Cosplay Jadi Bumil

By Mentarijelita_

1.4M 129K 4.1K

Tifani Indriana Saimend. Gadis yang tengah menduduki kelas 12, penyuka anak-anak. Tapi tidak suka jika mamany... More

01. Tifani Indriana Saimend
02. Reinawa Casandra
03. Proses Pengisian Tubuh
04. Terbangun
05. Kembali Kerumah
06. Kembali Kesekolah
07. Seblak Coklat?
08. Teman Baru
09. Kantin
10. Ungkapan Laskar
11. Mangga Pembawa Berkah
12. Arena Balapan
13. Murid Baru
14. Triple Kejutan
15. Pasangan ke Acara Pernikahan
16. Bahagia dan Malapetaka
17. Kehancuran dan Penyesalan
18. Izin
19. Terselesaikan
20. Patah Hati Andreas
22. Hampir Lupa
23. Mulai Bucin
24. Kepanikan Laskar
25. Soal Pengkhianat
26. Kilasan Masa Lalu
27. Siapa Farel?
28. Adik
29. Keanehan Bagas
30. Penyerangan Black Moon
31. Pengagum Axel
32. Axelia dan Axel
33. Perasaan Axel
34. Bantuan Laskar
35. Axel Jadian
36. Pajak Kaum Jomblo
37. Rencana
38. Kamar Baby
39. Baku Hantam prt.1
40. Baku Hantam prt.2
41. Anggota Keluarga Baru
42. Sadar
43. Bagas dan Bara
44. Nama
45. Bagas & Eci
46. Akhir yang Bahagia
Ekstra Part
Numpang Promosi

21. Pernikahan

31K 2.5K 61
By Mentarijelita_


HAPPY READING GUYS

Laskar menatap sekelilingnya. Banyak sekali orang-orang yang berada disampingnya. Dia menatap seorang paruh baya yang ada didepannya dengan tatapan tak bisa dijelaskan.

"Apakah saudara Laskar sudah siap?" Tanya pria paruh baya itu. Dia akan menjadi penghulu pada pernikahannya.

Laskar menganggukkan kepalanya "sudah!" Jawabnya.

Penghulu itu mengulurkan tangannya kedepan Laskar dan Laskar langsung menjabat balik tangan penghulu itu.

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Laskar dengan anak saya yang bernama Reinawa Cassandra binti Abraham Simon dengan maskawinnya berupa uang sebesar seratus lima puluh juta rupiah dan seperangkat alat shalat dibayar Tunai!"

Laskar terdiam, lalu menarik nafas panjang dan menutup matanya sebentar."Saya terima nikahnya dan kawinnya Reinawa Cassandra binti Abraham Simon dengan maskawinnya tersebut dibayar tunai!" ucap Laskar Lantang tanpa terbata-bata saat pengucapannya.

"Para saksi, sah?" Tanya penghulu menatap sekelilingnya.

"SAH!!" Jawab para tamu dengan serempak.

"Diharapkan kepada penganti wanita menuju ketempat akad" Pinta MC yang berada tak jauh dari sana.

Pintu terbuka, terlihatlah Reina yang digandeng oleh Qiqin dan Eci. Dibelakangnya juga terdapat beberapa orang lagi termasuk Nadhira.

Laskar menatap kearah pintu. Terlihat Reina yang berjalan dengan kepala yang tertunduk. Bahkan saat tertunduk pun kecantikan Reina mampu membuat Laskar berdecak kagum.

"Jangan ditunduk kepalanya" Ucap Eci berbisik ditelinga Reina.

Reina yang mendengar bisikan Eci perlahan mengangkat wajahnya hingga membuat beberapa orang menatap kagum kearahnya.

Dia sudah berada didepan Laskar. Melirik malu-malu kearah Laskar yang menatap kearahnya.

"Dimohonkan kepada mempelai pria untuk memasangkan cincin ketangan mempelai wanita dan begitu juga sebaliknya" Ucap MC.

Laskar mengambil cincin yang berada ditangan Bagas. Bagas yang memang berada disamping Laskar langsung memberikan cincin itu kepada Laskar.

Perlahan Laskar memasangkan cincin itu ditangan manis Reina. Begitupun dengan Reina memasangkan Cincin ditangan Laskar.

Reina mengambil perlahan tangan Laskar yang terasa sedikit dingin lalu menciumnya. Laskar dapat merasakan sensasi yang hangat perlahan mengalir disekujur tubuhnya.

Setelahnya mereka berdua menanda-tangani buku nikah. Sekarang mereka sudah sah menjadi sepasang suami istri.

*****

Usai melaksanakan akad. Kini mereka tengah duduk di kursi pelaminan sambil meyalimi tangan para tamu yang hadir.

Laskar menatap kearah depan. Terlihat banyak sekali muda-mudi yang tengah berjalan naik keatas pelaminan sambil mengandeng pasangan masing-masing. Bahkan baju mereka semua sama.

"Selamat pak bos" Restu menjabat tangan Laskar ala laki-laki.

Laskar hanya menganggukkan kepalanya.

"Widih ada yang bakalan ngerasain kayak difilm-film nih. Kita mah apa, cuma bisa nonton aja tanpa pernah merasakan" Ucap Bili dengan suara sok sedihnya.

"Kalo mau sono nikah!" Balas Laskar.

"Belum ada calon kali" Tambah Gerald.

"Makannya nyari. Jangan cuma nunggu. Lo pikir lo cewek yang nunggui ada yang nembak. Hidup butuh perjuangan" Jelas Reina.

"Iya, iya. Nunggu aja lo yang nanti malam bakalan ditembak sama si Laskar" Ucap Bili.

"Gue kagak peduli" Reina menatap acuh kearah Bili. Padahal hatinya tengah menerka-nerka bagaimana nasibnya nanti malam.

"Selamat ya Ri. Nggak nyangka gue lo bisa nikah secepat ini. Seharusnya kan gue duluan yang nikah bukannya lo" Ucap Axel sambil memeluk tubuh Reina.

"Bisa cair juga lo" Sindir Reina.

"Lo pikir gue apa pakek cair segala?"

"Lo kan titisan es kutub sama kulkas seribu pintu" Jelas Reina.

"Lo mah gitu" Ucap Axel langsung pergi dari sana.

"Nggak cocok lo kayak gitu Xel!" Teriak Reina. Tak mencerminkan seorang pengantin saja.

Kini giliran Eci dan Bagas yang berada didepan Reina. Eci menatap Reina dengan mata yang berkaca-kaca. Lalu langsung menubruk tubuh Reina, bahkan Reina sampai oleh. Untung ada Laskar yang menahannya.

"Hisk Riri udah Nikah. Terus Eci kapan?" Lirih Eci yang masih berada dalam pelukan Reina.

"Minta sama Bagas sana"

"Kata bagas lulus sekolah" Ucap Eci.

"Tunggu aja. Nggak lama lagi kok" Jelas Reina.

Eci melepaskan pelukannya. Menatap Reina "Yaudah Eci mau makan dulu. Laper soalnya" Jelas Eci sambil mengusap perutnya.

"Ayo Agas" Ajak Eci menarik tangan Bagas.

"Bentar, aku belum ucapin apa-apa sama Reina" Ucap Bagas.

"Rei hati-hati. Kata temannya Laskar. Dia itu ganas. Jangan sampe lo pingsan sebelum apa-apa" Bisik Bagas.

Reina meneguk ludahnya. Bagaimana nasibnya nanti. Pikirnya.

"Selamat Las" Ucap Bagas.

"Iya"

Reina dan Laskar kembali duduk. Namun belum lama mereka duduk naiklah dua orang laki-laki yang sekitaran umur dua puluhan.

Mereka berdua berjalan kearah Reina dan langsung memeluk Reina. Laskar yang melihat dua orang itu memeluk istrinya langsung menarik tangan keduanya.

"Jangan sentuh istri gue!" Ucap Laskar menatap keduanya.

Mereka berdua yang melihat bagaimana posesifnya Laskar langsung tertawa.

"Hahaha! Benar-benar tak salah pilih" Ucap salah dari mereka.

Laskar menatap heran kearah laki-laki itu. Kenapa mereka tertawa? Apakah ada yang lucu. Pikir Laskar.

Reina menepuk dahinya. Dia baru tau kalau Laskar tak mengenali mereka berdua.

"Apakah setelah kau berpindah tubuh kau juga mencari yang seperti kami. Hmm?" Tanya laki-laki yang satunya lagi.

Reina hanya mengangguk.

"Sungguh adik yang paling kami sayangin" Ucap laki-laki itu mengusap rambut Reina.

"Kak Abi! Tangannya dijaga. Ini prosesnya lama. Subuh-subuh Riri udah harus bangun buat semua ini" Jelas Reina kesal memperbaiki tatanan rambutnya. Bahkan mahkotanya sedikit tergeser.

"Adik" Batin Laskar.

Laki-laki yang dipanggil Abi itu hqnya tersenyum. Dia adalah Abizar Malik Putra Saimend. Masih ingat? Namanya ada di part 1. Karena pekerjaannya membuat dia tak bisa pulang saat mengetahui bahwa adikya masih hidup namun berada dalam tubuh yang berbeda dan yang satu lagi adalah Putra Lintang Saimend. Dia tidak mengetahui apa-apa soal ini. Namun tiba-tiba kakanya menjemputnya untuk pulang dan barulah dia mengetahui bahwa adikya masih hidup.

"Kalau diliat-liat. Apakah menurutmu dia mirip dengan Farel?" Tanya Lintang.

"Ya kalau diliat-liat ada sedikit kemiripan" Ucap Abi memperhatikan wajah Laskar.

"Farel? Siapa Farel?" Batin Laskar bertanya. Entahlah mungkin nanti dia akan menanyakan kepada Reina.

"Yasudahlah. Mari kita temuin mami dan papi. Jangan lupakan calon adik kita" Ucap Abi.

Mereka berdua langsung turun kebawah.

"Selamat ya" Ucap Adreas.

Entah mengapa tiba-tiba orang itu muncul setelah kepergian kedua abangnya. Dibelakanhnya terlihat Arkan, Nanda, Amar dan Reza.

"Rinanya mana?" Tanya Reina. Celingak-celinguk mentap kebelakang Adreas.

"Nggak ada" Balas Adreas.

"Kemana?" Tanya Reina berpura-pura tak tahu.

Adreas tak membalasnya. Dia hanya diam menatap kearah Reina dan Laskar.

Seharusnya dia yang berada di posisi Laskar. Tapi mengapa harus Laskar yang harus menduduki posisi itu.

"Selamat Rei. Gue dateng sesuai permintaan lo" Ucap Amar.

"Lo mau datang karena mau makan gratis. Ngaku lo?" Ucap Nanda.

"Hehehe. Itu tujuan kedua gue"

"Tujuan pertama lo apa?" Tanya Reza.

"Ngucapin selamat buat Reina karena nggak salah memilih pasangan" Ucap Amar langsung turun dari sana.

"Selamat Rei" Ucap Arkan.

"Makasih kak Arkan" Balas Reina.

Diikuti oleh Nanda dan Reza.

*****

Seluruh urutan acara sudah terselesaikan. Reina dan Laskar.
Mereka berdua berada didalam kamar milik Reina dulu sebagai Fani.

"Mau mandi?" Tanya Laskar.

"Duluan aja" Ucap Reina. Kini dia tengah berbaring diatas kasur dengan masih mengunakan pakain pengantin.

"Mandi bareng aja gimana?" Tanya Laskar lagi.

"Ih. Malu tau" Jelas Reina.

"Ngapain malu? Sama suami sendiri juga"

"Yaudah deh" Pasrah Reina.

Dia bangun dari tidurnya. Lalu meraih resleting pakainnya. Namun terlalu sulit untuk membukanya. Laskar yang melihat Reina yang tengah kesusahan langsung membantunya.

Hati Laskar dag dig dug saat meraih resleting pakaian Reina. Perlahan dia menarik resleting itu, nampaklah punggung putih mulus yang dulu pernah dia sentuh dan dia belai.

Tak henti-hentinya Laskar mengucapkan istighfar dalam hatinya saat melihat punggung Reina.

"Udah" Ucap Laskar.

"Yaudah kamu duluan aja" Ucap Reina.

Laskar langsung beranjak dari sana. Saat masuk kedalam kamar mandi dia tak henti-hentinya mengusap dadanya. Haruskah dia langsung menerkam Reina atau menunggunya?.

Tak lama Reina masuk dengan hanya menggunakan handuk yang meliliti tubuh putih mulusnya. Lihatlah jakun Laskar berapa kali turun naik saat melihat pemandangan yang ada didepannya saat ini.

"Langsung mandi?" Tanya Reina.

"Iya"

*****

Setelah menyelesaikan acara mandi barengannya. Mereka kini telah memakai pakaian tidur masing-masing.

Reina berjalan menuju tumpukan kado yang diberikan oleh para tamu. Matanya tertuju pada salah satu kado dengan ukuran kecil berwarna merah. Entah apa isinya.

Dia mengambil dan membukanya. Nampaklah benda kecil bulat dengan berbagai warna. Dia mengernyit bingung.

"Ini apaan?" Tanya Reina menatap Laskar yang tengah berbaring diatas kasur.

Laskar melirik kearah kotak yang berada ditangan Reina. Matanya langsung melotot.

"Siapa sih yang ngasih benda sialan itu?" Batin Laskar bertanya.

"Eh. I-itu apa ya. Oh ya itu permen" Jelas Laskar.

"Emang ada ya permen yang bentukan kayak begini?"

"Ada. Buktinya itu ada" Tunjuk Laskar pada kotak itu.

"Berarti boleh makan kan?"

"Nggak!"

"Lah kenapa? Katanya permen"

"Pokoknya nggak boleh makan! Cari kado yanh lain aja ya" Pinta Laskar mengambil kotak kecil itu lalu membawanya kedalam kamar mandi. Membuangnya kedalam toilet.

Kini pandangan Reina beralih pada kotak yang berwarna hitam yang berada di bagian pojok. Berjalan lalu mengambilnya.

"Isinya apaan ya?"

Reina membukanya. Namun tak ada isi kecuali satu carik kertas yang berada didalamnya.

nggak nyangka lo bisa ngelupain Farel semudah itu. Oh jangan lupakan dua orang yang udah kalian bunuh dan Salah satunya kesayangan gue. Gue nggak bakal biarin geng kalian gitu aja. Tunggu balasan gue.

tertanda BM

"Bisa-bisanya tuh orang nyalahin geng gue" Geram Reina meremas kertas itu.

"Nggak akan gue biarin lo hancurin geng gue lagi"

Laskar keluar dari dalam kamar mandi menatap Reina.

"Kenapa?" Tanya Laskar karena melihat aura yang terpancar dari Reina beda dari biasanya.

"Nggak kenapa-kenapa kok" Reina menaruh kembali kotak itu.

"Udah larut. Sini tidur" Ucap Laskar yang berada diatas kasur.

Reina bergegas naik keatas kasur dan tidur dalam dekapan Laskar. Tak tinggal diam tangan Laskar perlahan mengusap rambut Reina. Sungguh hari yang sangat melelahkan.

Melihat Reina yang perlahan terlelap dia juga mulai memejamkan matanya mengikuti Reina yang menyelam kedalam alam mimpi.

"Nggak bakal gue biarin lo ngancurin kita yang kedua kalinya" Batin Reina lalu tertidur.

*****

Jangan lupa vote + komen ya dan juga jangan lupa follow akun aku.

InsyaAllah 100 vote. biar aku makin semangat publish part baru lagi.

Votenya kalau lebih aku akan sangat berterima kasih kepada kalian semua

Continue Reading

You'll Also Like

5.6M 518K 62
Yang suka cowok dingin tapi posesive dan bucin abis silahkan kumpul. Diana ayu gadis berusia 22 tahun, dia merupakan seorang Guru Tk favorit Murid-M...
10.5K 1.4K 30
[COMPLETED] "Ayah, Bunda, Senja masih kecil." [19-01-24] #2 Sinb
1.9M 159K 53
PART LENGKAP DALAM VERSI WATTPAD ❗Open PO tanggal 13 September 2023.❗ Cek ig @teorikatapublishing dan @habibalfaqhri untuk info lebih lanjut. ...
422K 1.7K 6
banyak adegan aww aww nya lohhhh, YAKINN GAMAU BACAAA #7 NENEN [3 - 1 - 23] #3 BXG [3 - 1 - 23]