Iresetible Queen

De d0ublesiey

22.2M 655K 40.7K

🔞🔞🔞🔞 ANDA MEMASUKI LAPAK: ⚠️ Follow dulu sebelum baca! ⚠️ 21+ Area ⚠️ Kata Kata Kasar, Vulgar, Kekerasan... Mai multe

Falling In Love With Queen
1 🏀 We Go Up
2 🏀 I got it!
3 🏀 Hiprokit
4 🏀 Senpai!
5 🏀 Caught!
6 🏀 Fatalisme
7 🏀 Bastard!
8 🏀 Danger!
9 🏀 First Day
10 🏀 t.e.m.e.n
11 🏀 Crazy Over You
12 🏀 I'ma get to know you better
13 🏀 Lost Control 🔞
14 🏀 Another story that's sad and true
15 🏀 Travelling in my heart
16 🏀 Gara gara nonton Hentai 🔞
17 🏀 Drama
18 🏀 Playing with fire
19 🏀 Playing with fire (pt.02) 🔞
20 🏀 Birthday!
21 🏀 Hadiah dari azril 🔞
22 🏀 A little space 🔞
23 🏀 You make me sick, girl.
24 🏀 Trash
25 🏀 Tamu sialan! 🔞
26 🏀 But I don't want to care anymore 🔞
27 🏀 Oh gitu
28 🏀 It's me....
29 🏀 Ha. Ha. Ha
30 🏀 Birthday! pt.02
31 🏀 Fire!
32 🏀 I'm a loser
33 🏀 Whatever I want!
34 🏀 I will end it
35 🏀 Ini lapak gue, bukan lapak raka! by. Azril
36 🏀 Gone
37 🏀 Please don't break my heart
38 🏀 Tolong cariin raka pacar, biar dia gak nempelin cewek gue terus! by. cogan
39 🏀 I got u!
40 🏀 She's my girl bro!
41 🏀 Winner squad comeback
42 🏀 Stergein + Relvator = Maverick 🔞
43 🏀 Hobi banget bikin ketar ketir
44 🏀 Filed
45 🏀 I'm right here
46 🏀 f u
47 🏀 34+35 🔞
48 🏀 Normal
49 🏀 Kiss me
50 🏀 Dan lagi
51 🏀 Tampar tidak ya....
53 🏀 Just 4 fun
54 🏀 Tolong tetap tinggal 🔞
55 🏀 Comeback
56 🏀 Ara 🔞

52 🏀 Official

269K 9.1K 1K
De d0ublesiey

Note:

GUE LAGI NYARI RP BUAT

ZIDAN, FITO, TIAN, JIHAN, VIVI, ZAKI SAMA ADIT.

TIARA UDAH ADA YANG BOKING.

KAlO MINAT LANGSUNG PC KONTAK AZRIL, NANTI AZRIL NGASIH KONTAK GUE.

Gila, berapa hari gue ngga up? Parah sih.
Maaf banget yang udah nunggu lama cerita ini up.

Sumpah, sibuk tugas, job, rp, grup, film, kerjaan, ditambah kegiatan akhir tahun.
Mantep deh pokonya.

Chapter ini dibuat ngaret banget serius, gak selesai selesai.
Jadi kalo gaje di maafin ya, komen typo nya okay!!!

Makasih banget buat yang udah nunggu!
Meski telat, happy new year!!!!! 😭🍻

Dibaca pelan pelan ya, chapter ini bakal panjang banget!!!!

Happy reading! 💋
__________

Azril menyandarkan punggungnya di sandaran kasur, membiarkan echa yang tengah besandar di dada nya sambil menonton anime mingguan dari laptop nya.

Tangan kanan azril menarik isi ciki potaboo rasa rumput laut yang ada di atas kasur lalu membawanya ke depan mulut echa.

Echa membuka mulutnya, menyambut suapan azril, tetapi saat echa akan memakan ciki itu, azril hanya menaruh jari telunjuk nya di mulut echa.

Echa melirik tangan azril sekilas, tidak ada ciki di sana.
Apa dia baru saja di tipu azril?

"Hisep yang...." titah azril sambil memainkan jari nya di bibir bawah echa.

Echa merotasi matanya, dengan jahil dia mengigit jari tangan azril sampai cowok itu mengaduh.

"Laper apa gimana?" Tanya azril setelah menarik jari telunjuk tangan nya dari mulut echa.

Echa mengangguk "Pengen makan kamu" jawab echa

Azril hanya menyinggung senyum, tangan kiri nya mengelus lembut pundak echa dan tangan kanan nya merayap masuk ke balik selimut yang menutupi tubuh naked echa lalu meremas lembut bagian kenyal yang ada di dada echa.

"Mau lagi...." ucap azril dengan tangan kiri yang masih asik bermain di payudara echa.

"Ngga capek?" Sahut echa

Azril menghela nafas, tangan kanan nya menarik laptop di pangkuan echa lalu menaruh nya ke atas nakas.

"Ngga, gue ngga akan capek. Gue mau lagi, lagi dan lagi terus sampe lo ngga bisa jalan dan gak jadi ikut ke netherland...." ucap azril sambil mengubah posisi nya menjadi di atas echa.

Bukan nya takut, echa justru terkekeh geli mendengar ancaman azril yang terkesan menggemaskan itu.

"Can you give me one kiss?" Tanya azril dengan suara berat nya

Cup!

Echa mengecup sekilas bibir azril.

"Masukin lagi ya?" Tanya azril sambil menggesekan miliknya yang sudah menegang pada bibir vagina echa.

Echa mengangguk kecil "Pelan pelan...." ucapnya

Azril menyinggung senyum sekilas sebelum dia menyambar bibir pink echa, melumat nya penuh perasaan, lidahnya melilit lidah echa dengan lembut.

Echa membalas ciuman azril, deru nafas penuh nafsu dan suara dari ciuman keduanya terdengar menggelitik telinga azril, mata echa terpejam menikmati gesekan penis azril, kedua tangan echa juga memeluk erat leher azril sambil sesekali mengelus rambut hitam cowok itu.

Setelah meremas payudara echa, satu tangan azril merayap dari pinggang, perut, pinggul, selangkangan, dan terakhir, jari tangan azril mengitari area klitoris echa.

Tubuh echa menggelinjang saat mendapat senasi geli yang sangat nikmat itu, tangan nya mencengkram kuat rambut dan punggung azril.

"Enghhhh...." rintih echa saat azril melepas ciuman nya.

"Pengen enam sembilan yang...." ucap azril sambil menatap echa dengan senyum seringai yang menurut echa terlihat sangat menakutkan.

Azril merangkak turun dari atas tubuh echa lalu berbaring di sebelah kaki echa.

Echa merubah posisinya menjadi tengkurap di atas tubuh azril dengan vagina nya yang sudah ada di depan wajah azril.

Azril mendekatkan wajah nya ke depan vagina echa lalu menempelkan lidah nya di area klitoris cewek itu.

"Azril jangahhhh....." echa mencengkram kuat paha azril yang ada di depan nya, echa belum siap saat tiba tiba dia merasakan lidah azril yang bergerak menjilat klitorisnya seperti sedang menjilat ice cream.

"Ahhhh....." desah echa keluar bersamaan dengan tangan nya yang kini mulai mengocok pelan penis azril

Azril menekan pantat echa agar lidah nya bisa menerobos semakin dalam lubang vagina itu.

"Emhhh...." erang azril yang dengan nafsu nya menciumi dan melumat vagina echa seperti sedang menikmati makanan.

"Terus yang ahhhh....lebih dalem.... emhhh.... enak...." echa menjilati penis azril dengan lidah nya

Echa merasakan lidah azril yang menusuk nusuk vagina nya, rasa nikmatnya sangat luar biasa, ditambah satu tangaan azril yang menekan pantat nya dan satu lagi merayap di punggung nya sambil sesekali meremas pantat nya.

Echa juga tidak ingin kalah dari azril, cewek itu melahap penis besar azril dan mengulum nya, menggerakan keluar masuk mulut nya dengan cepat.

Plak!

Azril menampar pantat echa saat dia merasakan lidah echa yang dengan nakal nya mengitari ujung penisnya, ditambah tangan cewek itu yang asik meremas dua bola bola kinderjoy nya.

"Emmhhh....emhhh....emhhh...." echa mengulum penis azril sambil mengisap nya kuat kuat saat dia merasakan azril yang juga sedang menghisap vagina nya dan mengigit kecil bibir vagina nya

Azril merasakan kedutan vagina echa yang mulai mengimpit lidah nya, pertanda cewek itu akan mendapatkan pelepasan. Azril semakin gencar menusuk nusukan lidah nya ke dalam vagina, jari tangan nya juga kini ikut bergerak memutari kiltoris echa dengan cepat.

"Ahhh...." desah azril keluar saat echa menghisap kuat ujung penisnya, satu tangan azril mencengkram pantat sintal echa dan matanya terpejam menikmati sensasi nikmat itu yang ditambah dengan wanginya vagina echa.

"Enghhh.... yang ahh....mau keluar...." rintin echa saat azril semakin ganas memangsa vagina nya dengan mulut dan tangan cowok itu.

"Emhh...ahhh...." echa berhasil mencapai klimaks nya, tubuhnya terasa lemas tetapi dia juga harus membayar pengeluaran azril.

Sudut bibir kanan azril terangkat sedikit saat cairan echa memuncrat keluar dan sedikit mengenai wajah nya, tanpa rasa jijik lagi dia langsung mengisap cairan echa itu sampai bersih.

Slurp!

"Emmhhh...." azril menjilati bagian dalam dan luar vagina echa.
Azril juga meninggalkan banyak bercak merah di bibir vagina dan selangkangan cewek itu.

Dirasa tugasnya sudah beres, kini lidah azril menyapu bersih bagian pinggir mulutnya yang masih terdapat sisa cairan echa.

Azril menaruh lipatan satu tangan nya di belakang kepala sebagai bantalan dan satu tangan nya lagi mulai bergerak kembali mengocok pelan vagina echa dengan tiga jari nya.

Azril sedang menikmati kuluman penisnya di dalam mulut echa yang terasa hangat.

"Enghhh...hisep kaya gitu terus.... shhh...." azril mengocok cepat vagina echa saat dia merasakan hisapan mulut echa di penisnya.

"Kulum yang cepet...emhhh.... gue mau keluar" azril mengigit bibir bawahnya

"Ahhh iya gitu terus...." mata azril terpejam menikmati kuluman echa, satu tangan nya juga masih terus bergerak mengocok vagina echa.

Echa memejamkan matanya saat penis azril menyemprotkan cairan putih yang mengenai wajah nya.

Setelah mendapat pelepasan nya, azril menghela nafas lega, tapi seperkian detik kemudian dia langsung merubah poisi.

Azril menjatuhkan tubuh tengkurap echa ke atas kasur lalu dia beranjak merangkak di atas echa.

Echa mengigit bibir bawahnya saat merasakan sesuatu yang basah menyapu punggung nya, lidah azril menyapu bagian belakang tubuh echa dengan gerakan sensual.

Satu tangan azril meremas pantat echa dan satu lagi merayap kesana kemari di tubuh echa, dari selangkangan, pinggul sampai payudara.

Azril mengangkat sedikit pinggul echa lalu mengarahkan penisnya ke depan lubang kenikmatan echa dari belakang tubuh cewek itu.

"Ahhhh..." echa menggelinjang nikmat saat kepala penis azril mulai memasuki miliknya.

"Masukin yang...." titah echa saat azril hanya menahan pegerakan nya.

Menurut, azril langsung mendorong pelan penisnya menembus liang sempit echa.

"Enghhhh...." echa mencengkram kuat bantal yang ada di depan nya saat penis azril menerobos miliknya

Jleb!

"Ahhh...."
"Shhh...."

Keduanya mengerang kenikmatan saat penis azril berhasil sepenuhnya memasuki vagina echa.

Azril menggigit kecil leher belakang echa sambil mulai menggerakan penisnya maju mundur.

"Ahhh...ahhh...ahhh.." echa merasa sodokan azril yang pelan tapi sensual itu sangat candu, dia bisa merasakan dengan jelas bagaimana penis besar azril yang keluar masuk vagina nya.

"Ahhh enak yang nghhh...." azril terus menyentakan penisnya ke dalam vagina echa sambil menciumi punggugng echa yang wangi.

"Cepetin yang... emhhh...ahhhhh...." echa ikut menggerakan pinggulnya berlawanan dengan azril

Azril menegakan tubuh nya, dia mengangkat pelan sebelah kaki echa lalu menumpangkan ke atas kakinya.

"Ahhhhh....."desah echa kencang saat azril mengocok vagina nya dengan brutal, bahkan suara dari penyatuan mereka berdua terdengar nyaring di ruangan itu.

Plak!

Plak!

Plak!

Suara pantat echa yang beradu dengan tubuh nya membuat azril semakin di butakan oleh nafsu nya, dengan gila gilaan dia menggempur vagina echa secara brutal.

"Sayang....ahhh...fuck...ini enak yang.... punya kamu sempit banget emhhhh...." azril merancau kenikmatan, kedua tangan nya meremas dan menekan pantat echa.

"Ahhhh.... yang mau keluar ahhh....umhhh... pelan pelan...enghhhh" desah echa, mencengkram kuat bantal dan selimut yang ada di dekatnya.

"Keluarin sayang...enghh... yang banyak ahhh biar makin licin...." azril semakin mempercepat sodokan nya, vagina echa masih terasa sangat sempit, ditambah kedutan itu yang terasa seperti memijat lembut penisnya, azril dibuat gila oleh nikmat nya himpitan lubang sempit itu.

"Ahhhh....." echa mencapai klimaks nya tetapi itu tidak membuat azril menghentikan sodokan nya.

Cowok itu malah semakin cepat menggepur vagina echa sampai penisnya menyentuh G-spot echa.

"Ahhh..... anget yang.... enak unghhh...." azril mencodongkan tubuh nya, menjambak kecil rambut echa agar menengok ke samping lalu memburu bibir cewek itu penuh nafsu.

"Emphhh..." tubuh echa bergerak naik turun dengan cepat, mengikuti tempo sodokan penis azril.

Azril mengulum bibir bawah echa lalu menghesap nya, benang saliva terbentuk saat azril melepas ciuman itu.

Mata sayu azril menatap wajah echa yang sudah penuh oleh peluh keringat, dia menyinggung senyum tipis sambil terus menggerakan sodokan nya dengan capat.

"Suka yang?" Tanya azril di sela sodokan nya

Echa mengangguk dengan bibir yang sedikit terbuka dan mata yang merem melek.

"Enak?" Tanya azril yang lagi lagi hanya diangguki lemah oleh echa

"Arghh.. sakit yang.... ahhh" erang echa saat azril menjambak kencang rambut nya

"Lo harus tau yang, ahhh...." jeda azril "Gue pengen masukin punya lo ini setiap hari, rasanya enak banget enghhh.... " azril terus menyodokan penisnya dengan brutal ke dalam vagina echa

"Ahhh....azril udah enghhh....sakit...." rintih echa

Azril melepas jambakan nya di rambut echa, dia mengusap lembut keringat di pelipis echa lalu menarik lembut dagu echa.

"Desahin nama aku yang keras, sayang...." titah azril dengan sekali hentakan dia menerobos vagina echa sampai penisnya menyentuh rahim echa.

Plak!

"Ahhhh Azril.... sakit enghhh...." desah echa

"Sakit atau enak, hum? Jangan bohong...."

Plak!

"Enghhh iya... enak ahhhh.... pelan pelan...." desah echa

Bukan nya menurut, azril jusru semakin cepat menggempur echa.

"Ahhh.... pelan emhh...pelan yang ahhhh...." desah echa yang setelah itu menelungkupkan wajah nya ke bantal. Ini gila, azril terus menerus membuat nya merasakan kenikmatan yang sangat candu.

"Yang ahhh....mau keluar lagi enghhh...." entah ini sudah menjadi pengeluaran echa yang ke berapa kalinya.

"Iya sayang, ayo gue bikin lo keluar terus emmhhh...."

Keringat azril juga tak kalah banyak dari echa, tubuh keduanya sudah lengket oleh cairan kerja keras itu.

"Fuck ahh.... santai sayang enghh....jangan kenceng kenceng ngehimpitnya" omel azril saat echa mendapat pelepasan, cewek itu menghimpit kuat ujung penisnya.

"Yang udah ahhhh... gue lemes banget...." rintih echa, menatap azril dengan sorot mata memohon

Azril tersenyum menyeringai sambil terus menyodoki echa "Gue belum keluar sayang shhh..." balas azril

Echa mengigit bibir bawahnya, dengan nakal dia menghimpit penis azril.

"Ahhh...shit!" Umpat azril, sodokan nya terhenti saat vagina echa menghimpit penis nya kuat sekali sampai azril kesusahan menerobosnya.

"Jangan nakal yang...." bisik azril di telinga echa

"Biar kamu cepet keluar, sayang..." balas echa dengan suara berat penuh nasfu.

Sialan, echa terlihat semakin seksi saat ini.
Azril menghela nafas, tanpa aba aba lagi dia kembali menyodok echa dengan kecepatan gila, menerobos himpitan lubang itu dengan erangan yang terus keluar dari mulut azril.

"Enghhhh sempit yang ahhhh...." azril memejamkan matanya, rasanya sangat hangat dan nikmat, penisnya sangat dimanjakan oleh himpitan vagina echa.

"Iyahhhh ahhh, himpit nya kaya gitu enghhh.... terus yang ahhhh...." azril merasakan himpitan vagina echa yang seperti menghisap penisnya.

"Ahhh.... gue keluar lagi yang...." echa frustasi dengan kenikmatan ini, tubuhnya terasa sangat lemas karena terlalu banyak pengeluaran, sedangkan azril belum kunjung mendapatkan puncaknya.

"Iya ayo bareng shhhh...." azril semakin menghentakan penisnya dengan cepat, membuat echa jutsru semakin kalang kabut atas rasa kenikmatan itu.

Plak!

Hentakan terakhir azril yang menyemburkan cairan nya ke dalam rahim echa.

"Shh ahhh...."
"Aahhhhhhhh....." desah echa panjang saat dia berhasil lagi mendapat suqirt nya bersama azril.

Azril menjatuhkan tubuhnya di samping echa, memeluk tubuh wanita milik nya itu dari arah samping dengan penyatuan nya yang dia biarkan di dalam vagina echa.

Cup!
Cup!
Cup!

Azril mencium beberapa kali bahu echa, telinganya mengkap suara nafas echa yang masih ter-engah.

"Capek?" Tanya azril yang hanya di angguki oleh echa

Azril melirik jam dinding yang menunjukan pukul 18:22.
Echa akan pergi ke bandara pukul 11 malam, jadi sebelum cewek itu berangkat, azril harus lebih dulu membereskan rencana nya.

Azril akan membiarkan echa istirahat sebentar, dia menarik ponsel nya yang ada di atas nakas lalu membuka room chat grup.

__________

Manusia akhir zaman 🍻
Adit, Fito, Jihan, Tian, Tiara...

Gimana?
Aman?

Fito
Aman aman

Tian
Otw jam berapa?

1 jam lagi

Zaki
Ok
Berarti mulai jam 8 ya?

Iyash

Tiara
Ashoy

Vivi
Kata bunda lo, di hapal lagi bacaan nya

Iya siap

Zidan
Semoga lupa terus gagal

Jihan
Heh! Do'a yang baik baik atuh zidan

Zidan
Becanda

Mandi besar dulu

Adit
Malam pertama yang kesekian

Zidan
Anak dajal

Masukin ke grup lagi echa nya
Biar ngga curiga

Tiara
Ahsiap

Tiara menambahkan Queen 🔞 ke dalam grup.

__________

Azril menaruh kembali ponselnya ke atas nakas, kepalanya dia seludupkan ke leher echa yang tidur membelakangi nya lalu azril melingkarkan tangan nya di pinggang echa.

"Mandi yang...." bisik azril yang terpejam di ceruk leher echa.

"Aku berangkat jam sebelas, anterin jam sepuluh aja, mau tidur dulu sebentar...." ucap echa. Sungguhan, saat ini echa sangat lelah, sejak pulang sekolah pukul sebelas pagi tadi sampai sekarang pukul enam, azril terus menggempur echa habis habisan, alasan nya hanya karena cowok itu akan ditinggal echa seminggu.

"Enghh...." echa mendesah saat azril perlahan mengeluarkan penis besar itu dari dalam vagina nya.

Azril juga mengigit bibir bawahnya, menahan nafsu ingin menerobos lubang itu lagi, tapi waktunya sudah mepet.

Azril membawa echa agar tidur menghadap ke arah nya.

Tangan azril bergerak mengusap lembut kelopak mata echa yang terpejam "Mandi, ya? Anter gue pergi...." ucap azril

Echa membuka matanya "Kemana?" Tanya nya

"Mmmm....." jeda azril "Masa depan...." jawab nya

Echa merotasi matanya, tangan nya menarik selimut agar menutupi tubuh nya lalu kembali memejamkan matanya.

Tidur akan lebih baik daripada harus mendengar ocehan azril yang penuh kreatifitas dan imajinasi liar itu.

"Gue serius yang, ayo mandi, anter gue ke masa depan...." azril mengguncang pelan tubuh echa

Echa tidak perduli, dia tetap on the way menuju alam mimpinya.

"Yang ayolah...." rengek azril

"Echaaa....." panggil azril saat echa tidak kunjung menyahutnya

"Nurut atau gue hukum lagi...." satu kalimat yang berhasil membuat mata echa terbuka lebar.

Azril mengulum senyum puas, ancaman yang tidak pernah bisa echa tolak.

"Mau mandi bareng atau....

"Lo dulu yang mandi...." potong echa

"Okayy....." balas azril yang setelah itu beranjak dari atas kasur.

Cup!

Azril mengecup sekilas kening echa lalu berjalan masuk ke kamar mandi.

Echa menghela nafas.
Obat perangsang sialan itu adalah ancaman terbesar echa.
Meskipun emang nikmat nya lain level, tapi echa paling tidak suka azril bercinta menggunakan obat itu, efek nya sangat luar biasa di luar kendali echa, azril juga suka bermain kasar jika sudah meminum obat itu, dan yang pasti, pagi nya echa akan sulit berjalan dan sakit di seluruh badan.

Echa turun dari atas kasur, membuka lebar lemari pakaian azril lalu mencari kaos yang bisa dia gunakan selagi menunggu azril mandi.

Tapi pandangan echa jatuh pada benda pink panjang yang ada di dalam kotak pojokan lemari azril.

"Vibrator hadiah dari tiara...." kekeh echa

Echa melirik ke arah pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat.

Sedetik kemudian, echa memakai kaos hitam polos milik azril yang kebesaran lalu berlari kecil menuju sofa tempat ransel nya berada.

Echa memasukan vibrator tadi ke dalam ranselnya tanpa sepengetahuan azril.

.
.
.
.

Azril menghentikan mobil milik nya di depan gerbang rumah echa, di dalam garasi sana sudah penuh karena ada delapan mobil yang echa ketahui satu mobil milik nya, mentari, rafka, raka dan zidan, tian dan dua lagi entah itu mobil siapa, echa tidak tahu.

"Zidan sama yang lain lagi pada dirumah? Ngapain?" Beo echa sambil membuka sabuk pengaman nya.

"Ngapelin kamu mungkin" jawab azril sebelum dia keluar dari mobil lalu membukakan pintu echa.

Azril menggapai tangan echa saat cewek itu turun lalu megenggamnya.

"Katanya mau di anter ke masa depan...." ucap echa sambil turun dari mobil azril

"Rumah kamu juga kan termasuk masa depan aku...." balas azril yang membuat echa terkekeh lucu

"Terus kenapa kamu suruh aku pake baju kaya gini kalo cuma minta anter ke rumah aku?" Tanya echa.

"Biar makin cantik...." jawab azril sambil menyelipkan anak rambut echa ke belakang telinga.

Azril memang memberikan echa gaun merah panjang dan sepatu hells yang senada lalu menyuruh echa memakai nya, cowok itu juga sekarang memakai kemeja putih dengan celana hitam panjang.

"Aku beneran ngga boleh ikut, yang?" Tanya azril sambil menutup kembali pintu mobilnya.

Azril menatap menyeliksik ke dalam mata coklat terang echa yang ada di depan nya.

Pandangan echa juga ikut terkunci pada wajah tampan azril yang sedang menatapnya, entah sejak kapan echa mulai mencintai cowok keras kepala ini.

"Hmm..." echa mengangguk kecil "Gak boleh ikut...." jawab echa sambil membenarkan rambut yang tertiup angin malam itu.

Azril melumat bibir bawahnya sekilas "Kenapa?" Tanya nya

"Ini acara keluarga aku......" ucap echa "Bukan keluarga kita...." lanjutnya

Lengkungan senyum langsung tercetak jelas di bibir azril. Azril mendekatkan wajah dengan sedikit memeringkan kepalanya, tangan nya merayap ke leher echa lalu mencium bibir echa dengan lembut.

Echa membalas ciuman azril dengan mata yang terpejam, satu tangan nya di genggam azril dan satu lagi mengepal ujung hoodie putih yang azril pakai.

Azril memutuskan ciuman penuh perasaan itu, ibu jari tangan nya mengelus lembut bibir bawah echa "Lo bikin gue terbosesi, cha" ucap azril

Echa terkekeh pelan sambil menggelengkan kepalanya, echa tidak bisa mengingat apa yang sudah dirinya lakukan sampai azril sebucin ini.

"Sa...." panggil azril saat dia berjalan mengekor di belakang echa

"Hmm?" Sahut echa

"Yang...."

"Apa?"

"Echa...."

"Iya apa?"

"Alexa...."

Echa menghentikan langkah kaki di depan pintu utama rumah nya, dia menghela nafas lalu tersenyum, menatap azril dengan tenang "Apa, sayang?" Tanya echa.

Wajah azril emang tampan bukan main, tapi kalo ekspresinya sedang serius seperti ini malah membuat echa takut dan tidak nyaman saat memandang nya.

"Kenapa sih?" Tanya echa "Marah ngga aku ajak pergi?' Lanjutnya

Azril menggelengkan kepalanya, meskipun dia sangat ingin ikut pergi.
Tapi azril akan menahan, demi kepercayaan echa padanya, lagipula echa hanya akan pergi seminggu.

Iya, seminggu.

Azril sanggup menahan nya. Seminggu.

Echa menangkup wajah azril dengan kedua tangan nya "Terus kenapa? Jangan liatin gue kaya gitu. Gue ada salah?" Tanya echa

Azril melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan nya. Pukul 19:53.

"Gue mau ngomong, dengerin ya, jangan nyelang sampe gue selesai...." ucap azril, sepertinya echa memang lebih nyaman bicara menggunakan lo-gue.

"Gak mau ngomong di dalem aja sambil duduk?" Tawar echa

Azril menatap pintu rumah echa sekilas "Di sini dulu..." jawabnya

Echa mengangguk mengerti lalu berisap mendengar apa yang akan azril ucapkan.

"Sejak awal, gue udah bisa nebak sebenernya, kalo Refan cuma jadiin lo pelarian. Gue juga sengaja dateng telat pas kita mau nonton ke bioskop, biar lo liat langsung kalo Refan sama Selsa lagi jalan...."

Echa membulatkan matanya, terkejut mendengar kejujuran azril yang tiba tiba itu.
Apa dulu dia terlihat bodoh di depan azril?

"Sampe akhirnya tiara malem malem ngirim gue alamat House Party nya Gibran, dan bilang kalo lo lagi mabuk di sana. Gue udah panik banget lo di tidurin Gibran atau Refan."

"Kalo saat itu gue dateng telat sebentar aja, dan Gibran beneran nyentuh milik lo, mungkin sekarang gue punya gelar kriminal...."

"Dari kejadian itu, gue nyerah sama diri gue, gue akuin kalo gue suka sama lo. Tapi gue ngerasa, kalo itu aja ngga bisa bikin gue puas, gue butuh sesuatu yang bener bener bisa ngiket lo jadi milik gue...."

"Yang jadi masalah, gue selalu nunda niat baik itu dengan alasan lo belum sepenuh nya suka sama gue dan kita belum di tahap saling percaya. Ditambah gue tau Raka cinta pertama lo dan lo pernah tidur sama dia. Itu aja udah bikin gue makin bingung harus mundur atau lanjut."

"Bohong kalo gue ngga sakit hati tau lo tidur sama Raka. Tapi itu ngga ada apa apa nya, gue lebih sakit hati lagi saat ngeliat lo yang ngerasa bersalah sama gue, lo ngejauh dari gue, lo ngehindarin kotak fisik sama gue. Itu lebih nyiksa gue, cha...."

"Mau di pikir berulang kalipun, itu tetep salah gue. Gue selalu nunda ngasih lo kepastian. Jadi harusnya gue ngga berhak marah saat lo pilih Raka, karena itu hak lo, dan karena saat itu gue bukan siapa siapa lo...."

"Meski gue malu banget, tapi hari ini gue putusin buat jujur sama lo, gue ngga mau ada rahasia atau sesuatu yang gue sembunyiin dari lo. Sebelum sama lo, gue pernah tidur sama dua cewek. Gue berengsek banget kan? Gue harap lo masih bisa terima gue setelah ini...."

"Kalo di pikir lagi, ya mungkin emang banyak cowok yang lebih dari gue, naksir sama lo, termasuk Nathan, bahkan mungkin saat itu, perasaan gue ke lo bukan apa apa dibanding Nathan...."

"Tapi gue gak perduli mau sebesar apa orang lain suka sama lo, gue juga ngga perduli sama masa lalu yang pernah kita coreng banyak banget kesalahan, gue ngga pernah menyesali hari hari itu...."

"Yang gue butuhin sekarang cuma jawaban perasaan lo atas rasa cinta gue....."

Echa tau ini aneh, tapi rasanya dia ingin menangis, terharu mendengar setiap kejujuran dari mulut azril.

Tangan azril bergerak menyeka air yang keluar dari sudut mata echa.

"Gue cinta sama lo, alexa....
Lebih banyak dari semua....
Lebih besar dari sabar....
lebih lama dari selamanya....."

Azril menghela nafas, meggenggam tangan echa dengan senyum yang terlihat damai.

"Hari ini, gue, Ervan Azriel Emeraldy, secara resmi meminta, Sabrina Alexandra Fanderlon, menjadi teman sekaligus pendamping hidup gue."

"Lo boleh buang cincin punya gue, kalo lo nolak lamaran gue ini, dan...." azril menampakan cincin kupu kupu couple milik nya di atas telapak tangan kiri.

"Ambil bunga ini kalo lo terima lamaran gue...." lanjutnya dengan tangan kanan yang mengeluarkan setangkai bunga tulip pink dari balik saku hoodie nya.

Echa tertawa kecil sambil menyeka air mata nya, dia tidak menyangka azril bisa seromantis ini, meski rasanya agak awkward.

"Bukan nya lo udah ngelamar gue di kamar mandi?" Kekeh echa

Azril mengulum senyum malu "Itu ngga romantis, cha...."

"Terus sekarang ini romantis?" Tanya echa yang hanya di angguki oleh azril

"Ini dapet bunga nya dari mana?" Tanya echa lagi

"Ngambil di loby tadi...." bohong azril, tentu saja bunga itu azril dapatkan dari tukang bunga emperan yang jualan di depan gedung apart.

"Cepet jawab perasaan gue, jantung gue udah deg degan nih...." kesal azril.
Meskipun azril yakin echa akan menerimanya, tapi jika soal bicara perasaan seperti ini, rasanya tetap membuat jantung azril tidak bisa berdetak santai.

Echa mengulum bibir bawahnya sebentar lalu mengambil cincin yang ada di atas telapak tangan kiri azril.

Azril mengatupkan bibirnya, echa memilih cincin yang artinya echa akan membuang cincin itu?

Azril sudah panik, bersiap memaksa echa agar menerima bunga nya, karena mau tidak mau, echa harus menjadi miliknya.

"Lo nolak gu.....

"Jangan di lepas lagi...." ucap echa sambil memasangkan cincin milik azril itu ke tempat nya kembali, jari telunjuk tangan kiri azril.

Setelah itu, echa mengambil setangkai tulip pink di tangan kanan azril.

Echa megenggam jari telunjuk azril yang sudah terpasang kembali cincin couple mereka, senyum tulus echa berhasil menghipnotis detak jantung azril yang langsung tenang.

"Hari ini, gue, Sabrina Alexandra Fanderlon, secara resmi menerima, Ervan Azriel Emeraldy, menjadi teman sekaligus pendamping hidup gue" ucap echa

Azril tersenyum, rasanya azril ingin mengulang waktu dan mendengar kembali jawaban echa tadi, yang membuat azril merasa telah menjadi manusia terbahagia di bumi ini.

"Lo ngga akan nyesel pilih gue kan, cha? Gue ngga lagi bercanda, gue serius mau bangun hubungan sama lo, bukan sekedar pacaran atau tunangan, lo tau kita bakal nikah, kan?" Tanya azril.

Bukan nya azril meragukan echa, hanya saja, dia ingin sekali lagi memastikan jawaban echa.

Echa tersenyum sambil mengangguk, mengerti arah pembicaraan azril.
"Setega apapun itu lo ke gue, baik dulu dan nanti, sekali gue bilang gue cinta sama lo, gue akan tetep cinta sama lo." Jawab echa

Senyum di bibir azril semakin melebar, jawaban echa sangat melegakan pikiran nya, memberinya keberanian untuk melanjutkan rencana kedepan nya,

Tanpa ragu lagi, azril membuka pintu rumah echa dan nampaklah beberapa orang yang sudah berkumpul rapih di ruang tamu rumah echa.

Di sana ada teman teman nya, rafka, mentari, raka, nathan, erlon, niar, bahkan kedua orang tua azril, reza dan luna, acha beserta si kembar yang juga sudah berkumpul di sana.

Echa berdiri mematung di ambang pintu, dia mengerjapkan matanya beberapa kali lalu menatap azril dan semua orang itu bergantian.

"I-ini ada apa ya?" Tanya echa pada azril, pelan sekali.

Azril hanya mendelikan bahunya sambil tersenyum.

"Gue cinta sama lo, alexa. Lebih banyak dari semua, lebih besar dari sabar, lebih lama dari selamanya. Gila..... merdu banget suara pakboy roguel...." ejek fito, memeragakan kembali bagaimana suara azril saat mengatakan itu.

"Gugling gombalan di situs mana kamu, bang?" Tanya reza pada anak pertamanya itu.

"Setega apapun dia ke lo, gue yang akan kasih dia balesan nya" timpal raka, melempar azril dengan bantal sofa.

"Gak modal, masa bunga nya cuma setangkai...." celetuk idan yang berdiri di samping nathan sambil menyandarkan punggung nya di tembok, dengan tangan yang terlipat di atas dada.

Nathan melirik idan, entah kenapa sejak tadi, dia merasa satu adik kembar nya azril ini terus bersikap dingin dan terlihat sok keren.

Iya, tadi mereka semua yang ada di ruangan itu menguping pembicaraan echa dan azril di luar pintu.

Pipi echa memblush, satu tangan nya yang memegang bunga tulip mencoba menutup wajah nya yang terasa sangat panas karena malu.

"Gimana? Udah siap?" Tanya erlon pada azril

Azril memasukan kedua telapak tangan nya ke dalam saku celana yang dia pakai "Udah, mana penghulu nya?" Tanya azril

Echa langsung melirik azril dengan mata yang membulat sempurna, bahkan bunga tulip yang ada di tangan nya terjatuh karena echa terlalu kaget.

"B-bentar, lo....." gantung echa, melirik azril dengan mulut yang tidak bisa mengatup, masih terlalu terkejut.

Azril melirik echa dengan senyum tipis dan satu alis yang terangkat "Nikah sama gue sekarang, mau ya?"

"T-tapi gue....

"Gue ngga mau tunda tunda lagi...." selang azril

"Ciah.... bisa lakik juga lo..." cibir tiara

"Yaudah ayo, penghulu, pak rt, rw, sama yang lainnya udah nunggu di belakang...." ajak mentari

"Mah...." echa langsung melirik mentari, sekarang kaki nya terasa sangat lemas, ini terlalu mendadak.

"Apa sayang? Udah, ikut aja. Cuma akad...." balas mentari yang setelah itu pergi lebih dulu ke halaman belakang rumah echa.

Dada echa melengos "Cuma akad...." beo nya pelan, dengan mata yang mentap nyalang satu persatu anggota keluarganya yang ikut pergi bersama mentari.

"Yeay! Echa nikah!" Seru vivi, menyenggol bahu echa yang masih melongo seperti orang bodoh, setelah itu satu persatu teman nya juga ikut pergi meninggalkan ruang tamu.

Zidan menjentikan jari tangan nya di kening echa "Ini terakhir kalinya gue ngomong sebagai zidan yang bucin sama lo...." jeda zidan "Thank's cha, bahagia terus...." ucap nya yang setelah itu pergi dari sana.

Nathan menaruh telapak tangan nya di puncak kepala echa lalu mendekatkan wajah nya ke telinga echa "Kalo lo mau kabur, gue selalu ada di belakang lo" bisik nathan sebelum akhirnya cowok itu juga ikut pergi dari sana.

Azril merotasi matanya "Ck. Masih sempet aja...." dengus azril yang dengan jelas mendengar ucapan nathan tadi.

Raka berdiri di depan echa dan azril "Buat yang kemarin kemarin, sorry...." ucap raka, melirik azril

Azril mendelikan bahunya "It's okay..." jawab azril

"Gue pastiin azril ngga akan lagi berani nyakitin lo...." raka mengacak rambut di puncak kepala echa sebelum cowok itu juga akhirnya pergi, menyisakan azril dan echa berdua di ruang tamu.

"Kamu ngga suka?" Tanya azril, menatap echa yang masih dian mematung

Echa melirik azril dengan bibir yang mengatup dan mata yang berkaca kaca "Gue seneng...." ucap echa dengan suara bergetar

Azril tersenyum, dia memang mendadak merencanakan pernikahan ini, tiga hari lalu, saat mentari bercanda akan menawarkan perjodohan echa pada teman masa kecil echa yang bernama nathan.

Tentu saja azril tahu siapa nathan yang di maksud mentari, meski cuma candaan, tapi azril tidak bisa membiarkan hal seperti itu terjadi.

Dengan tanpa pikir panjang lagi, kemarin azril langsung mendatangi ayah kandung echa dan memberitahu kalo dia akan menikahi echa hari ini.

"Maaf ngga ngomong dulu sama lo, soal acara ini...." ucap azril

Azril mengulurkan telapak tangan nya di depan echa "Ayo...." ajak nya

Tanpa pikir lagi, echa menerima uluran tangan azril yang langsumg azril genggam erat lalu membawanya pergi ke halaman belakang.

"Sini sini...." niar, bunda nya raka, melambaikan tangan nya pada echa dan azril agar kedua pasangam itu duduk di kursi yang sudah di siapkan.

Echa melihat pihak keluarga azril yang terdiei dari paman dan tante azril duduk di kursi bersama keluarganya. Rasanya jantung echa sangat degdegan.

"Rileks yang...." ucap azril sambil mengusap lembut tangan echa, dia merasakan bagaimana gugupnya echa saat ini, terlihat dari cara cewek itu yang sedang megenggam kuat tangan nya.

Azril dan echa duduk kursi mereka, di depan nya sudah ada tujuh warga yang menjadi saksi, termasuk pak rt, rw dan istri mereka, juga pak ustadz, pak penghulu dan pihak hukum yang akan mengurus dokumen pernikahan.

Nathan yang duduk di belakang kursi echa menarik pelan ujung rambut cewek itu, echa melirik ke arah nya "Apa?" Tanya echa

"Cantik" ucap nathan

"Gue denger...." sindir azril

Echa tersenyum simpul "Thank you...." balas echa, mengedipkan sebelah matanya pada nathan.

"Echa, madep depan...." titah azril

Echa mengerucutkan bibirnya pada azril lalu kembali menatap ke depan.

"Abang hapalain bacaan nya kan?" Bisik luna di telinga azril

"Iya, bunda...." balas azril

"Bang ini kalo kamu gagal lebih dari tiga kali, nikah nya batal loh..." timpal reza

"Ih ayah, jangan ngomong gitu. Amit amit, pokonya harus lancar...." tambah luna

"Iya iya, udah abang hapalin kok. Bunda tenang ya...." ucap azril

"Abang cemangat!" Acha menampakan jari jempol tangan nya yang mungil ke depan wajah azril

"Cium abang biar semangat...." titah azril mencodongkan wajah nya ke depan acha

Cup!

Acha mengecup pipi kanan azril yang berhasil membuat orang orang di sana merasa semakin gemas dengan tingkah bocah berumur empat tahun itu.

"Bisa kita mulai?" Tanya pak penghulu yang berhasil membuat keadaan di sana mulai menghening.

"Bisa pak" jawab azril yang langsung kembali menegakan duduk nya.

Setelah itu pak ustadz membaca do'a do'a dan pak penghulu mulai membuka sesi syarat dan hal hal tentang pernikahan.

"Saudari Sabrina, bapak tanya kamu, apa kamu siap menjadi istri yang patuh untuk saudara Ervan?" Tanya pak penghulu

"Siap pak...." jawab echa sambil mengangguk canggung

Azril tersenyum gemas melihat itu.

"Saudara Ervan, apa kamu siap menjadi suami yang bertanggung jawab untuk saudari Sabrina?" Tanya pak penghulu

"Siap pak...." jawab azril

"Baiklah, kalo begitu kita mulai Ijab Kabul nya...." ucap pak penghulu sambil mengulurkan tangan nya ke depan azril

Azril menerima uluran tangan pak penghulu itu dengan sigap.

"Bismillahirrahmannirrohim....." ucap pak penghulu

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Ervan Azriel Emeraldy bin Erzan Reza Emeraldy, dengan saudari Sabrina Alexandra Fanderlon, dengan maskawin berupa seperangkat alat solat, cincin berlian dan mahar berupa uang tunai sebesar dua belas ribu dollar. Tunai"

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Sabrina Alexandra Fanderlon binti Harwiton Fanderlon dengan maskawin tersebut, dibayar tunai."

Azril berhasil mengucap kabul nya dengan satu tarikan nafas.

"Bagimana, wali orang tua, saksi? Sah?" Tanya penghu

"Sahhh!!!!!" Teriak semua orang di sana berbarengan

"Allhamdullilahirrobilalamin...." ucap pak penghulu yang setelah itu mengucap do'a

"Baiklah kalo gitu, selanjutnya, silahkan dipasangkan cicin nikah nya..." ucap pak penghulu

Azril mengigit bibir bawah nya, menahan rasa ingin berteriak. Tangan nya membuka kotak bludru kecil berwarna biru dongker lalu mengeluarkan satu dari sepasang cincin itu.

"Cieee huhuy...." sorak adit saat azril berhasil memasangkan cincin berbentuk mahkota di jari manis echa.

"Cieee sekarang istri nya azril cieee....." goda tiara smabil terus merekam acara itu dengan kamera dslr nya.

Echa kini mengerti kenapa azril memasangan cincin kupu kupu nya di jari telunjuk, dan juga azril sering sekali memaksa echa memasang cincin couple itu di jari telunjuk echa.

Jari manisnya di isi cincin pernikahan, dan di jari telunjuk nya ada cincin pertunangan.

Dan lebih gemasnya, azril selalu berhasil memberikan echa cincin couple unik yang cantik, lihat saja sekarang, setelah cincin couple kupu kupu, cincin pernikahan mereka juga berbentuk mahkota King dan Queen.

Echa melepas satu lagi cincin di kotak itu lalu memasang nya di jari manis tangan kiri azril.

"Sekarang, istri menyalim tangan suami dan suami mencium kening istri" titah penghulu

Echa langsung menurut, dia menyalim tangan azril yang langsung azril balas dengan ciuman di punggung tangan echa.

"Lancar banget kalo urusan cium mencium" Fito yang sejak awal tadi bertugas mengabadikan moment saat itu, mendorong pelan bahu azril "Sekarang cium kening aja, inget! Kening!" Ucap fito

Azril terkekeh pelan, dia melirik echa yang sedang mengigit bibir bawahnya, kebiasaan cewek itu jika sudah gugup.

"Udah biasa juga, jangan gugup gitulah...." ucap azril yang langsung di soraki oleh seluruh orang

Bukan nya tenang, echa malah semakin dibuat gugup dan malu oleh tingkah azril itu.

Azril mendekatkan wajah nya ke kening echa.

Cup!

Azril mencium lama kening echa, echa hanya bisa mengepalkan kedua tangan nya untuk menyalurkan rasa gugup sekaligus bahagia.

Lalu ciuman azril turun ke bibir echa dan melumatnya dengan lembut selama beberapa detik, membuat heboh seluruh orang yang ada di sana.

"Astagfirullah...." luna langsung menutup mata acha dengan telapak tangan nya

"Za, anak lo, astaga...." kaget mentari, menepuk pundak reza

"Ampun suhuuu......" teriak tian yang langsung di bekap oleh telapak tangan jihan.

"Saya pakai kacamata, saya ngga liat...." ucap tiara sambil memejamkan matanya yang membuat zidan terkekeh lucu

"Jangan liat, kamu masih kecil...." vivi menutup mata zaki dengan telapak tangan nya.

Zaki menyinggung senyum "Harusnya kan aku yang bilang gitu"

"Aku juga merem kok, kamu tenang aja." Balas vivi

Pak penghu bahkan sudah tertawa melihat kejadian di depan matanya itu.

"Gue bilang kening aja!" Kesal fito yang sialnya sedang merekam kejadian itu.

Kaki nathan dengan kesal mehentakan sekilas kursi yang azril duduki, lalu membuang arah pandang nya. Sekarang dia sedang menyesal karena memilih duduk di kursi belakang echa.

"Aduh, muka miris lo kaya ngajak gue ribut ken. Kenapa? Sedih di tinggal nikah?" ledek raka pada nathan

"Mirror please...." balas nathan, malas meladenin bacotan raka

Raka tertawa pelan, kedua tangan nya ia lipat di atas dada "Sekarang, kita bener bener cuma bisa mantau dia dari jauh...." ucap raka, nadanya terdengar serius

Nathan berdeham "Setidak nya dia aman dari mereka, karena nggak lagi terjebak di antara gue sama lo"

"Lo yakin gibran gabung Antrax?" Tanya raka

Nathan mengangguk setuju sambil kembali menatap echa yang tengah tertawa bersama azril.

.
.
.
.

Setelah satu jam lebih berbincang bersama seusai acara pernikahan dadakan itu, kini azril tengah mengantar echa ke bandara.

"Gak ada yang ketinggalan?" Tanya azril sambil membantu menurukan koper milik echa dari bagasi mobilnya

"Ngga ada, mungkin..." jawab echa

"Ada, kamu ketinggalan satu hal....." ucap azril

"Oh ya? Apa?" Tanya echa, matanya melirik azril dengan penasaran.

"Aku....." jawab azril

Echa merotasi matanya, dia merangkul tangan kiri azril lalu azril berjalan masuk ke bandara sambil menodrong koper echa di tangan kanan nya.

"Jangan telat ngabarin aku...." ucap azril

"Okay boss!" Balas echa

"Kasian, baru sejam jadi suami udah di tinggal pergi aja...." ledek raka yang berjalan di belakang echa dan azril

"Jangan ngerusak mood gue ya, ka. Gue bisa aja nih ngelarang echa pergi ikut kalian...." balas azril

"Ampun suhu...." dengus raka, menyelang jalan echa dan azril lalu berjalan lebih dulu di depan mereka.

"Jangan lupa kunci kamar kalo mau tidur...." ucap azril

"Iya azril, kamu udah ngomong itu berapa kali...." balas echa

"Jangan pake hotpants, jangan pake crop top, jangan pake pakean carang...." ucap azril

"Iya sayang iya....." balas echa, mengeratkan pelukan nya di tangan azril

Raka yang mendengar obrolan dua sejoli itu hanya memenye menyekan mulutnga kumat kamit.

"Sekalian jangan pake baju...." dengus raka

"Gue denger ya!" Sarkas azril

"Sengaja!" Kesal raka yang setelah itu mempercepat langkah kakinya, meninggalkan echa dan azril yang sedang asik menebar hawa pasutri baru, sangat tidak baik untuk mental jomblo plus sadboy seperti raka.

Setelah beres chek in, azril menemani echa mengobrol sampai jam penerbangan.

"Lima menit lagi...." ucap azril sambil mengusap lembut punggung tangan echa

"Kamu habis ini mau kemana?" Tanya echa

"Ya pulang ke rumahlah...." jawab azril

"Yakin? Ngga main?"

"Ngga tau juga, kalo main, paling ke rumah tian, main ps, kaloga ke rumah nya jihan, nemenin tian..."

Echa memangut mengerti "Ingetin tian ya, gak boleh nikah dulu sampe aku pulang....." ucap echa

"Iya sayang...." balas azril

"Selamat malam. Boarding untuk Maskapai ABC dengan nomor penerbangan 56K76 tujuan Netherland akan segera dimulai. Para penumpang dimohon untuk menuju gerbang C2 dan persiapkan pas naik dan identifikasi Anda. Terima kasih"

"Yah, udah harus berangkat...." keluh azril

Echa terkekeh kecil "Jangan macem macem selama aku pergi ya...." ucap echa

"Siap queen..." balas azril

Echa merentangkan tangan nya "Sini peluk dulu" ucap echa

Azril tersenyum lalu memeluk tubuh echa dengan erat "Inget ya, suami kamu nunggu di rumah. Jangan ganjen di sana nya...." ucap azril yang membuat echa merasa geli saat mendengar nya

Azril melepas pelukan nya.

Cup!
Cup!
Cup!
Cup!
Cup!
Cup!

Azril mengecup kening, hidung, pipi kanan kiri, mata kanan kri dan terkahir bibir echa.

"Hati hati...." ucap azril

Echa mengangguk sambil tersenyum.

"Ayo buruan...." ajak raka yang baru tiba diantara mereka

Cup!

Echa mengecup sekilas bibir azril "Sampai ketemu lagi di sini tujuh hari kedepan ya..." ucap echa

"Okayy...." balas azril

Setelah itu raka mengambil alih koper echa dan echa pergi lebih dulu memasuki gerbang C sambil melambaikan tangan nya pada azril.

"Titip...." ucap azril pada raka

Raka mengamgguk mengerti "Gue suruh nathan ngawasin lo. Jangan berani macem macem di belakang echa..." peringat raka

"Bacot. Udah sono pergi, enek banget liat muka lo" balas azril

Raka terkekeh kecil yang setelah itu pergi meninggalkan azril sambil membawa dua koper miliknya dan milik echa.

Azril menghela nafas, dia ikut meninggalkan tempat itu setelah melihat pesawat echa yang lepas landas.

Saat akan membuka pintu mobilnya, ponsel azril bergetar.

Azril membuka pesan masuk itu lalu sudut bibirnya terangkat.

Queen 🔞

See you and I love you

Hm
I love you to

A

zril masuk ke dalam mobil nya lalu melanjutkan mengetik sesuatu di ponselnya.

Tbc...
Next?
Vote!
1k lagi buat next chapter!

Udah bacanya?
Gimana?

Kaget?

6300+ kata loh ini.

Btw, Mau ngumpulin orang orang yang udah gabung grup chat dong, coba sini absen.

Gimana reaksi kalian saat pertama kali kenalan sama azril?

Sadar ga kalo akhir akhir ini dia jarang nimbrung di gc? Atau jarang banget on wa?

Itu karena dia lagi perang dingin sama gue :v

Continuă lectura

O să-ți placă și

2.2M 120K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
ARSYAD DAYYAN De aLa

Ficțiune adolescenți

1.9M 98.9K 55
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
411K 21.4K 33
SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA DULU YA GUYSS.. ~bagaimana ketika seorang perempuan bertransmigrasi ke tubuh seorang perempuan yang memili...
ALGASYA ; STEP BROTHER De jiaaa

Ficțiune adolescenți

12.3M 756K 56
Sejak orang tuanya meninggal, Asya hanya tinggal berdua bersama Alga, kakak tirinya. Asya selalu di manja sejak kecil, Asya harus mendapat pelukan se...