Two Crazy People

By Zy_axia05

104K 9.3K 1.2K

Dua orang yang sama gilanya, sama keras kepalanya, egois, dengan tingkat kemesuman yang sama. Ditempatkan dit... More

Pengenalan Tokoh
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7🔞
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 19
Bagian 20
Bagian 21
Bagian 22
Bagian 23
Bagian 24
Bagian 25
Bagian 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30

Bagian 18

2.6K 279 83
By Zy_axia05

Tepat pukul 07:30 Wang Yibo sudah berada di kampus, berjalan dengan tergesa di fakultas kedokteran mencari Yifei kekasihnya. Yibo bahkan tidak perduli dengan orang-orang yang memaki, dan berteriak dengan kesal padanya, karena ia tidak sengaja menabrak mereka. Tidak lama Yibo menghentikan langkahnya, matanya memicing untuk memastikan yang ia lihat di depan sana benar-benar Yifei, dan saat sudah benar-benar yakin, Yibo dengan segera menghampiri Yifei yang sedang asyik bercengkrama dengan teman-temannya. Tanpa basa-basi Wang Yibo langsung menyeret Yifei untuk mengikutinya, tak ayal hal itu membuat Yifei yang tidak siap hampir membuatnya limbung dan terjatuh. Ingin memaki, namun ia urungkan saat melihat Wang Yibo yang melakukannya.

"Astaga ada apa denganmu Yibo? Lepaskan tanganku!" Yifei berontak karena cengkraman pada pergelangan tangannya terlalu kuat, membuat ia beberapa kali meringis sakit. Namun Yibo tidak perduli, Yibo hanya diam tidak memperdulikan ocehan Yifei sama sekali, bahkan cengkramannya semakin kuat ketika Yifei berusaha melepaskannya.

"Kau ingin membawaku ke mana Yibo?" Yifei kembali bertanya, namun Yibo tetap memilih bungkam.

Yibo membawa Yifei pada salah satu bilik kamar mandi. Mendorong tubuh Yifei untuk masuk, dan setelahnya Yibo mengunci pintu kamar mandi tersebut.

Yifei yang sejak tadi hanya diam memperhatikan apa yang yibo lakukan menjadi bingung sendiri, pasalnya Wang Yibo tidak pernah bertingkah seaneh ini. Lalu ada apa dengan kekasihnya saat ini? Apa Yibo ada masalah atau semacamnya? Apa Yibo membawanya ke sini untuk meminta maaf atas semua hal yang terjadi, tapi apa harus di dalam kamar mandi?. Yifei terus berkecamuk dengan pikiran-pikirannya, namun kemudian ia tersentak kaget saat Yibo tiba-tiba saja mendorong tubuhnya, dan menyudutkannya pada tembok.

"Yibmmffpp" tanpa mendengar apa yang ingin Yifei katakan Yibo lebih dulu menghentikan ucapannya dengan bibirnya, memagut bibir atas dan bawah Yifei dengan tergesa-gesa, dan terkesan sangat kasar membuat Yifei meringis beberapa kali.

Yibo seolah tuli, ia terus memagut bibir itu dengan kasar. Sesekali menggigitnya, dan membuat bibir Yifei berdarah.

"Ini tidak cukup" ujar Yibo dalam hati, ia sedikit frustasi saat tidak sama sekali menemukan perasaan bergairah seperti dulu, terlalu kosong, hampa, hambar, bahkan Yibo rasa ia seolah mati rasa karena tidak merasakan perasaan apapun. Lalu apa yang harus ia lakukan? Apa ia harus mencoba ke tahap yang lebih berani? Ya mungkin itu jalan satu-satunya. Sejak awal tujuan Yibo datang menemui Yifei kekasihnya memang untuk membuktikan bahwa ia tidak memiliki perasaan apapun pada Xiao Zhan, ia sangat yakin bahwa ia masihlah laki-laki normal pada umumnya, yang menyukai bibir merah menggoda seorang wanita dengan dada besar, dan pantat bulat yang menggoda, tapi apa yang ia rasakan saat ini berbeda. Bukan karen ia tidak mencintai Yifei lagi, tapi lebih ke rasa bergairah untuk melakukan hubungan seksual yang memudar.

Tangan Yibo yang bebas mulai berani meremas payudara milik Yifei, membuat Yifei beberapa kali melenguh nikmat, namun Yibo tidak merasakan hal yang sama. Yibo memejamkan matanya erat, berusaha membayangkan saat-saat ia dan Yifei melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya, yang ia sebut-sebut sebagai seks paling luar biasa dalam hidupnya. Bayangan itu kemudian semakin jelas, bagaimana Yibo yang mulai menciumi setiap inci dari tubuh Yifei, dengan lenguhan nikmat yang membuat nafsunya memuncak, dan saat bagaiman ia pertama kalinya memasukan penis kebanggaannya kedalam vagina milik Yifei, lalu.

"Nghhh Zhan" Yibo membuka matanya dengan segera, saat desahan yang ia bayangkan seharusnya di keluarkan dari belah bibir Yifei, dan menyebut namanya malah tergantikan dengan dirinya sendiri yang menyebutkan nama Xiao Zhan, bahkan bayangan ia yang melakukan seks dengan Yifei malah terganti dengan dirinya yang berada di bawah Kungkungan Xiao Zhan dengan mendesah hebat.

Wang Yibo menghentikan pagutan bibirnya, bahkan tangannya yang sejak tadi berada di payudara Yifei ia jauhkan begitu saja. Tak ayal hal itu membuat Yifei menatapnya dengan penuh tanda tanya, terlalu heran dengan sikap Yibo yang begitu aneh.

Yibo menaruh kedua tangannya di bahu Yifei, mengangkat wajahnya untuk bertatap langsung dengan mata indah Yifei. Mata Yibo berkaca-kaca, lalu ia menumpukan kepalanya pada bahu sebelah kanan milik Yifei, dan saat itu juga Yifei tahu bahwa Wang Yibo kekasihnya sedang menangis, terbukti dengan bahunya yang bergetar, dan juga bahu Yifei yang terasa basah.

"Maafkan aku" Yibo terus menggumamkan kata maaf pada Yifei.

Yifei membawa tangannya untuk mengusap bahu bergetar Yibo, "Jika kau meminta maaf karena hal-hal yang terjadi kemarin, aku sudah memaafkanmu Yibo...jadi berhentilah menangis" Yifei tersenyum dengan manis, ia merasa senang karena ia pikir Yibo menangis karena merasa menyesal dengan apa yang ia lakukan pada Yifei beberapa hari ini.

Yibo menggelengkan kepalanya saat mendengar apa yang Yifei katakan, karena bukan karena itu ia meminta maaf. Ia meminta maaf karena hatinya yang mulai berbelok pada Xiao Zhan, hatinya bukan lagi seutuhnya milik Yifei, tapi hatinya bahkan telah berkhianat dan mengizinkan nama Xiao Zhan masuk, tapi apa Yibo sanggup mengatakan pada Yifei bahwa ia mulai menyukai orang lain. Ia belum sanggup jika kehilangan Yifei karena bagaimanapun ia telah lama menjalin hubungan dengan Yifei.

Yibo mengangkat wajahnya, menatap langsung pada manik indah milik Yifei, lalu membawa kedua tangannya menangkup kedua pipi Yifei.

Cup.

Yibo mengecup bibir Yifei sekilas.

"Maafkan aku" kata itu yang ia ucapkan sebelum keluar dari kamar mandi meninggalkan Yifei yang terus-menerus berteriak memanggil namanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yibo rasa ia harus mengatakan apa yang ia rasakan saat ini pada Xiao Zhan, tapi sebelum itu ia harus membuktikan bahwa apa yang ia rasakan memang benar rasa suka, dan bukan hanya hasrat seksual. Terlebih lagi orang itu adalah Xiao Zhan, laki-laki gila yang dulu sangat ia benci kehadirannya.

Yibo kembali ke fakultasnya. Sekarang ia akan mencari Xiao Zhan.

"Bukankah sudah aku katakan bahwa hubungan kita berakhir saat ini juga...apa kau tuli?" Suara Xiao Zhan terdengar,  membuat Yibo menghentikan langkahnya saat melihat Xiao Zhan sedang bertengkar dengan kekasihnya.

"Tapi aku tidak ingin mengakhiri hubungan ini" kini gantian suara Zhao Liying yang terdengar. Yibo buru-buru bersembunyi di balik tiang tembok yang ada di dekatnya, ia ingin menyaksikan pertengkaran dua insan yang katanya saling mencintai itu.

Zhan terkekeh mendengar apa yang Liying katakan, "Kau egois Liying! Saat aku ingin mengakhiri hubungan kita satu bulan yang lalu kau juga menolaknya, dan meminta ku untuk menjadi kekasihmu selama dua bulan ini...aku sudah menurutinya, tapi sekarang aku tidak bisa lagi karena aku sudah memiliki seseorang yang harus aku perjuangkan"

"Seseorang? Di perjuangkan...siapa orang itu" Yibo bergumam pelan saat mendengar perkataan Xiao Zhan, hatinya tiba-tiba saja berdenyut sakit mendengar Xiao Zhan ingin memperjuangkan seseorang.

Plak.

Tubuh Yibo tersentak saat melihat Liying menampar pipi Xiao Zhan dengan keras. Oh Zhan yang di tampar tapi kenapa ia yang merasakan ngilu.

"Kau bajingan Xiao Zhan! Jadi kau bahkan sudah memiliki orang lain bajingan"

"Kenapa? Bukankah sudah aku katakan, pacaran lebih dari satu bulan bersamaku adalah hal yang akan membuatmu sakit Liying, tapi kau tetap memaksa...jadi jangan salahkan aku" terlalu tenang, Zhan bahkan begitu santai menanggapi semua ocehan Liying.

Plak.

Liying yang kesal menampar sekali lagi pipi Xiao Zhan sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan Xiao Zhan sendirian di sana.

"Aiss...wanita sinting" Zhan mengusap pipinya yang terasa sakit, namun kemudian ia menyeringai saat mengingat sesuatu. Dengan langkah pelan Zhan mendekat pada salah satu tiang tembok yang ada di sana.

"Eh kenapa dia ke sini? Ya, ya pergi sialan!" Yibo menggerutu dalam hati, saat melihat Zhan perlahan mendekat pada tiang tempatnya bersembunyi.

"Mau sampai kapan kau bersembunyi di sana sayang" Zhan terkekeh setelah mengatakannya.

"Sialan! Jadi dia tahu?" ujar Yibo pelan.

"Hmmm tentu saja aku tahu...kau tidak pandai bersembunyi" ternyata kuping Xiao Zhan begitu tajam sehingga dapat mendengar apa yang Yibo katakan.

"Kau sudah tahu kenapa pura-pura tidak tahu sialan?" Yibo keluar dari persembunyiannya, dan berdiri di hadapan Xiao Zhan.

"Hanya ingin memberikanmu tontonan gratis" ujar Xiao Zhan asal.

"Ya, aku puas melihatmu di tampar tadi" ujar Yibo dengan sinis.

"Bagaimana jika kau obati Yibo" Zhan sedikit mencondongkan tubuhnya pada Yibo, membuat Yibo menelan ludahnya gugup dan mengambil satu langkah mundur.

"O-obati dengan apa?"

"Dengan ini" Zhan menarik tengkuk Yibo, menyatukan dua belah bibir keduanya. Zhan terus menghisap bibir atas, dan bawah Yibo dengan lembut. Sesekali menjilat permukaan bibir yibo dengan sensual, dan menggoda sebelum melesatkan lidahnya masuk kedalam rongga mulut Yibo, dan mengajak lidah yibo berperang. Zhan menarik keluar lidah Yibo, menghisap lidah itu seperti permen yang membuatnya enggan untuk melepaskan lidah Yibo. Ia bahkan menjilat bibir Yibo sebelum benar-benar menjauhkan wajahnya. Zhan menangkup kedua pipi Yibo dengan telapak tangannya, mengusap bibir Yibo dengan ibu jarinya, lalu dengan jahil memasukan ibu jarinya pada mulut Yibo dan memainkan lidah Yibo.

"Nghhh" Yibo melenguh nikmat saat lidahnya dimainkan begitu saja oleh jari Xiao Zhan, dan hal itu membuat Zhan tersenyum senang. Namun kemudian tubuh Zhan sedikit tersentak kaget saat Yibo malah menghisap ibu jarinya, dan mengemutnya seperti permen.

Zhan memutuskan menarik ibu jarinya, karena jika dibiarkan ia tidak yakin bahwa ia bisa melepaskan Wang Yibo. "Kau mulai nakal"

"Sejak kapan kau melihatku berbuat tidak nakal?" ujar Yibo dengan tersenyum.

Zhan terkekeh saat mendengar balasan dari perkataannya. Ia sedikit heran dengan perubahan sikap Yibo padanya, tapi tentu saja itu bukan masalah karena sikap Yibo yang seperti ini membuat Zhan benar-benar bisa gila karenanya.










TBC.

Lelah bestie, musim orang lahiran belum lagi pasien berobat dengan gejala covid.

Semoga kalian suka dengan chapter kali ini yah.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 20.1K 43
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
1.2M 17.6K 37
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
376K 19.9K 49
Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang...
2.5M 274K 48
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...