Sepulang sekolah, aku niatnya ingin langsung pulang, namun…
“Sell, temenin gue makan dulu pliss,” Kanya – sahabat ku sejak SMP – merengek seperti bayi sambil menggerak-gerakkan tanganku.
“Males anjirrrr,” jawabku dengan ogah-ogahan.
“Gue traktir dehh! Ya ya yaaaa??”
“Yaudahlah,” akhirnya aku pasrah saja, mau tidak mau.
Aku dan Kanya sekarang sudah berada di salah satu tempat makan bakso. Kami berdua menikmati pesanan yang sudah dipesan masing-masing.
Ting!
Notifikasi ponselku berbunyi. Aku langsung mengeluarkan ponselku dari kantong bajuku dan melihat isi dari notifikasi tersebut. Ah, ternyata dari Axel.
• Isi chat :
“Ini bener Selina, kan?”
“Gue Axel”
“Chat dari sp tuh?” Kanya meledekku dan mencoba mengintip isi chat ku.
“Kepo bat lo!” Aku menjauhkan hp ku dari Kanya yang sedang cengengesan dan segera menjawab chat dari Axel.
• Isi chat :
“Eh iya, ini gue”
“Gue sering ke Sudirman, disitu banyak PKL. Mau wawancara disana ga?”
“Boleh, lo bisa kapan?”
“Besok? Jam 10 pagi, bisa ga?”
“Bisa, langsung ketemu disana?”
“Gue jemput besok, kirim aja alamat lo”
“Eh, gue takutnya ngerepotin hehe…”
“Ga ngerepotin”
“Ah okay… Perum Neo nomor 34”
“Ok”
Aku kembali memasukkan ponselku ke dalam kantong, kulihat Kanya masih sibuk menghabiskan semangkuk bakso nya.
Dengan mulut yang masih penuh dengan bakso, Kanya bertanya kepadaku, “Oh iya Sel, lo sekelompok sama siapa tadi?”
“Axel,”
“Seriusan??” Kanya tampaknya terkejut dengan jawaban ku barusan, “Emangnya napa dah?”
“Ya gapapa sih, dia kan lumayan famous soalnya cakep. Tapi anaknya kayak jarang ngobrol gitu yak,”
“Iya, tadi aja pas waktunya diskusi kita cuman diem-dieman doang. Dianya malah tidur, tapi barusan ngechat gue sih buat tugas kelompoknya,” jelasku.
“Oalah, yang tadi ngechat lo tuh Axel? Ati-ati diserbu sama fans nya HAHAHA,” aku memutar bola mataku malas, “Cot!”