The Demon King's Wife [TERBIT]

By rerenths03

1.3M 236K 12.6K

[Beberapa part telah dihapus] "Kau akan selalu menjadi milikku kan, Clarissa Andromeda?" Tanya Jayden mengusa... More

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45 [END]
SPESIAL ANDROMEDA🦋
PENGUMUMAN TERBIT
Vote Cover
OPEN PO
MENJELANG TANGGAL TIGA!
SUDAH TERSEDIA DI
EXTRA PART
TDKW
New Story

BAB 18

27K 5K 207
By rerenths03

"Apa rencana anda, yang mulia?"

Zayed terdiam tak bergeming. Dirinya terus menatap pada sebuah terowongan gelap yang berada di sebuah gang kumuh. Otak nya terus berputar guna mencari rencana yang akan di gunakan untuk menyelamat kan anak-anak yang tersandera.

"Yang mulia.."

Zayed menghela nafas dalam. Ini bukan pertama kalinya dia melawan sekumpulan bandit-bandit. Namun kini Zayed jadi sedikit ragu karena ada belasan nyawa anak-anak yang dipertaruhkan. Jika tadi dirinya membawa puluhan perajurit. Pasti para bandit akan langsung mengetahuinya dan malah mengancam nyawa anak-anak. Jadi karena itulah, hanya ada Zayed dan Brian Aleister-sang tangan kanan yang datang ke markas para bandit.

"Brian, kau selamatkan anak-anak. Biar aku yang melawan para bandit itu." Setelah sekian lama, akhir nya Zayed mengambil keputusan.

"Tapi kita tidak tau seberapa banyak komplotan para bandit itu. Jika mereka ada banyak didalam sana. Itu akan membahayakan anda, yang mulia." Tutur Brian.

"Kirim pesan pada para perajurit melalui Elang milik mu. Perintahkan mereka untuk mengirim 10 perajurit kelas atas. Aku akan masuk ke bawah terlebih dahulu. Setelah kau selesai mengirim pesan, pergilah ke tempat dimana anak-anak di sekap." Titah Zayed, meninggalkan Brian yang tetap berdiri di tempat dengan kepala yang tertunduk.

Selang beberapa lama, Brian bersiul kencang guna memanggil elang kesayangan nya. Seekor elang yang terlihat sangat gagah mendarat tepat di depan nya berdiri.

Brian berjongkok dan mengelus elus dagu dari hewan peliharaan nya itu. "Dalam satu menit, kau harus mengirim pesan ku pada panglima jenderal."

Brian mengeluarkan satu buah kertas dan pena yang selalu dibawa kemana mana. Ia mulai menulis perintah dari yang mulia putra mahkota Envuella. Seakan paham dengan sebuah tulisan, tatapan dari manik tajam Elang selalu tertuju pada gerakan tangan Brian.

Setelah selesai menulis sebuah pesan. Brian mengikatkan kertas tersebut di pergelangan kaki hewan peliharaan nya.

Tangan Brian mengelus-elus dagu elangnya. "Pergilah."

Bukannya terbang dan segera mengirimkan surat, elang tersebut malah terus menatap Brian. Sebagai seorang tuan, Brian tau maksud dan keinginan peliharaan nya. Ia berdecak sebal. "Aku akan memberikan mu banyak daging segar. Tapi setelah tiba di rumah ya?"

Ajaibnya, Elang tersebut merespon dengan anggukan kepala. Setelahnya, hewan tersebut mengepakkan sayap dan melesat pergi guna melaksanakan tugas dari tuannya.

Brian mendengus. "Kalau soal makanan, selalu saja cepat."

Kakinya mulai melangkah masuk ke dalam terowongan yang akan membawanya ke ruang bawah tanah. Dari kejauhan ia dapat melihat setitik terang yang berasal dari api obor.

Namun ketika sampai di pertengahan. Ia di suguhi oleh tiga jalan, yaitu lurus kedepan, samping kiri dan samping kanan. Brian menatap bergantian pada ketiga arah itu. Hingga tatapan matanya tiba-tiba menurun dan melihat sebuah saputangan merah diantara cahaya yang remang-remang.

Sepertinya zayed memberikan tanda dimana letak anak-anak disandera. Tanpa basa-basi lagi, Brian melangkah kearah lorong sebelah kiri dengan sedikit tergesa-gesa.

Sesampainya di lokasi tujuannya. Brian malah dibuat heran dengan pintu penjara yang tak di kunci. Dan anehnya lagi didalam penjara tersebut, terlihat belasan anak-anak duduk menjauh dari dua anak kecil. Dua anak kecil yang Brian rasa adalah anak kembar. Mereka berdua dengan santainya tidur dengan posisi saling menyender.

Brian mencoba mengabaikan keanehan tersebut. Ia membuka pintu penjara yang menimbulkan suara gesekan besi pintu dengan lantai. Brian masuk dan mendekati belasan anak-anak yang meringkuk ketakutan karena kedatangannya.

"Jangan takut. Aku ini perajurit istana yang bertugas menyelamatkan kalian." Ucap Brian dengan sangat lembut.

Mendengar kata 'istana' dan 'menyelamatkan' dengan mudah nya anak-anak tersebut langsung percaya. "Pa-paman a-akan mengeluarkan kami?" Tanya salah satu anak kecil tersebut.

Brian tersenyum dan mendekati mereka. "Ya.. Sebaiknya kita segera bergegas keluar." Ucapnya menggiring anak-anak untuk keluar.

Merasa masih ada yang tertinggal. Brian kembali masuk ke dalam penjara besi tersebut. Ia melangkah mendekati dua anak kecil yang masih nyenyak tertidur.

"Hei bangun." Gugah Brian dengan kedua tangan yang menepuk-nepuk pipi dua bocah kembar itu.

Felix membuka mata ketika merasa ada seseorang yang telah mengusik tidur nya. Dapat ia lihat seorang paman yang menggunakan seragam perajurit tepat di depan nya. Sepertinya dia adalah perajurit dari istana, pikir Felix.

"Siapa?" Tanya Felix pura-pura tak mengenalinya.

Brian lagi-lagi tersenyum lembut. "Aku Brian Aleister. Perajurit istana yang bertugas menyelamatkan kalian."

Felix mengangguk singkat. Ia menoleh ke samping dimana sang adik masih tertidur pulas. "Asher bangun." Gugah Felix, menoel-noel pipi berisi milik kembarannya

Asher melenguh pelan. "Aku masih sangatttt mengantuk. Sebentar lagi ya~"

"Asher perajurit istana datang menyelamatkan kita."

Dengan sangat-sangat terpaksa, Asher membuka matanya. "Apa kita akan bebas sekarang?" Tanyanya dengan malas.

Asher beranjak bangun mengikuti kakak yang yang sudah melangkah keluar. Ia menguap pelan, "Padahal disini sangat nyaman sekali untuk tidur." Gumamnya.

~~

Zayed la Auvamor dibuat kewalahan karena harus melawan puluhan bandit yang kini mengepungnya. Tubuhnya sudah terdapat banyak sekali luka yang menganga.

Nafas Zayed terlihat sangat tak beraturan. Ia benar-benar akan kehabisan tenaga jika terus begini. Seharusnya para perajurit yang ia minta, sudah datang dan menolongnya. Tapi mereka tak kunjung memperlihatkan adanya tanda-tanda kedatangan.

Sring!

Lagi-lagi sebuah luka diberikan padanya. Sedikit dalam dan hal itu berhasil membuat Zayed meringis sakit. Sekarang ia hanya bisa menangkis serangan terus menerus sampai sampai bala bantuan datang.

"PAMAN-PAMAN!"

Para bandit yang sedari tadi sibuk mendesak Zayed, menghentikan aksinya dan menatap ke asal suara. Di dekat pintu keluar, berdiri dua bocah kembar yang memiliki warna rambut berbeda. Mereka semua menatap heran pada dua bocah itu, tak terkecuali Zayed.

Asher- si bocah berambut putih yang tadi berteriak, tersenyum ceria seakan akan tidak merasa takut melihat pemandangan di depan. Seharusnya dia dan sang kakak sudah keluar dari sini dengan intruksi perajurit istana tadi. Tapi...

Flashback

Asher dan Felix berjalan paling belakang mengikuti Brian. Mereka berdua terlihat santai-santai saja. Berbeda dengan Brian dan anak-anak yang menjadi sandera.

"Aku ingin segera menemui ibu." Celetuk Asher.

Felix mengelus puncak kepala Asher. "Setidaknya saat ini mama berada di satu kerajaan dengan kita."

Mereka berbincang dengan nada yang sangat lirih sehingga tak dapat di dengar Brian.

Asher menghela nafas panjang. "Aku sangat merindukan nya. Apa dia sudah baik-baik saja?" Tanya nya mengingat terakhir kali di memori kakaknya, sang ibu sedang dalam keadaan sekarat.

"Mama pasti baik-baik saja. Buktinya nenek membiarkan ayah per-"

Sring! Trak! Brak!

"Apa kau mendengarnya?" Tanya Felix tiba-tiba.

Asher memutar bola mata nya malas. "Kenapa telinga mu selalu mendengar sesuatu yang tak dapat ku dengar?"

Felix tak menanggapi perkataan Asher. Ia langsung menarik tangan kembaran nya dan mengajak nya untuk menuju asal ssuar.

Flashback off

"Kalian main nya keroyokan. Itu sangat tidak keren!" Seru Asher, berkacak pinggang.

"Lalu kita harus bagaimana?" Tanya salah satu dari bandit itu.

"Bagaimana kalau adu tatapan dengan ku?" Tawar Asher. "Jika kalian menang, nanti aku akan meminta ayah untuk memberikan hartanya pada kalian. Bagaimana?"

Felix menyenggol tangan Asher, membuat sangat empu menoleh pada nya. "Harta papa melebihi seluruh harta di dunia manusia. Apa kau sudah gila? Nanti papa akan memarahimu." Bisik Felix.

"Kakak tenang saja."

~~

Felix manggil Jayden dan Clarisa= Papa mama. Kadang juga ibu atau ayah kalau lagi ga mood.

Asher manggilnya= Ayah Ibu.

Continue Reading

You'll Also Like

1M 15.2K 8
[Cerita transmigrasi dari zaman kuno ke zaman modern✅] Mi Li, seorang permaisuri di Kekaisaran yang paling ditakuti, tidak pernah menyangka suami yan...
1M 30.5K 9
[SUDAH ADA DI APK KUBACA! JIKA PENASARAN CUSS, LANGSUNG BACA! JUDUL DAN COVER TETAP SAMA YAW❤️] 15+ Sinopsis: Isabella Gracia Pembunuh bayaran yang m...
68.1K 1K 70
Di sini, di terima semua pm cerita kalian. Berbagai macam genre terdapat di sini. Terbuka untuk semua orang loh ya😂 Daripada kalian capek-capek prom...
1.1M 68.6K 25
Novel berjudul 'mine' adalah novel terakhir yang dibaca Sabina sebelum kejadian yang merenggut nyawa nya, tanpa disangka Sabina malah masuk ke salah...