yang salah namun tidak ada yang salah sama sekali dari jawaban yang ditulis oleh Yeonjun tadi.

Soobin mencoba untuk tenang bisa saja Yeonjun hanya bercanda dengan ucapannya tadi.

Namun ketika kelas ini selesai, semuanya langsung pergi keluar dari kelas dan sekarang hanya menyisakan Yeonjun dan Soobin lagi.

Yeonjun menoleh kearah pintu kelas yang tertutup, tapi itu hanya tertutup biasa dan tidak di kunci sama sekali.

Soobin bisa melihat tangan Yeonjun yang mengunci pintu kelas tersebut, seperti tidak ingin ada yang masuk ke dalam kelas ini.

Kenapa Soobin tidak pergi? Karena 15 menit lagi dirinya akan mengajar anak kelas lain di kelas yang sama jadi buat apa dia pergi.

"Apa yang mau kau lakukan, Yeonjun? Perbuatanmu beberapa hari yang lalu saja sangat tidak sopan dan aku memaafkanmu, lalu kamu membuat masalah lagi saat ini?"

"Masalah? Aku hanya meminta hadiahku saat ini," balas Yeonjun dengan balik bertanya kepada dosennya.

Soobin bangkit dari duduknya, dia sepertinya harus segera pergi dari sini.

Muridnya benar-benar bertingkah aneh sekali saat ini, lebih gila dari sebelumnya, padahal mana ada mahasiswa yang mencium dosennya sendiri.

Soobin baru saja bangkit dari duduknya namun dirinya malah terdorong ke belakang karena tangan Yeonjun baru saja mendorongnya ke belakang.

"Yeonjun, kamu taukan, perbuatanmu bisa saja aku laporkan ke semua orang, lalu kamu akan di drop out dari kampus."

Yeonjun saat mendengar ancaman dari dosennya malah tersenyum menyeringai saat ini.

"Yakin mau melaporkanku?"

Soobin tidak bisa melakukan apapun karena tubuhnya di tahan oleh Yeonjun dan mahasiswanya itu malah mencium bibirnya dengan cukup ganas saat ini.

Yeonjun tersenyum miring di balik ciumannya melihat Soobin yang tadi menolaknya malah menutup matanya saat ini.

Tampak sekali Soobin menikmati ciuman yang dimulai olehnya.

Dan sialnya, Yeonjun jadi tidak ingin menghentikan ciuman ini ketika dosennya itu malah membalas lumatannya saat ini.

Bahkan tangan Soobin yang hanya tergeletak lemah di bawah sekarang malah berada lehernya.

Soobin sepertinya sangat tidak sadar dengan apa yang dilakukannya sampai pada akhirnya dia panik sendiri ketika ada sebuah ketukan di pintu kelas ini.

Ciuman mereka berdua langsung terlepas dengan tubuh Yeonjun yang di dorong dengan cepat oleh Soobin.

"Itu hadiah yang cukup menarik, aku suka dengan hal itu, sampai jumpa di kelas selanjutnya," ucap Yeonjun sambil berjalan pergi menuju ke pintu kelas yang dia kunci.

Lalu Soobin hanya bisa mengacak-acak rambutnya saat ini, dia berasa dipermainkan oleh mahasiswanya sendiri.

"Sial, Choi Yeonjun sialan!" umpatnya di dalam hati karena dia gak mungkin mengumpat di antara para mahasiswanya yang sudah berada di kelas ini.

Tbc.

Intinya di setiap partnya selalu ada adegan gini-gini deh, gitu aja sih, nikmati aja, kaliankan suka, hehehe.

Ok, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.





















Salam,




Anaknya Taekook.

Continue Reading

You'll Also Like

428K 44K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
34.6K 2.9K 66
#taekook #GS #enkook "Huwaaaa,,,Sean ingin daddy mommy. Kenapa Sean tidak punya daddy??" Hampir setiap hari Jeon dibuat pusing oleh sang putra yang...
1M 81.8K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
296K 24.9K 37
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...