Two Crazy People

By Zy_axia05

104K 9.2K 1.2K

Dua orang yang sama gilanya, sama keras kepalanya, egois, dengan tingkat kemesuman yang sama. Ditempatkan dit... More

Pengenalan Tokoh
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7🔞
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 20
Bagian 21
Bagian 22
Bagian 23
Bagian 24
Bagian 25
Bagian 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30

Bagian 19

2.7K 258 53
By Zy_axia05

Cahaya mentari pagi yang masuk melalui celah jendela, mengusik tidur nyenyak seorang pemuda yang masih asyik memeluk tubuh kekar laki-laki lainnya. Tangan rampingnya melingkar indah di pinggang laki-laki tersebut, sebuah kaki yang tidak tahu diri menindih pahanya, bahkan Yibo tidur bukan beralaskan bantal, tapi sebuah tangan kekar yang ia jadikan bantal. Tidak tanggung-tanggung ia juga memeluk tubuh kekar itu seperti guling dengan begitu posesif, tapi anehnya si empu tidak merasa terganggu, dan masih tertidur pulas dengan posisinya yang terlentang dengan ditindih tangan, dan kaki Wang Yibo.

Selang beberapa menit secara perlahan kedua kelopak mata itu terbuka, dan hal pertama yang Yibo lihat adalah seorang laki-laki yang tertidur pulas disampingnya. Yang tentu saja ia tahu orang itu adalah Xiao Zhan, namun entah bagaimana walaupun dilihat dari samping seperti ini sosok Xiao Zhan masihlah terlihat tampan. Bagaimana bisa? Coba lihat bibir tipis yang sedikit terbuka, hidung mancung, dan jangan lupakan rahang tegasnya yang begitu menggoda sehingga membawa sebuah tangan terulur untuk menyentuhnya.

Wang Yibo memainkan jari-jari lentiknya di rahang tegas milik Xiao Zhan, menggerakkan tangannya dengan random sebelum berpindah, dan berhenti di atas permukaan bibir Xiao Zhan.

"Lembut" gumam Yibo dengan pelan saat jari tangannya mengusap-usap bibir Xiao Zhan. Namun karena kelakuannya itu membuat tidur Xiao Zhan sedikit terusik, dan membuat Wang Yibo hampir jantungan karena saat ini Xiao Zhan berbalik ke arahnya, dan membuat mereka berdua saling berhadapan. Tak ayal hal itu mampu membuat Yibo diam terpaku menatap wajah Xiao Zhan yang begitu dekat dengannya, bahkan hembusan nafas hangat Xiao Zhan menerpa wajahnya, sehingga membuat pipi chubby Yibo memerah, dengan bibirnya yang mengulum senyum tipis.

"Oh astaga...aku seperti anak gadi yang jatuh cinta" ujar Yibo menjerit dalam hati.

Setelah mengumpulkan kesadarannya Yibo malah dengan berani meringsut maju, mengikis jarak diantara keduanya, lalu membenamkan wajahnya di dada bidang Xiao Zhan sedangkan tangannya memeluk Xiao Zhan dengan erat. "Aku baru sadar bau tubuhmu sangat enak"

Yibo terkekeh pelan, ia merasa geli sendiri dengan kelakuannya yang aneh. "Jangan bangun dulu! Aku ingin mengatakan sesuatu" ujar Yibo dengan nada suaranya yang tidak terlalu jelas karena ia masih menyembunyikan wajahnya di dada bidang Xiao Zhan.

"Baiklah, katakan apa yang ingin kau katakan" ujar Xiao Zhan didalam hati, membalas ucapan Yibo. Xiao Zhan sudah terbangun sejak tadi sebenarnya, ia terbangun karena merasakan sebuah tangan mengelus rahangnya, dan kemudian memainkan bibirnya. Ia juga ingin membalas pelukan Yibo, tapi ia urungkan karen takut Yibo curiga. Zhan mencoba membuka sedikit matanya, berusaha mengintip apa yang akan Yibo lakukan selanjutnya, namun saat melihat Wang Yibo sedikit menjauhkan wajahnya dari dada Xiao Zhan, lalu mendongakkan wajahnya, Xiao Zhan dengan cepat menutup matanya kembali, dan setelahnya.

Plak!

"Aww" Xiao Zhan meringis sakit saat jari lentik milik Wang Yibo menganiaya dahinya, Wang Yibo baru saja menyentil dahi Xiao Zhan dengan keras sehingga meninggalkan ruam kemerahan di sana.

"Bangunlah sialan! Aku tahu kau sudah terbangun sejak tadi" ujar Yibo di iringi kekehan menyebalkan miliknya.

"Sialan! Dari mana kau tahu aku sudah bangun?" Xiao Zhan terlihat kesal saat mengatakannya, tatapan matanya tertuju pada Yibo yang kini duduk bersandar pada kepala ranjang.

"Itu tidak penting, lebih baik kau bangun, dan bersiap-siap pergi ke kampus" ujar Yibo tidak berniat menjelaskan pada Xiao Zhan. Yibo tahu Xiao Zhan sudah terbangun saat ia mendongakkan wajahnya, ia tidak sengaja melihat kelopak mata Xiao Zhan yang akan terbuka, tapi kemudian tidak jadi. Yibo yang merasa curiga akhirnya menyentil dahi Xiao Zhan dengan keras, dan akhirnya si empu meringis sakit.

"Aku tidak berniat melakukannya" ujar Xiao Zhan yang malah menarik selimut, dan menutupi tubuhnya sampai sebatas leher. Ia tidak berminat untuk pergi ke kampus hari ini.

"Kau tidak akan masuk kuliah?" Tanya Yibo heran, ia bahkan mengangkat satu alisnya meminta jawaban.

"Tidak, aku lebih tertarik memasuki lubangmu"

Plak!

"Aww...kenapa kau suka sekali menyentil dahiku?" Xiao Zhan refleks bangun dari acara berbaringnya. Ia kini duduk sila dengan menghadap pada Yibo.

"Aku tahu lubangku memang membuatmu candu, dan mabuk kepayang, TAPI JANGAN MERUSAK PAGIKU DENGAN KATA-KATA MESUMMU ITU SIALAN!" Wang Yibo berteriak tepat di depan wajah Xiao Zhan, ia lalu meraih bantal di dekatnya, memukul-mukul Xiao Zhan dengan bantal itu, sedangkan Xiao Zhan mati-matian melindungi dirinya dengan kedua tangannya. Pagi hari yang sungguh sangat kacau.

"Yak hentikan! Jangan menganiayaku Yibo, bagaimana jika aku mening--"

"KAU TIDAK AKAN MENINGGAL HANYA DENGAN DIPUKUL SEBUAH BANTAL" Yibo dengan kesal memotong ucapan Xiao Zhan, sedangkan tangannya masih asyik memukul Xiao Zhan menggunakan bantal.

"Akhh--aww...mungkin saja bisa, jika aku mati tidak akan ada yang memuaskanmu lagi" Xiao Zhan terus mencoba menghalau bantal yang terus melayang memukulnya.

"Kau pikir laki-laki di dunia ini hanya kau saja, aku bisa mencari laki-laki lain yang--YAK APA YANG KAU LAKUKAN?" Wang Yibo menjerit histeris ketika bantal yang ia gunakan untuk memukul Xiao Zhan dirampas dengan kasar, dan dilempar sembarangan, lalu setelahnya ia merasakan tarikan di kakinya yang membuat ia kembali terlentang di atas tempat tidur, dengan Xiao Zhan yang mengungkung tubuhnya.

Glek.

Wang Yibo menelan ludahnya kasar saat melihat tatapan tajam Xiao Zhan padanya, rahangnya yang tegas terlihat mengeras. Tak ayal hal itu membuat Yibo sedikit bergetar karena takut, karena untuk pertama kalinya ia melihat Xiao Zhan yang seperti ini.

"Katakan!" Suara dingin Xiao Zhan membuat Yibo merinding.

"A-apa?" Tanya Yibo dengan gugup. Oh Yibo ingin menghilang saja rasanya, ia tidak tahu ada apa dengan Xiao Zhan saat ini.

"Katakan kau tidak akan mengatakan hal seperti itu lagi?" ujar Xiao Zhan dengan suara rendah yang penuh ancaman.

"Apa dia gila? Aku hanya bercanda" monolog Yibo dalam hati.

"Katakan Wang Yibo!" suara dingin Xiao Zhan kembali terdengar, bahkan kali ini penuh dengan penekanan di setiap katanya.

"Ya, Ya, Ya...aku tidak akan mengatakan hal itu lagi, apa kau puas?" Wang Yibo berusaha mendorong tubuh Xiao Zhan, tapi hasilnya nihil. Tubuh Xiao Zhan seperti batu yang susah disingkirkan.

"Belum...sekarang cium aku!" Xiao Zhan menampilkan senyum evilnya yang terlihat begitu menyebalkan Dimata Wang Yibo. Yibo merasa takjub dengan perubahan ekspresi wajah Xiao Zhan, baru beberapa menit yang lalu Xiao Zhan terlihat menyeramkan, namun sekarang malah terlihat menyebalkan.

"What?" Yibo membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang Xiao Zhan minta padanya. Ia tidak akan mau mencium Xiao Zhan duluan, bisa-bisa harga dirinya turun.

"Ck. Kau ini kenapa jadi bolot...cium aku! Anggap saja ini salah satu permintaanku karena menang balapan waktu itu" Xiao Zhan menaik turunkan alisnya menggoda Yibo, tapi reaksi Yibo malah mengerenyitkan dahinya, seolah  jijik melihat tingkah Xiao Zhan yang satu ini. Terlebih lagi saat Xiao Zhan memajukan bibirnya meminta dicium.

"Kau seperti bayi monyet" ujar Yibo tanpa pikir panjang.

"Terserah...cepat cium aku!" Zhan kembali memajukan bibirnya. Sedangkan Yibo yang melihat itu terlihat ragu untuk melakukannya, tapi ini adalah akibat dari taruhan bodoh yang ia lakukan. Sungguh sialan, membuat Wang Yibo tidak dapat mengelak.

Cup.

Yibo mengecup bibir tipis Xiao Zhan kilat.

"Uh apa itu tadi?"

"Aku menciummu" ujar Yibo menjawab pertanyaan konyol Xiao Zhan.

"Kau anggap itu ciuman? Wah sangat tidak memberikan kepuasan" ujar Xiao Zhan mengejek Wang Yibo. Ia menggulingkan tubuhnya ke samping kanan Yibo.

"Bahkan itu sangat--Yak!" ucapan Xiao Zhan terhenti, tergantikan dengan keterkejutan karena Wang Yibo kini duduk di atas perutnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Prang!

Yifei membanting gelas yang ia pegang, membuat serpihan kaca berserakan di hadapannya.

"Bajingan!" Ia mengumpat, berteriak kesal karena kejadian kemarin saat Wang Yibo meninggalkannya begit saja.

"Dari awal aku sudah yakin bahwa kau akan menjadi duri dalam hubunganku Xiao Zhan" Yifei mengingat kembali kejadian kemarin saat Yibo meninggalkannya.

Flashback on.

Yifei terus berteriak memanggil nama Wang Yibo, tapi Wang Yibo seolah tuli dan terus berjalan menjauh meninggalkannya. Merasa kesal, dan juga penasaran akan apa yang dilakukan Yibo, Yifei akhirnya memutuskan menyusul Wang Yibo, mengikutinya dari belakang secara perlahan. Namun kemudian langkahnya terhenti saat melihat Yibo bersembunyi dibalik tiang tembok mengintip Xiao Zhan yang sedang bertengkar. Ia kemudian mengikuti apa yang yibo lakukan, yaitu bersembunyi pada tiang tembok yang berada di dekatnya.

Yifei tidak bisa mendengar apapun mengingat jarak antara dirinya, dan juga Yibo lumayan jauh, tapi ia masih bisa melihat dengan jelas apa yang Wang Yibo, dan juga Xiao Zhan lakukan. Ia terus mengamati gerak-gerik keduanya, sampai titik dimana ia merasakan hatinya hancur berkeping-keping, saat melihat Wang Yibo berciuman dengan Xiao Zhan. Tanpa sadar air mata lolos begitu saja, nafasnya tercekat, dadanya sesak. Hantaman yang di berikan terlalu menyakitkan, dan jujur ia belum siap. Ia belum siap jika harus kehilangan cintanya untuk yang kedua kalinya.











TBC.

Udah malem, apa masih ada yang melek?😂😂

Continue Reading

You'll Also Like

364K 19.3K 49
Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang...
2.9K 55 1
Area Dewasa! Yang belum cukup umur, bijaklah dalam membaca. 🙏 Niat ingin melanjutkan kuliah di sebuah Universitas ternama, membuat Florine Hillary s...
286K 20.4K 31
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
382K 33.2K 31
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...