ASGARA!

By Atuuu03

387K 20.1K 1.3K

"KALO NGEBUNUH ORANG GAK DOSA, GUE BUNUH LO DARI TADI PAGI! BIAR PUNAH AJA SEKALIAN SPESIES KAYA LO!" teriak... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
CAST?
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42

Part 38

2.3K 235 56
By Atuuu03

Mau di vote sama komen kata Gara

Happy Reading

***

Gara kembali memakan eskrimnya setelah postingan itu benar benar terkirim di instagram miliknya

Drrrtt drrttt

Ponsel Gara bergetar di atas meja ada panggilan masuk dan itu dari bundanya dengan cepat Gara mengangkatnya

"Iya bun"

"....." disana suara bundanya terdengar panik

"Masih di mall bun kenapa?" Fany diam ia memperhatikan Gara yang sedang menelpon terihat sangat serius

"......" Penuturan bundanya membuat Gara kaget bukan main

"Rumah sakit mana?" ucapnya dengan mimik muka yang jelas khawatir

Mendengar kata rumah sakit Fany langsung bertanya tanya, ada apa? siapa yang sakit batinnya

"....."

"Yaudah Gara kesana sekarang"

Tutt

Panggilan di akhiri, Gara dengan wajah gelisahnya ia membereskan barangnya yang ada di meja kedalam tas yang ia bawa

"Ada apa Gar? siapa yang sakit?" tanya Fany ikut panik melihat Gara seperti itu

Gara menatap Fany ia menarik nafasnya pelan "Kamu mau ikut kerumah sakit?" bukannya menjawab Gara malah bertanya balik

Fany mengangguk mantap "Iya aku ikut" Fany ikut panik melihat Gara yang seperti itu

Setibanya mereka di parkiran langsung memasuki mobil dengan terburu buru, Fany masih bingung sebenarnya siapa yang sakit? namun ia urungkan biarkan dia tahu saat di rumah sakit saja

Dalam perjalanan Gara memacu kecepatan mobilnya dengan cukup cepat membuat Fany menggenggam tangannya sendiri karna takut

Ckiittt

Tiba tiba saja lampu lalu lintas berubah merah membuat Gara menghentikan mobilnya secara langsung

"Gara!" peringat Fany

"Pelan pelan, aku tau kamu panik buru buru juga tapi keselamatan kita juga sekarang nomor 1 Gar" Gara mengusap wajahnya perlahan

"Maaf"

"Siapa yang sakit?" tanya Fany, Gara menoleh lalu ia menjawab

"Risha.. kecelakaan" Ucap nya pelan namun masih terdengar di telinga Fany

Fany mengepalkan tangannya rasanya ia ingin menjambak rambut cowok disampingnya yang menjambat sebagai pacarnya

Bukan, bukan Fany tidak bersimpati pada Risha yang kecelakaan tetapi respon Gara yang seperti itu membuatnya ingin marah, ini bukan yang pertama kalinya

"Sepanik itu Gar?" tanya Fany dadanya berdenyut sakit

"Jangan mulai Steffany, aku cuma ngerasa bersalah tadi aku nyuruh dia pulang sendiri dan kata bunda dia kecelakaan saat perjalanan pulang" jawabnya lalu kembali melajukan mobilnya karena lampu sudah berubah hijau

Fany menatap Gara dengan nanar "Oh iya maaf salah aku, harusnya aku nolak ajakan kamu biar Risha gak celaka"

"Steffany!" peringat Gara dengan tatapan tajamnya nada bicaranya naik satu oktaf

"Apaa?!" balas Fany sama dengan nada bicara Gara, namun bedanya mata Fany berair dan wajah nya memerah

***

Mereka berdua berjalan menuyusuri koridor rumah sakit Cita Kartika, Fany berjalan di belakang Gara ia tidak bisa menyamakan langkah Gara yang lebar dan cepat

Setibanya di depan ruang rawat Risha mereka langsung masuk, disana Fany dan Gara bisa melihat Risha yang setengah berbaring di brankar dengan kaki, siku, dan juga kepala yang di perban

"Nathaan" ucap Risha dengan suara parau, dengan cepat Gara menghampiri sahabatnya itu

"Kenapa bisa kaya gini?" tanya Gara dengan khawatir, Fany hanya menyaksikan mereka berdua tanpa ikut bersuara jujur hatinya tidak kuat melihat adegan di depan nya namun ia maklumi karena Risha sedang sakit

"Tadi pulang sekolah ada yang nyerempet aku pake mobil, tapi orangnya kabur" tutur Risha

"Maaf Sha gara gara aku-"

"Its okay Nathan ini udah kejadian"

"Bunda ayah sama kakek belum dateng?" tanya Gara memastikan, Risha menggeleng pelan dan memang tadi saat bundanya menelpon katanya mereka baru mau berangkat karena menunggu Pak Abraham dahulu

"Oh iya Nath, ada obat yang belum di ambil kata suster, tolong ambilin dulu ya ini resepnya" Risha memberikan selembar kertas resep obat

Gara mengangguk "yaudah aku kedepan dulu" lalu cowok itu melenggang pergi meninggalkan Fany dan Risha dalam satu ruangan

"Gimana Fan seru kan?" tanya Risha ambigu, Fany mengerutkan alisnya bingung

"Maksud lo?" tanya Fany

"Haadeehh gak nyadar juga, lo liat cowok lo sebegitu perhatian nya sama gue? lo gak sakit liatnya?" tanya Risha sambil berdecih meremehkan

"Kesian ya lo minta perhatian sama cowok orang, gak malu?" balas Fany tak terima

"Sebelum dia jadi cowok lo, dia lebih dulu sama gue" tutur Risha dengan bangganya

"Lo tau sebenernya gue gak kenapa kenapa" lanjut Risha dengan santainya lalu menggerak gerakan kaki serta sikunya yang memang seperti tidak apa apa

"Lo gila?!!"

"Sshtt ayolah Fan gue juga pengen ngerasain perhatian sahabat gue lagi kaya dulu sebelum adanya lo, lo tega jauhin gue sama sahabat gue satu satunya Fan?" tanya Risha dengan wajah memelas

Fany mengepalkan tangannya menahan emosi ia mendekat ke arah brankar Risha

"Lo tau? saat kabar sampah lo tadi, dia hampir celaka gara gara lo!"

"Ya ya ya, gue tau pasti si Gara panik kan terus diperjalanan ngebut, and lo berdua juga pasti berantem gara gara gue" ucap Risha dengan smirknya

"Gila!"

"Ya gue emang gila, saking gila nya gue mau kalian putus secepatnya gue udah muak!" ucap Risha enteng

Fany semakin dibuat kesal amarah nya sudah memuncak ia mendekat ke arah Risha hingga

Plakk

"Akhh"

Suara tamparan yang sangat nyaring terdengar di ruangan mereka berdua berada

Risha memalingkan wajahnya ketika Fany menamparnya begitu keras bahkan pipi Risha sampai memerah membuat Risha menahan perih di pipinya

"Faan gue minta maaf, gue gak ada maksud ganggu acara lo sama Nathan, kalo tau lo lagi sama dia gue gabakal ngasih tau kalo gue celaka, maaf Fan" Risha berucap dengan mata berkaca kaca berdramtisir

"Steffanyy!!" teriak seseorang di ujung pintu masuk yang menyaksikan Fany yang menampar Risha dengan kuat

'Mampus! kepancing juga amarah lo Fan' ucap Risha dalam hati bersorak senang, sekarang disini seolah Fany yang terlihat jahat

Gara yang saat itu kembali karena tidak jadi mengambil obat dikarnakan suster sudah mengambilnya, dan saat ia membuka pintu ia melihat Fany yang menampar Risha

Gara berjalan mendekati Fany dan menarik Fany dengan keras

"Apaa?!!" tanya Fany masih penuh dengan amarah matanya mengkilat marah

"Kamu gila?!! kenapa nampar dia?" tanya Gara yang sama sama emosi

'Seru banget ini drama' Risha kembali bersorak senang

"Tanya sama SAHABAT lo! sebelum tanya gue!!" ucap Risha dadanya naik turun menahan amarah yang bergejolak sekligus sakit di hatinya mata nya sudah merah

Gara yang melihat itu menarik nafasnya dalam dalam, ia tidak pernah melihat Fany sekasar ini hingga berani menampar seseorang

"Lo kenapa jadi kasar Fan? Lo cemburu sama dia? gue udah bilang gak ada yang harus lo cemburuin sama dia Steffany" tegas Gara dengan sama sama mengubah kata menjadi lo - gue

"Gak habis pikir aku sama kamu Gar, bisa bisanya masih berpikir kaya gitu, cemburu itu gak mandang siapapun Asgara!" pandangan Fany mengabur karna air matanya siap tumpah

"TAPI TAU KONDISI JUGA FAN, LO SAMPE NAMPAR DIA YANG LAGI SAKIT!" bentak Gara

PLAK

Fany Menampar Gara lebih keras dari pada ia menampar Risha bahkan ujung bibir cowo itu sampai mengeluarkan darah tangannya bahkan sampai terasa kebas

"Fanyy!" teriak Risha

Air mata Fany luruh tangannya mengepal kuat ia sudah muak dengan perlakuan Gara yang seenaknya padanya

"Dia cuma pura pura Asgara! biar dapet perhatian lo!" ucap Fany dengan penuh penekanan

Gara hanya diam sambil menatap Fany, seolah tidak percaya dengan apa yang Fany ucapkan dan lakukan padanya barusan, namun air mata di mata gadisnya membuat hatinya berdenyut sakit

"Lo gak pernah mikirin perasaan gue sedikit pun Gar? gak pernah terlintas di otak cerdas lo itu kalo perlakuan lo itu nyakitin gue?"

"Kalo dari dulu lo gak bisa bedain peranan lo antara sahabat sama pacar, mending gak usah pacaran! bahkan lo bisa sampe bentak bentak gue marah sama gue yang belum tau kebenarannya, ini gak terjadi sekali Gar" lanjut Fany dengan suara bergetar di ujung kalimat

"Sekarang aku tanya Gar, kamu ada rasa sama Risha? kamu sayang dia?" suaranya melemah

"Steffany, aku sayang Rish-"

"Kalian cocok" Fany memotong ucapan Gara ia tak sanggup mendengar kalimat berikutanya

"Aku benci kamu Gar" lanjutnya dengan tersenyum kecut pelan dan penuh penekanan namun menusuk di indra pendengaran Gara, lalu Fany benar benar pergi meninggalkan ruangan itu

"Steffany Anatasya" panggil Gara frustasi ia tak memedulikan darah yang berada di ujung bibirnya

***

Fany berjalan terburu buru di area parkiran rumah sakit sambil sesekali terisak dengan tangan bergetar

Namun tiba tiba saja ia terkaget karena suara klakson dari arah belakang dirinya membuat ia sadar ia berada di tengah jalan di parkiran itu, dengan cepat ia berjalan ke arah pinggir

Tapi bukan nya berjalan mobil itu malah tetap berhenti di tempat dan tiba tiba sang pengemudi keluar dan menghampiri Fany

"Steffany?" tanya pria itu

Fany yang bingung mendongak kan wajahnya melihat siapa yang ada di depannya ini, ia mencoba mengenali

"Siapa ya?"

"Lo udah lupa? gue Axel yang waktu itu minta minum pas tanding di sekolah lo" jelas Axel, Fany mengangguk ngangguk baru mengingatnya

"Lo ngapain di rumah sakit malem malem gini?" tanya Axel ia juga sebenarnya ingin menanyakan apa cewek di depannya ini menangis karna melihat jejak air mata di pipi gadis itu namun ia urungkan

"Emm gue jenguk temen yang lagi sakit" jawab Fany seadanya

"Terus sekarang lo mau kemana? biar sekalian sama gue mau?" tawar Axel

"Gue mau pulang, gak usah gue mau cari taxi di depan" tolak Fany, ia tidak enak jika menebeng pulang dengan Axel apalagi cowok didepannya ini baru saja kenal dengannya

"Sama gue aja, gak baik cewek pulang malem malem sendirian Fan" Axel tetap kukuh

Fany diam saja ia merasa tidak enak sekaligus takut sebenarnya

"Gue gak bakal macem macem Fan, ni liat gue ada kontak Samuel sepupu lo, kalo gue ada macem macem, lo tinggal aduin ke Sam" Axel terus meyakinkan

"Mau ya?" Fany akhirnya mengangguk setelah melihat siluet seseorang yang memperhatikannya dan Axel dari ujung parkiran

Axel tersenyum senang, lantas ia membuka pintu mobil untuk Fany lalu cewek itu masuk

Axel melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah sakit, menyisakan seseorang yang terus memperhatikan mereka dari kejauhan

"Fuck" umpatnya ia semakin frustasi melihat gadisnya pergi bersama lelaki lain

***

To be continued...

Part 39 nya udah ada ni tinggal di up, tapi nunggu parti ini banyak yang vote dulu hehe jangan lupa vote ya kawan 😘

7 Desember 2021

Continue Reading

You'll Also Like

295K 4K 10
INTINYA JN HAREM BERMEKI/BERMEMEK ONLY ONESHOOT OR TWOSHOOT. BXB AREA‼️ JENO : SUB JAN SALPAK SALPAK? JAUH² SNA MOHON BIJAK DLM MEMBACA. HOMOPHOBIC G...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.7M 227K 69
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
378K 37.9K 18
*Spin off Kiblat Cinta. Disarankan untuk membaca cerita Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengetahui alur dan karakter tokoh di dalam cerita Muara Kibla...
1.1M 104K 56
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...