2. Dream Hunter
***
Di satu kamar asrama putra, sekumpulan anak laki-laki sedang duduk melingkar di atas karpet berwarna abu-abu. Mereka adalah para anggota Dream Hunter, band paling populer dan disegani oleh para siswa-siswi Music High School.
Seperti namanya, Dream Hunter yang berarti Pemburu Mimpi. Berisi anak-anak cerdas dan berbakat dalam bidang musik yang bersatu di sebuah band Dream Hunter.
Manggala Grevano Agrastian. Leader Dream Hunter yang merangkap sebagai vokalis utama dan gitaris. Sifat nakal dan tengil Gala seringkali membuat para guru mengelus dada. Namun dibalik sifatnya itu, Gala memiliki segudang prestasi akademik dan non akademik yang mampu mengharumkan nama sekolah.
Rumus-rumus Fisika dan Kimia sudah Gala hafal di luar kepala. Maka tak heran bila Gala selalu menjadi perwakilan sekolah untuk ikut olimpiade Fisika ataupun Kimia pada tingkat Nasional. Sudah banyak penghargaan yang Gala dapatkan dari olimpiade yang dia ikuti setiap tahunnya.
Louis Anggakara. Laki-laki itu menjabat sebagai gitaris Dream Hunter. Sikap Louis yang terkadang cuek tapi perhatian mampu membuat para siswi Music High School meleyot, mimisan, sekaligus kejang-kejang. Tidak jauh berbeda dari Gala, Louis memiliki otak yang cerdas dan berprestasi. Tahun lalu, Louis berhasil menjuarai olimpiade Matematika tingkat Nasional.
Marselio Gustama. Laki-laki humoris dengan segala tingkah laku konyolnya merupakan seorang bassist Dream Hunter. Di antara teman-temannya yang lain, Marsel memiliki kebiasaan yang terbilang aneh. Dia sering mencium kaos kaki busuknya yang tidak pernah dicuci selama 6 bulan sebelum tidur. Bayangkan betapa baunya kaos kaki itu sehingga membuat siapa saja nge-fly sekaligus muntah-muntah.
Ajisaka Candrasengkala. Seorang keyboardist Dream Hunter yang memiliki wajah baby face layaknya seperti orang Korea. Sifatnya yang polos namun menghanyutkan sering kali membuat para anggota lain kesal. Aji berasal dari keluarga konglomerat. Maka tak heran bila banyak gadis yang mendekati Aji karena laki-laki itu kaya raya 7 turunan, 7 tanjakan dan 7 tikungan.
Dan terakhir, Aiko Bagaspati. Laki-laki tersebut menjabat sebagai drummer Dream Hunter. Ketampanannya yang melampaui batas dimanfaatkan Aiko untuk bergonta-ganti pasangan setiap minggunya. Hal tersebut membuat Aiko memiliki segudang mantan. Selain itu, Aiko merupakan seorang selebgram yang memiliki jumlah followers banyak.
Motto hidup Aiko : Koleksi, seleksi, baru resepsi.
Saat ini Gala dan teman-temannya sedang bermain Truth or Dare. Permainan ini telah berlangsung selama satu jam. Beberapa diantara mereka pun wajahnya telah dipenuhi dengan coretan spidol. Di antara teman-temannya, wajah Gala yang paling banyak coretan di wajahnya.
"Sialan," umpat Gala ketika botol yang di putar oleh Aiko mengarah ke arahnya lagi. "Kok, gue lagi yang kena."
Marsel tertawa terbahak-bahak. "Mampus, lo!"
"Truth or Dare?" tanya Aiko bersemangat.
"Truth," jawab Gala membuat Aiko menghela nafas lesu. Padahal dia telah menyiapkan tantangan yang seru jika Gala memilih Dare.
"Apa hal paling menjijikkan yang pernah lo lakukan?" tanya Aiko.
Gala memegang dagunya. Laki-laki itu terlihat sedang mengingat-ingat apa hal menjijikkan yang pernah dia lakukan.
"Nggak sengaja mencret di celana waktu SMP," jawab Gala membuat Aiko, Marsel, Aji-kecuali Louis-tertawa terbahak-bahak. Mereka tidak menyangka bahwa Gala pernah mencret sewaktu masih SMP.
"Terus, abis itu gimana?" tanya Marsel penasaran ketika tawa laki-laki itu sudah reda.
"Kepo lo," ketus Gala. Dia merasa sangat malu bila menceritakan hal ini kepada teman-temannya.
Marsel berdecak, lalu berkata, "Lanjut."
Gala mulai memutar botol. Perlahan-lahan putaran botol itu melambat dan berhenti di depan Aiko.
Gala menyeringai. "Truth or Dare?"
"Dare," jawan Aiko. "Gue bukan pengecut kayak lo yang pilih Truth terus.
"Cium bau kaos kaki kesayangan Marsel!"
Mata Aiko melotot. Sial, bisa-bisanya Gala memberikannya tantangan seperti itu. Kaos kaki milik Marsel sangatlah bau. Membayangkannya saja sudah membuat Aiko ingin muntah.
Ketika Aiko hendak kabur, buru-buru Gala memegang tangan Aiko dan dibantu oleh Aji. Kedua laki-laki itu tampak senang di atas penderitaan Aiko.
Marsel buru-buru mengambil kaos kaki kesayangannya. Refleks Gala, Aji dan Louis menutup hidung mereka. Aroma bau busuk kaos kaki Marsel mulai tercium.
"Fuck, Marsel jauhin kaos kaki lo dari hidung gue!" teriak Aiko histeris. Kedua tangannya yang dipegang erat oleh Gala dan Aji membuat laki-laki itu tidak bisa menutup hidungnya.
Marsel tersenyum layaknya seorang devil. Tanpa dosa, laki-laki itu mendekatkan kaos kaki miliknya ke hidung Aiko.
Aiko berusaha menahan nafas. Walaupun begitu, aroma busuk kaos kaki Marsel tetap tercium melalui hidungnya. Setelah satu menit, Marsel menjauhkan kaos kaki miliknya dari hidung Aiko. Dia mengembalikan benda kesayangannya itu ke tempat semula.
Gala dan Aji kompak melepaskan tangan Aiko. Sontak saja tubuh Aiko ambruk di atas karpet. Mungkin, laki-laki itu pingsan.
Louis yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka pun terkekeh geli. Dia tidak menampik bahwa kaos kaki milik Marsel memang sangat bau. Maka tak heran bila Louis seringkali menjaga jaraknya dari Marsel ketika laki-laki itu sedang memegang kaos kaki kesayangannya.
"Buset, itu si Aiko kenapa?" tanya Marsel yang datang, lalu duduk di samping Aji.
"Pingsan dia," jawab Gala diakhiri tawanya.
Dulu, Gala, Aiko, Aji dan Louis berencana akan membuang kaos kaki itu tanpa sepengetahuan Marsel. Sayangnya rencana mereka gagal, aksi mereka diketahui oleh Marsel ketika laki-laki itu menyadari bahwa kaos kaki kesayangannya hilang. Hal tersebut membuat mereka dimusuhi oleh Marsel selama satu minggu.
"Se-bau itukah kaos kaki gue?" gumam Marsel seraya memperhatikan Aiko.
"Udahan, ya, mainnya. Itu si Aiko juga udah tepar," ucap Aji dibalas anggukan kepala oleh mereka.
Setelah permainan selesai, Gala dan teman-temannya-kecuali Aiko dan Louis-pergi ke kamar mandi. Mereka berusaha membersihkan wajah mereka dari coretan spidol.
"Anjir, kok, nggak hilang-hilang, sih," gerutu Gala ketika coretan diwajahnya tidak kunjung hilang.
"Bego, gimana mau hilang kalo lo bersihinnya aja cuma pake air," ucap Marsel.
"Sebagai anak sultan yang baik, lo boleh pake." Aji menyerahkan face cleanser beserta face wash dari merk terkenal pada Gala. Memang diantara mereka, hanya Aji yang rutin melakukan skincare. Jadi, tidak heran bila Aji memiliki wajah baby face.
"Gila, bersih juga pake punya lo," ucap Gala seraya mengembalikan barang milik Aji.
"Iya-lah, semua barang gue mahal-mahal," ucap Aji menyombongkan diri.
"Aji, sebenarnya gue mau jujur sama lo." Tiba-tiba Marsel berkata seraya memandangi wajah Aji dengan serius.
"Apa? Lo suka sama gue? Sorry, ya, gue bukan Ragil."
Marsel menoyor kepala Aji. "Bukan itu bego, lo kira gue pelangi?!"
Aji menyengir tak berdosa. "Terus apa, dong?"
"Sebenarnya gue .... " Marsel menjeda perkataanya membuat Aji dan Gala penasaran.
"Sering pake skincare punya lo." Marsel langsung berlari keluar kamar mandi setelah mengatakan itu. Lain halnya Gala yang tampak biasa saja, Aji mendengkus kasar. Pantas saja akhir-akhir ini skincare miliknya cepat habis, ternyata ulah Marsel.
TBC
jangan lupa tekan tanda bintang dan komen yaaaa!
NEXT?