sแด€สแด€แด˜ || ๐Š๐ข๐ฆ ๐ƒ๐จ๐ฒ๐จ๐ฎ๐ง๏ฟฝ...

By JemariHandal

33.5K 4.9K 748

Dobby hanya manusia biasa yang bermimpi ingin mempunyai SAYAP, agar dia bisa terbang seperti burung yang tida... More

ฯัฮฟโ„“ฮฟg
sฮฑีพฮฑีฉ'1
sฮฑีพฮฑีฉ'2
sฮฑีพฮฑีฉ'3
sฮฑีพฮฑีฉ'4
sฮฑีพฮฑีฉ'5
sฮฑีพฮฑีฉ'6
sฮฑีพฮฑีฉ'7
sฮฑีพฮฑีฉ'8
sฮฑีพฮฑีฉ'9
sฮฑีพฮฑีฉ'10
sฮฑีพฮฑีฉ'11
sฮฑีพฮฑีฉ'12
sฮฑีพฮฑีฉ'13
sฮฑีพฮฑีฉ'14
sฮฑีพฮฑีฉ'15
sฮฑีพฮฑีฉ'16
sฮฑีพฮฑีฉ'17
sฮฑีพฮฑีฉ'18
sฮฑีพฮฑีฉ'19
sฮฑีพฮฑีฉ'20
sฮฑีพฮฑีฉ'21
sฮฑีพฮฑีฉ'22
sฮฑีพฮฑีฉ'23
sฮฑีพฮฑีฉ'24
sฮฑีพฮฑีฉ'25
sฮฑีพฮฑีฉ'26
sฮฑีพฮฑีฉ'27
sฮฑีพฮฑีฉ'28
sฮฑีพฮฑีฉ'29
sฮฑีพฮฑีฉ'30
sฮฑีพฮฑีฉ'31
sฮฑีพฮฑีฉ'32
sฮฑีพฮฑีฉ(exp)
๐™Ž๐™–๐™ฎ ๐™œ๐™ค๐™ค๐™™๐™—๐™ฎ๐™š ๐™ฉ๐™ค ๐™ข๐™ฎ๐™—๐™ช๐™ฃ๐™ฃ๐™ฎ; ๐™ƒ๐™š'๐™จ ๐™ฉ๐™ž๐™ง๐™š๐™™ ๐™ก๐™š๐™ฉ ๐™๐™ž๐™ข ๐™œ๐™ค

sฮฑีพฮฑีฉ'33

972 111 33
By JemariHandal

🍃

a/n; silahkan putar lagu I_Will_Go_To_You_Like_The_First_Snow_
saia menangis ngetik chapter ini (╯︵╰,)























Ruang meeting.

Disini mereka semua sekarang.

Doyoung menatap hyungnya yang menjadi tersangka, Guno. Pemuda berwajah manis itu sedari tadi terus menunduk takut.

"Baik, sebelum kita mulai biarkan wang jyunhao menjelaskannya lebih dahulu.." tutur Yang'nim.

Ya, meeting kali ini dihadiri langsung oleh Yang'nim terhormat.

"Bicaralah guno, jika kau tidak salah mereka tidak akan menghakimimu.." ucap Renjun sembari mengelus bahu Guno.

Guno menghela nafas pasrah. Ia mendongak agar semuanya bisa melihat wajahnya.

"Sa-saesang itu sebenarnya adalah temanku." Tutur Guno takut takut.

Dan seperti yang dibayangkan, semua yang mendengarnya tercengang.

Teman katanya?!

"Dia sangat mengidolakan yedam. Dan dia membenci doyoung seperti yedam membencinya. Saat dia tau aku akan debut bersama Doyoung, dia memintaku untuk membantunya mencelakai Doyoung."

Yedam dan Doyoung tertegun.

"Lalu kau membantunya?" Celetuk Hyunjin tak sabaran.

Guno mengangguk, membuat Yoonbin dan Soobin naik pitam dan akan murka jika saja tidak ditenangkan oleh Yoshi.

"Dengarkan dia dulu.." ucap Yoshi lembut.

Yoonbin dan Soobin serentak membuang muka.

Guno kembali menghela nafas berat.

"Dia meminta nomor telfon doyoung, aku berikan.." lanjutnya.

"Kenapa kau memberikan nya? Apa kau juga dendam pada dobby?" Seloroh Hyunsuk geram.

Guno menggeleng cepat,
"Ani.. dia mengancamku. Jika aku tidak membantunya, memberi nomor doyoung. Dia akan meneror keluarga ku di Taiwan.." ucapnya sedih.

"Dan sekarang, eomma Wang sedang sakit. Apa itu perbuatannya hyung?" Sahut Mahiro.

Ia dan Guno dekat, bahkan sangat dekat. Dan semalam mereka baru saja menghubungi keluarga Guno melalui via VC.

Guno mengangguk lirih.
"

Iya.." ucapnya.

"Ini tidak bisa dibiarkan!" Seru Jimbae hyung.

"Yaa itu benar. Dia sudah kelewatan, peringatan saja tidak akan cukup.." sambung Gang hyung.

"Wang Guno, minta maaflah pada kim Doyoung.." pinta Yang'nim.

Guno mengangguk, lalu menghampiri Doyoung dengan wajah bersalah.

"Mianhe dobby.." ucapnya lirih.

Doyoung memeluk tubuh lemah Guno dengan erat. Tangannya dengan lihai mengusap bahu Guno dengan lembut.

"Gweanchana hyung.. dobby tak apa.." ucapnya tulus.

"Maaf sudah membuatmu celaka.."

"Gweanchana hyung.. hyung tidak menginginkannya. Hyung terpaksa.."

"Sekarang semuanya sudah jelas. Wang Guno kau tenang saja, ibumu akan baik baik saja. Dan temanmu itu akan menyelesaikan masalahnya di jeruji besi.."

















S A Y A P



















Yoonbin menghela nafas gusar, ditatapnya Doyoung yang tengah terbaring lemah di atas brankar.

"Ini sudah sebulan dobby, kau tidak mau bangun..?" Tanyanya sambil mengusap kepala Doyoung lembut.

Benar.

Ini sudah sebulan.

Sudah sebulan sejak Doyoung masuk rumah sakit setelah mendapat hukuman dari Jihoon tepat dihari ulang tahun Jeongwoo.

Sudah sebulan sejak Doyoung dinyatakan koma pada hari itu. Dokter mengatakan, keadaan Doyoung kritis karena Doyoung dehidrasi dan terkena serangan jantung mendadak. Padahal dari keluarga Doyoung tidak ada yang diriwayatkan mempunyai penyakit jantung.

"Mungkin dobby bahagia dibawah alam sadarnya, Ben.." celetuk Soobin.

"Hufth.." helaan nafas Yoonbin terdengar berat.

"Aku takut dia bahagia disana, dan tidak ingin pulang.. bin.." ucapnya sangat lirih.

Soobin mengusap bahu Yoonbin dengan lembut,"dobby tidak berani pergi tanpa pamit pada kita.." ucapnya.

"Ben.. Bin.."

Yoonbin dan Soobin menoleh, itu eomma Kim dan appa Kim.

"Eomma'nim.. Appa'nim," sapa mereka.

Eomma dan Appa Kim tersenyum hangat.

"Belum ada perubahan pada dobby?" Tanya Eomma.

Yoonbin dan Soobin menggeleng pelan, membuat eomma Kim menghela nafas berat. Wanita paruh baya itu menatap wajah anak bungsunya yang terlihat semakin tirus.

"Dobby... Bahagia disana nak?" Tanya Eomma Kim dengan nada yang bergetar.













"Dobby.. tidak ingin kembali?"

Doyoung menunduk dengan mata yang berair, "aku suka berada disini. Disini mereka menyayangi ku.." ucapnya dengan nada yang bergetar.

"Tapi kasihan eomma dan appa mu, mereka menunggumu disana.."

Doyoung menatap eomma dan appa nya yang duduk menangisi raganya yang terbaring lemah diatas brankar rumah sakit.

"Ta--tapi. . .a-aku sakit. Aku tidak bisa bertahan lagi.." lirihnya.

"Setidaknya kembali sebentar saja, beri mereka salam perpisahan.."

"Jika mereka tidak mengikhlaskan ku pergi, bagaimana?" Tanya Doyoung bimbang.

"Itu tidak mungkin. Mereka menyayangi mu, mereka tidak akan tega melihat mu bertahan namun menahan sakit..."

Doyoung menunduk dalam, dadanya terasa sangat sesak. Apa yang harus ia lakukan sekarang?

"Kembalilah walau sesaat, Dobby. Ingat, penyesalan selalu datang di akhir.."

"Hiks.. a-aku akan kembali.."

"Tutup matamu.."

Doyoung menutup matanya rapat-rapat. Meski begitu air mata nya terus saja mengalir tanpa henti. Dadanya semakin sesak, dan perlahan rasa sakit menyerang tubuhnya. Hingga cahaya putih yang begitu besar menghantam tubuhnya.










"Dobby..?"

"Dobby! Yaampun yoonbin panggilkan dokter!"

Doyoung membuka matanya perlahan. Cahaya lampu membuatnya sulit menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.

"Sayang.. ini eomma.. dobby bisa mendengar eomma?" Tanya eomma Kim khawatir.

"Eom..maa.." panggil Doyoung lirih.

Eomma Kim tersenyum senang lalu memeluk tubuh anaknya yang selama sebulan ini tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

"Ada yang sakit sayang..?"

Doyoung mengangguk pelan,
"Se--muanya sakit., Eomma.." lirihnya.

"Bertahan yah dobby, sebentar lagi dokter datang memeriksa keadaan dobby.." ucap appa Kim penuh harap.

Doyoung menoleh pada appa nya lalu menggeleng patah-patah.

"Dobby.. kenapa nak?" Tanya eomma Kim takut.

"Jangan.. panggil dokter. ."

Air mata eomma Kim menetes begitu saja.

"Dobby--hanya ingin berpamitan. . .eomma.. appa.."

Eomma Kim menutup mulutnya tak kuasa menahan tangis. Apa yang eomma takutkan sepertinya akan terjadi.

"Do--dobby ingin pa--pamit?" Tanya eomma setegar mungkin.

Doyoung tersenyum sangat manis sambil mengangguk pelan, membuat eomma Kim terisak. Appa Kim segera menarik eomma ke dalam pelukannya.

"Eomma.. junghwanie.." lirih nya.

Ceklek..!

"Dobby hyung!"

Junghwan datang bersama Yoonbin, Soobin, dan seorang dokter.

"Hyung.. gweanchana?!" Tanya Junghwan khawatir.

Doyoung mengangguk pelan.

"Junghwanie..hyung.." panggilnya.

"Yaa dobby? Dobby ingin sesuatu?" Tanya Yoonbin lembut.

"Dobby ingin pamit hyung."

DEG¿?

"Dobby lelah hyung.."

Air mata Yoonbin mengalir begitu saja. Tubuhnya bergetar seiring tangannya mencoba menggenggam tangan Doyoung yang sangat dingin.

"Dobby...?"

"Dobby mau pulang hyung."

"Dobby sakit..dobby tidak bisa bertahan.."

Yoonbin menggenggam erat tangan Doyoung begitupun Junghwan.

"Hyung jangan pergi..hiks.." isak Junghwan.

Doyoung tersenyum lembut, "hyung tidak bisa. Hyung bahagia disana, disana semua orang menyayangi hyung.. tak apa kan jika hyung egois untuk kali ini?" Ucapnya dengan nada yang bergetar menahan tangis.

"Akh.." Doyoung memegang dadanya yang kembali sakit.

"Dokter tolong!" Teriak Eomma Kim.

Namun Doyoung menggeleng.

"G-gweanchan-aa eomma.. hyungdeull menunggu disana.." ucapnya pelan.

"E-eomma..ap-pa.. bilang pada hyung-- dobby pamit yah.."

Nafas nya mulai tercekat, jantungnya serasa di injak menggunakan sepatu berduri.

"H-hyung.. to-tolong sampaikan maafku p-pada t-trejo.."

Soobin menggeleng dengan mata yang berair. Pemuda tiang itu membuang muka agar ia tidak melihat wajah menyakitkan Doyoung.

"H-hyung..hiks..hyung pasti sehat!" Isak Junghwan keras.

"Ju-junghwanie ja-jangan lupa merawat sayap yah.."

Mata Doyoung mulai tertutup. Anak kelinci itu menatap Eomma dan Appa nya juga Yoonbin, Soobin dan Junghwan.

"M-mianhe. ." Lirihnya setengah mati.

"do-doby m-memang tidak ditakdirkan untuk bersama sama dengan TREASURE. . ."




TIIIITTTTTTTT...!


"ANDWE! DOBBY HYUNG BANGUN! HIKSS..BANGUN HYUNG!!"

Tubuh eomma Kim lemas dalam pelukan appa Kim. Isak tangis bersahutan dari mulut ke mulut.

"Anakku..yeobeo anak kita..hikss.."

Dokter yang menangani Doyoung memeriksa denyut nadi Doyoung serta sistem pernafasan nya. Dokter menggeleng sendu, tidak ada harapan.  Suster yang bertugas bergerak melepas alat medis yang melekat pada tubuh kurus Doyoung.

"H-hyung..hiks... Bangun.. jangan pergi!!! DOBBY HYUNG!!"

Grep!

"Junghwan cukup.. cukup.." Yoonbin memeluk erat tubuh Junghwan.

"Dobby hyung.. do-dobby hyung pergi..hiks..." Isak Junghwan kacau.

"Jangan sedih.. dobby bahagia disana.." bisik Yoonbin pelan.

Ditatapnya wajah pucat Doyoung yang tersenyum. "Jangan lupa datang ke mimpi hyung yah.. bunny.."



































🍃🍃🍃

NAUZUBILLAHI MINDZALIK😭🙏 ini hanya sekedar FF, semoga Dobby kita sehat selalu😭🙏
Feel tidak? 😭
Aneh kan 😭
Tiba-tiba🥴



BEGIMANA?

Continue Reading

You'll Also Like

195K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
34.5K 2.9K 31
[END] "Terima kasih telah menjadi hyung terbaik kami" [PERHATIAN!] โ€ขTypo dimana manaโœ… โ€ขAlur kadang gak jelasโœ… โ€ขSlow updates โ€ขNgegantung โœ… โ€ขAuthor n...
508 138 11
#boentry01 โ›โ›Arti keluarga tidak lain hanyalah sebuah kesendirian.โž ---------------------------- start : 16 nov end : 03 des ^22 It's my short story...
2.9K 261 13
Tentang mereka, yang bertahan karena hidup bersama. "Berterima kasihlah kepada takdir yang telah membuat kita menjadi satu keluarga." BROTHERSHIP!!!