Pagi hari telah tiba, seorang gadis cantik berambut blonde pun mulai membuka matanya secara perlahan.
Buku grimoire yang ia letakkan disebelah meja pun terbuka di halaman tertentu dan muncul sebuah cahaya dari dalam buku tersebut.
"Ohayo (Name)" sapa Zen sang peri cahaya.
"Ohayo Zen"
Zen memperhatikan "tuan" nya itu sedang mengumpulkan nyawa disamping tempat tidur.
"(Name), setelah sekian lama aku tidak muncul di sini, dan saat aku berada di dalam grimoiremu, aku menemukan sihir legendaris yang sudah lama aku simpan di grimoiremu"
"Hah?? Sihir legendaris??"
"Iya (Name), segera rapikan tempat tidur, mandi dan bersiap, kita akan pergi ke suatu tempat, nanti kamu akan tau sendiri" ucap Zen lalu mengusir (Name) agar segera merapikan dirinya.
"Kok jadi makhluk ini yang atur-atur ya? Perasaan aku majikannya" batin (Name).
Zen menunggu (Name) yang sedang bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat.
"Dah, yok Zen kita pergi kemana nih?" tanya (Name).
"Mari ikut aku"
(Name) dan Zen pun pergi ke suatu tempat yang pernah (Name) kunjungi yaitu Hutan diantara perbatasan Clover dan Diamond.
"Ha'i jadi kita mau ngapain?" tanya (Name).
"Coba buka grimoire-mu (Name)"
(Name) pun membuka grimoirenya seperti yang diucapkan oleh Zen.
"Ikuti aku (Name), ucapkan Vierto"
"Vierto"
Sebuah cahaya bersinar keluar dari grimoire (Name).
Saat (Name) membuka matanya, ia sangat terpesona dengan cincin yang ada di hadapannya itu.
Sebuah cincin berwarna emas yang dipenuhi tulisan romawi kuno dan bersinar disetiap tulisannya.
"Woah apa ini Zen?"
"Ini adalah Cincin Vierto, dan sekarang ini adalah milikmu"
"Mengapa ini disebut cincin legendaris Zen?" tanya (Name).
"Aku adalah peri cahaya yang memang sudah terkenal legensaris, bahkan yang memiliki sihir cahaya belum tentu bisa memiliki aku"
(Name) menyimak ucapan Zen dengan cermat.
"Aku juga yang menciptakan Cincin Vierto dan memberikannya kepada setiap pemilikku, jadi jangan heran kalau cincin ini sangat berharga dan legendaris"
"Jadi apa gunanya cincin ini?" tanya (Name) lagi.
"Nah, sekarang ikutin aku lagi, Vierto Spawn"
"Vierto Spawn"
Sebuah naga putih pun muncul karena dipanggil oleh (Name).
"Warnanya sangat indah, perpaduan emas dan putih sangatlah elegan. Memiliki dua tanduk dan ekor yang runcing, sangat mempesona" pikir (Name).
"Halo (Name)" sapa naga itu.
"Halo"
"Wah jadi ini yang Zen maksud ya" gumam (Name) lalu mencari Zen.
"Zen?? Yuhu kok ngilang?? Aing kenapa ditinggal?" ucap (Name).
"Ga hilang woi aku disini" ucap Zen.
"Hah?! Mana ga nampak woi"
"Didepanmu!!"
"Hah yang ini?" tanya (Name) sambil menoel-noel sayap naga.
"IYA"
"Ohh....."
"HAH KOK JADI NAGA?"
Naga atau alias Zen itu pun hanya melihat (Name) dengan pandangan ingin menampol "majikannya" itu.
"Ya ini aku Zen, (Name) apakah kamu tidak tahu apa-apa tentang Cincin Vierto ini?" tanya Zen.
(Name) hanya menggoyangkan kepalanya pelan yang menandakan ia tidak tahu.
"Semua aja gatau gapapa aku sabar, aku kan jelmaan popo berbie eh maksudnya peri mirip pacar berbie si Ken"
"Yang aku tau hanya Yami, dan kamu kan memang peri"
"BUCIN TERUS"
"Ya maap kok ngamok"
(Name) pun langsung menaiki pundak naga itu dan memerintahkannya untuk terbang.
"Ayok Zen kita terbang!!"
"Cape aing ngurusin anak yang kek umur delapan tahun"
"Zennn, GOOO"
Zen yang dalam bentuk naga itu pun terbang dengan membawa (Name) dipundaknya.
"Asal dia senang saja deh" pikir Zen.
Disepanjang perjalanan terbang itu, Zen dan (Name) bercengkrama tentang sihir dan cincin yang sekarang sudah menjadi milik (Name).
Setelah selesai berkeliling, mereka pun kembali lagi ke hutan tersebut.
"Jadi Cincin Vierto ini dikenal dapat summon naga, tapi tidak sembarang orang dapat meng-summon naga ini, hanya pemilik peri cahaya saja yang bisa"
"Ohh gituu, jadi sihir" yang saat jadi peri dan naga itu sama?"
"Ya kurang lebih sama lah, oh iya kamu juga dapat merubah aku kembali jadi peri"
"Bagaimana caranya?"
"Ucapkan Vierto Endo"
"Vierto Endo"
Dan benar saja, naga yang tadi ada dihadapan (Name) kini berubah kembali menjadi Zen Sang Peri Cahaya yang legendaris.
"Jadi begini... Wakata yo Zen"
"Oh iya (Name), selama di grimoiremu aku telah meng-upgrade baju perang milikmu, coba lihat sepertinya itu sangat cocok denganmu"
Spirit Dive : Lighto Dress
"Wah ini sangat indah Zen!!"
"Aku lo yang meng-upgradenya" ucap Zen dengan bangga.
"Hountoni arigatoo!!"
Mereka menghabiskan sepanjang hari di hutan itu dan kemudian memutuskan untuk pulang ke Kerajaan Diamond di sore hari.
Sesampainya di Kerajaan Diamond, Raja, Ratu dan Alex pun mengajak (Name) agar makan malam bersama di ruang makan mereka.
(Name) yang merasa ia bukan orang penting disana pun menolak secara halus karena ia merasa tidak sopan jika makan bersama dengan mereka.
"Ayolah nak, lagipula kami sudah menganggapmu sebagai keluarga kami"
"Iya benar itu (Name)!! Ayok" ucap Alex sambil menggoyang-goyangkan tangan (Name).
Akhirnya dengan paksaan dari keluarga itu, (Name) akhirnya ikut makan bersama dengan mereka.
Disepanjang acara makan tersebut, mereka semuanya terkadang berbincang-bincang tentang kondisi Kerajaan lain dan sesekali melawak, seperti tidak ada perbedaan kasta diantara mereka.
"Oh iya kemarin aku bertemu dengan sahabatku di Kerajaan Clover" ucap Andrew Sang Raja.
"Siapa itu oto-sama?" tanya Alex.
"Percuma juga aku bilang, kan kamu tidak mengenalnya Lex" ucap Andrew.
"Iya deh iya"
"Aku jadi sedih melihat mereka berdua, mereka baru saja kehilangan anak mereka" ucap Bella.
"Betul sekali, aku turut bersedih melihat mereka. Padahal mereka berdua adalah orang yang sangat baik, tapi takdir mereka sangat sedih" balas Andrew.
Alex dan (Name) hanya mendengarkan kedua orang yang ada di depannya sedang berbicara tentang anak sahabat mereka yang sudah meninggal. Rasa iba pun muncul di hati mereka.
"Oh iya (Name), kami belum tanya tentang kamu, kamu dari mana?" tanya Bella.
"Aku dari Kerajaan Clover, tan (tante)"
"Iya tapi yang dari bagian mana?"
(Name) pun terdiam sambil memikirkan jawaban yang pas untuk menjawab mereka. Ia takut identitas aslinya itu kebongkar.
Anak dari Julius dan Olivia yang telah gugur di medan perang ternyata masih hidup dan sekarang tengah menumpang di kerajaaan sebelah. Apa yang akan dikatakan oleh mereka?
Alex yang tahu asal usul (Name) pun langsung membantunya menjawab pertanyaan tersebut.
"(Name) dari Desa Hage, disana penduduknya sangat ramah, dan (Name) tinggal disebuah gereja dengan bapa pastur dan sister" ucap Alex.
"Ohh..."
(Name) hanya bisa bernafas lega karena pertanyaannya itu sudah dijawab oleh Alex. Untung saja identitas aslinya tidak kebongkar.
"Maafkan aku, nanti suatu saat kalian pasti tahu aku siapa. Tidak sekarang, tapi aku berjanji akan memberi tahu kalian jika waktunya telah tiba" batin (Name).
Halo!! Author up lagi nih!!
Lagi semangat menjalani hari baru di tahun 2022.
Selamat Tahun Baru semuanya!!
Semoga di tahun ini kita semua diberi kesehatan, umur panjang, rezeki dan berkah senantiasa melimpah. Jangan pernah tinggalkan ibadah ya teman-teman.
Amin.
Tbc.