Boboiboy X You

By Pheonay_

702K 38.8K 15.5K

Kumpulan-Kumpulan Cerita You/(Y/N) dengan Boboiboy ≧ω≦ baca aja yak, sapa tau sukak:v Start: 11 Februari 2021... More

*Pembukaan*
Pernikahan (Y/N dan Halilintar)
Pacar Narsis (ReadearxSolar)
Duo Sengklek (ReadearXTaufan)
I Love You Bully Girl (ReadearXBoboiboy)
Pacar Polos (ReadearxBlaze)
Pilih yang mana? (ReadearxBoel)
Siscon (ReadearxGempa)
My Ice cream (ReaderxIce)
Sorry (ReadearxThorn)
Wait Me (ReadearxBoboiboy)
Love me? (ReadearxSupra)
Kita Putus aja ya?! (ReadearxGlacier)
I Can!! (ReadearxFrostFire)
My little girl (ReadearxBoel)
I'am Fine (ReadearxBoboiboy)
Two Tsundere (ReadearxHalilintar)
Change (ReadearxSolar)
β™₯SPECIAL CHAPTERβ™₯ (ReadearxBoboiboy)
Dasar Om Pedo!! (ReadearxTaufan)
Lunch Box (ReadearxGempa)
🌚 (ReadearxBoelxBofu)
🌚 2 (ReadearxBoelxBofu)
🌚 2 (ReadearxBoelxBofu)
🌚 3
My Girl is A Doctor (ReadearxBoboiboy)
My Cat (ReadearxIce)
One Night (ReadearxBoboiboy)
🌚 3 (ReadearxBoelxBofu)
Baca Aja//πŸ“Œ
πŸ“ŒQnA And TODπŸ“Œ (Mas Boy n Mba Y/n)
πŸ“ŒQnA n TODπŸ“Œ (Kang Gledek n Tahupan)
πŸ“ŒQnA n TODπŸ“Œ (Mommy Gem n Kompor Gas)
πŸ“ŒQnA n TODπŸ“Œ (Mas Kutub n Jambul ijo)
πŸ“ŒQnA n TODπŸ“Œ (Kang Bensin, Sup ayam, Kang rusuh, Mas alim)
πŸ“ŒQnA n TODπŸ“Œ (Neng jilbab, Landak ungu, Neng ngegas, Orang Cantiq) Last.
SuTaRi (ReadearxBlaze)
KetuFat (ReadearxThorn)
/Kasus mengerikan keluarga amato/
β€’Thanks for one yearβ€’ (ReadearxBoboiboy)
/Pilih ya^^
β€’True Loveβ€’ (ReadearxBoboiboy)
See You Again (ReadearxSori)
Sugar MommyπŸ‘„ (ReadearxBoboiboy)
Special to ramadhan🌸✨
Chap 1 (Special ramadhan)
Chap 2 (Special Ramadhan)
Chap 3 (Special Ramadhan) End.
7 boyfriend (ReadearxBoel)
BuKut (ReadearxHalilintar)
Dare (ReadearxSupra)
Sorry n ILY (ReadearxGempa)
Twins (ReadearxBoel)
Twins {2} (ReadearxBoel)
11 Baby (ReadearxBoelxBofu)
Play With Me~ (ReadearxBoboiboy)
Selingkuhan (ReadearxTaufan)
Love Isn't Always Bad (ReadearxBoboiboy)
𝓒𝓾𝓰π“ͺ𝓻 𝓓π“ͺ𝓭𝓭𝔂 (ReadearxBoboiboy)
Silahkan dipilih :'>
🌚 4 (ReadearxTrioCool)
Cool Girl (ReadearxSolar)
Iam Yours~ (ReaderxHalilintar)
Calon (ReaderxSupra)
Abang Ganteng (ReaderxBoboiboy)
7 kakak (ReaderxBoel)
Berbagi (ReaderxGempa)
Berbagi 2 (ReaderxGempa)
don't trust him! (ReaderxHalilintar)
Berubah (ReaderxSolar)
Jadi istri yang baik (ReaderxThorn)
With DaddyπŸ”ž (ReaderxBoboiboy)
Ngelabrak (ReaderxHalilintar)
You Belong To Us (ReaderxTCxTaufan)
Pacar Mesum (ReaderxThorn)
Ramuan solar! (Readerx?)
Dicintai or Mencintai? (Readerx?)
Menjagamu (ReaderxBoel)
WHAT?!!! (ReaderxSupra)
Murid Sinting (ReaderxGempa)
Antagonis (ReaderxBoboiboy)
Antagonis [2] (ReaderxBoboiboy)
Pacar Online (ReaderxSolar)
Paman Lili (ReaderxHalilintar)
We Love Story (ReaderxBoboiboy)
My Light and My Diamond (ReaderxHalilintar)
Akhir (ReaderxSolar)
Mantan (ReaderxGempa)
Anjing penurut (ReaderxThorn)
Gadis Nakal~ (ReaderxIce)
Transmigrasi?!! (ReaderxHalilintar)
Salah Nembak! (ReaderxSolar)
Pilih ya~
Lumpuhkan Ingatanku (ReaderxBoboiboy)
Bad Ending (ReaderxBoboiboy)
You is DEVIL (ReaderxGempa)
Pilih lagi gays :D
Baby Doll (ReaderxSolar)
Hurt (ReaderxHalilintar)
Bertukar tubuh (ReaderxBoel)
Sequel Dicintai or Mencintai??
Bahagiamu {Sequel Dicintai or Mencintai} (Readerx?)
Iam Comeback🐣
You Bastards (ReaderxHalilintar)
Hukuman (ReaderxSolar)
Boss and Secretary (ReaderxThorn)

MEMORIES~ (ReaderxHalilintar)

4.4K 303 146
By Pheonay_

Siapkan tisu ya siapa tahu kalian nangis wkwk

HpyReading~

Andaikan waktu dapat berputar kembali seperti cerita-cerita yang pernah ku baca, akankah kau akan kembali menatap dan tersenyum manis kepada ku?

Akankah kau kembali menyanyikan beberapa lagu kepada ku? Akankah kau kembali bercerita tentang hari-harimu padaku? Akankah kau kembali.. Memeluk erat tubuhku?

Aku sangat---

Merindukanmu.

~

6 tahun yang lalu•

"Hey! Hey! Katanya akan ada pertukaran tempat duduk!"

"Hah?!! Emang iya??"

"Ugh! Kenapa harus di tukar sih? Padahal bukan kenaikan kelas! Huh!"

"Ahhh!!! Aku sudah nyaman ditempat duduk ku!! Kenapa harus ditukar?!!"

"Haha teman-teman sabarlah.." Sahut Y/n

"Hey Y/n! Kau pasti akan duduk denganku lagi! Aku yakin itu!"

"Hm? Kau tau dari mana Ria?"

"Karna kita berjodoh! Hahahah"

"Temanmu sepertinya sudah gila" Bisik Bomi, teman Y/n.

"Haha.. Sepertinya.."

Hali berdecak kesal saat suasana kelasnya sangat ramai dan berisik, padahal hanya pertukaran tempat duduk, pikirnya.

"Baik Anak-Anak semuanya duduk!!" Sahut Pak Beban, Wali kelas mereka.

"Baik Pak!!"

Mereka pun duduk di kursinya masing-masing.

"Baik, sebelum kita memulai pelajaran, Bapak akan melakukan pertukaran tempat duduk pada kalian!"

"Yahhh.. Kenapa pak??"

"Padahal saya sudah nyaman loh pak duduk disini, seperti saya sudah nyaman didekat bapak, eaa"

"Janganlah pak.."

"Sudah! Sudah! Bapak tidak ingin mendengar alasan kalian, pokoknya bapak akan tetap menukar tempat duduk kalian, bapak sudah menyiapkan kertas berisi angka posisi meja yang akan kalian duduki. Dimulai dari ujung depan sana, kemari! Ambil kertasnya"

"Baik pak.."

Satu-persatu murid murid maju kedepan untuk mengambil kertas tersebut. Lalu mereka pun kembali duduk di kursinya masing-masing.

"Sudah dapat semua?" Tanya Pak Beban.

"Sudah pak!!"

"Baik, silahkan dibuka"

Semua murid pun segera membuka kertas tersebut.

"Yahh aku dapat paling depan di tengah-tengah.. Hiks"

"Yah.. Aku dapat posisi kedua di tengah-tengah.."

"Yes!! Dapat dibelakang!"

"Aku juga! Wah kita duduk samaan!"

"Eh, kamu bareng aku ya?"

"Iya, syukurlah hehe"

"Baik jika kalian sudah melihatnya, kalian boleh pindah ke kursi yang sudah bapak tulis disana"

"Baik pak"

Semua murid dikelas itu pun segera berpindah ditempat duduknya yang baru, berbeda dengan Y/n yang masih diam ditempatnya.

"Y/n kau duduk dimana? Di depan paling kiri bukan?" Tanya Ria.

"Bukan.."

"Yah.. Kita tidak duduk bersama lagi.. Lalu kau dimana?"

"Aku di pojok belakang sebelah kanan.."

"Jauh sekali denganku.. Hiks"

"Haha.. Nanti pergantian semester juga di ubah lagi kok"

"Iya deh.. Kalau gitu aku ke tempat ku ya"

"Iya"

Hali yang kini sudah duduk ditempat barunya hanya diam sambil mendengarkan musik ditelinganya dengan memakai headseat.

Tuk! Tuk!

Hali membuka kedua matanya saat merasakan ketukan di mejanya. Ia pun melihat sosok gadis sedang tersenyum di hadapannya. Ia terdiam sebentar lalu mencabut sebelah headseatnya yang berada di telinga kanannya.

"Kau duduk disini?"

Hali mengangguk pelan.

"Aku juga duduk disini, mohon bantuannya ya" Sahutnya sambil tersenyum pada Hali.

Hali hanya diam sambil menatap wajah gadis yang kini sudah duduk disampingnya.

"Ohya ngomong-ngomong namamu siapa? Soalnya.. Aku baru melihat wajahmu, mungkin karna kau tidak pernah menyapaku?"

"Hali"

"Ah.. Kalau begitu namaku Y/n! Senang berkenalan denganmu"

"Sudah tau" Singkat Hali

"Eh..?"

"Karna kau yang paling menonjol di kelas ini"

"Ah.. Haha.. Ya.. Kau tau kan, aku anaknya sangat ramah dan pandai bergaul.. Yah jadi begitu.. Hehe"

"Oh"

"Kau ini cuek sekali.."

"..."

Y/n mendengus pelan saat Hali mengabaikannya dan memilih mendengarkan musiknya kembali.

"Baik anak-anak mari kita mulai pelajarannya"

"Hey!" Panggil Y/n

"..."

"Hali!"

"..."

Sret!

Hali tersentak saat salah satu headseatnya dicabut begitu saja oleh gadis disampingnya. Ia pun menatap tajam ke arah Y/n.

"Pelajarannya dimulai" Sahut Y/n.

Hali menghela nafasnya lalu mencabut salah satu headseatnya juga dan menatap ke arah guru yang sedang mengajar didepannya. Y/n yang melihat itu hanya tersenyum kecil dan ikut memperhatikan guru yang sedang mengajar didepannya.

"Akankah kau kembali tersenyum manis padaku?"

~

"Y/n!! Ayo kita ke kantin!!"

"Tunggu bentar ya, aku ingin merapikan buku-buku dulu"

"Cepat dong.. Akyu syudah lapar nich.."

"Jijik ih!" Sahut Bomi

"Suka suka aku! Mulut-mulut aku wle!"

"Ya in"

"Nah sudah! Ayo!"

"Yeayy!"

Saat Y/n ingin melangkah tiba-tiba ia terhenti dan menoleh ke arah Hali yang kini sedang duduk dikursinya sambil mendengarkan musiknya ditelinga.

Sret!

Hali menatap ke arah Y/n yang sudah mencabut salah satu headseatnya.

"Kau ingin ikut denganku ke kantin?" Tanya Y/n

"Tidak." Sahut Hali lalu ia kembali memasang headseatnya ditelinganya.

"A-ah.. Oke.. Aku duluan ya.." Sahut Y/n

Y/n dan dua temannya pun berjalan menuju kantin. Ditengah perjalanan, Bomi membuka suara.

"Hey Y/n, kau akrab dengannya?"

"Hm? Tidak.."

"Lalu? Kenapa tadi kau mengajaknya jika tidak akrab?"

"Hm.. Aku hanya merasa kasihan padanya, setiap jam istirahat dia selalu dikelas, dan lagi dia selalu sendirian.. Makanya aku menawarkan pergi kekantin bersama"

"Aku sarankan kau jangan terlalu dekat dengannya" Sahut Ria

"Hm? Kenapa?"

"Ku dengar.. Dia itu berandalan, anak geng motor, lalu sifatnya sangat kasar dan tempramental, pokoknya jangan deh!"

"Hm? Masa sih?"

"Iya! Pokoknya jangan terlalu dekat ya!"

"Hm.. Iya deh.."

"Anak pintar, ayo cepat-cepat kita ke kantin! Aku sudah lapar"

"Pelan-pelan Ria"

"Akankah kau kembali mengajakku kemana pun kau pergi?

~

Hali yang sedang mendengarkan lagu kesukaannya merasa ngantuk, ia pun menaruh kepalanya di meja dan memejamkan kedua matanya.

"Aduh kok aku bisa lupa bawa dompet sih.."

"Eh?!!"

Y/n terdiam disamping mejanya saat melihat Hali yang sedang tertidur di meja.

"Dia.. Tidur?" Gumam Y/n.

Ia pun duduk dikursinya sambil terus memandangi wajah Hali yang sedang tertidur.

"Pfft.. Manis gini kok dibilang berandalan sih?" Gumam Y/n.

Y/n terus memandangi wajah Hali yang tampak nyenyak, tanpa sadar ia mengelus pipi Hali dengan lembut.

"Halus.." Gumam Y/n.

Y/n terus mengelus pipi Hali dengan jemarinya, tanpa di sangka sebuah tangan mencekal pergelangan tangan Y/n.

"Eh?!!" Kaget Y/n

"Sedang apa kau?" Sahut Hali dengan tatapannya yang dingin.

"E-eh?? Ka-kau tidak tidur?" Gugup Y/n.

Hali mengangkat wajahnya dari meja dan menatap Y/n dengan dingin tanpa melepaskan genggamannya di pergelangan tangan Y/n.

"Aku bilang.. Kau sedang apa?" Sahut Hali.

"I-Itu.."

Hali memajukan wajahnya tepat disamping telinga Y/n sambil terus menggenggam pergelangan tangan Y/n erat.

"Ha-Hali.."

"Jangan pernah melakukan itu lagi, jika kau tidak ingin menerima resikonya" Bisik Hali.

Glup!

Hali menjauhkan wajahnya dari telinga Y/n dan menatap wajah Y/n yang kini memerah.

"Mengerti?"

Y/n menganggukkan wajahnya.

Hali pun melepaskan genggamannya, setelah melihat tangannya sudah tidak di genggam, Y/n pun bangun dari kursinya lalu berlari pergi dari sana.

Hali yang melihat Y/n sudah pergi pun kembali menidurkan wajahnya ke meja.

"Akankah kau kembali mengelus lembut pipi ku dengan jemarimu?"

Di kantin~

Y/n duduk disamping Ria dengan wajahnya yang masih memerah.

"Kenapa wajahmu merah? Kau sakit Y/n?" Tanya Ria

"E-eh? Eng-enggak!! Aku baik-baik saja!!" Gugup Y/n.

"Tapi wajahmu.."

"A-aku hanya kepanasan! itu saja!!"

"Ah baiklah.. Omong-omong.. Kau sudah mengambil dompetmu dikelas?"

"AH!! AKU LUPA!!"

Ria dan Bomi hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah temannya.

"Sudah kubilang pakai uangku dulu saja, kau ini!"

"Ah.. Haha.. Kalau begitu aku pinjam uangmu dulu ya.."

"Iya"

"Akankah kau kembali menatapku dengan wajah merahmu itu?"

~

"Hahaha kau ini ada ada saja Ria" Tawa Y/n.

"Siapa dulu dong, Ria gitchu loh~"

"Ewh.." Sahut Bomi dengan nada jijiknya.

"Apa kau ada masalah denganku Bomi?!!"

"Ya, karna kau jelek!"

"Sialan kau!! Sini kau! Aku akan buat wajahmu lebih jelek dariku!!" Teriak Ria sambil menyekek leher Bomi

"Argghh!! Apa yang kau lakukan!!!"

Sedangkan Y/n hanya tertawa ria melihat kelakuan dua temannya.

"Hahahaha!!"

"Jika waktu berputar kembali, Akankah aku bisa melihat wajahmu yang sedang tertawa itu?"

~

"Hiks.."

"Kau--"

Y/n tersentak saat mendengar suara dibelakangnya, ia pun membalikkan tubuhnya dan terkejut saat melihat Hali yang berada dihadapannya.

"Ha-Hali.." Lirih Y/n.

Hali terkejut saat melihat Y/n yang kini sedang menangis.

"Kau.. Menangis?"

"Eh?! A-ah.. Ini.." Gugup Y/n sambil menghapus air matanya.

"Aku hanya kelilipan saja hehe" Sahut Y/n sambil tersenyum manis seperti biasa seakan tidak terjadi apa-apa.

"Kau berbohong" Sahut Hali.

"A-aku tidak berbohong, beneran kok aku hanya kelilipan saja, ini kan di roftoop jadi anginnya lebih kencang hehe"

"Dasar bodoh!"

"A-apa?!"

"Kau, bodoh. Sudah tau sakit, kenapa tetap di pendam? Keluarkan saja, itu lebih baik daripada hanya terus dipendam" Sahut Hali.

Y/n terpaku mendengar perkataan Hali, ia pun menundukkan wajahnya dan kembali menitikkan air matanya.

"Hiks.. Aku.. Hiks.. Aku lelah.." Isak Y/n.

Hali hanya diam sambil terus mendengarkan perkataan Y/n yang selalu dipendamnya.

"Hiks.. Aku.. Hiks.. Aku lelah harus terus berpura-pura terlihat baik baik saja didepan semua orang.. Hiks.. Aku lelah harus selalu bersikap ceria didepan teman-temanku.. Hiks.." Isak Y/n sambil meremas rok nya.

"Hiks.. Aku lelah harus selalu mengikuti kemauan kedua orangtua ku.. Aku harus pintar lah.. Aku harus menjadi yang terbaik lah.. Hiks.. Padahal aku sudah melakukan semampu ku.. Tapi itu semua.. Hiks.. Tidak cukup untuk mereka.. Hiks.. Rasanya aku seperti tidak punya siapa-siapa.. Aku merasa sendirian.. Hiks.. Tidak ada satu pun yang mengerti aku.. Hiks.."

Greb!!

Y/n tersentak saat tiba-tiba saja tubuhnya dipeluk erat oleh Hali.

"Ha-Hali..?"

"Menangis saja.. Luapkan semuanya.. Jika kau merasa sendirian dan tidak punya siapa-siapa.. Ada aku. Aku bisa menjadi tempat berpulang mu.. Y/n" Bisik Hali.

"Hiks.. Huaaaaa!! A-aku.. Hiks.. Lelah hidup seperti ini.. Hiks.. Apa aku bisa.. Hiks.. Bahagia?" Tangis Y/n sambil membalas pelukan Hali.

"Bisa, kau akan bahagia suatu hari nanti.. Percaya padaku.." Bisik Hali sambil mengelus rambut Y/n lembut.

"Hiks.. Benarkah? Hiks.. Kau tidak bohong kan?"

"Aku tidak berbohong. Aku pastikan kau akan bahagia, tepat pada waktunya."

"Akankah kau kembali bersandar padaku?"

~

Ruang Musik•

"Hey Hali.."

"Hm?"

"Kau suka musik ya?" Tanya Y/n.

"Ya"

"Ohya? Kau suka bermain alat musik apa?"

"Gitar dan Piano"

"Wahh hebat.. Sebenarnya aku juga suka musik.. Tapi tidak bisa mainnya hehe.. Aku hanya bisa bernyanyi mungkin?"

Hali menoleh ke arah Y/n.

"Kau bisa bernyanyi?"

"Ah.. Sedikit?"

"Coba"

"Eh?!"

"Aku ingin mendengarmu bernyanyi" Sahut Hali sambil menatap Y/n dengan dalam.

"Ah.. Tapi selera lagu ku kurang bagus" Sahut Y/n sambil menggaruk kepalanya.

"Tidak apa-apa, akan aku dengarkan"

Y/n menatap Hali lalu tersenyum.

"Baiklah, dengarkan baik-baik ya, lagu ini aku khususkan untukmu"

Hali hanya mengangguk. Y/n memejamkan kedua matanya lalu menghembuskan nafasnya pelan dan mulai bernyanyi.

Kau mengajarkan ku.. Mengenal cinta..

Menguatkan aku terus melangkah..

Tak ingin kau tersakiti

Coba tuk slalu ada..

Tetap bertahan terus menjagamu..

Song: Kepastian Rasa-ZBI Crew

"Ba-bagaimana? Aku hanya bisa segitu.." Gugup Y/n

"Bagus.. Aku suka" Sahut Hali sambil tersenyum menatap Y/n.

Kedua pipi Y/n merona melihat senyuman Hali, ia pun menundukkan wajahnya saat merasakan wajahnya memanas.

"Kau kenapa?"

"Ti-tidak!"

"Wajahmu merah tuh.." Ledek Hali.

"I-ini karna panas! Y-ya! Karna panas!"

"Pftt.."

"Ke-kenapa?!" Sahut Y/n menatap Hali yang sedang menahan tawanya.

"Kau tau, jika kau bersikap seperti ini terus.. Aku tidak yakin bisa menahan diriku loh.." Sahut Hali.

"A-apa?"

Hali mendekatkan wajahnya dan membisikkan sesuatu tepat ditelinga Y/n.

"Kau sangat menggemaskan" Bisik Hali.

PUFFF!!

Wajah Y/n menjadi lebih merah mendengar bisikan Hali. Sedangkan Hali tertawa melihat ekspresi wajah Y/n.

"Akankah kau kembali bernyanyi untukku?"

~

Waktu pun berlalu dengan cepat, kini sudah pergantian semester dan pertukaran duduk pun kembali terjadi.

"Yahh.. Aku duduk didepan lagi.."

"Aku di tengah.."

"Aku dibelakang.. Hiks.."

Y/n melihat kertas ditangannya dan mendapatkan angka 3 disebelah kiri. Ia pun menoleh ke arah Hali.

"Hali.. Kau duduk dimana?"

"Aku tetap disini"

"A-ah.. Kalau begitu kita tidak duduk bersama lagi.."

"Tidak apa-apa, lagian tidak terlalu jauh kok" Sahut Hali sambil menepuk kepala Y/n pelan.

"Hmm baiklah.. Aku ke tempat ku ya"

"Ya"

Y/n pun berjalan menuju kursinya dan duduk bersama Bomi.

"Kita duduk bersama Y/n!!" Seru Bomi sambil memeluk Y/n.

"Haha iya"

"Cih!" Decih Ria yang duduk didepan Y/n dan Bomi.

"Haha iri ya? Kasian.."

"Huh!"

"Oh iya anak-anak, disemester baru ini kalian kedatangan murid baru, mari masuk nak"

"Eh? Anak baru? Kenapa harus sekarang? Padahal 4 bulan kedepan sudah kenaikan kelas" Bisik Bomi.

"Entahlah" Balas Y/n.

Anak baru itu pun masuk kedalam kelas membuat beberapa murid sedikit berisik.

"Wah.. Cantik juga.."

"Senyumnya manis euy!"

"Asik ada gebetan baru"

"Baik perkenalkan dirimu"

"Baik, Halo teman-teman, nama saya Yaya Aulia Putri, kalian bisa panggil aku Yaya. Senang bertemu dengan kalian" Sahut Yaya sambil tersenyum.

"Baik, kamu boleh duduk di.. Hali, kau duduk sendiri?"

"Iya pak, karna murid dikelas ini kan ganjil jadi dia tidak dapat teman sebangku" Sahut Ketua kelas.

"Ah bagus kalau begitu, kau duduk disebelah Hali ya, yang paling belakang"

"Baik pak"

Yaya pun berjalan dan duduk disebelah Hali.

"Hali ternyata kau sekolah disini?"

"Kau.. Siapa?"

"Kau tidak ingat aku? Aku Yaya, teman tk mu dulu"

"Ah iya kah? Aku tidak ingat"

"Begitu.. Tidak masalah, aku senang ada kamu, jadi aku punya teman deh"

"Hm"

Y/n yang melihat kedekatan Hali dengan murid baru merasa takut. Takut entah apa itu.

Di ruang musik•

Ceklek!

"Eh?" Sahut Y/n.

"Loh? Kamu siapa?" Sahut Yaya yang berada disamping Hali.

"A-aku Y/n.. Teman sekelasmu.."

"Ah begitu! Senang bertemu denganmu Y/n!"

Y/n melirik ke arah Hali yang sejak tadi menatapnya.

"Hali.. Kau--"

"Ah iya! Kenalkan juga, dia adalah Hali teman Tk ku dulu hehe, kau tau, aku dan dia sangat dekat waktu kecil" Potong Yaya.

Y/n terdiam menatap Yaya yang sedang tersenyum padanya. Ia pun membalas dengan senyumnya.

"Ah benarkah? Jadi kalian bertemu kembali?"

"Iya! Aku sangat senang hehe" Seru Yaya sambil merangkul lengan Hali.

"Lepas" Sahut Hali dingin.

"Ayolah aku hanya merangkul lenganmu saja, masa tidak boleh hu?" Sahut Yaya sambil memajukan bibirnya agar terlihat menggemaskan.

Namun tidak untuk Hali, ia mengernyitkan dahinya jijik. Lalu melepaskan rangkulan Yaya.

"Kalau begitu.. Aku permisi" Sahut Y/n lalu pergi begitu saja.

Hali yang melihat Y/n pergi pun hendak mengejarnya namun ditahan oleh Yaya.

"Mau kemana?"

"Toilet" Sahut Hali lalu melepaskan genggaman Yaya dan berjalan pergi.

Di RofToop~

Y/n membenamkam wajahnya dikedua kakinya. Lalu tiba-tiba saja ia merasakan ada yang mengelus rambutnya. Ia pun mendongakkan wajahnya.

"Hali?" Lirih Y/n.

"Aku disini" Sahut Hali sambil tersenyum kecil.

"Kenapa.. Kau disini?" Lirih Y/n.

Hali duduk disamping Y/n dan menatap kedua mata Y/n yang terlihat sembab.

"Kenapa? Bukankah aku sudah bilang, jika kau merasa sendirian dan tidak punya siapa-siapa ada aku. Aku yang akan selalu disisimu Y/n" Sahut Hali lalu mengelus pipi Y/n lembut.

"Hali.. Bolehkah aku bersikap egois?" Lirih Y/n.

"Hm?"

"Aku tidak ingin kau dekat dengan siapapun.. Aku hanya ingin kau selalu didekatku.. Aku merasakan takut.. Entah apa itu.." Lirih Y/n.

"Aku selalu ada untukmu"

"Kau berjanji?"

"Aku janji.."

Y/n pun mendekatkan wajahnya pada Hali.

"Bolehkah?" Lirih Y/n.

Hali terdiam sejenak. Lalu mengangguk sambil tersenyum.

Y/n pun kembali mendekatkan wajahnya sambil memejamkan kedua matanya begitu pula dengan Hali yang juga memejamkan kedua matanya dan menangkup kedua pipi Y/n.

"Akankah aku dapat merasakannya kembali?"

~

Dua bulan kemudian•

PLAAKK!!!!

"ANAK TAK TAHU DI UNTUNG!! IBU SUDAH MENGELUARKAN UANG BANYAK AGAR KAU DAPAT LES DARI BEBERAPA TEMPAT DAN BISA MENDAPATKAN NILAI BAGUS!! TAPI APA INI?! KAU HANYA DAPAT NILAI 98 DI RAPOTMU? BAHKAN YANG PALING KECIL 96??? KAU TAHU?! NILAI KAU INI SANGAT JELEK!!!" Teriak Ibu Y/n.

Y/n memegang pipinya yang bekas ditampar.

"SIA-SIA IBU MENYURUHMU LES DIBEBERAPA TEMPAT!! POKOKNYA IBU BAKALAN TAMBAH TEMPAT LES MU! MULAI BESOK KAU AKAN LES 6 KALI DISETIAP HARINYA! MENGERTI?!"

"Iya ibu.." Lirih Y/n.

"Cih!" Sahut Ibunya lalu pergi meninggalkan Y/n yang masih terdiam.

Y/n pergi keluar dari rumahnya. Ia tidak tahu harus pergi kemana. Hatinya terasa sesak jika harus berdiam dirumah.

"Hali.. Hanya dia tempat berpulang ku.." Lirih Y/n.

"HALI!!"

Y/n menatap kedepannya. Detik itu juga dadanya terasa sangat sakit saat melihat Hali sedang berjalan berdua bersama Yaya.

"Ha-Hali.."

Ia melihat Yaya merangkul lengan Hali namun segera Hali tepis. Saat Y/n hendak berjalan menuju Hali, detik itu juga tubuhnya terasa kaku. Hatinya berdenyut sakit, air matanya menetes begitu saja.

Ia melihat Hali didepannya--

Berciuman dengan Yaya.

Y/n segera membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi dari sana.

"Jika aku menahanmu pergi dan menjelaskan semuanya, Akankah semuanya baik-baik saja?"

~

"Kenapa Y/n tidak masuk-masuk ya?"

"Hah.. Entahlah.."

"Apa kita kesana lagi?" Sahut Ria

"Kau tidak ingat? Minggu lalu saja kita kesana langsung di usir oleh ibu nya"

"Hah.. Iya sih.. Apa ada sesuatu yang terjadi pada Y/n ya?"

"Kita doakan saja supaya Y/n baik baik saja"

"Ya.."

Hali terdiam ditempatnya. Wajahnya terlihat sedih saat tidak melihat Y/n beberapa minggu ini. Guru hanya mengatakan jika Y/n hanya sakit. Namun ia merasa ragu.

"Hali kau sedang memikirkan apa?" Tanya Yaya.

Hali hanya diam tidak menjawab.

"Hali.." Rengek Yaya sambil merangkul lengan Hali namun dengan cepat ditepis oleh Hali.

"Sudah aku bilang, jangan pernah berbicara denganku lagi!" Sahut Hali dingin.

"Kenapa?"

"Pura-pura bodoh ya? Kau tau, saat kau menciumku 3 minggu yang lalu, rasanya sangat Menjijikkan"

Deg!

"A-apa yang--"

"Enyah dalam hidupku! Kau mengerti!?"

"Ck!"

~

Pulang sekolah Hali tidak langsung pulang kerumahnya, ia ingin mampir kerumah Y/n dan melihat keadaannya.

Ting Tong~

Tidak ada yang membuka.

Ting Tong~

Ceklek!

Pintu terbuka dan memperlihatkan seorang wanita paruh baya.

"Permisi.. Apa Y/n nya ada?"

Wanita itu hanya menatap Hali dingin.

"Tidak ada"

"Eh?"

"Y/n nya lagi ada dirumah neneknya, jadi kau pulang saja"

"Tunggu!"

"Apa?"

"Sampaikan padanya semoga cepat sembuh dan katakan jika orang yang bernama Hali merindukannya, terimakasih.."

"Hm"

Pintu pun kembali tertutup.

Hali menghela nafasnya lalu pergi.

"Jika aku tau kau merasakan kesulitan, akankah semuanya berubah?"

PLAKK!!

PLAAKK!!!

"MASIH TIDAK INGIN PERGI LES?!!"

PLAKK!!

"MASIH INGIN MENGURUNG DIRI HAH?!!"

PLAAKK!!!

BRUGH!

Y/n terjatuh ke lantai dengan darah yang mengalir dihidung dan sudut bibirnya.

"I-ibu.. Apa ada.. Yang datang?"

DUGH!

Papa Y/n menendang punggung Y/n dengan kencang.

"KAU MALAH MEMIKIRKAN ITU?!! TIDAK ADA!! SATU PUN TIDAK ADA YANG MENDATANGIMU!! MEMANG NYA SIAPA YANG INGIN BERTEMAN DENGAN ANAK SEPERTI MU HAH?!!" Teriak Papa nya.

(Oke jujur, Ay emosi:) padahal Ay yang buat huh..)

"Sa-Sakit.." Lirih Y/n.

"BIAR KAU SADAR!! KAU ITU HANYA HARUS LES DAN MENDAPATKAN NILAI BAGUS DENGAN BEGITU KAU BISA MASUK KE UNIVERSITAS ANDALAN SEMUA ORANG!! KAU ITU TIDAK BOLEH BERTEMAN DENGAN ANAK ANAK BODOH SEPERTI MEREKA!!! KAU PAHAM?!!"

Y/n hanya terdiam.

Uhuk!

Y/n menutup mulutnya saat terbatuk, ada sesuatu yang aneh keluar dari mulutnya saat ia lihat, ternyata darah yang keluar dari mulutnya.

"A-aku berdarah.." Lirih Y/n sambil menatap kedua orang tuanya.

"Cih! Paling juga hanya darah dari hidungmu saja! Sudah ayo kita pergi!"

"Iya"

Kedua orang tua Y/n pun pergi begitu saja meninggalkan Y/n yang masih terbatuk dan mengeluarkan banyak darah.

Y/n tersenyum miris.

"Pada akhirnya.. Aku tidak mempunyai tempat berpulang.." Lirih Y/n.

~

Keesokan harinya•

"A-Apa?" Sahut Hali.

"Katakan lagi Pak!! Katakan jika itu tidak benar!!!!" Teriak Hali

"Y/n.. Teman kalian sudah meninggal. Hari kepergiannya kemarin malam"

"Astaga.."

"Kenapa bisa dia meninggal.."

"Apakah sakitnya parah?"

"Hiks.. Y/n.. Hiks.." Tangis Ria dan Bomi

Hali masih terdiam. Hatinya terasa sakit dan sesak. Ia menampar kedua pipinya dengan kencang berharap ini semua hanya mimpi buruknya.

"Hali apa yang kau lakukan?!!" Sahut Yaya sambil menghentikan Hali yang sedang menampar dirinya sendiri.

"Tidak mungkin.. TIDAK MUNGKIN!!!!"

"Ke-Kenapa rasanya sakit.. Apakah ini nyata? Apa ini bukan mimpi? SIALAN APA KALIAN BERCANDA HAH?!!"

"SADARLAH HALI!!"

"Kenapa.. Kenapa kau meninggalkanku?" Lirih Hali.

"Katanya kau ingin aku selalu ada untukmu.. Tapi kenapa.. Kenapa kau pergi.. Y/n.."

"Katanya Y/n bunuh diri" Sahut Pak guru.

Sontak semua murid pun terkejut.

"A-apa?!!"

"Polisi juga berdatangan kesana dan memeriksa apa penyebabnya Y/n melakukan bunuh diri dan ternyata kedua orang tuanya lah yang menyiksa Y/n, karna terdapat beberapa luka dan memar di tubuh dan diwajah nya Y/n"

Deg!!

"Tidak.." Lirih Hali.

"Hiks.. Huaaaaa!! A-aku.. Hiks.. Lelah hidup seperti ini.. Hiks.. Apa aku bisa.. Hiks.. Bahagia?"

Hali menggelengkan kepalanya pelan. Tanpa sadar ia menitikkan air matanya.

"Aku.. Aku tidak menepati janjiku.. Hiks.. Kau.. Kau belum merasakan kebahagiaan.. Hiks.." Isak Hali.

"Hiks.. Aku lelah harus selalu mengikuti kemauan kedua orangtua ku.. Aku harus pintar lah.. Aku harus menjadi yang terbaik lah.. Hiks.. Padahal aku sudah melakukan semampu ku.. Tapi itu semua.. Hiks.. Tidak cukup untuk mereka.. Hiks.. Rasanya aku seperti tidak punya siapa-siapa.. Aku merasa sendirian.. Hiks.. Tidak ada satu pun yang mengerti aku.. Hiks.."

"Aku mengatakan jika kau mempunyai aku, tapi nyatanya.. Kau tetap sendirian.. Hiks.."

"Jika waktu kembali berputar, Akankah aku bisa merubah semuanya?"

~

Hali berdiri di samping makam Y/n. Ia pun berjongkok dan mengelus batu nisan yang berukir nama Y/n.

"Maafkan aku.. Aku terlambat menolongmu.. Hiks.."

"Jika saja aku lebih cepat.. Pasti kau tidak akan berakhir seperti ini.. Hiks.. Maafkan aku.. Maafkan aku Y/n.. Aku belum membuatmu merasakan bahagia.."

"Permisi.. Kau Hali kan?"

Hali menoleh dan menatap seorang wanita paruh baya juga dua polisi dibelakangnya.

"Anda.."

"Saya ibu nya Y/n"

"Ah.. Ternyata anda yang membuat Y/n menjadi seperti ini"

"Ya.. Saya sadar jika apa yang saya lakukan itu dalah kesalahan fatal.. Saya kira.. Saya sudah mendidiknya dengan benar.. Ternyata cara saya salah.. Saya sangat menyesal hiks.."

Hali hanya terdiam.

"Saya kesini hanya ingin meminta maaf pada Y/n sebelum saya di penjara.. Y/n.. Maafkan ibumu yang bodoh ini ya.. Walaupun sudah terlambat.. Ibu harap kau bahagia disana nak.."

"Ohya.. Saya ingin memberikan surat ini padamu, saya menemukannya di atas meja Y/n, mungkin ada yang ingin Y/n sampaikan padamu. Kalau begitu saya permisi.." Ibu Y/n pun pergi dengan kedua polisi tersebut.

Hali membuka surat tersebut.

Hai Hali..

Apa kau baik-baik saja?

Jika kau baik-baik saja, aku turut senang.. Karna aku tidak ingin kau terjadi sesuatu apapun itu.

Jika kau bertanya apa aku baik-baik saja, jawabannya.. Aku tidak baik-baik saja.. Aku kembali terpuruk, kau tahu?

Sejak aku mengenalmu, hari-hari ku menjadi berwarna.. Senyuman dan tawa ku pun tidak palsu seperti biasanya. Hanya berada didekatmu lah aku bisa menjadi diri ku sendiri.

Banyak kenangan yang telah kita lewati, kau menepati janjimu. Kau membuat aku merasakan apa itu rasa bahagia. Yah, aku bahagia didekatmu.. Bahagia bisa menghabiskan waktu bersamamu.. Kau melakukannya dengan baik.

Mungkin karna aku sudah terlalu lelah, maka nya aku ingin berpulang dengan sesungguhnya. Yaitu berpulang dimana tuhan menciptakan aku. Dengan itu, aku dapat terbebas dengan rasa lelah ku selama ini.

Jangan merasa bersalah, karna kau tidak bersalah apapun. Kau ingat kan, aku pernah mengatakan aku tidak ingin kau dekat dengan siapapun itu karna aku takut, entah takut apa itu? Kini aku sudah tahu apa itu rasa takut yang aku rasakan. Jaaabannya adalah rasa takut kehilangan. Aku takut kehilanganmu jika kau dekat dengan seseorang selain aku.

Tapi kini kau bisa dekat dengan siapapun itu, aku takkan melarang. Bahagialah selalu. Karna kau adalah matahari ku, Hali.

Aku mencintaimu.

Hali menangis detik itu juga di makam Y/n sambil mengucapkan kata maaf dan terimakasih.

~

Kenaikan kelas pun tiba~

Kini Hali sedang berada di ruang musik, tempat kedua dirinya dan Y/n bersama.

"Hey Hali.."

"Hm?"

"Kau suka musik ya?" Tanya Y/n.

"Ya"

"Ohya? Kau suka bermain alat musik apa?"

"Gitar dan Piano"

"Wahh hebat.. Sebenarnya aku juga suka musik.. Tapi tidak bisa mainnya hehe.. Aku hanya bisa bernyanyi mungkin?"

Hali menoleh ke arah Y/n.

"Kau bisa bernyanyi?"

"Ah.. Sedikit?"

"Coba"

"Eh?!"

"Aku ingin mendengarmu bernyanyi" Sahut Hali sambil menatap Y/n dengan dalam.

"Ah.. Tapi selera lagu ku kurang bagus" Sahut Y/n sambil menggaruk kepalanya.

"Tidak apa-apa, akan aku dengarkan"

Y/n menatap Hali lalu tersenyum.

"Baiklah, dengarkan baik-baik ya, lagu ini aku khususkan untukmu"

Hali tersenyum kecil saat mengingat kenangannya bersama Y/n disini.

"Aku rindu suaramu.."

Beberapa tahun pun berlalu dan kini Hali sudah bekerja sebagai pelukis seniman.

~

Hali meminum kopinya sedikit sambil menatap sebuah lukisan yang sudah ia buat.

"Cantik.." Gumamnya.

Yah, ia menjadi pelukis karna ia ingin melukis kenangannya bersama Y/n di masa itu agar tidak pernah terlupakan dan menjadi kenangan yang sesungguhnya.


End•

Ada yang nangis? Atau B aja? Wkwk

Ini 4120 word, capeknya minta ampun, eh ada sih yang 10000 lebih di book yang laen wkwk

Maaf kalo ceritanya agak gimana gitu soalnya agak buru-buru dan ga mau banyak-banyak wkwk

Oke deh segitu aja ya, jangan lupa jaga kesehatan oke🤗

SeeU❤

Continue Reading

You'll Also Like

1M 8.1K 39
hanya cerita random berbau kotor KK.
187K 18.3K 22
[HIATUS] [Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar m...
883K 48K 49
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...
712K 12.1K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...