Bel pulang sudah berbunyi. Sekarang, Ken dkk, Samuel dkk, dan Letty dkk sedang berada di parkiran di depan kendaraan masing-masing.
"Gimana keadaan si Atikanjing itu?" Tanya Alice.
"Katanya sih, dia lagi sekarat." Jawab Arkan. Alice menganggukkan kepalanya mengerti.
"Lah, abis diapain sampe sekarat gitu?" Tanya Lutfhi heran. Semua menatap malas kearah Lutfhi.
"Ya di siksalah, masa diajakin dugem." Jawab Cakra dengan ketus.
"Biasa aja dong, gue kan cuma nanya." Ucap Lutfhi sama ketusnya.
"Dimana dia?" Tanya Letty. Semua sontak menoleh dan mengerutkan alisnya bingung.
"Dimana dia, siapa?" Tanya balik Leon.
"Atika." Jawab Letty singkat. Semua menganggukkan kepala mengerti.
"Di markas, emang kenapa?" Tanya Samuel.
"Pengen liat dia." Jawab Letty sembari menyenderkan kepalanya di lengan Leon.
"Ngapain kamu liat dia?" Tanya Leon. Letty mengangkat bahunya acuh.
"Cuma pengen liat sehancur apa dia atas perbuatan kalian. Kalo dia belum bener-bener hancur, Ana yang akan turun tangan." Jawab Letty.
Semua merinding mendengar ucapan Letty. Tak disangka, Letty yang kalihatannya manis dan memiliki fibes anak baik bisa kejam juga.
"Ayok lah, gue juga pengen liat dia gimana." Ucap Jefry dengan semangat. Semua menggelengkan kepala melihat kelakuan Jefry.
Berjalan menuju kendaraan masing-masing. Geng ZERIOX dan DREXTON mengendarai motornya masing-masing, sedangkan Alice dan Cassandra berada di mobil Letty dengan Cassandra yang mengendarai.
Para motor anggota DREXTON melaju terlebih dahulu, disusul dengan mobil Letty yang berada di tengah, lalu motor anggota ZERIOX berada di belakang.
Selama perjalanan, mereka menjadi pusat perhatian, apalagi mobil yang ditumpangi oleh Letty dkk.
Saat di lampu merah mereka berhenti. Letty menyuruh Cassandra untuk membuka atap mobil dan Cassandra menurutinya.
Deg.
Para pengendara lain terpesona dengan kecantikan Letty dkk, apalagi saat melihat kearah Letty, bahkan ada yang mimisan karna saking cantiknya Letty.
"Masih jauh ga?" Tanya Alice pada Bryan yang kebetulan ada di dekatnya.
"Bentar lagi." Jawab Bryan. Alice menganggukkan kepala mengerti.
Letty yang duduk di belakang sendirian malah turun dari mobil. Dia berjalan kearah Samuel yang memimpin di depan.
Semua mengerutkan alis bingung melihat Letty, tapi tak melarang apa yang akan dilakukan Letty selanjutnya.
Setelah sampai di samping Samuel, Letty menaiki motor Samuel sampai motor Samuel sedikit oleng karna tak siap dengan apa yang dilakukan oleh Letty. Untung dia bisa segera menyeimbangkan motornya.
"Apa lo! Dia punya gue, jangan diliat! Hapus juga foto yang udah lo ambil tadi" Ucap Letty ketus pada mobil putih disamping Samuel dkk.
Penghuni mobil putih yang diisi oleh empat perempuan itu sontak mengalihkan pandangannya kedepan dan segera melaksanakan perintah Letty.
Sedangkan para inti DREXTON, ZERIOX, Alice dan Cassandra menganga melihat kelakuan Letty. Samuel tersenyum senang dibalik helm fullfacenya.
Lampu merah kembali menjadi hijau, sontak Samuel menarik tangan Letty untuk melingkar di pinggangnya dan melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Disusul dengan yang lainnya.
Skip.
(Markas DREXTON)
Sesampainya di markas DREXTON, mereka turun dari kendaraan masing-masing. Para anggota DREXTON yang lain keluar untuk nelihat siapa yang datang. Mereka mengerutkan kening bingung melihat para inti dan ketua geng ZERIOX datang.
Mereka langsung masuk meninggalkan anggota DREXTON yang keluar tadi. Sesampainya di ruang tengah, Ken dkk dan Letty dkk langsung duduk tanpa di persilahkan. Sedangkan Letty malah mengedarkan pandangannya melihat sekitar.
"Duduk, Na." Ucap Samuel. Letty duduk di sampingnya.
"Mau makan dulu?" Tawar Leon.
"Ya jelas mau dong." Jawab Lutfhi, Edgar, Alice, dan Jefry serentak. Yang lainnya hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan mereka.
"Kalian makan duluan aja, Letty mau liat Atika dulu." Ucap Letty seraya berdiri dan menarik Samuel untuk ikut dengannya.
"Dimana tempatnya?" Tanya Letty setelah agak jauh dari posisi para teman-temannya.
"Lewat sini." Jawab Samuel. Dia memandu Letty menuju ruang bawah tanah tempat Atika di siksa.
Sesampainya disana, Letty bisa melihat banyak sekali sel-sel penjara yang berjejer rapih. Bahkan Letty bisa mencium bau anyir darah saat memasuki tempat itu.
Samuel berjalan menuju sel paling ujung tanpa memperdulikan para tahanan yang menatap Samuel dengan tajam. Letty hanya mengikuti dari belakang dengan sesekali melihat ke kiri dan ke kanan.
"Tuh dia." Ucap Samuel menunjuk Atika yang sedang meringkuk kesakitan dengan dagunya. Letty langsung berjalan mendekat kearah jeruji besi yang menahan Atika.
"Atika." Panggil Letty. Atika yang mendengar, perlahan melihat siapa yang memanggilnya.
Atika menatap tajam kearah Letty, tapi Letty tidak memperdulikan itu.
"Gue mau ngomong." Ucap Letty. Atika duduk dengan perlahan sesekali meringis kesakitan dengan masih menatap tajam Letty.
"Perasaan dari tadi kamu udah ngomong deh, Na." Ucap Samuel heran senbari menggaruk dahinya.
Letty berdecak kesal dan menatap malas Samuel. "Diem deh, orang lagi serius juga." Ucap Letty ketus. Samuel cengengesan mendengar nada ketus Letty.
Letty kembali menatap Atika. Dia duduk di depan sel tanpa memperdulikan seragamnya yang kotor.
"Lo udah dibuang sekarang." Ucap Letty. Atika mengerutkan keningnya bingung.
"Apa maksud lo?" Tanya Atika bingung.
"Ya, lo udah dibuang sama keluarga Orlando maupun keluarga yang nampung lo. Karna sekarang, lo udah ga berguna lagi." Jawab Letty. Atika menggeram marah.
"APA MAKSUD LO?!! MEREKA GA MUNGKIN BUANG GUE!! GUE MASIH BERGUNA BUAT NGANCURIN KELUARGA ORLANDO!" Teriak Atika marah. Samuel bahkan sampai terkerjut mendengar teriakan Atika.
"Lah, bener kan? Bahkan sekarang lo udah jatuh miskin. Gaada yang mau nampung cewe gajelas kayak lo sekarang." Ucap Letty dengan santai.
Atika diam. Dia memang merasa jika dia sudah tidak berguna lagi. Dan ini yang dia takutkan sekarang, dibuang dan jatuh miskin. Atika sungguh tidak ingin seperti ini.
Atika menunduk dan menangis dalam diam. Mengabaikan sekujur tubuhnya yang sakit akibat siksaan yang dia terima. Letty tersenyum miring diam-diam. Saatnya beraksi.
"Gue bisa bantu lo." Ucap Letty. Atika mengangkat kepalanya untuk melihat kearah Letty. Dia menatap Letty dengan tak percaya.
"G-gimana c-caranya?" Tanya Atika dengan terbata.
"Gampang. Tapi sebelum itu, lo keluar dulu." Letty berdiri dari duduknya. Mendekat kearah Samuel yang sekarang sedang bermain dengan salah satu tahanan disana. Menyodorkan tangannya, Samuel mengerutkan alis bingung.
"Minta kunci." Ucap Letty. Samuel menatap Letty bingung.
"Kunci apa?" Tanya nya.
"Tuh." Letty menunjuk sel tahanan Atika. Samuel hanya bisa terkejut mendengar itu.
"Ngapain?" Tanya Samuel lagi sembari menetralkan ekspresi wajahnya.
"Makan. Ya buat buka pintunya lah." Jawab Letty dengan ketus. Samuel menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
"Maksudnya ngapain mau di buka? Ga takut dia ngamuk lagi terus nyakitin kamu lagi?" Tanya Samuel berusaha sabar.
Letty mendekat kearah Samuel. Menyuruh Samuel untuk menunduk sedikit karna perbedaan tinggi badan mereka yang jauh.
"Aku bakal siksa dia lebih kejam dari kalian siksa dia." Bisik Letty. Samuel yang mendengar itu entah mengapa mendadak jadi takut.
"Aku tunggu pertunjukkan kamu, Na." Jawab Samuel dengan senyum smirk-nya. Letty yang melihat itu menampilkan senyum mengerikkannya yang hanya Samuel dan tahanan di depan mereka yang melihat. Bahkan mereka berdua menjadi tambah takut setelah melihat senyuman Letty yang manis, namun tersimpan banyak kelicikkan di dalamnya.
TBC.
---------------------------
Lupa post, harusnya kemarin😥
Maafkan aku kawan-kawan🙏
Jangan lupa vote and comment ya kawan-kawan🙂
♧ Terima Kasih ♧