🍃
Esoknya, dorm MAGNUM mendapat kunjungan dari Soobin, Haechan dan Jisung, Maknaeline trejo dan YoshiSuk, juga Felix.
"Dobby, ingin sesuatu?" Ini Jisung bertanya entah yang keberapa kalinya.
Lagi-lagi di balas gelengan oleh Doyoung.
"Tidak hyung.." ucapnya masih lemah.
"Hyung mau bermain bersama junghwan saja?" Seloroh Junghwan bertanya.
"Heh! Dobby hyung kan sakit, malah kau ajak bermain!" Omel Jeongwoo garang.
"Ya siapa tau kan dobby hyung mau!" Balas Junghwa tak mau kalah.
"Hey sudah hentikan. Kasihan Dobby susah istirahat karena kalian.." tegur Haruto.
"Itu benar, lebih baik kalian keluar ben tadi memesan banyak makanan," sambung Yoshi.
Sontak kedua maknae laknat itu berbinar dan berlomba-lomba untuk ke ruang tengah dorm, disusul oleh Yoshi sebagai pengawas.
Benar-benar ajaib, batin mereka yang menyaksikan.
"Dobby, masih ada yang sakit?" Ini Soobin bertanya sembari mengelus pucuk kepala Doyoung.
"Perutku hyung.." jawab Doyoung lirih.
"Kalau begitu biar ku buatkan teh hangat, kajja chan bantu aku!" Seru Felix.
Haechan mengangguk lalu mengikuti langkah Felix keluar dari kamar Doyoung.
"Hyung..." Panggil Doyoung.
"Ada apa?" Tanya Soobin.
"Apa eomma dan appa tau?" Doyoung bertanya balik.
Doyoung hanya takut kedua orangtuanya khawatir, mengingat saat skandalnya kemarin eomma nya sampai sakit beberapa hari, dan parahnya Doyoung tidak bisa menjenguknya.
"Iya, ben yang memberi tahu.." jawab Soobin lempeng.
"Jadi eomma dan appa dobby akan datang kemari hyung?" Tanya Jisung menyeletuk.
Soobin mengangguk, "mungkin sebentar lagi.." katanya.
"Dobby... Ini dia teh hangatmu... Dan eomma appa mu..!!" Kebiasaan Haechan adalah berteriak, jadi jangan heran.
Dan benar, Haechan dan Felix muncul bersama Appa Kim dan Eomma Kim.
Soobin dan Jisung segera membungkuk hormat, dan dibalas senyuman hangat oleh keduanya.
"Eomma..appa.."
Eomma kim segera menghampiri Doyoung dan memeluknya.
"Kenapa tidak mengabari eomma jika sakit hm..?" Tanya eomma kim dengan nada yang bergetar.
Doyoung membalas pelukan sang eomma dengan sangat erat, rasanya sangat nyaman.
"Dobby tidak ingin eomma khawatir.." cicitnya pelan.
"Diam begini justru membuat eomma mu semakin khawatir, kau tau?" Sambar appa kim.
Doyoung hanya mengerucutkan bibirnya kesal mendengar omongan appanya.
"Eomma dan appa merasa gagal saat dengar kau sakit, padahal eomma dan appa ini adalah seorang dokter.." lanjut appa Kim mengomel.
"Kupikir rumor itu hanya hoax, ternyata benar eomma'nim dan appa'nim adalah seorang dokter.." celetuk Haechan terkagum.
Appa Kim hanya tersenyum hangat sebagai balasan.
"Apa masih ada yang merundungmu?" Tanya appa kim.
"Appa, dobby kan sedang sakit. Kenapa malah mengintrogasi nya?" Celetuk Soobin malas.
"Ya appa kan hanya penasaran bin-ah.. lagi pula, hyungnya yang memintaku menanyakan ini.." balas appa Kim.
"Jadi dobby juga punya hyung, appa'nim?" Felix bertanya.
Appa Kim mengangguk sebagai jawaban,"hyungnya sedang kuliah diluar negeri, sebagai dokter juga.." jawab appa.
"Eomma, sebaiknya suruh appa keluar.." rajuk Doyoung kesal.
"Yyak! Apa-apaan kau eoh? Mengusir appamu sendiri" seru appa Kim tak terima.
"Sudah tidak usah berdebat, sebaiknya appa keluar saja, biarkan eomma yang menjaga anak kita.." seloroh eomma Kim dengan geram.
"Cih! Yasudah!"
"Appa mu benar-benar aneh dobby.."
S A Y A P
"Tolong jaga dobby dengan baik yah, eomma dan appa tidak bisa berkunjung terus untuk memeriksa keadaannya.." tutur eomma Kim yang tersirat khawatir.
"Eomma tenang saja, kami akan merawat dobby hingga sembuh.." balas Yoonbin.
Appa Kim bergerak menepuk bahu Yoonbin dan Soobin, "jika ada apa-apa yang terjadi pada dobby, appa percayakan pada kalian.." ucap appa.
Yoonbin dan Soobin hanya mengangguk paham dengan pesan paman mereka itu. Lagipula tanpa diminta pun mereka akan menjaga Doyoung.
"Terima kasih juga pada kalian yang sudah peduli pada dobby.." ucap eomma Kim pada member yang lain.
"Junghwanie, jaga hyungmu dengan baik eoh.."
"Nde Eomma'nim!"
"Kalau begitu kami pamit, ada banyak pasien yang menunggu untuk diperiksa.."
Mereka kembali mengangguk.
"Jaga kesehatan, eomma.."
Brugh..
Itu suara hempasan tubuh Haechan diatas sofa.
"Dobby beruntung sekali mempunyai orang tua seperti mereka.." tuturnya.
"Iya, mereka sangat menyayangi dobby.." sahut Felix.
"Dobby itu anak bungsu dikeluarga Kim, maka dari itu dia sangat disayang. Lebih-lebih lagi oleh hyungnya.." tutur Soobin bercerita.
"Aku penasaran dengan hyungnya dobby.." celetuk Jisung menerawang.
"Aku juga.." Hyunjin ikut bersuara.
"Oh iya, soal pertanyaan dari appa'nim tadi bagaimana? Apa ada yang menjawabnya?" Tanya Guno, yang tadi sempat keluar sebentar.
"Ben yang berbicara empat mata tadi bersama appa.." jawab Soobin.
"Appa akan menghubungi kim hyung untuk ikut mencari tau siapa yang mencelakai dobby.." tutur Yoonbin datar.
"Ck! Aku jadi kembali geram mengingat itu!" Dengus Gon kesal.
"Bisa-bisanya orang itu bisa masuk tanpa kena pemeriksaan.." sambung Yoshi pun geram.
"Ini mungkin hanya opiniku saja. Tapi kurasa orang yang ingin mencelakai dobby adalah orang dalam agensi.." celetuk Hyunsuk.
"Aku setuju dengan suk hyung, tidak mungkin kan orang luar bisa bebas keluar masuk tanpa pemeriksaan.." sahut Jisung menyetujui.
"Hah... Ini seperti kita sedang melaksanakan misi rahasia saja.." seru Soobin malas.
"Benar sekali.."
"Hampir saja kau ketahuan manusia pendek!"
🍃🍃🍃
Hai!
Makin aneh,
Note: BUAT YANG NGEHUJAT UCUK SAMA OCI, pakyumenn