Selamat siang, semoga di bulan ini adalah bulan yang menyenangkan.
Happy Reading!
5. Cinta Tak Meski Tuk Dimiliki
***
"Bang?" panggil Queen kepada Raja.
Raja yang sedang menyetir, menengok ke kiri untuk melihat sangat adik.
"Apa hm?"
"Abang masih suka sama Kaila?" tanya Queen hati-hati, takut jika sedikit menyinggung perasaan abangnya.
"Haha gue berusaha buat ikhlasin dia, dia bukan takdir gue, gue nggak bisa maksain buat dia suka sama gue,"
"Tapikan abang masih bisa ngejar dia,"
"Kalo gue udah berusaha buat ngejar dia, namun hati dia nggak bisa terbuka buat gue, percuma hasilnya bakal tetap sama, dia nggak bakal suka sama gue," balas Raja.
"Abang, nyerah?"
"Gue nggak nyerah tapi gue berusaha ikhlas, ingat kisah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Azzahra? 'Ketika Fatimah mengejar cinta Ali, maka Allah jauhkan Ali. Tapi ketika Fatimah mengejar cintanya Allah, maka Allah dekatkan Ali kepadanya. Nah dari sini aja udah kentara banget kalo Allah cemburu, makanya Allah jauhin gue sama Kaila, orang yang gue sayang. Gue terlalu mencintai Kaila, sampai lupa bahwa Allah cemburu dan bisa kapan saja menjauhkan Kaila dari gue. Buat gue, bisa ngobrol dan lihat Kaila, gue udah bersyukur banget."
"Kadang cinta itu nggak harus di miliki. Kayak gue sama Kaila. Disaat gue capek ngejar Kaila, maka gue ngejar dia lewat dia yang menembus langsung dengan langit. Siapa tau Allah dengar doa gue dan mempersatukan gue sama Kaila dalam ikatan suci pernikahan."
***
Queen memikirkan apa yang tadi abangnya ucapkan. Queen kira cinta abangnya untuk sahabatnya sudah mulai pudar dan menghilang. Namun, ternyata salah, Raja malah selalu menyebutkan nama Kaila di setiap doa yang ia panjatkan.
Kata Raja seperti ini 'ketika kita sudah lelah untuk mengejarnya, maka satu-satunya cara adalah menyebutnya dalam doa.'
Disini Queen mendapatkan banyak pelajaran dari abangnya. Bahwa cinta itu tidak bisa dipaksakan dan tidak harus memiliki. Melihat dia bahas dengan pilihannya sudah cukup. Terkadang egois itu juga perlu, namun ikhlas adalah jalan satu-satunya.
Queen salut dengan jalan pikiran abangnya. Walaupun ia tau jika abangnya sangat terluka di fase ini. Namun, abangnya tak pernah mengeluh dan selalu menjalankannya dengan ikhlas.
***
"Gimana? Udah seminggu, apa ada kemajuan?" tanya Abraham kepada Nandra.
Nandra menoleh kearah Abraham, "masih 1%, dia masih belum bisa menerima adanya gue dan dia kayaknya nggak bakal menerima adanya gue."
"Ck, lo lemah banget sih jadi cowok, jangan nyerah. Masih ada banyak waktu agar dia bisa cinta sama lo," tekan Abraham.
"Nggak segampang itu buat naklukin seseorang. Jika memang seseorang itu sudah menutup hatinya, maka orang baru juga akan sulit untuk menyesuaikannya," jawab Nandra bijak. Nyatanya laki-laki itu bisa bijak dalam situasi seperti ini.
"Dia emang nutup hatinya, dan seseorang juga bisa runtuh dengan pendiriannya. Sama kayak dia, dia nutup hatinya dan dengan lo yang berusaha bisa saja meruntuhkan hati orang itu buat terbuka sama lo. Nggak ada yang nggak mungkin, selagi lo berusaha, lo bakal dapat hasilnya." Abraham ternyata juga memiliki pikiran yang seperti itu. Menjadi teman yang akan angkat bicara ketika temannya sedang ada dalam ambang keterputus asaan.
"Bukan perihal dia yang nantinya akan cintai sama lo apa enggak. Tentang bagaimana prosesnya yang hebat dan hasilnya setara dengan usaha yang lo lakukan," Abraham meninggalkan Nandra dengan segala pikiran yang berkecamuk.
Yang ada di pikirannya bukan hanya tentang bagaimana dirinya bisa menaklukkan Queen, tapi juga tentang mengapa Abraham sangat ngotot untuk dirinya bisa menaklukkan gadis itu. Pasti di balik ini ada alasan yang Abraham sembunyikan. Laki-laki itu tidak akan membuat tantangan jika tidak alasan yang kuat untuk melakukannya.
***
Queen berjalan di koridor sekolah, gadis itu habis dari kamar mandi dan ingin kembali ke kelas. Ketikan melewati koridor kelas 11-IPA 3 , tangan Queen di pegang oleh seseorang.
Terpaksa Queen harus menghentikan langkah kakinya dan menoleh kearah tangannya kemudian kembali menoleh ke pemilik tangan yang memegangnya.
"Nandra ada apa? Kok tangan Queen di pegang-pegang? Queen bukan buronan loh, kenapa Nandra pegang-pegang tangan Queen?" Nandra menatap manik hitam yang juga sedang manatapnya dengan polos. Entah kenapa atau memang kebetulan, gadis itu akhir-akhir ini selalu menghantui pikirannya.
"Lo memang bukan buronan, tapi lo pencuri." Queen semakin bingung dibuatnya.
"Perasaan Queen nggak nyuri apa-apa tuh, Nandra fitnah aja deh. Nggak boleh fitnah loh, nanti dosa,"
"Lo adalah pencuri, pencuri hati gue."
***
Kabar bahwa Nandra berpacaran dengan Queen sudah menyebar dengan cepat, setelah Nandra conves dengan Queen dan di terima oleh gadis itu. Karena Nandra hanya memberi dua pilihan, 'iya mau' dan 'mau banget'.
Ketika Queen mengatakan 'tidak' Nandra segera memotong ucapan Queen dan mengatakan "gue nggak nerima penolakan, lo pokoknya harus terima, nggak mau tau lo harus terima titik nggak pakai koma!" alhasil mau tidak mau Queen harus mengiyakan untuk menjadi kekasih seorang Leader of Dragon.
Nandra membuat unggahan di akun instagram nya dengan caption "she is mine". Baru beberapa detik di unggah lapak Nandra langsung ramai, bahkan sudah menjadi tranding di SMA Doksut.
Bukan hanya lapak Nandra saja yang ramai. Namun, lapak Queen juga ikut ramai dengan serbuan orang-orang yang ingin tau mengenai unggahan Nandra itu benar atau hanya jokes.
Mereka beramai-ramai men-DM Queen untuk meminta penjelasan dari unggahan Nandra. Queen tak membalasnya karena Nandra sudah klarifikasi terkait dirinya yang memang sudah berpacaran dengan gadis yang amat spesial, yaitu Queen.
Beberapa menit setelah Nandra mengunggah foto Queen, Nandra kembali mengunggah fotonya dengan Queen. Dengan Queen yang membawa mawar putih dan dengan Nandra yang merangkul pinggang gadis itu. Merasa masih sama-sama menggunakan seragam sekolah, dan foto itu juga diambil dari taman sekolah SMA Doksut. Hanya dengan unggahan itu, langsung gempar dan banyak rumor tentang hubungan mereka.
"Nanti pulang bareng gue."
"Queen bisa pulang sendiri,"
"Nggak ada penolakan!"
"Terserah,"
Mereka berdua memasuki kantin dengan Nandra yang mengenggam tangan Queen. Sedang Queen hanya pasrah ketika tangannya digenggam oleh Nandra. Murid-murid yang ada di kantin dibuat melongo dengan aksi seorang Leader of Dragon.
Tidak pernah dekat dengan perempuan manapun, sekarang dikabarkan dekat dengan anak kelas 11 IPA 1 yang terkenal dengan kepintaran dan kecerdasan otaknya. Nandra yang begajulan bisa mendapatkan sosok Queen yang pintar dan berotak cerdas.
"Duduk sama gue," Nandra seakan tak melepaskan Queen sedikitpun dari genggamannya.
"Tapi Queen mau duduk sama teman-teman Queen,"
"Nurut aja sama gue. Untuk hari ini lo full sama gue." Queen hanya bisa menurut. Ingin pergi namun tangannya di genggam erat oleh Nandra.
Queen tidak takut ketika dekat dengan Nandra ataupun teman-teman laki-laki itu. Karena siapa saja bisa dekat dengan mereka. Siapa saja, asalkan kedekatannya tidak menganggu kenyamanan menerima dan privasi mereka.
Di SMA Doksut, tidak ada yang namanya pembullyan. Karena di setiap sudut sekolah sudah banyak dipasang CCTV dan keamanan yang sangat ketat. Jika ketahuan ada pembullyan ataupun perundingan, maka akan langsung ditindaklanjutkan bahkan bisa dibawa ke meja hijau dan terancam dikeluarkan dari SMA Doksut karena melanggar peraturan yang berat.
Sedangkan dibelakang ada Dikta yang sedang menggoda murid perempuan yang melintas di depannya. Salah satu murid perempuan ada yang menarik perhatiannya.
"Mbok yo sing full senyum sayang," nyanyi Dikta dengan mencolek sedikit dagu perempuan itu. Membuat sabg empu menatap dengan tatapan tajamnya.
"Ben aku semangat berjuang," Dikta menghiraukan tatapan itu dan semakin menggoda perempuan yang sudah dipastikan kesal dengannya.
"Rasah nuruti gengsimu," Dikta mengedipkankan matanya, membuat perempuan itu bertambah kesal.
"Jelas-jelas aku ndak mampu," menyelesaikan lagunya, Dikta menetap perempuan yang ada di depannya.
"Ver, jadi milik gue lagi ya?"
*****
Instagram : @1997mbf , kalo mau di follback DM aja