Code Name : Sea! [SLOW-UPDATE]

By Blue_Sapphire_Sophia

176K 11.7K 726

Sea. Itulah nama sandi seorang agen FBI berbakat. Ia tak terdeteksi dan mudah beradaptasi. Berada dalam team... More

Sea and Sun.
Long Time no See
Seirin basketball team? Interesting.
The Beast of The Miracle.
Mysterious Sniper? Or...
Long Lost Partner.
Case 1 : Bloody Cafe (Part 1)
Case 1 : Bloody Cafe. (Part 2)
Case 1 : Bloody Cafe (Part 3)
Destiny or Bad luck?
I'm not Perfect.
Friend?
Summer Camp? Hell yeah!
Warn.
Dangerous.
Honor or Ego?
Honor or Ego? (Part 2)
My Pain.
Angels in The dark
Detective's Work.
Who?
Miracle?
Love?
Letter.
Memory.
Sick.
Greetings.
News.
I'm Home~
The Saviour
Q & A ^^)/
Fox and Eagle.
Case 2 : Beginning
Case 2 : Beginning (Part 2)
Pengumuman
Case Two : Begining (Part 2,5)

Last Mission

18.3K 786 76
By Blue_Sapphire_Sophia

Sret.

Beberapa lembar kertas kini berpindah tangan. Seorang gadis muda nampak berdiri tegap di depan kursi atasannya, iris mata yang sebening batu safir itu nampak tenang, tak bergeming melihat tatapan tajam dari sang atasan.

"Apa ini?"

Yang ditanya hanya diam; tak bergeming ketika mendengar suara mengancam milik orang yang jauh lebih tua dibandingkan dirinya itu.

"Itu misi terakhir yang anda berikan sebagai persyaratan cutiku selama 3 tahun kedepan. Informasi tentang gudang senjata rahasia milik China di gurun Gobi." Ucapnya dengan nada datar.

BRAK!

"Jangan mengada ada! Kau baru disana selama 3 minggu!"

Sang atasan menatap marah ke gadis di hadapannya ini. Wajah angkuh yang menjengkelkan itu, ingin sekali ia menghapusnya dari cadet di hadapannya ini.

"Lalu permasalahannya dimana? Seingatku anda hanya memerintahku untuk mengamati dan memata matai China terkait gudang persenjataan tersembunyi mereka di gurun Gobi, tidak ada batas waktu yang harus ku ikuti"

Sang atasan diam. Tangannya mengepal kuat.

"Kalau begitu saya permisi" Sang agen berbalik dan meraih gagang pintu kayu bercat putih gading di hadapannya.

Krieet.

"Sampai berjumpa 3 tahun lagi, sir"

Blam.

Pintu itu pun tertutup sempurna. Meninggalkan kesunyian diruangan itu.

~CNS~

FBI atau Federal Bureau of Investigation adalah badan investigasi utama dari Departemen Keadilan Amerika Serikat atau DOJ yang sekarang ini telah memiliki yurisdiksi investigasi atas pelanggaran lebih dari 200 kategori. Dan oleh karena itu memiliki otoritas investigasi yang terluas dari badan penegak hukum lainnya di Amerika Serikat. Tak heran kalau mereka memiliki jaringan yang tersebar luas di seluruh dunia dengan agen agen yang dilatih dengan baik.

Namun dari semua agen agen yang ada di sana, ada satu agen yang keberadaannya masih misteri. Tak banyak yang tau tentangnya, bahkan para agen atas. Keberadaanya seolah hanya sebuah bayangan yang tak terlihat. Kemampuannya menyamar serta beradaptasi membuatnya menerima code name 'Sea '.

Tapi, siapa yang sangka bahwa pemilik nama kode legendaris itu adalah seorang gadis berumur 16 tahun (Itupun masih kurang beberapa bulan) yang masih bersekolah.

Masayoshi Sophia adalah nama aslinya. Ia lahir Jepang, namun dibesarkan di Negeri Paman Sam tersebut. Dan tahun ini ia menerima permintaan dari bibinya untuk mengawasi sepupunya; Kagami Taiga yang telah kembali ke Jepang dua tahun lalu.

Walaupun berkali kali ia menjelaskan keadaannya sekarang, sang bibi tetap keras kepala serta tetap pada pendiriannya dan itu membuatnya jengkel setengah mati. Bayangkan saja kau harus berdebat hebat dengan dengan bibimu saat kau berada di ladang ranjau serta hampir terbunuh oleh ratusan tentara dan agen rahasia dari Korea Utara. ha, Are you kidding me ?


Well , walaupun faktannya sang bibi hampir mengagalkan misi paling penting dalam sejarah karirnya (dan hampir membunuhnya, yeah) toh akhirnya ia meng-iyakan permintaan sang bibi juga. Karena setelah orang tuannya meninggal ketika umurnya 12 tahun, merekalah yang merawatnya sampai sekarang. Jadi hitung hitung balas budi (meskipun itu artinya ia harus bicara kepada para agen atas yang bisa membuat kantong kesabarannya meledak kapan saja.)

"So. Mission complete ?"

Sophia menoleh sebentar, menengok ke arah salah satu rekan kerjanya; Verde Michaelis atau dikodekan dengan nama sandi Green. Laki laki berusia 24 tahun itu adalah salah satu hacker kebanggaan organisasi karena kemampuannya membobol beberapa informasi penting dari data diri teroris teroris besar di dunia.

"Green. Kau menguping dari tadi?" Tanya nya dengan tampang datar.

"Tal vez, lo hice (T : mungkin aku memang mendengarkannya)" Ucapnya santai sambil mengangkat bahu sebelum akhirnya selonjoran di lantai.

"Ada apa sebenarnya? Tidak biasanya kau lesu seperti ini." Sophia mengangkat alis. Yep, Verde biasanya selalu ceria dan berisik (bagi Sophia) tapi kenapa sekarang auranya mendadak melow begini?

"Hhh... tanya saja pada sikembar"

Dan hanya selang beberapa detik setelah kalimat itu meluncur mulus dari mulut agen pemilik bola mata zamrud itu, dua mahkluk dengan wajah yang hampir sama mendadak muncul dihadapan Verde dan Sophia, salah satunya langsung menghambur dan berniat memeluk si pemilik surai ungu kebiruan; yang untungnya cepat diantisipasi oleh sang target-

Bruk!

-dan membuat gadis itu mencium tembok dengan indahnya.

"Ice, Fire. Sedang apa kalian ke sini? Bukankah kalian harusnya ada di laboratorium?" Gadis yang satu lagi hanya dapat mengangkat bahu sambil menggelengkan kepala pasrah.

Ice dan Fire, dua agen kembar keturunan Italia-China itu juga merupakan salah satu anggota FBI yang berusia cukup muda; sekitar 20 tahun. Nama asli mereka adalah Cristallio Qūnqing dan Cristallo Shīhuô, dibesarkan di Italia namun ibu mereka tetap mengajarkan bahasa dan kebudayaan yang sering dijalankan di negri tirai bambu tersebut.

Tapi walaupun mereka kembar, sifat dan bakat mereka jauh berbeda. Kedua nya memang masuk ke dalam bagian penelitian dan penciptaan senjata, tapi Fire lebih condong ke arah senjata (seperti laser jarak jauh dan senapan angin) dan Ice lebih mengarah ke bagian bahan kimia.

"SEA, BENARKAH KAU MAU KELUAR DARI ORGANISASI?!" Fire (gadis yang menabrak tembok barusan) nampak menangis dan berusaha memeluk agen keturunan Jepang tersebut. Namun si empunya selalu sukses menghindar dari hidung agen yang (mengaku) cinta pada pandangan pertama pada sebuah Senapan angin.

"Sebelum aku menjawabnya, bersihkan dulu wajahmu. Dasar menjijikkan" Ucapnya datar, menyakitkan, kejam dan keji.(silahkan tambahkan yang lain kalau kalian mau)

"Hiks... aku dengar kau akan pergi, karena itu aku... HUWEEEEE"

Banjir part 2.

Sophia menggelengkan kepalanya, pusing melihat tingkah laku rekan kerjanya yang terkesan 'ajaib' ini. Padahal prestasi mereka sangat tinggi, tapi siapa yang menyangka kalau aslinya mereka bisa menjelma menjadi mahkluk sinting yang bisa mencoreng nama baik organisasi.

"Oke dengarkan aku Fire. Pertama aku tidak akan keluar dari organisasi. Dan kedua, darimana kau tau soal aku akan mengambil cuti?"

"Captain Hitachi."

Sophia memutar bola matanya, merasa bodoh karena tidak menduga hal ini; memangnya di dunia ini apa yang tidak diketahui captain Hitachi Jiyūho?

"Tapi, kau benar benar tidak akan keluar kan?" Tanya Fire masih sesenggukan.

"Tidak. Aku hanya akan cuti. Aku tidak akan keluar dari organisasi"

"Dan berapa lama kau akan pergi?"

Semua kepala menoleh, mendapati seorang laki laki dengan tinggi 169 cm, agak di bawah rata rata mengingat umurnya yang sudah hampir menginjak kepala tiga.

"Captain..."

Keempat agen berbakat itu menghormat secara serentak kepada kapten tim khusus mereka sekarang.

"Jawab pertanyaanku, agen sea" Ucapnya dengan nada rendah dan terkesan mengancam. Namun sama seperti sebelumnya; Sophia sama sekali tidak takut.

"Tiga tahun, sir."

Semua mata (kecuali sang kapten) melebar. Tiga tahun?! Yang benar saja!

"Tiga tahun itu bukan waktu yang sebentar dan kau pasti tau akan hal itu."

Sret.

Semua nampak terkejut ketika sang kapten menarik dasi sang agen, membuatnya mau tak mau sedikit merunduk agar tidak tercekik. Saat itu juga kedua iris Sapphire dan Azure mereka beradu, menciptakan keheningan beberapa detik.

"Ke ruanganku, 10 menit." Ucap sang kapten sebelum pergi meninggalkan keempat -ralat hanya tiga- agen yang kebingungan akibat tingkahnya yang mendadak abnormal itu.

"Ada apa dengannya?" Green menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Entahlah." Ice menimpali.

Sophia hanya terbatuk sedikit sebelum membenarkan dasinya. Tak lama ia berbalik.

"Sea, kau mau kemana?" Tanya Fire.

"Memenuhi perintah." Jawabnya simple sebelum menghilang dari pandangan.

~CNS~

Tok tok tok...

"Nama dan Urusan."

"Agen Sea. Anda baru saja memanggil saya 5 menit yang lalu, Sir"

Hening sebentar

"Masuk."

Krieeeet.

Pintu kayu itupun terbuka, memperlihatkan sang captain dalam wujud yang sedikit lebih santai, jas hitamnya telah tergantung sempura di kursinya, menyisakan kemeja putih polos dengan dasi longgar. Meskipun Iris Azure miliknya tetap datar seperti biasa, namun sepertinya ada yang lain dari pancaran mata itu.

"Agen Sea, kau adalah salah satu agen kebanggaan organisasi. Kau sudah berhasil menyusup ke 34 negara; 20 diantaranya berhasil dengan mulus, 9 ketahuan dan 5 hampir gagal. Prestasi yang cukup baik mengingat kau adalah seorang cadet yang baru lulus dua tahun yang lalu." Ucapnya sambil membolak balik history dari gadis berumur 16 tahunan itu.

"Bisa kita langsung ke intinya saja, sir?" Ujar Sophia dengan nada agak tergesa gesa; tidak suka pembicaraan yang bertele tele seperti ini.

Sang Captain diam sebentar sebelum menghela nafas dan berdiri dari kursinya. Tatapan matanya menajam.

"Betapa lancangnya kau mengatakan hal yang tidak sopan kepada atasanmu, agen Sea..."

Brak!

Sang Captain berdiri di hadapan agen asuhannya. Memojokkannya ke sudut ruangan dan menghalangi jalannya dengan sebelah tangan. Manik Azure milik nya menatap lurus ke arah sepasang manik seindah batu Safir di hadapannya.

"Kau tau, tidak ada orang yang pernah selancang itu kepadaku, agen Sea. Tapi untukmu..."

Sret!

Hitachi meraih dagu Sophia, memaksa mata gadis berumur 16 tahun itu menatap langsung kearahnya. Sophia sendiri tidak melawan; membiarkan sang Captain melakukan apa yang di diinginkannya. Kedua mata berbeda warna itu bertemu. Berbagi satu hal yang sama; kehampaan dan dendam.

"Sepertinya aku tidak keberatan"

Chu~

Kecupan singkat mendarat dengan mulus di kening gadis berumur 16 tahun itu. Si empunya hanya diam dan mematung, shock sejenak akan hal yang terjadi beberapa detik yang lalu.

"A-a-apa itu tadi, sir...?"

"Kau ku ijinkan, tapi dengarkan aku baik baik." Tatapan Kapten Hitachi kembali menajam.

"Berhati hatilah disana. Walaupun kau adalah agen FBI legendaris, tapi kau tetap hanyalah bocah berumur 16 tahun; jadi bersikaplah seperti adanya. Usahakan jangan membongkar jati dirimu, bahkan kepada keluargamu karena mereka juga bisa diincar. Mengerti?"

Sophia mengangguk.

"Yessir! "

"Bagus. Dan satu lagi..."

Captain Hitachi menarik tangan si surai biru, membawanya dalam pelukan hangat yang sanggup membuat wajah agen yang dikenal emotionless itu memerah sempurna.

"Kau adalah milikku. Jadi jangan pernah berpaling dariku. Mengerti?" Bisik Captain Hitachi.

Captain Hitachi melepas pelukannya, memberi sedikit jeda pada otak milik Sophia untuk mencerna kata kata nya barusan.

"Yes... sir"

"Bagus sekarang kau boleh pergi."

Sophia akhirnya keluar dari ruangan sang Captain. Setelah memastikan pintunya terkunci rapat sang Captain merutuk pada dirinya sendiri.

"Sial. Aku kebablasan."

~~TBC~~

Aoi : Akhirnya cerita pertama di Wattpad selesai juga~ Bahagianya~ #NariBalet

Kuro : #NggeplakPakeKamus jangan malu maluin. Ini kita baru masuk Fandom baru, Baka.

Aoi : Itte, neechan hidoi #ElusKepala tapi untuk para senior mohon bantuannya ya, apalagi yang dari Fandom KuroBas.

Sekian dari kami & see you in the next chapter X3

SIGN : AUTHOR AOI AND KURO :3

Continue Reading

You'll Also Like

810K 72.2K 129
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
79.4K 12.6K 20
Original story by Dusty151 Terlahir kembali sebagai bayi Titan dari bangsa Titan yang hampir punah. Eh? Keajaiban benar-benar terjadi! Milo benar-be...
414K 22.2K 38
aneh Nathaniel selalu merasa dirinya aneh,menjijikan,tidak layak di cintai dan di banggakan.itu sebabnya ia lebih menutup diri daripada tersakiti ole...
1M 48.6K 36
Anyelir Dayana sangat mencintai Biru Nevandra, namun sebaliknya Biru terlihat tidak mencintainya, padahal hubungan mereka sudah berjalan 6 tahu laman...