Stuck On You

By StarSea25

183K 11.5K 1K

Judul awal: My Possessive Fiance [REVISI] *** Suatu kejadian di masa kecil membuat Romeo Pradipta tergila-gil... More

Prolog
1. Untung Cinta
2. Keyla Siregar
3. Romeo Pradipta
4. Kejutan Untuk Cinta
5. Alasan
6. Pertanyaan Konyol
7. Keluarga Idaman
8. Nyinyiers Club
9. Emosi Karena Cinta
10. She Belongs to the Ice Prince
11. Apa pun Untuk Cinta
12. Adorable Ice Prince(ss)
13. With(out) You
14. Insiden Kecil
15. Keegoisan
16. [Tidak] Diabaikan
17. Princess of Siregar
18. Kepedulian
19. Pelajaran Hidup
20. Hari Pahlawan [1]
20. Hari Pahlawan [2]
21. Hidup = Eksperimen
22. The Winner
23. Masalah
24. Gegana [Gelisah, Galau, Merana]
25. Selalu Sayang
26. Malmingan ala Keyla
27. Kencan Merakyat
28. Perusak Hubungan Orang
29. Keyza Siregar
30. Amnesia Retrograde [SPESIAL]
31. Diary Keyla [1]
31. Diary Keyla [2]
31. Diary Keyla [3]
31. Diary Keyla [4]
31. Diary Keyla [5]
31. Diary Keyla [6]
31. Diary Keyla [7]
32. The Guardian
33. Keyla atau Keyza?
34. Dari Masa Lalu
35. Diskusi
36. Terpecahkan
37. Licik
38. 'Bercanda'
39. Drama
40. Lebih Baik
41. Terungkap [SPESIAL]
42. Ungkapan Hati Romeo
44. Memori Yang Hilang
45. Pemeran Pengganti
46. Mine [SPESIAL]
47. Kebenaran [SPESIAL]
48. Kebenaran Yang Lain
49. Segala Cara
50. Senjata Makan Tuan
51. Keyla VS Keyza
52. I am (NOT) Antagonist [SPESIAL]
53. I am (NOT) Protagonist [SPESIAL]
54. 'Bayangan Gelap'
55. Cara Mencintai
56. Menyadari
57. Menyesal
58. Dibedakan
59. Di luar Kendali
60. Badai
61. Kegagalan
62. Kabar Buruk
63. Antara Kenangan dan Kenyataan
64. Kejutan
65. Barbie of Siregar
66. Yang Seharusnya Pergi

43. Sakit

1.4K 64 2
By StarSea25

Didedikasikan untuk youbitch1

Diusahakan:)

♥♥

"Bagian terbodoh dalam mencinta adalah ketika kamu rela terluka demi melihatnya bahagia."

---StarSea25---

♥♥

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring seolah memanggil seluruh siswa untuk segera pulang guna melepas penat setelah belajar sepanjang hari, kecuali pada siswa yang memang betah berlama-lama di sekolah. Entah untuk keperluan ekstrakulikuler, organisasi, kerja kelompok atau sebagainya---yang jelas sekolah selalu ramai sekalipun saat pulang sekolah, meski tidak seramai saat jam sekolah.

Keyla keluar dari kelasnya dengan meremas kedua sisi tali tas sekolahnya. Wajahnya sembab, langkahnya lesu tanpa semangat. Ia juga mengabaikan siapa saja yang menyapanya. Terus berjalan dan tidak mempedulikan pandangan aneh orang-orang yang dilaluinya.

Ia menghentikan langkah saat melihat tiga pasang kaki berhenti tepat di depannya. Mendongkak, Keyla menemukan wajah bingung sahabatnya.

"Hari ini jadi ikut ke rumah aku kan, Key?"

"Lo kok diam saja, Key? Ada masalah?"

"Lo kenapa, Key?"

Ameera mendekat, menatap Keyla cemas. "Kamu kenapa, Key? Sini cerita kalau ada masalah."

"Maaf. Key nggak jadi ikut ke rumah kamu, Ra."

"Kenapa?"

Tanpa sengaja, Keyla melihat Romeo tengah berbincang dengan Kareena di depan kelas mereka. Ia kembali menatap sahabatnya---membuang pandang saat bersitatap dengan Romeo.

"Pokoknya, Key nggak bisa ikut sekarang. Maaf, ya."

Dari ekor matanya, ia melihat Romeo menyudahi pembicaraannya dengan Kareena dan berjalan tergesa ke arahnya.

"Yaudah deh. Kita juga nggak bisa paksa lo."

"Mungkin kapan-kapan kita bisa kumpul bareng."

Keyla mengangguk.

Ameera menatap Keyla lekat, mencari-cari penyebab gadis periang itu bersedih. Ia melihat Romeo berjalan panik ke arah Keyla. Apakah karena lelaki itu? Bisa jadi. Tidak ingin ikut campur, ia pun pergi bersama Melody dan Shifa setelah melambaikan tangan ke arah Keyla.

Keyla tersenyum paksa melihat kepergian sahabatnya. Saat ingin pulang, lengannya dicekal lembut oleh seseorang yang ingin ia hindari.

"Key."

Keyla menoleh, mengerjap polos.

"Aku sama Kareena ngobrol berdua tadi untuk bahas tentang acara pensi tahun ini. Kamu jangan marah, ya? Jangan salah paham juga." Romeo menjelaskan cepat. Takut Keyla salah paham. Mengingat betapa pencemburunya gadis itu. Namun melihat senyum lebarnya, Romeo terpaku.

"Iya, Meo. Key ngerti, kok."

Romeo tertegun. Keyla tidak marah atau mengomel? Bagaimana bisa? Biasanya gadis itu akan ....

Menyadari ada yang salah, tangannya menangkup wajah Keyla lembut, menatap tajam mata birunya yang sembab. "Kenapa nangis?"

"Nggak. Key cuma---"

"Kelilipan? Basi, Key. Bilang sama aku. Siapa yang sudah buat kesayangan aku nangis?"

Kamu. "Nggak ada, Meooo."

"Jangan bohong!" geram Romeo.

Aksa, Alfa dan Sean melihatnya dari kejauhan hanya bisa bersimpati sebelum berlalu pergi.

"Sayang ... kamu kenapa? Aku ada buat salah, ya? Maafin aku, ya ...."

"Key nggak pa-pa, Meo." Keyla tersenyum menyakinkan sambil menepis tangan Romeo dari wajahnya. Ia melihat Romeo tertegun saat ia mengembalikan ponsel lelaki itu. "Maaf ... kamu jadi kalah main cacing karena Key."

Romeo meremas ponsel dalam genggaman tangannya sambil menatap Keyla serius. "Kamu nangis karena itu? Kamu ngerasa bersalah karena aku kalah main cacing?"

"Y-ya. Key ... egois. Key---MEO!" Keyla syok saat Romeo membanting ponselnya ke lantai keras.

"Siapa pun yang berpotensi nyakitin kamu harus hilang. Termasuk aku sekalipun," tukas Romeo dingin.

Keyla menunduk sedih. Jika Romeo tahu tentang siapa yang menyakitinya, lelaki itu pasti melukai dirinya sendiri karena telah menyakitinya. Ia menangis tanpa suara saat tubuhnya dipeluk erat.

"Aku janji sama kamu, Key. Mulai sekarang, aku nggak akan main game cacing lagi. Aku juga nggak akan cuekin kamu lagi. Kamu mau maafin aku, kan?"

Keyla mengangguk dan balas memeluk tubuh Romeo tidak kalah erat. Merasakan usapan dan kecupan sayang di puncak kepalanya membuat Keyla merasa bersalah. Keyla akan melakukannya---berubah menjadi seperti yang lelaki itu mau.

"Maaf ...."

"Jangan minta maaf. Kamu nggak salah."

Keyla menangis saat merasakan sengatan ngilu di giginya. Tangannya memegang pipi sebelah kanannya. Apakah sakit di hatinya harus bertepatan dengan sakit di giginya? Menyebalkan!

"Sayang ... kenapa?" Romeo melepas pelukan, meremas bahu Keyla lembut. Ia sangat khawatir saat wajah gadis itu kembali berlinang air mata.

"Gigi Key sakit, Meo~"

Hati Key juga sakit.

♥♥

"Apa Papi bilang? Jangan banyak makan manis! Sekarang sakit gigi, kan? Untung sekarang, Papi nggak beliin makanan yang manis lagi."

"Jadi ... selama ini kamu langgar peraturan aku? Kamu banyak makan manis? Sejak kapan kamu berani bohongi aku, Key?"

"Mamam tuh sakit gigi!"

Keyla menunduk sedih. Menangis dalam diam saat mendengar omelan semua orang, kecuali Jiya dan Revan. Sejak pulang sekolah, mereka memang duduk di sofa sambil mengomelinya yang merengek sakit gigi. Ia sedang sakit, tapi malah diceramahi? Menyebalkan!

"Kamu, sih, Bang! Malah manut saja pas Key minta dibeliin banyak makanan manis!"

"Revan kan sudah janji sama Key, Pi. Masa iya ingkar janji? Nanti malah dijulidin nggak jantan lagi sama Ranen."

"Yee ... gue lihat sikon juga kali kalau mau ngehujat!"

Jiya mengusap rambut Keyla sayang. Tatapan kesalnya tertuju pada semua orang. "Kalian ini! Key lagi sakit! Bukannya disayang tapi malah diomelin! Orang sakit gigi itu sensitif tahu!"

Keyla mengangguk.

"Justru karena kami sayang sama Key, Tante."

"Biar Key nggak ngulang lagi, Mi."

"Udah tahu sering sakit gigi, masih saja bandel!"

"Sesekali, Key memang perlu diomelin, Sayang. Biar nggak lagi-lagi makan banyak yang manis-manis."

"Mas kok malah setuju sama mereka, sih?!" omel Jiya.

"Bukan gitu, Cintakuuu."

"Alah! Bilang aja---"

Seketika, suasana langsung senyap saat tangis Keyla pecah. Mereka terkejut. Ada apa dengan gadis itu?

"Maafin Key, Bang. Karena Key, Bang Rev jadi kena marah. Mulai sekarang, Abang nggak perlu nurutin kepenginan Key lagi."

Revan mengerjap. "Dek ...."

Keyla mengalihkan pandang, menatap Ranen sesal. "Maafin Key yang bandel, Bang Ren. Janji nggak bandel lagi. Kalau menurut Abang, Key masih bandel ... pukul aja. Nggak pa-pa, kok."

Ranen terkejut. "Dek, Abang nggak maksud---"

"Maafin Key udah bohongin kamu, Meo." Keyla menatap Romeo sedih. "Kamu kecewa ya sama Key? Tinggalin Key saja! Sekalian batalin pertunangan kita. Key nggak pantas untuk kamu ...."

Romeo panik. "Key, aku---"

"Maafin Key, Pi. Key janji nggak akan makan yang manis-manis---"

"Bukan itu maksud, Papi," potong Rian, menatap Keyla lembut. "Key boleh makan manis, tapi dibatasi. Key, kan sering sakit gigi? Papi---semua orang cuma nggak mau Key sakit."

Keyla mengangguk patuh. "Key nggak akan makan yang manis-manis lagi. Key juga nggak akan minta dibeliin makanan manis lagi sama Papi atau sama siapa pun. Jadi Papi nggak perlu lagi beliin banyak makanan manis buat Key."

"Astaga! Bukan itu maksud Papi, Princess! Papi cuma---"

"Maafin Key, Mi." Keyla menatap Jiya menyesal. "Karena Key, Mami jadi berantem sama Papi."

Jiya mengerjap. "Kami nggak berantem, Sayang. Tadi itu---"

"Sekali lagi maafin Key udah nyusahin kalian semua. Key janji akan berusaha untuk nggak nyusahin kalian lagi," tutup Keyla serius sebelum berlari sambil menangis dan mengunci diri di kamarnya.

Mengabaikan kepanikan semua orang.

"Nggak biasanya Key bersikap kayak gitu. Apa kita udah keterlaluan, ya?" Ranen gusar.

Revan menyorot Romeo tajam. "Apa kalian ada masalah?"

Romeo menggeleng cepat. Bisa habis dia jika Revan salah paham. "Gue juga merasa bingung sama sikap Key barusan, Bang."

"Papi jadi ngerasa bersalah banget sama Key."

"Kalian jangan terlalu khawatir gitu." Jiya tersenyum tipis---menyembunyikan kecemasannya sebaik mungkin. "Key begitu, mungkin karena efek sakit gigi. Orang sakit gigi, kan memang sensitif. Nanti Mami bujuk Key."

Romeo menatap lurus ke arah pintu kamar kekasihnya yang tertutup dengan tatapan yang sulit diartikan.

Sebenarnya ... kamu kenapa, Key?

♥♥

HOPE YOU LIKE IT!

Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5M 287K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
742K 33.6K 48
selamat datang dilapak ceritaku. 🌻FOLLOW SEBELUM MEMBACA🌻 "Premannya udah pergi, sampai kapan mau gini terus?!" ujar Bintang pada gadis di hadapann...
6.5M 276K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
480K 24.5K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...