Cosplay Jadi Bumil

By Mentarijelita_

1.4M 129K 4.1K

Tifani Indriana Saimend. Gadis yang tengah menduduki kelas 12, penyuka anak-anak. Tapi tidak suka jika mamany... More

01. Tifani Indriana Saimend
02. Reinawa Casandra
03. Proses Pengisian Tubuh
04. Terbangun
05. Kembali Kerumah
07. Seblak Coklat?
08. Teman Baru
09. Kantin
10. Ungkapan Laskar
11. Mangga Pembawa Berkah
12. Arena Balapan
13. Murid Baru
14. Triple Kejutan
15. Pasangan ke Acara Pernikahan
16. Bahagia dan Malapetaka
17. Kehancuran dan Penyesalan
18. Izin
19. Terselesaikan
20. Patah Hati Andreas
21. Pernikahan
22. Hampir Lupa
23. Mulai Bucin
24. Kepanikan Laskar
25. Soal Pengkhianat
26. Kilasan Masa Lalu
27. Siapa Farel?
28. Adik
29. Keanehan Bagas
30. Penyerangan Black Moon
31. Pengagum Axel
32. Axelia dan Axel
33. Perasaan Axel
34. Bantuan Laskar
35. Axel Jadian
36. Pajak Kaum Jomblo
37. Rencana
38. Kamar Baby
39. Baku Hantam prt.1
40. Baku Hantam prt.2
41. Anggota Keluarga Baru
42. Sadar
43. Bagas dan Bara
44. Nama
45. Bagas & Eci
46. Akhir yang Bahagia
Ekstra Part
Numpang Promosi

06. Kembali Kesekolah

67.5K 5.8K 370
By Mentarijelita_

HAPPY READING GUYS

mata Reina mengerjab perlahan, dengan cahaya matahari yang sudah masuk melewati cela-cela gorden jendelanya. Dia bangun, merenggangkan anggota tubuhnya yang kaku karena baru saja bangun tidur. Matanya masih mengerjab-ngerjab, entah setan apa yang menimpa kelopak matanya membuat serasa sangat berat untuk membuka lebar-lebar. Melihat jam baru menunjukkan 06.07, Reina langsung bangun dan menuju kamar mandi.

Sekitar 15 menit menyelesaikan acara mandi-mandinya. Reina keluar dengan seragam yang sudah melekat ditubuh indahnya. Jangan salah seragam yang digunakan bisa dikatakan longgar untuk ukuran tubuh Reina.

Dia menuju cermin dan melihat penampilannya "maap, gue nggak bisa muji tubuh lo sama penampilan lo yang ini. Tapi gue harus bilang, gue suka sama muka lo ini. Pasti lo ngerawatnya baik banget" Ucap Reina menatap cermin dengan tampang datarnya.

Reina memoleskan liptint dibibir kecilnya "perfect, mau tubuh lama sama tubuh sekarang gue tetap cantik" pujinya.

"Apa perlu kita hebohkan satu sekolah? Nggak deh kayaknya, kan gue nggak terlalu terkenal yee kan. terkenalnya aja cuma gara-gara ngangguin tuh pelakor, kalau kagak mah nggak bakalan ada yang tahu siapa gue dan juga gue tuh istrinya ayah ular" ucap Reina.

Reina langsung turun kebawah untuk sarapan bersama dengan pasangan abal-abal dirumahnya. dia menuruni tangga dengan perlahan tanpa mengeluarkan suara, bahkan sepatunya sudah dibuka, agar tidak menimbulkan suara yang dapat menggangu suasana.

Dia mengendap-ngendap menuju ruang makan dan terlihat mbak sari yang tengah membuat kopi, sedangkan pak Doni tengah asik memperhatikan kegiatan yang dilakukan mbak sari.

"Ciee! Pagi-pagi udah dibikinin kopi aja! Ingat loh pak, mbak Nanik mau dikemanain? Ingat nggak boleh rakus jadi buaya" goda Reina menatap keduanya bergantian.

"Bukan buaya non, tapi ini tuh misi buat ngejalani sunah nabi, yaitu beristri banyak" ucap pak Doni, nggak sia-sia dia mendengarkan ceramah tentang masalah memperbanyak istri.

"Emang istri pak Doni udah berapa?"

"Nggak banyak sih non. 5 udah ada, tinggal ngajakin ke KUAnya aja belum" ucap pak Doni melirim sebentar kearah mbak sari yang sudah selesai membuat kopi.

"Non sarapan dulu, udah mbak bikinin sandwich" mbak sari menaruh kopi milik pak Doni. "Diminum mas" ucap mbak sari.

"Reina makan dimobil aja" Reina mengambil satu kotak bekal dan memasukkan satu sandwich kedalamnya. "Pak ayo, saya nggak mau telat loh" ucap Reina berlalu dari ruang makan.

Pak Doni langsung buru-buru menyeruput kopi yang masih panas "non sebentar, ini kopinya belum abis!" teriak pak Doni "aduh panas-panas" Keluh pak Doni mengosokkan bibirnya yang panas dan langsung mengejar Reina yang sudah diluar.

"Hati-hati dirumah sayang, mas pergi dulu" ucap pak Doni dan langsung pergi. Sedangkan mbak sari? Jangan ditanya, pipinya sudah memerah mendengar ucapan pak Doni tadi.

"Aduh baper aku!" Teriak mbak sari, setelah sadar langsung buru-buru menutup mulutnya.

'Kelepasan' batinnya.

*****

Pak Doni mengendarai mobil dengan dengan kecepatan sedang, seperti perintah Reina. "Nggak usah cepat-cepat pak, nanti kalau awal sampai sekolahnya, nggak bakalan ada yang ngeliat" Begitulah ucapan Reina saat dimobil tadi.

"Non, kenapa nggak dimakan sarapannya?" Pak Doni melihat kotak bekal yang hanya tergeletak disamping Reina tanpa disentuh.

"Disekolah aja pak" balas Reina.

Mobil yang ditumpangin oleh Reina sudah berhenti tepat didepan gerbang sekolah. membuat beberapa antensi siswa-siswi yang berjalan langsung melihat kearah mobil itu. tidak biasanya ada murid yang diantar, kecuali datang dengan kendaraan sendiri.

"Jangan lupa nanti dijemput pak. oh ya, satu lagi. Jangan ngangguin mbak sari loh ya" peringat Reina.

"siap non. tapi saya nggak bisa janji loh ya, buat nggak deketing mbak sari. lah wong mbak sari cantik gitu, bikin saya berputar haluan dari mbak Nanik" jelas pak Doni sambil terkekeh.

"Udah terserah bapak aja, Reina mau masuk dulu" Reina langsung keluar dari dalam mobil dengan gaya slowmotin, membuat semua orang menatap kagum kearahnya.

'Kagum nggak? Kagum nggak? Kagumlah masa kagak, hehehe' batin Reina menatap sekelilingnya.

Saimend Hing School. merupakan sekolah milik keluarganya, keluarganya dulu sebagai Fani. Memang dulu dia tidak ingin bersekolah disekolah ini, malah memilih untuk bersekolah di SMA Galaxy. malahan dulu disana dia menemukan banyak teman, sekarang mereka menjadi anggota dari gengnya dan sepupunya.

Terdengar suara riuh dari beberapa siswa-siswi yang berada di parkiran dan dikoridor.

'eh, kasian ya jadi Reina. malah diselingkuhin sama Rina'

'malahan ada yang bilang kalau Reina yang jadi penghalang antara hubungan Adreas dan Rina'

'anjirr! makin cantik aja Reina selama beberapa hari kagak sekolah'

'iya, pakaiannya juga kagak norak kayak dulu. malah sekarang malah keliatan modis gitu nggak sih?'

'kayaknya gue bakalan berubah haluan sama yang udah bersuami deh'

'lo mau cosplay jadi pelakor?'

'ya kagak lah, enak aja ganteng gini jadi pelakor'

Reina hanya menatap datar kearah semuanya. Padahal didalam hati tengah memuji-muji diri sendiri.

'anjirr! berasa jadi artis dadakan gue' batinnya.

'alah gue pura-pura kagak tau sama denger aja kali ya? iya gue pura-pura nggak denger aja lah. gue lewatin aja mereka semua' batin Reina lagi.

Reina berjalan dengan pedenya melewati koridor. bak menjadi artis dadakan, berjalan dengan bergaya dan langsung menuju kekelasnya 11 IPS 3.

"pagi semua bestie-bestie gue tersayang!" teriak Reina mengelengar, sedangkan pada murid tidak merespon sapaan Reina. jangankan respon, diliat aja kagak.

Reina mengerucupkan bibirnya kesal "ya, gue dikacangin. emang dasar bestie-bestie laknat, nggak tau apa gue yang cantik jelita ini datang" Dia berjalan dengan lesu kearah mejanya "disambut kek, digelarin red carpet misalnya. biar gue berasa jadi artis dadakan sehari" gerutu Reina.

"Fani yang sabar ya, orang sabar disayang Axel" ucap Reina menasihati dirinya sendiri untuk bersabar. Reina langsung menidurkan kepalanya diatas lipatan tangan.

Tidak lama setelah dirinya lelap dalam tidurnya, terdengar suara cempreng yang memekakkan telinga dari arah pintu. Tapi masih saja dia tidak terganggu.

"hai sobat jahannam! mana red carpet nya? incess Nadhira yang cantik ini datang!" teriak sosok perempuan yang masuk kedalam kelas.

Kita panggil saja dia Nadhira. Nadhira Putri Athaya, teman sekaligus sahabat terbaik yang dimiliki oleh Reina. Gadis penyuka drakor, penyuka boyband NCT dream dan bias favoritnya adalah Na Jaemin.

"berisik nadh! lagi fokus nih" ucap Haikal kesal. dua sahabat yang sama-sama doyan teriak. yang satu suaranya mendingan dan yang satu lagi suara cempreng kayak kaleng rombeng. Haikal yang merupakan ketua kelas tak bisa berbuat apa-apa jika bersangkutan dengan kedua teman gilanya itu.

"iya, sana lo temuin bestie lo itu. udah sana-sana nganggu aja" ucap sarah tak kalah kesal

Nadhira langsung melihat kearah meja Reina dan benar saja Reina tengah tertidur diantara lipatan tangannya. tanpa berlama-lama dia langsung menghampiri teman sekaligus sahabatnya itu.

"Reina lo udah sembuh?" heboh Nadhira langsung menghampiri Reina. sedangkan Reina yang tertidur langsung terkejut mendengar mendengar suara itu.

"apa-apa, mana penjahatnya" ucap Reina terjaga dari tidurnya "ya Allah Nadhira anaknya pak Burhan! cucunya kakek sa-" mulut Reina langsung oleh tangan Nadhira.

"diem re, jangan ember" bisik Nadhira.

"iya-iya. lepasin anjir, tangan lo bau tai" ucap Reina menjauhkan hidungnya dari tangan Nadhira.

"Gue lupa cuci tangan habis cebok" Nadhira menyengir menatap Reina "kagak re, becanda" ucap Nadhira.

"dasar" Reina mengeplak kepala Nadhira.

"Pagi semua!" suara tegas milik endang, guru matematika yang terkenal galak.

"Pagi buk" balas semua murid.

"Sesuai kata ibu minggu lalu, hari ini kita bakalan adain ulangan. silakan keluarkan pulpen beserta satu lembar kertas" ucap bu Endang.

Semuanya langsung menuruti perintah dari bu Endang.

*****

Reina dan Nadhira berjalan beriringan menuju kekanti. Setelah tadi tenaganya terkuras karena ulangan matematika, kini waktunya mereka mengisi kembali energi yang terkuras tadi.

Nadhira langsung menuju kesalah satu stan makanan, sedangkan Reina memilih meja yang nanti akan mereka duduki.

"dimakan re" ucap Nadhira menyodorkam satu mangkuk bakso kedepan Reina.

"makasih nadh"

Nadhira hanya menganggu sebagai balasan dan langsung memakan baksonya.

Terlihat adreas dkk dan jangan lupakan Rina si pelakor yang mengikutinya dari belakang.

Rina mulai melihat kesemua penjuru kantin, matanua langsung tertuju kearah meja Reina dan Nadhira.

'Kesana aja lah, bikin dia panas. kan dia nggak bisa deket sama adreas, nggak kayak gue, bebas deket sama adreas. ck-ck kasian' batin Rina menatap kearah Reina dengan senyum mengejek.

"Rei, kita kesana aja yuk. gabung sama Reina" Rina menunjuk kearah meja yang diduduki Reina.

Adreas melihat kearah yang ditunjuk Rina "nggak! cari meja lain aja" tegas Adreas. malas sekali jika harus satu meja dengan Reina.

"udah disana aja, ya ya" ucap Rina dengan nada sok imutnya.

Adreas hanya pasrah dengan permintaan Rina. dia hanya mengikutinya dari belakang dan juga teman-temannya.

Mereka langsung berjalan menuju kemeja yang diduduki Reina, dengan Rina yang memimpin jalan. Sebenarnya tujuan Rina hanya untuk memanas-manasi Reina.

"boleh gabung nggak?" tanya Rina langsung duduk disamping Reina.

"belum juga diizinin, udah duduk aja" ucap Nadhira kesal. Nadhira yang telah menyelesaikan makan baksonya langsung bangun dan meninggalkan mereka dimeja.

"Rei kita balik aja. ada penganggu disini" ucap Nadhira. Reina yang memang juga sudah menyelesaikan makannya langsung mengikuti Nadhira dari belakang.

Rina menatap kesal kearah Reina 'sial!kenapa nggak marah sih. malah diacuin gue sama dia. Biasanya malah marah' batin Rina kesal.

'bagus Rei. lo jauhin aja tuh si Adreas. Laki-laki bodoh kayak dia nggak pantas buat lo' batin Arkan melihat betapa acuhnya Reina kepada Rina dan Adreas. seolah-olah tidak ada Adraes disana dia malah langsung pergi.

'dia berubah, alah ngapain gue mikirin dia. kan sekarang nggak ada lagi yang gangguin hubungan gue sama Rina' batin Adreas nampak senang karena tidak ada lagi Penggangu.

Sedangkan Reina diperjalanan menuju kelas. tanpa segaja dia menabrak seorang laki-laki yang tegah berjalan terburu-buru.

"kalau jalan pakek mata!" ucap laki-laki nyolot.

"dimana-mana jalan pakek kaki bukan mata!" ucap Reina tak kalah nyolot dan tanpa disadari dadanya malah tercondong kedepan.

"nggak usah pamer, dada tepos gitu bangga" ucap laki-laki itu dan langsung pergi dari sana.

"eh anjing, kalau lo udah nyoba bakalan ketagihan tau nggak?!" teriak Reina karena laki-laki itu sudah jauh darinya.

"siapa sih tuh laki-laki? songong amat" ucap Reina kesal.

"oh itu Laskar"

Tanpa memperdulikan lagi mereka langsung menuju kekelas.

Sedangkan laki-laki tadi yang bernama Laskar langsung berlari menuju toilet.

Entah apa yang dia lakukan. Namun setelahnya dia keluar dalam keadaan pucat pasi. Bibirnya terlihat sangat pucat bahkan tubuhnya tidak memiliki tenaga lagi untuk berjalan

"tersiksa banget gue kalau gini!" Ucap Laskar frustasi.

"ya Allah, gue nggak tahan kalau kayak gini!" teriak Laskar lagi.

*****

Oh ya, jangan lupa vote + komen dan juga jangan lupa follow akun aku.

InsyaAllah 25 vote
Biar tambah semangat publish part barunya.

Kalau votenya lebih, aku bakalan berterima kasih banget buat kalian.

Continue Reading

You'll Also Like

4.9M 227K 64
apa jadi nya jika jiwa gadis nakal yang suka masuk club tiba tiba masuk di raga gadis pemalu dan sudah mempunyai suami yang tak menganggapnya. DILARA...
12.2K 356 57
Ini tentang Queensha, Gadis yang sangat disayangi oleh keluarganya, Ibunya meninggal saat ia masih berumur 5 tahun. Juga tentang Persahabatannya deng...
182K 754 8
📌 AREA DEWASA📌
419K 1.6K 6
banyak adegan aww aww nya lohhhh, YAKINN GAMAU BACAAA #7 NENEN [3 - 1 - 23] #3 BXG [3 - 1 - 23]