.
.
.
.
.
Aku kira hidupku akan terus hancur, dimana semua orang meremehkanku, mencaci dan menghina ku, juga tidak ada yang peduli denganku
Bahkan kedua orangtua ku saja membenciku, kadang saking bencinya mereka padaku, aku selalu disuruh tidur diluar, makan makanan sisa mereka, dan selalu disuruh mengemis, sangat menyedihkan bukan?
Aku berpikir semua orang didunia ini tidak ada yang menyayangi ku, mencintaiku, sampai sampai aku berniat untuk mengakhiri hidupku dengan cara melompat ke sungai yang sangat deras
"Hei, kau ingin melompat?"
Tapi aku salah, ternyata masih ada seseorang yang peduli denganku, Aku menatap wajahnya yang terlihat khawatir
Terimakasih yatuhan karna sudah mengirimkan seseorang yang peduli denganku
"A-Anu.." Gugupku
"Lompat saja sana" Sahutnya dengan raut wajah yang berubah menjadi datar
"E-Eh?!" Kagetku
Apa ini? Bukankah harusnya dia khawatir? Kenapa reaksinya begini?
"Cepat lompat! Aku ingin melihat bagaimana seseorang melompat ke bawah, soalnya aku selalu melihat nya di film-film dan mereka selalu mati, makanya aku penasaran, apakah jika kau melompat kau akan mati juga?" Jelasnya
Apa ini? Dia? Dia menyuruhku lompat? Apakah dia tidak mempunyai hati?
"Sayang! Kau ada dimana?!" Teriak wanita paruh baya
"Mama aku disini!!" Teriaknya
"Hah.. Akhirnya ketemu! Mama cari kemana mana! Lain kali jangan pergi sendirian! Kau ini masih kecil! Mengerti!"
"Iya mama.."
"Eh?! Nak? Kau sedang apa diatas? Nanti jatuh"
"E-Eh.. Ini.."
"Dia mau melompat mama.."
"Apa!!!? Benarkah?! Jangan lompat!! Turun nak!!" Teriak wanita paruh baya itu lalu menarikku untuk turun
Akhirnya ada yang benar-benar peduli denganku
"Kau tidak apa apa? Lain kali jangan pernah kau berpikir untuk mengakhiri hidupmu.. Usiamu masih sangat muda dan hidupmu sangat panjang, jika kau ada masalah ceritakanlah pada seseorang yang dekat denganmu, ya nak?"
"Aku.. Tidak mempunyai siapapun.." Sahutku
"Eh? Orangtuamu?"
"Mereka membenciku.."
"Yaampun.. Jahat sekali mereka.."
"Mama! Mama!"
"Ya? Kenapa?"
"Bolehkah dia tinggal bersama kita?"
"Eh?"
"Aku mohon.. Soalnya dirumah aku tidak ada teman yang bisa diajak main.. Lagipula sepertinya dia seumuran denganku.. Ya mah.. Kasihan dia" Sahutnya
Apa-apaan ini? Dimana sifat dia yang tidak pedulian? Tadi saja dia menyuruhku melompat sekarang dia kasihan padaku? Benar-benar gadis aneh!
"Hm.. Kalau dia mau, mungkin kita bisa membawanya?"
"Benarkah?! Yeayy! Hey gembel! Kau mau ikut denganku kan?!" Sahut gadis itu
Apa katanya? Gembel? Yang benar saja?!
"I-Itu.."
"Ayolah!! Rumah kami besar loh! Dan lagi kau akan aku urus menjadi pria tampan! Ya ya ya?"
"Hm.. Ba-baiklah.."
"Yeayyy!! Ayo mama kita pulang! Aku harus memandikannya dan merubahnya menjadi pria tampan!!"
"H-hey! Aku sudah berumur 7 tahun!" Sahutku
"Tidak apa apa.. Itu mu masih kecil kan, aku tidak tertarik"
"H-Hah?"
"Ohya namamu siapa?" Tanya gadis itu
"Aku Thorn.."
"Ohya? Aku Y/n! Senang bertemu denganmu Thornie~"
"Thornie?"
"Ya, itu panggilan khusus ku untukmu, kau suka?"
"Aku suka!" Seru ku
Dan itulah pertama kali aku bertemu dengannya, perlahan-lahan hidupku yang tadinya hancur berubah menjadi lebih baik setelah aku mengenalnya, dan aku berjanji pada diriku untuk selalu menjaganya dan menuruti semua ucapannya seperti seekor anjing yang menuruti kata majikannya
Dan beberapa tahun pun berlalu~
Ceklek!
"Kau begadang lagi?"
"Hm"
"Hah.. Jangan terus-terusan begadang, tidak baik bagi tubuhmu"
"Hm"
"Kau sedang apa?"
"Belajar"
"Ah iya kau bercita-cita menjadi dokter kan?"
"Ya"
"Mau jadi dokter itu harusnya bisa menjaga kesehatan tubuhnya sendiri loh"
"Sekarang kan belum, pergi sana kau mengganggu" Ketusnya
"Iya iya aku diam"
Lalu yang terdengar hanyalah keheningan diiringi kicauan burung yang menandakan matahari mulai terbit
"Thornie"
"Ya Y/n?"
"Kau memikirkan sesuatu?"
"Eh? Tidak kok hehe"
"Kau tidak pandai berbohong" Sahut Y/n dingin sambil menatap Thorn dengan wajah yang datar
Thorn terdiam lalu tersenyum tipis
"Aku.. Hanya memikirkan kedua orangtua ku"
"Untuk apa kau memikirkan dua orang bajingan itu" Sinis Y/n
"Kata-Kata mu sangat kasar Y/n.."
"Kasar? Itu memang kenyataannya, kau tidak lupa kan jika mereka sudah membuatmu menderita?"
"Yah.. Meskipun mereka jahat padaku.. Mereka tetap kedua orangtuaku, jika bukan karna mereka aku tidak akan pernah ada didunia ini"
"Cih!"
"Kenapa?"
"Siapa yang paling berharga bagimu, Aku atau kedua orangtuamu?"
"Eh? Ke-Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Jawab saja"
"Itu.. Kau, Kau yang sangat berharga untukku Y/n.. Aku tidak bisa hidup tanpamu" Sahut Thorn
"Benarkah?"
"Ya.. Aku serius"
"Kalau begitu.. Jika aku memberikan permintaan padamu.. Apa kau akan melakukannya?"
"Tentu saja, sedari dulu aku selalu menuruti permintaanmu, kali ini siapa yang akan aku bunuh?"
Ya, Sedari dulu Y/n selalu memberikan permintaan pada Thorn untuk membunuh seseorang yang sudah membuat Y/n kesal atau membuat Y/n membencinya, Padahal waktu kecil Y/n selalu baik pada semua orang dan selalu ceria entah kapan Y/n berubah menjadi sangat kejam, Namun Thorn tidak mempermasalahkan itu, karna ia sudah berjanji akan terus menurut pada Y/n layaknya seekor anjing.
"Kedua orangtuamu" Jawab Y/n dingin
"A-Apa?"
"Aku meminta padamu untuk membunuh kedua orangtuamu"
"Ke-Kenapa? Bukankah kau tidak pernah bertemu dengan mereka? Kenapa kau ingin membunuhnya?!"
"Aku membenci mereka"
"Apa salah kedua orangtua ku padamu?!" Sahut Thorn takut, Takut jika ia harus membunuh kedua orangtuanya sendiri.
"Karna mereka sudah membuatmu menderita dan itu membuatku benci pada mereka yang sudah menyakiti milikku" Jawab Y/n
Thorn terdiam
Melihat Thorn terdiam, Y/n bangun dari duduknya dan berjalan mendekati Thorn yang sedang duduk dipinggir kasur
"Kenapa? Kau keberatan?"
"Itu.."
Y/n duduk dikedua paha Thorn lalu merangkul lehernya
"Tidak seperti dirimu, bukankah Thornie yang ku kenal selalu menuruti perkataanku? Kau anjing ku yang penurut kan Thornie~?" Bisik Y/n
Thorn terdiam kembali, Y/n menatap wajah Thorn dengan dingin
"Baiklah.. Jika kau tidak ingin membunuh mereka"
"Eh?"
"Biar aku saja yang membunuhnya"
"Jangan!!" Teriak Thorn sambil mencengkram kedua bahu Y/n erat
"Kenapa?"
"Karna.. Aku tidak ingin tanganmu menjadi kotor.."
"Jadi?"
"Jadi.. Biar aku saja yang membunuh kedua orangtuaku"
"Anjing pintar" Sahut Y/n sambil tersenyum miring
Greb!
Thorn memeluk tubuh Y/n erat dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Y/n
"Kau tau.. Kau yang sangat berharga bagi hidupku.. Y/n" Bisik Thorn
"I know.." Bisik Y/n lalu membalas pelukan Thorn
~
"Kau sudah membunuh mereka?"
"Sudah sesuai permintaanmu Y/n" Sahut Thorn lalu memeluk Y/n
"Hm?"
"Aku merindukanmu.. Sudah 2 hari aku tidak bertemu denganmu karna kepergianku"
"Aku juga merindukan anjing ku"
"Ohya Thornie"
"Ya?" Tanya Thorn lalu melepaskan pelukannya
"Aku mempunyai permintaan lagi padamu.."
"Baiklah.. Aku harus membunuh siapa kali ini?"
"Kedua orangtua ku" Jawab Y/n sambil tersenyum
"A-Apa?! Kenapa?!"
"Aku kesal pada mereka! Jadi tolong bunuh mereka ya.."
"Tidak.. Aku tidak bisa.. Mereka mama dan papa mu Y/n.. Juga kedua orangtua angkatku.. Mereka sangat baik padaku.. Mana bisa aku melakukan itu pada mereka!" Tolak Thorn
"Jadi kau menolak permintaanku?" Sahut Y/n dingin
"Ya, aku menolakmu"
"Kalau begitu biar aku saja yang membunuh mereka"
"Aku akan melindungi mereka"
"...."
Tanpa sepatah kata pun Y/n langsung berjalan pergi meninggalkan Thorn disana
"Hahh.."
Malamnya~
"Y/n?" Sahut Thorn yang berada diluar kamar Y/n
Tidak ada sahutan
Thorn pun mencoba membuka kenop pintunya, namun tidak bisa karna dikunci oleh Y/n dari dalam
"Y/n, aku merindukanmu.."
Tidak ada sahutan lagi
"Y/n?!! Kau ada didalam kan?!!"
Karna tidak ada sahutan dari Y/n, Thorn mendadak cemas, ia takut terjadi sesuatu pada Y/n
Tok! Tok! Tok!!
"Y/n!! Buka pintunya!!" Teriak Thorn
Lagi-lagi tidak ada sahutan membuat Thorn hilang akal lalu mencoba mendobrak pintunya
DUK!! DUK!!! BRUAGH!!
"Y/N!!!"
Kedua mata Thorn membulat saat melihat kamar Y/n sangat berantakan lalu ia melihat Y/n yang sedang duduk ditepi kasur sambil memegang cutter dengan tangan kirinya yang sudah penuh darah yang kini menetes ke lantai
"Y/N!!!!!!" Teriak Thorn lalu berlari menuju Y/n
Dengan cepat Thorn melempar cutter ditangan Y/n ke sembarang tempat
"KAU?!! APA YANG KAU LAKUKAN?!!" Teriak Thorn dengan tubuh yang bergetar, ia sangat takut
"Pergi" Sahut Y/n dingin
"Tidak!!! Apa yang kau lakukan?!! Melukai dirimu?! Kenapa?!!"
"Karna aku sudah tidak lagi berharga untukmu.." Jawab Y/n
"A-Apa?"
"Kau lebih menyayangi kedua orangtua ku dibanding aku sendiri.."
"Apa?!! Aku menyayangimu! Lebih dari diriku sendiri! Kenapa kau melakukan ini?!"
"Karna kau sudah tidak lagi menuruti permintaanku.. Aku terluka Thornie.."
Thorn terdiam, jujur ia tidak mau kehilangan kedua orangtua angkatnya tapi dirinya lebih tidak mau jika harus kehilangan Y/n, orang yang sangat berharga dihidupnya
"Ha.. Baiklah.. Aku akan menuruti permintaanmu.." Lirih Thorn
"Benarkah? Kau serius? Janji ya!!" Sahut Y/n senang
"Ya.. Tapi berjanjilah padaku jangan melakukan hal seperti ini kembali"
"Ya aku berjanji! Kau harus membunuh Mama dan Papa menggunakan cutter yang tadi ya, aku ingin mereka merasakannya seperti aku merasakannya"
"Ya Y/n.."
"Aku menyayangimu!" Sahut Y/n lalu memeluk Thorn
"Aku lebih menyayangimu.."
Ya, aku harus menuruti semua permintaan Y/n, karna aku adalah anjing yang penurut.
End•
Dah lama nih ga up :D
Apa kabar smuanya??
Ohya Ay mau nanya nih kalian pada setuju ga kalo chap slanjutnya ada adegan 🍋 nya? Soalnya dah lama Ay ga buat Awokwok XD
Yes?
Or
No?
Oke deh SeeU~❤