My name Jay?

By elfer_Xa

19.5K 1.7K 46

Rajaya Ardaffa adalah seorang anak yatim piatu yang hidup sendirian di sebuah kos-kosan murah, ia hidup denga... More

Tokoh
Prolog
❶ / Pulang
❷ / Sekolah
❸ / Pembully
❹ / Ada murid baru?
❺ / Rooftop
❻ / Bolos kok setengah-setengah
❽ / Pahlawan kesiangan
❾ / Turun ke arena
❿ / Setiap kelebihan pasti ada kembalian
❶.❶ / Jebakan atau Jackpot

❼ / Jalan pintas berujung petaka

850 88 2
By elfer_Xa

Sekarang adalah hari Jumat, sekolahan Jay menjadwalkan semua murid agar ikut dalam jalan santai pagi ini.

Seperti jalan santai pada umumnya, semua siswa akan berjalan sesuai dengan kelas masing-masing dari kelas 10 sampai 12.

"Kelas 10 silahkan berjalan terlebih dahulu," guru olah raga memberi arahan dari tengah lapangan dengan menggunakan mic.

Siswa kelas 10 pun dengan semangat mulai berjalan menuju gerbang, mereka berjalan dengan teratur sesuai barisan masing-masing.

Semua siswa berbaris menjadi dua anak agar memudahkan perjalanan dan tak memenuhi jalan. Awalnya barisan jalan santai itu tertib dan teratur, tapi lama kelamaan siswa laki-laki mulai menyalip dan memotong barisan.

Siswa laki-laki itu termasuk Jay dkk yang merasa barisan mereka berjalan dengan lamban, jadi mereka memotong jalan untuk sampai di tujuan pertama kali.

Mereka melewati gang kecil dan rumah-rumah warga untuk menemukan yang namanya jalan pintas, karena kata patrick, jalan pintas itu selalu ada.

"Jay, emang lo tau jalannya?" tanya Jake pada Jay yang berjalam di depannya, karena sebenarnya dia agak ragu dengan jalan yang mereka lalui.

"Tau, udah lo ikutin gue aja."

"Lo pernah lewat sini emang?" tanya Doyoung yang terus melihat sekelilingnya karena dia tak pernah lewat jalan ini.

"Pernah lah."

"Kapan?"

"Kepo."

Doyoung menatap datar punggung Jay, dia itu bertanya baik-baik. Malah Jay menjawab seperti itu, dia kan jadi kesal.

"Ini bener jalannya bukan sih?" Jisung itu takut tersesat.

"Jangan banyak tanya deh, ini kalau gue lupa jalan... kita bisa nyasar."

"Jangan lupa dong!" ucap mereka bersamaan membuat Jay dengan cepat menutup telinganya.

"Yaudah mangkannya diem!"

Semua orang lantas diam dan terus berjalan dalam keheningan, mereka mau tak mau harus mengikuti Jay agar tak tersesat. Mau kembali ke barisan juga tak mungkin karena mereka sudah berjalan cukup jauh.

"Nyamuknya banyak banget sih? Kalian emang gak di gigitin nyamuk?" gerutu Sunoo yang kulitnya sudah di penuhi bintik merah karena darahnya di hisap nyamuk.

Tak ada yang menjawab pertanyaan Sunoo karena mereka sedang malas menjawab, ada juga yang sedang sibuk melihat-lihat rumah di sekitar sini.

Tiba-tiba Jay yang ada di depan sana bergenti berjalan, mereka yang ada di belakangnya pun ikut berhenti walau kebingungan.

"Kenapㅡ"

"Ssttt...." Jay menempelkan jari telunjuknya di depan bibir, menyuruh semua temannya untuk diam termasuk Taehyun yang ingin bertanya tadi.

"Ada apa sih?" bisik Yedam.

"Di rumah itu ada anjing yang suka ngejar orang kalau lewat sini," Jay menunjuk rumah bercat biru yang tak jauh dari tempat mereka berhenti.

Semua orang lantas menatap rumah itu horor.

Di depan rumah itu terlihat sebuah rumah anjing kecil yang ada di belakang gerbang, sepertinya anjing itu sedang tidur di dalamnya.

"Terus gimana?" tanya Doyoung resah, dia itu pecinta anjing, tapi kalau anjingnya seram begitu ya dia tidak suka.

"Kita jalan pelan-pelan, jangan berisik."

Jay mulai melangkah dengan memindik-mindik seperti seorang pencuri, teman-temannya pun ikut berjalan dengan pelan.

Tak!

Semua orang membelalak terkejut, siapa yang sudah membuat suara itu?

Di belakang sana, ada Jisung yang sedang menatap ke arah kakinya yang tak sengaja menginjak sebuah ranting. Dia lalu menatap teman-temannya dengan cengiran tak bersalah.

"Jisung! Jangan berisik!" teriak Jake walau hanya berbisik.

"Maaf!"

"Udah ayo lanjut," ucap Jay kembali melangkah ke depan.

Guk! Guk! Guk!

Mereka semua tiba-tiba membeku setelah mendengar suara yang mereka yakini adalah gonggongan anjing, mereka menoleh ke samping di mana rumah itu berada.

Benar saja, ada seekor anjing yang keluar dari sela-sela gerbang dan menghambiri mereka sambil terus menggonggong.

Guk! Guk! Guk

"Run bestie, run!" teriak Jay yang langsung mengambil langkah seribu untuk berlari.

Teman-temannya juga ikut panik, mereka langsung berlari dengan kencang untuk menghindar dari anjing.

Anjing itu terus mengejar mereka hingga di jalan raya, untungnya jalanan pagi ini sedikit sepi jadi mereka bisa berlari sepuasnya.

"Ke kiri!"

Semua orang berlari ke arah kiri sesuai perintah Jay yang ada di depan sendiri.

Sunoo yang penasaran dengan anjing itu malah menoleh ke belakang, setelah itu Sunoo sangat menyesali perbuatannya karena anjing itu sangat mengerikan.

Anjing bulldog berwarna coklat itu terus mengeluarkan air liurnya saat berlari mengejar mereka, ukurannya juga bisa di bilang besar dan ada luka di sekitar wajahnya.

Sepertinya anjing itu memang bertugas untuk menjaga rumah besar tadi, pastinya anjing itu pernah melukai sesuatu atau terlibat dalam peristiwa sesuatu hingga membuat wajahnya terluka.

"Anjing! Bisa gak sih jangan ngejar terus! Anjing banget tau gak?" omel Sunoo pada anjing di belakangnya.

"Dia emang anjing, bangsat! Jokes lo itu gak bermutu!" sahut Jake mengomentari omelan tak jelas Sunoo.

"Gue gak lagi ngelawak ya, anjing!"

"Kok jadi gue sih yang anjing?!"

"Udah! Teriak-teriak muluk, ga capek apa?!" lerai Doyoung yang merasa telinganya berdengung karena Jake dan Sunoo yang terus berteriak.

"Lo juga teriak ya, anjing!" sarkas mereka berdua bersamaan.

"Buset, kompak bener." cengoh Jisung yang melihat perdebatan tiga orang itu.

Sementara jauh di depan sana, ada Jay yang terus menoleh ke belakang untuk memastikan teman-temannya selamat itu tak sengaja menabrak seseorang yang berjalan di depannya.

Bruk!

"Aduh..."

Mereka berdua terjatuh di atas aspal bersamaan.

"Eh, bangun bro."

Orang yang di tabrak Jay itu di bantu berdiri oleh temannya, orang itu tak sendirian di sini.

"Lo kalo jalan pakek mata dong!" ucap teman orang itu.

Jay berdiri lalu menepuk-nepuk tangan serta pantatnya yang kotor karena debu. "Sorry nih, di mana-mana jalan itu pakek kaki." jawab nya sambil menunjuk kakinya.

"Udah salah juga, masih aja ngelawan. Emang ya anak jaman jigeum gak punya akhlak!" sagut teman yang satunya.

Orang yang Jay tabrak itu menepuk bahu temannya yang sedari tadi terus berteriak, "Udah Chan, Hoon. gue gapapa kok."

"Gak bisa gitu dong! Dia harusnya minta maaf!" bantah pria yang di panggil Hoon tadi.

"Oke, gue minta maaf. Gak sengaja tadi, ada yang sakit?" ucap Jay meminta maaf sebelum masalahnya menjadi runyam.

"Enggak kok, santai aja."

"Jay! Anjingnya masih ngejar!"

Jay menatap ke arah teman-temannya yang masih berlari, di belakang mereka ada anjing bulldog yang senantiasa mengejar mereka.

Jay menepuk jidatnya. "Gue lupa kalau tadi di kejar anjing," rutuknya yang tadi sempat lupa karena menabrak orang.

"Eh, lari woy! Lari!" ucap pemuda yang di panggil Chan tadi, dia sepertinya memang hobi berteriak.

"Jangan lari! Kita manjat pohon aja atau gak ngumpet!" usul teman orang yang Jay tabrak tadi.

"Ide bagus, ayo ngumpet di sana!"

Jay langsung berlari menuju ke sebuah rumah kosong dan mengajak semua teman-temannya untuk bersembunyi di sana, termasuk orang yang Jay tabrak tadi.

Sunoo langsung mendudukkan dirinya dan bersandar pada tembok setelah dirinya sampai di rumah kosong tersebut, begitu juga dengan temannya yang lain.

Jake dan gerombolannya sama-sama lelah karena terus berlari sedari tadi, dada mereka naik tutun karena menghirup oksigen.

"Kenapa kita kena juga, sih?" gerutu salah satu teman orang yang Jay tabrak.

"Mereka siapa, Jay?" tanya Taehyun yang duduk di samping Jay, dia menunjuk orang-orang itu dengan dagunya.

"Tadi gue gak sengaja nabrak salah satu dari mereka."

"Tapi lo gapapa kan?" sahut Jisung.

Jay mengangguk, "Gapapa kok."

"Mereka kakak kelas kita bukan sih?" tanya Doyoung, dia bertanya seperti itu karena mereka memakai seragam yang sama.

"Eh? Itu kan kak Jaehyuk, ada kak Jihoon juga." Yedam yang ada di samping Jisung menunjuk seseorang.

"Lo kenal, Dam?" tanya Jay.

"Kak Jaehyuk tetangga gue, kakak kelas kita juga, kelas 11 IPA 1. Kalau kak Jihoon sepupu gue," jelas Yedam.

"Ohh, sepupu lo yang katanya suka julid itu ya?" celetuk Sunoo.

"Hust! Jangan ngomong sembarangan, nanti orangnya denger."

Jay dkk lalu mengangguk mendengar ucapan Yedam. Jay mana tau jika orang-orang itu adalah kakak kelasnya, dia kan baru sekolah lima hari termasuk hari ini.

"Kak Jaehyuk! Kak Jihoon!" Yedam melampaikan tangan nya pada orang yang dia panggil.

Orang-orang tadi seketika menoleh pada tempat Jay dkk duduk, dua diantara mereka ikut melambaikan tangannya.

"Ternyata lo ikut sama rombongan ini, Dam?"

"Hehe, iya kak. Gara-gara Jay tuh kita begini," adu Yedam pada Jaehyuk yang membuat pria itu ikut menatap orang yang Yedam maksud.

"Ohh... namanya Jay? Kenalin, nama kakak Jaehyuk."

"Udah tau tadi dari Yedam, kak." jawab Jay agak songong.

"Idih, songong banget lo bocah." julid Jihoon dari kejauhan.

Jay itu malas memanggil seseorang yang sebenarnya lebih muda darinya dengan sebutan 'Kak', dia itu kan Daffa bukan Jay.

Jaehyuk mengangguk paham, "Orang yang kamu tabrak tadi namanya Heeseung."

'Perasaan gue gak nanya nama deh?' batin Jay keheranan.

"Terus, orang yang mukanya julid itu namanya Jihoon. Kalau yang suaranya cempreng itu namanya Haechan."

Jay mengikuti arah tunjuk Jaehyuk, ternyata orang yang hobi berteriak itu namanya Haechan?

"Yang di sampingnya itu Jaemin, di samping Jaemin itu Jeno."

"Salam kenal, kak! Gue Yedam! Ini Jay, Taehyun, Jisung, Jake, Doyoung dan yang senderan itu Sunoo!"

Yedam mengenalkan dirinya serta teman-temannya, dia menunjuk mereka satu persatu lalu menyebutkan namanya.

Jay sendiri malas untuk memperkenalkan dirinya karena harus memanggil mereka semua 'kak', dia itu tidak terima.

"Hai adek-adek, hehehe." sapa Jaemin sambil tersenyum memperlihatkan gigi putih rapinya.

"Dia emang gitu, dek. Jangan heran ya," Jeno menatap miris Jaemin yang selalu bertingkah random.

Jay menatap Heeseung lalu mengangkat tangannya, "Kak! Sekali lagi maaf ya!"

Heeseung mengangguk dan memberi ibu jari kepada Jay sebagai balasan. "Btw, kok kalian bisa sampai di sini? Bukannya barisan kalian itu di depan?"

"Kita lewat jalan pintas, eh malah ketemu anjing!" gerutu Sunoo.

"Tau tu, Jay emang sesat!" timpal Jake yang sama-sama sebal kepada Jay.

"Ya sorry, Jisung tuh yang nginjek rantingnya!" Jay menunjuk Jisung yang tengah bersandar pada pundah Taehyun.

"Salah rantingnya lah, siapa suruh ada di tengah jalan. Ke-injek kan," bela Jisung pada dirinya sendiri.

"Yeee, lo yang salah juga. Malah nyalahin ranting," Taehyun memukul pelan kepala Jisung.

"Udah-udah jangan ribut, terus ini gimana? Mau balik ke sekolah?" lerai Jeno sekaligus bertanya.

"Pulang aja yok!" ajak Jay.

"Lo diem deh, Jay. Bacot muluk dari tadi," Haechan itu muak dengan Jay.

"Ngaca woy! Lo juga bacot ya dari tadi," balas Jay tak mau kalah.

"Heh! Yang sopan sama kakak kelas," seru Jihoon yang melihat sikap kurang ajar Jay.

Jay dengan raut wajah menantangnya berkacak pinggang, "Ogah! Emang lo siapa nyuruh-nyuruh gue?"

"Gue lebih tua ya dari lo!" geram Jihoon, ingin sekali dia menampol mulut Jay yang tidak di sekolahkan.

"Tua kok bangga?"

"Kalian kalau berantem kita tinggal."

Ancaman Jaemin yang tidak seberapa itu mampu membuat Jihoon dan Jay diam seketika, mereka mana mau di tinggal.

"Gue cek dulu deh, kalau anjingnya udah pergi... kita keluar dari sini terus balik ke sekolah," usul Jeno lalu segera keluar dari rumah kosong itu perlahan-lahan.

"Yah... gak jadi pulang dong."

"Diem, Jay."

Kali ini bukan Haechan yang memperingati Jay, melainkan Yedam.

"Iya iya."

Beberapa saat kemudian Jeno kembali, di memberikan kode menggunakan tangannya yang membentuk tanda 'OK'.

Mereka semua lalu mulai mengikuti Jeno keluar dari rumah kosong itu.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 112K 135
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
182K 18K 22
[HIATUS] [Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar m...
601K 10.3K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
152K 638 3
-sekuel dari chika- yang masih di bawah umur, harap ngosah mampir. cerita ini penuh muatan dewasa🔞🔞🔞 jangan lupa vote dan comment sebagai bentuk d...