M A L A M.

By real__seagull

25.4K 4.3K 1.2K

Jaehyun adalah pria yang berprofesi sebagai agen NIS dan Rosie gadis yang memiliki nyctophobia. Ini tentang m... More

Starr-ing:
Malam 01
Malam 02
Malam 03
Malam 04
Malam 05
Malam 06
Malam 07
Malam 08
Malam 09
Malam 10
Malam 11
Malam 12
Malam 13
Cast (Bagian 2)
(Bagian 2) - Malam 14
Malam 15
Malam 17
Malam 18
Malam 19
Malam 20

Malam 16

557 117 0
By real__seagull

Kelima agen NIS yang ditugaskan untuk mengungkap kasus kriminal yang ada di Macau sudah memantapkan rencana mereka. Mulai malam ini mereka akan melakukan penyamaran terlebih dulu untuk mencari tahu siapa-siapa saja staff dari Lee Jung Jae yang ikut campur tangan atas permainan iblis yang dimainkan oleh pria tua itu. Meskipun mereka sudah memiliki nama-nama para calon koruptor yang terlibat, namun karna itu masih rumor mereka tidak bisa berpegang teguh pada sebuah informasi yang belum valid.

Malam ini mereka akan mulai memastikan apakah pria berumur 40 tahun yang bernama Lee Dong Wook salah satu dari ke lima staff kementerian BUMN juga ikut terlibat dalam kasus yang dilakukan oleh Lee Jung Jae.

Jeno bekerja dari dalam kamar hotel mereka untuk memantau situasi sementara Jaehyun, Jungkook, Yeri dan Sehun kini sudah berada di arena Venetian Macau Kasino, Arena bermain kasino terbesar didunia yang luasnya mencapai 550.000 meter persegi, dan memiliki 800 meja permainan mulai dari poker hingga fan-tan dan 3.500 mesin slot. Ini bukan kali pertama mereka semua ketempat kasino tetapi melihat yang sebesar dan semegah ini tentu saja kali pertama bagi mereka.

Kini keempatnya sudah mulai berpencar di arena tersebut dan berkomunikasi menggunakan earpiece yang ada di telinga mereka masing-masing.

"Kattie kamu sebaiknya ikut denganku memantau lantai 2." pinta Sehun pada Yeri.

"I'm on my way Atlas."

"Semuanya laporkan aku jika kalian melihat orang-orang yang namanya ada di dokumen kita."

"Copy that."

Dengan menggunakan setelan kemeja dan celana dari Prada membuat Jaehyun tampak seperti pewaris tahta dari pengusaha perusahaan terbesar di Asia, itu sebabnya kini pria itu beberapa kali digoda oleh para wanita yang berpakaian baju 'bunny' untuk mengajaknya bermain di meja, tetapi dengan kasar Jaehyun menolak tawaran tersebut dengan mata tajamnya tanpa menyunggingkan senyum diwajahnya.

Pria itu mengamati dengan teliti wajah orang-orang yang sedang asyik memainkan kartu mereka ataupun yang sibuk berkutat di mesin kasino agar tidak kehilangan banyak koin. sesekali Jaehyun sedikit merasa kagum melihat bebera orang yang bermain monopoli di mesin kasino mereka dan memegang uang sungguhan, permainan yang biasanya hanya ia mainkan dengan uang mainan ternyata menjadi salah satu permainan judi. Bukan hal yang baru sebenarnya, karna faktanya monopoli memang permainan judi bukan?

"Jackpot!" tiba-tiba terdengar suara Yeri dari earpiece Jaehyun.

"Apa yang kamu temukan Kattie?" sahut Jungkook penasaran.

"Aku menemukan dua sekaligus. Lee Dong Wook bermain di meja yang sama dengan Lee Kwang Soo."

"Good job Kattie! aku akan memantau mu dari jauh. Kau boleh ikut bermain dengan mereka."

"Tanpa kau izinkan, aku akan tetap ikut bermain bersama mereka Atlas."

Jaehyun menyunggingkan senyumnya. Tidak menyangka ternyata Yeri benar-benar percaya diri akan skillnya pada game kasino. Sebenarnya juga sebelum mereka semua ketempat ini, Yeri sudah mengajarkan mereka memainkan beberapa permainan judi yang paling sering dimainkan oleh orang-orang kaya raya atau berkuasa seperti, blackjack, poker, roulette, baccarat, dan five-card draw.

"Jadi kali ini kalian akan bermain apa?" ungkap Jaehyun penasaran.

"Guess it Casper~"

"Yang sebenarnya paling mudah, tetapi pemenangnya hanya untuk orang yang beruntung, Blackpink."

"HAHAHAHAH BLACKJACK BODOH!" Jungkook tertawa lepas mendengar jokes yang disengaja oleh Jaehyun.

"Tadi maunya nebak Russian Roulette tapi takut garing."

Sehun kali ini menyahut, "Kkeojineun heat b-b-beat pplajineunde~"

Yeri memutar bola matanya mendengar percakapan yang terjadi dalam earpiecenya diantara para lelaki aneh, "Coder, tolong awasi aku dari cctv Atlas sepertinya mulai sibuk mencari mangsa." bisik Yeri pada Jeno melalui earpiecenya.

"Tenang saja. Selain dua bodyguard yang menjaga mereka 5 meter dari tempat kalian sekarang, aku tidak melihat orang-orang lain lagi yang mencurigakan."

Jaehyun melanjutkan penyamaran patrolinya yang tadi sempat terhenti karna asyik mendengarkan percakapan mereka di earpiece sembari memerhatikan orang yang bermain monopoly.

"Casper, sepertinya kamu harus kesini sekarang."

"laporkan posisimu Grimreaper."

"Disisi kiri, didekat bar utama."

Tanpa banyak bertanya lagi, Jaehyun segera memutar arahnya dan berjalan menghampiri Jungkook. Pria itu terlihat sedang meminum habis sekaleng pepsi dan pandangannya tidak lepas dari arah bar yang jaraknya sekitar 10 meter dari tempatnya berdiri. Jaehyun berusaha mengikuti kemana arah pandangan Jungkook tetapi ia tidak menemukan apa yang menjadi fokus Jungkook.

"Ada apa?"

"Arah jam 1, didepan mesin poker. Wanita yang menggunakan dress hitam."

Jaehyun menyipitkan matanya. Namun matanya kembali membulat sempurna.

"Kenapa dia bisa disini?" ucap Jaehyun tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Take your time. untuk malam ini, semuanya serahkan padaku." Jungkook menepuk-nepuk pelan bahu Jaehyun kemudian berlalu meninggalkan pria itu sendirian.

Seperti mengopy paste hal yang tadi dilakukan oleh Jungkook sebelumnya, Jaehyun hanya bisa terpaku dari tempatnya berdiri saat ini sambil fokus menatap seorang wanita yang terlihat serius bermain disalah satu mesin poker. Wanita itu benar-benar terlihat antusias saat menyadari kemenangannya berada didepan mata, dan dalam beberapa detik kemudian, beberapa koin casino terlihat keluar dari mesin pokernya. Wanita itu bertepuk tangan riang atas kemenangannya dan tanpa sadar Jaehyun ikut melukiskan senyuman diwajahnya.

Setelah mengambil koinnya, wanita itu disampari seorang wanita lain yang Jaehyun tebak sebagai kenalan wanita itu. kini wanita yang mengenakan dress hitam itu terlihat mengacungkan jempolnya pada kenalannya yang sudah berlalu meninggalkannya.

"Bagaimana dibawah? ada yang mencurigakan?" suara Sehun membuat Jaehyun tersadar dari efek sihir yang dimiliki oleh wanita dress hitam.

"Belum ada sampai saat ini." setelah menjawab pertanyaan Sehun, Jaehyun segera mengikuti wanita ber-dress hitam dengan langkahnya yang hati-hati dan tetap menjaga jarak aman antara dirinya dan gadis itu agar gadis itu tidak menyadari kehadirannya.

Seperti benar-benar tersihir akan kehadirannya, tanpa sadar Jaehyun bahkan mengikuti wanita itu bahkan ketika wanita itu berjalan keluar dari arena kasino menggunakan pintu darurat. Wanita itu tetap berjalan santai sambil melepaskan perhiasan yang terlihat mahal ia gunakan mulai dari anting, kalung, dan gelang. Jaehyun mengamati dari jauh dengan serius.

Hingga akhirnya gadis itu tiba-tiba menghentikan langkahnya dibawah cahaya lampu. Dan mau tidak mau Jaehyun menyembunyikan dirinya dibalik dinding. Pria itu kini baru sadar bahwa kini mereka berada disalah satu kawasan kumuh disekitar Venetian Macau. sudah sejauh ini ia berjalan dan ia tidak menyadarinya? sepertinya memang wanita itu berhasil menyihirnya. Jaehyun kembali mengintip kearah wanita tadi. kini pria itu benar-benar shock setelah tanpa sengaja melihat wanita itu sedang mengganti dressnya dengan pakaian yang lebih kasual. sebuah kaos dan celana jins. Jaehyun kembali menyembunyikan badannya dibalik dinding selama beberapa saat. Dan setelah merasa waktunya sudah tepat. Jaehyun kembali mengintip kearah wanita tadi, namun yang ia lihat adalah, kosong.

Wanita itu sudah menghilang.

Jaehyun segera berjalan dengan hati-hati ketempat dimana wanita tadi berdiri, namun tidak menemukan apapun. Jaehyun menghela nafas berat.





"Jaehyun?"


Dan begitu mendengar namanya dipanggil, didetik itu pula Jaehyun kehilangan kesadarannya tanpa melihat siapa orang yang memanggilnya.





*****


Pagi ini setelah sarapan para Femmies berkumpul dikamar Irene untuk membahas misi mereka. Kamar Irene adalah kamar yang paling besar dibandingkan kamar para agen lainnya, sebab dikamar wanita itu dilengkapi dengan mini ruang meeting yang disertai dengan papan tulis dan proyektor, dapur, kamar tidur utama, dan satu ruangan yang ia gunakan untuk menyimpan beberapa senjata mereka dan menjadi ruangan Karina sebagai agen IT untuk bekerja.

"Aku dan Karina semalam menemukan beberapa fakta menarik," ungkap Irene pada kelima anggotanya, ia lalu melirik Karina untuk membuka file yang sudah gadis itu susun rapi untuk ia paparkan pagi ini.

Karina mengambil posisi Irene untuk menjelaskan pada mereka.

"Semua anggota Lee Jung Jae, yang ikut terseret dalam kasus ini bermarga Lee. Yang pertama ada Lee Kwang Soo."


"Salah satu staff menteri BUMN yang sudah terjun didalam dunia politik selama 7 tahun lebih. Dan dalam 2 tahun karirnya, ia sudah setia mengekor pada Lee Jung Jae, ada beberapa desas desus yang mengatakan karna tidak pernah berkhianat Lee Jung Jae selalu memberikannya bonus setiap bulan. Ia tidak memiliki catatan kriminal selama hidupnya. Ia bahkan dikenal sebagai individu yang humoris dan selalu membuat tertawa orang disekitarnya karna tingkah konyolnya yang terjadi secara natural tanpa kesan dibuat. Tidak pernah menikah, dan tidak ada informasi mengenai keluarganya."

Karina bergeser ke slide selanjutnya.

"Yang kedua ada Lee Dong Wook,"


"Pria berusia 40 tahun yang pernah terjun di dunia modelling saat ia beranjak remaja hingga umurnya 27 tahun. Akibat sering ikut kegiatan sosial di panti maupun acara amal lainnya, banyak partai politik yang mengincarnya hingga akhirnya ia menjadi salah satu kader Partai Kedaulatan Rakyat. Karna sudah memiliki banyak pendukung akibat kegiatan sosial yang ia ikuti, dengan mudah Dong Wook menjadi salah satu anggota DPR yang  bisa dibilang cukup muda, 30 tahun. Tapi kita semua pasti tau kan betapa kerasnya dunia politik maupun pemerintahan saat ini? Lambat laun Dong Wook mulai tidak setia pada rakyat yang sudah mendukungnya, hingga akhirnya ia sering menerima uang suap."

Karina menunjukkan beberapa foto yang menujukkan Lee Dong Wook menerima sejumlah uang suap dari beberapa pebisnis terkenal yang menyuapnya untuk menyembunyikan kejahatan mereka.

"Meskipun foto-foto ini belum pasti menunjukkan transaksi apa yang dilakukan oleh Dong Wook pada para pebisnis itu. Tapi kita dapat pastikan transaksi yang dilakukan secara sembunyi-bunyi sudah pasti tercatat sebagai sesuatu yang illegal kan? 2 tahun yang lalu karena pemasukan keuangannya dicurigai oleh KPK, Dong Wook hampir saja tertangkap dan terkena pidana. Tetapi Lee Jung Jae membantunya menutupi kasusnya dan memintanya untuk bergabung menjadi staffnya."

"Bagaimana dengan bukti-bukti itu? darimana kamu mendapatkannya?" tanya Rosie dengan penasaran.

"Rosie unnie, aku ini adalah hacker sejati. Jangan pernah pertanyakan kredibilitasku... data seperti itu tentu saja dapat kudapatkan dengan mudah jika orang-orang seperti Dong Wook kurang protektif dengan dirinya." ucap Karina sedikit angkuh.

"Okay next,"


"Kali ini ada, Lee Donghae. Pria playboy yang sering menyedot isi rekening para wanita yang menjadi mangsanya. Permainannya sangat halus hingga seluruh korbannya hampir kesusahan menemukan bukti jika memang Donghae lah yang menguras isi rekening mereka. Sebab selama adanya interaksi yang dilakukan oleh Donghae dan korban hampir tidak pernah tercetus percakapan mengenai ekonomi masing-masing, apalagi soal nomor rekening atau di bank mana mereka menyimpan harta masing-masing. Untuk Donghae, menurutku salah satu dari kita harus ada yang menjadi umpan dan memainkan trik agar bisa menangkap Donghae dengan sempurna tanpa ketahuan kita memiliki maksud terselubung padanya."

Somi mengerutkan alisnya, "Menurutku pasti sudah ada beberapa korbannya yang melakukan cara tersebut agar bisa mengungkap kejahatan yang dimiliki Donghae."

Irene tersenyum percaya diri, "Aku bisa mengurusnya."

Semuanya terlihat setuju dengan pengajuan diri yang dilakukan oleh Irene secara sukarela, sepertinya memang untuk menghadapi para target mereka yang buaya, Irene adalah ahlinya.

Karina berdehem pelan untuk melanjutkan presentasinya, "Dan dua staff Lee Jung Jae yang selanjutnya. Benar-benar membuatku sedikit kesal. INFORMASI TENTANG MEREKA BENAR-BENAR SULIT DITEMUKAN!!!"

Mereka semua tertawa melihat ekspresi Karina yang bisa dibilang cukup depresi akan hal yang baru saja ia sampaikan.

"Lee Min Ho dan Lee Ji Eun."



"Selain nama lengkap mereka dan biodata umum lainnya, aku benar-benar tidak bisa menemukan apapun. Semua catatan mereka normal. Mereka masuk didalam daftar kita karena mereka sempat terlihat menemani Lee Jung Jae terbang ke Macau. and that's it."

"Dua orang seperti ini, kita urus belakangan. menangkap orang-orang seperti mereka biasanya membutuhkan strategi khusus." ucap Seulgi tanpa masalah kemudian menguncir kebelakang rambutnya.

"Ok, Femmies. Let's get ready for tonight!" seru Somi dengan semangat.


.


Malam ini hanya Seulgi, Somi, dan Rosie yang masuk kedalam Venetian Macau. Sementara Irene dan Karina stanby di hotel dan memantau mereka melalui monitor tetapi tetap terhubung melalui earpiece mereka. Ryujin diputuskan untuk menunggu diluar arena kasino untuk berjaga.

Begitu awal tiba di arena kasino, ketiganya sudah mengetahui siapa-siapa saja target mereka yang berada di arena malam ini. Semuanya berkat Karina yang meng-hack cctv untuk mempermudah kerja mereka.

"Sepertinya Lee Kwangsoo dan Lee Dong Wook sedang diawasi oleh bodyguard mereka, dan total bodyguard mereka ada tiga." bisik Seulgi melalui earpiecenya. berhubung soal permainan kasino, Seulgi adalah ahlinya, wanita itu ditugaskan untuk melakukan pendekatan dengan Kwangsoo dan Dong Wook dengan cara ikut bermain bersama mereka.

"Aku akan bergabung untuk bermain, meja mereka masih kurang satu pemain." tambah Seulgi.

"Acharsie alihkan perhatian bodyguard mereka. Buster awasi Beargom dan Acharsie dari jauh."

"Yes Queen."

Rosie kini berjalan kearah salah satu bodyguard kedua pria itu yang menurutnya memang sedang lengah, Pria yang sepertinya masih seumuran dengannya namun aura wajahnya tegas sekaligus lembut. Sejak tadi pria itu memang sempat bertemu pandang dengan Rosie beberapa kali. Tidak seperti dua bodyguard mereka yang lain, bagaikan anjing penjaga yang setia pada tuannya.

"Nihao, sendirian saja?" sapa Rosie dengan nada genit menggunakan bahasa mandarin.

Pria itu menatap Rosie dari ujung kaki hingga ujung kepala Rosie. Sedikit terkesan dengan gaya elegan yang wanita itu tampilkan.

"Sorry i don't speak mandarin."

"So what language did you use sir?"

Pria itu menjawab dengan sedikit kaku, "I'm korean with passive english."

Rosie menganggukan kepalanya dengan anggun, kembali bersifat seduktif.

"Aku juga bisa berbahasa korea sedikit, meskipun tidak lancar. Perkenalkan aku Chaeyoung." Rosie mengulurkan tangannya pada pria itu, dan dapat ditebak dengan mudah, pria itu membalas uluran tangan Rosie.

"Mingyu."

Got you. ucap Rosie dalam hati. "Mau main bareng dibawah?"

Mingyu awalnya terlihat ragu, kemudian ia berbisik pada pria disampingnya yang tubuhnya lebih besar dan tinggi darinya, seperti bodyguard yang ada di film-film.

Mingyu tersenyum genit kearah Rosie kemudian memberikan lengannya pada wanita itu untuk di rangkul. "Ayo."

"Good job Archasie!" suara Somi terdengar dibalik earpiece Rosie, dan membuat Rosie menolehkan kepalanya kearah Somi yang berdiri diseberang sisi mengamatinya sambil memegang segelas mocktail, Rosie mengedipkan matanya kearah Somi sambil berbisik,

"I know."

Kali ini giliran Seulgi yang beraksi, sejak tadi gadis itu sudah menunggu waktu yang pas untuk bermain bersama Kwangsoo dan Dong Wook dan begitu mereka menyelesaikan permainan pertama mereka tanpa berkata apa-apa Seulgi langsung menyerahkan koinnya pada bank meja mereka atau biasa disebut bandar, lalu menarik kursi kosong yang berada di antara dua pria itu. Ada sekitar 6 orang yang sudah berada didalam meja permainan ditambah Seulgi maka pemain untuk blackjack sudah dalam kapasitas maksimal.

Begitu kartu dibagikan Seulgi mengecek kartunya. Ia tidak bisa memprediksi kemenangannya sebab kartunya berada ditengah-tengah, jika ia bermain dengan bagus tentu saja ia dapat memenangkan permainannya namun jika ia kalah cerdik sudah pasti seluruh uang yang ia taruhkan akan lenyap.

Seulgi melirik para pemain yang berada di mejanya, selain dirinya dan kedua pria disampingnya sisa pemain lain adalah orang-orang berkulit putih ala Eropa hanya mereka yang terlihat seperti orang Asia.

"Aish, kartu ku payah sekali." Kwangsoo mengekspresikan kekesalannya sambil menyeruput birnya.

"Siap-siap kalah lagi." Jawab Dong Wook sembari membuang kartunya.

Dong Wook lalu melirik Seulgi yang terlihat tenang dan santai.

"Where are you from miss?"

"Osaka, Japan." Jawab Seulgi tanpa ragu.

"Ohoo.. Konichiwa~" Kwangsoo yang sepertinya belum mabuk menyapa Seulgi dengan ramah. Seulgi memilih untuk tetap dingin. tidak ingin banyak bersuara.

"Ngomong-ngomong kapan Bos akan datang kesini?"

Seulgi berseru girang dalam hati begitu menyadari sepertinya ia akan mendengar percakapan penting.

"Lusa sepertinya. Aku juga belum tahu pasti, Ji Eun masih harus melakukan pembukuan akhir bulan ini, dan bos harus menunggunya rampung karna harus ditanda tangani."

"Ji Eun juga bekerja lelet sekali, melakukan pembukuan seperti itu kan harusnya dicicil dijauh hari, eh itu anak ngerjainnya sistem kebut semalam. memperlabat transaksi kita yang disini aja."

"Kenapa kamu yang khawatir? Bos kan sudah menyuruh Min Ho untuk menggantingkannya jika ia memang tidak sempat kesini dalam waktu dekat ini,"

Kwangsoo terkekeh pelan, "Ya kalau ada boskan main begini aja kita gak keluar duit."

Seulgi tersenyum kecil, "Medusa, Kikoeta ka?" (Apa kamu mendengarnya?) Seulgi menggunakan bahasa Jepang pada Karina, karna kebetulan Seulgi dan Karina memang cukup fasih dalam beberapa bahasa.

"Hai', semuanya sudah kurekam." (iya)

Seulgi kembali fokus begitu pula dengan Kwangsoo dan Dong Wook. Selama beberapa saat tiba-tiba suasana menjadi intens, seperti kata Kwangsoo ia kembali kalah karna kartunya yang tidak berpihak padanya, 3 pemain lainnya juga ikut menyerahkan kartunya. Kini tinggal Seulgi, Dong Wook dan satu pemain lain yang ternyata berasal dari Spanyol. Mereka semua siap membalik kartunya untuk mengungkap siapa pemenang yang sesungguhnya, Mereka bertiga saling bertatap-tatapan dengan intens. Dan begitu kartu mereka ditunjukkan, pemenangnya adalah—

Pemuda asal Spanyol. Disusul dengan kartu Seulgi yang hanya berselisih dua poin, lalu kartu Dong Wook yang berselisih 4 poin.

"Bearrgom! Pergi dari tempatmu sekarang juga! Yeri sedang menuju keatas!" Seulgi mengernyitkan dahinya dengan bingung begitu mendapat peringatan dari Somi.

"Dia bersama siapa Buster?"

"Aku tidak tahu, dia berjalan sendirian sambil mengamati permainan-permainan lain."

"NIS. Yeri sepertinya sedang melakukan penyamaran bersama anggotanya yang lain." Sahut Irene yang sebenarnya sudah mengetahui bahwa dulu Yeri adalah anggota NIS yang menyamar didalam Femme lé Cheonsa. Ketika mengetahui hal tersebut dirinya dan Jennie tidak merasa khawatir, karena Yeri sudah menandatangani kontrak seumur hidup bersama Femme lé Cheonsa yang berisi tentang perjanjian untuk tidak membongkar apapun hal terkait organisasi tersebut tanpa izin dari yang bersangkutan. Jika sampai hal itu dilanggar, pelanggar akan langsung dibunuh tanpa syarat.

"Buster awasi Acharsie!"

Somi memicingkan matanya ke arah Rosie yang terlihat masih sibuk bermain bersama Mingyu di mesin poker yang berbeda. Ia merasa tidak ada yang aneh, disekitar Rosie.

Karina terdengar menghela nafas berat "Buster pinta Acharsie untuk pergi sekarang juga, seseorang sedang mengawasinya!"

Rosie yang asyik bermain dan suara musik dibawah yang memang terdengar lebih nyaring membuat dirinya susah fokus mendengar percakapan yang ada di earpiecenya. Ia memilih untuk tetap memainkan gamenya karna kemenangan sudah ada didepan matanya.

Tidak perlu berlama-lama ia berhasil mengalahkan Mingyu berbekal latihan online yang ia lakukan beberapa kali sebelum terbang ke Macau. Rosie melirik sekilas kearah Mingyu yang berada di mesin poker sampingnya,

"aku mengaku kalah, kau memang jago." ucap Mingyu pada Rosie.

Rosie bertepuk tangan sebagai selebrasi kemenangannya kemudian mengambil beberapa koin yang ia menangkan.

"Rosie kita harus pergi sekarang. Seseorang mengawasimu dari jauh. Kita akan berpencar dan kamu harus memancing orang itu mengikutimu agar kita dapat memastikan identitas orang yang mengikutimu itu." bisikan Somi yang tanpa basa basi itu tentu saja membuat tubuh Rosie jadi menegang.

"Jangan panik, tetap santai karna kita akan melindungimu dari kejauhan." setelah mengatakan itu Somi segera berlalu meninggalkan Rosie.

Tanpa basa-basi Rosie segera pamit pada Mingyu, dan untungnya Mingyu bukanlah individu yang begitu penasaran dengan kehidupan Rosie sehingga ia memaklumi kepergian wanita itu begitu saja.

Sesuai arahan Karina, Rosie diminta untuk berjalan keluar melalui pintu darurat. Keluar ke kawasan kumuh Venetian Macau, sambil melepaskan beberapa perhiasan dan mengganti dress hitam yang ia gunakan dengan baju yang sudah disimpan dengan aman oleh Ryujin dipertigaan jalan sepi itu.

"Pria itu benar-benar membuntutimu Rosie." seru Seulgi melalui earpiecenya

"Jangan bergerak, lalu ikuti abaku-abaku." Rosie menuruti perintah Seulgi tanpa banyak berkata apa-apa.

"1..2..3! Berbelok ke sebelah kanan sekarang!" Rosie segera berlari menghampiri Seulgi yang ternyata juga sudah mengganti pakaiannya.

"Ikuti jalanan ini dan kau akan tembus ke gang dimana posisi pria itu berada, begitu ia menyadari ia telah kehilangan jejakmu dan kebingungan, aku akan segera melumpuhkannya agar ia tidak sadarkan diri."

Rosie segera mengikuti aba-aba Seulgi dan berjalan dengan hati-hati mengintip kearah pria itu.

Sesuai dugaan Seulgi, pria itu berjalan menuju ketempat ia tadi mengganti bajunya. Berusaha menyisir jalanan menggunakan matanya mencari keberadaan Rosie yang tiba-tiba menghilang.

Begitu pria itu menoleh kearah samping. Rosie dapat melihat dengan jelas siapa pria itu.

Pria yang selama 4 tahun ini berusaha ia lupakan tapi tidak bisa.

Mata Rosie mulai berair mengingat kenangan masa lalunya bersama pria itu.

"ACHARSIE STOP!" Suara Irene yang terdengar marah berusaha menghentikan Rosie dari langkahnya yang ingin menghampiri pria tersebut.

"Jaehyun?"

"SEULGI SEKARANG!" Tanpa ragu Seulgi segera menyikut leher Jaehyun dengan keras ketika pria itu akan membalikkan badannya menghadap Rosie. Setelahnya Seulgi menyuntikkan obat bius pada pria itu supaya pria itu langsung jatuh pingsan.

Semuanya terjadi begitu saja, Jaehyun terhuyung ketanah akibat serangan mendadak berupa hantaman keras yang diterimanya ditambah obat bius yang Seulgi suntikkan di bahunya.

"SEULGI UNNIE!!" Rosie berlari kearah Jaehyun dengan matanya yang berair sekaligus marah besar kepada Seulgi karna tidak mengizinkannya untuk berbicara dengan Jaehyun.

Rosie meraih tubuh Jaehyun yang tergeletak lemas ditanah dan membawanya ke pangkuannya, sambil berusaha membangunkan pria itu dengan cara menepuk-nepuk pipi pria itu dan memanggil namanya berkali-kali.

Rosie mencabut earpiecenya akibat kesal mendengar suara Irene yang berkali-kali menyuruhnya tenang.

"Dia Jaehyun Seulgi!! Dia pria yang aku cari kehadirannya selama ini!" seru Rosie yang mulai tersulut emosi.

"Dia mengawasiku dari jauh bukan karna ia tahu aku salah satu anggota Femme Lé Cheonsa yang sedang dalam penyamaran. Dia mengawasiku karna ia tahu ini aku! Rosie, Rosie yang ia temui di Cambridge, Rosie yang sama ia kenal 4 tahun lalu!"

Seulgi terdiam di tempatnya. Tidak tahu harus bagaimana. Disatu sisi ia merasa bersalah karna ketidak tahuannya disatu sisi ia merasa tidak salah karna ia hanya sedang berusaha untuk melindungi Rosie.

"Seulgi. suntikkan obat bius itu juga pada Rosie. Sekarang." suara Irene yang kembali terdengar di earpiece membuat Seulgi harus menutup matanya karna lagi-lagi rasa bersalahnya pada Rosie. Namun bagaimanapun disini Irene adalah kapten mereka, dan ia harus mengikuti perintah Irene.

"I'm so sorry Rosie."

Beberapa detik kemudian, pandangan Rosie berubah menjadi gelap.

Rosie pingsan.

*****

Continue Reading

You'll Also Like

318K 1.6K 15
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.
594K 25.4K 40
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
617K 61.9K 47
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
429K 27.1K 55
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...