Pria Misterius (Tamat)

By Hikmahmutiah01

9.9K 907 27

Soraya Aufarina, gadis berusia 24 tahun yang bekerja disebuah kantor majalah yang ada dikotanya. diusianya ya... More

Berita Baru
Perkenalan Tokoh
Perjodohan
Alasan Rita
Sebastian Nugroho
Pria Misterius
Pantai
Penolong
Suami Kamu
Kerja Rodi
Surabaya
Pameran
Gaun Pengantin
Kesepakatan
Baby Girl
Bertemu
Perjanjian Batal
Belajar Mencintai
Pulang
Kembali ke Kantor
Jemputan
Menginap
Di Bully
Sabar Ya...
Memilih Gaun
Pertunangan
Mengingat
Posesif
Turing
I Love You
Masa Lalu (1)
Masa Lalu (2)
Danau
Tragedi
Mencari Bukti
Malam Pertama Berlanjut
Penyerahan Bukti
Cemburu
Gedung Kosong
Rumah Sakit
Ending

Bertempur

197 19 0
By Hikmahmutiah01

"Anda...??!!" Ucap Raya saat ia melihat orang itu. Ia mengingatnya. Beberapa kali ia sempat bertemu dengan pria itu juga. Tapi ia tidak menyangka kalau ia akan menjadi sasarannya saat ini.

"Kamu masih mengenal saya..??" Tanya pria itu tidak menyangkanya.

"Ke... kenapa saya disini..?? Dimana Ratih teman saya..??" Tanya Raya mengingat tujuannya kemari.

"Kamu tenang saja. Kamu aman bersama saya. Oh iya... Sebentar lagi kita akan menikah sayang..." ucap pria itu sambil mendekatkan tangannya untuk meraba wajah Raya. Segera Raya menengokkan wajahnya menghadap kearah lain.

"Saya sudah menikah...!!" Ucap Raya sambil masih menghindar.

"Oh ya...?? Siapa suami kamu..?? Dafi...? Atau Galang. ??" Tanya pria itu dengan senyum menyeramkan. Ia menyentuh kepala Raya yang masih tertutupi oleh jilbabnya. Raya bersyukur karna ia segera memutuskan untuk berjilbab, kalau saja ia belum berjilbab, pasti saat ini rambut dan kepalanya sudah tersentuh oleh tangan kotor pria itu. Walaupun tetap saja Raya merasa jijik disentuh oleh pria lain selain suaminya.

"Saya peringatkan pada anda Tuan Alex yang terhormat... saya sudah bersuami. Jangan pernah menyentuh saya...!!" Bentak Raya sewot. Kali ini ia menatap tajam kearah pria yang bernama Alex tadi.

"Wooww... saya suka wanita yang galak seperti kamu. Ini sangat menantang bagi saya..." ucap Alex masih dengan seringaian liciknya.

"Lebih baik anda bunuh saya dari pada saya harus menikah dengan anda...!!" Bentak Raya lagi.

"No no no... sayang... kamu akan menjadi milik saya selamanya setelah ini.. jadi.. bersiaplah untuk menjadi nyonya Alex Jatmicko." Kata Alex dengan percaya dirinya.

"Tolooooong..."teriak Raya sekali lagi. Ia berharap ada seseorang yang mau menolongnya.

"Berteriaklah sesuka hati kamu sayang. Tapi tetap saja percuma, karna tidak akan ada yang dapat mendengarnya." Ucap Alex sambil berlalu keluar kamar entah hendak kemana.

"Mas Dafiii.... tolongin akuuu.." teriak Raya lagi.

Dafi masih berjalan mengendap endap. Ia menaiki tangga tangga yang ada digedung itu. Mencari setiap ruangan yang mungkin saja ada Raya disana.

"Baby girl... kamu dimana..??" Teriak Dafi berharap Raya bisa mendengarnya. Tiba tiba ada panah yang mengarah kepadanya, dengan sigap Dafi langsung menghindarinya. Ia melihat ada secarik kertas pada panah itu.

Segera Dafi mengambilnya dan membaca isi kertas itu. Ia terkejut setelah membaca isinya. Hanya kata "MATI..!!!!" Yang tertulis di kertas itu.

Dan tiba tiba saja beberapa orang menyerang Dafi secara bersamaan dari arah yang berlawanan. Dafi menghadapi mereka semuanya. Satu persatu mereka tumbang karna berhasil dikalahkan oleh Dafi.

Buuughh...!!!

"Aaakkhhh..." ringis Dafi karna ia diserang dari arah belakang oleh seseorang. Dafi mencoba untuk berdiri dan melawan orang yang tadi menyerangnya.

"Banyak sekali mereka..." gumam Dafi lirih. Ia melihat banyak orang keluar dari setiap ruangan di gedung itu. Mengepung Dafi secara tidak adil.

Dafi menghadapi mereka, melawan mereka secara bersamaan. Tenaganya yang sudah mulai terkuras membuatnya tidak bisa maksimal untuk menghadapi mereka semua. Dafi sering kali mendapat serangan dari arah yang berlawanan hingga ia hampir saja menyerah.

"Akkkhhh" ringisnya saat sebuah pisau berhasil melayang dan mengenai tangan kanannya. Darah segar mengalir dari luka ditangannya itu. "Aaakkhhhh" ringis Dafi lagi saat seseorang mencambuknya dari arah belakang. Punggungnya terasa panas mendapat serangan cambukan yang bertubi tubi dari beberapa orang yang mengepungnya.

Disaat yang tepat Reza dan pasukannya datang untuk membantu Dafi. Seakan mendapat asupan tenaga baru, Dafi mengalahkan mereka bersama dengan pasukan Reza. Ia seolah tidak merasa kesakitan lagi atas semua luka yang ia dapatkan tadi. Dafi berniat pergi untuk mencari Raya meskipun masih banyak pasukan Alex yang belum tumbang.

"Ayah.. Dafi mau cari Raya dulu.. (beralih pada Teguh) bang.. titip ayah..." ucap Dafi yang diangguki oleh Teguh.

Dafi berlari kesana kemari membuka setiap ruangan yang ada. Meskipun jalannya sudah sempoyongan karna darah yang ada di tangannya tak kunjung juga berhenti mengalir, namun ia tetap mencari keberadaan istrinya. Sampai ia mendengar suara serak Raya.

"Mas Dafiii... tolongin akuuu..." Dafi mencari sumber suara itu. Dan ia menemukan sebuah ruangan yang tertutup yang pintunya lebih bersih dari pintu ruangan ruangan yang lain.

Segera Dafi membukanya. "Terkunci.." Dafi mendobrak ruangan itu sampai 3 kali dan terbuka.

"Baby girl..." panggil Dafi saat ia melihat istrinya terkulai lemah dengan kedua tangan dan kaki yang terikat.

"Baby girl... maafin mas. Mas terlambat datang untuk menolongmu.." ucap Dafi sambil membuka tali ikatan Raya.

"Mas..." panggil Raya bersamaan dengan suara tepukan dari luar kamar. Dafi menengok kebelakang untuk melihat siapa yang telah mengurung istrinya.

"Alex...!!" Ucap Dafi murka.

"Benar sekali tuan Dafi Alfarezi." Jawab Alex santai.

"Bajingan...!!!" Umpat Dafi marah. Raya sudah bersembunyi di belakang tubuh Dafi.

"Hei...!!! Jaga mulut anda tuan...!!" Jawab Alex setengah membentak.

"Apa maumu hah..!!!"

"Mau saya...?? (Tersenyum licik) apa saya tidak salah dengar...?? Anda bertanya apa mau saya ..???" Alex tertawa kencang hingga menggaung diruangan itu.

Alex menatap tajam kearah Dafi "serahkan Raya kepada saya dan saya akan mengakui semua perbuatan saya pada publik, dari mulai kematian ibunya Galang dan sampai merebut perusahaan perushaan kecil dari dulu sampai sekarang..." ucap Alex. Ia tak menyari kalau Dafi sudah merekam semua pembicaraan mereka.

Dafi tersenyum sinis mendengarnya "jangan harap...!!!" Balas Dafi sewot.

"Kalau begitu jangan salahkan saya kalau saya akan merebut Raya dengan cara kekerasan...!!!" Ancam Alex pada Dafi.

"Baby girl... kamu menjauh dulu..." ucap Dafi lembut pada Raya. Raya mengangguk patuh dan ia mundur mencari tempat yang aman untuknya berlindung.

Alex dan Dafi sama sama menguasai ilmu bela diri yang kuat. Kalau saja tenaga Dafi belum terkuras sebelumnya, dan ia tidak terluka saat ini, pasti mereka adalah lawan yang seimbang. Namun sekarang kondisi Dafi sudah tinggal sisa tenaga saja dan tangan kananya juga terluka terkena belati saat ia dikepung oleh pasukan Alex tadi. Ia hanya berharap ada keajaiban untuknya agar bisa mengalahkan Alex dengan mudah.

Alex dan Dafi masih berduel. Beberapa kali Dafi harus terjatuh karna pukulan dari Alex. Tenaganya semakin melemah saja.

"Mas Dafiii... hati hati mas..." semangati Raya pada Dafi. Seketika Dafi merasakan energinya kembali pulih. Ia seolah mendapat kekuatan lebih untuk mengalahkan Alex.

Kembali lagi mereka saling memukul. Wajah mereka sudah berlumur darah, kemampuan mereka sama sama kuat. Dafi butuh tenaga lebih untuk mengalahkan Alex yang mulai melemah.

"Mas Dafiiiii... jangan menyerah mas..." teriak Raya lagi. Dengan sisa tenaganya, akhirnya Dafi dapat mengalahkan Alex. Saat ini Alex sudah kalah, posisinya tergeletak tak berdaya, namun Dafi yang kalap terus saja memukulinya secara membabi buta.

"Berhenti Daf... lo bisa membunuhnya..!!!" Ucap Teguh yang baru saja datang menghampiri Dafi setalah ia dan pasukannya mengalahkan pasukan Alex sampai tak bersisa. Teguh menghentikan Dafi dan membawa Dafi menjauh dari Alex yang sudah tidak berdaya karenanya.

Segera Dafi menghampiri Raya yang tengah berdiri ketakutan melihat aksinya tadi. "Baby girl..." panggil Dafi sambil berjalan tertatih untuk memeluk Raya. Raya pun sama, ia berlari kearah Dafi dan memeluknya erat.

"Makasih mas.. udah nolongin aku.." gumam Raya lirih.

Polisi segera menangkap Alex. Yang sebelumnya Dafi sudah memberikan hasil rekaman percakapannya dengan Alex pada Teguh. Dan Galang yang juga berada disitu, ia jadi merasa bersalah kepada Dafi karna selama ini ia tidak mempercayainya dan menuduh Dafi serta ayahnya yang telah membunuh ibunya.

Sebelum kesini tadi. Sebastian menghubungi Galang dan mengatakan bahwa Raya di culik. Langsung saja Galang ikut mencari keberadaan Raya. Ia mencari alamat yang sudah dikirimkan oleh Sebastian sebelumnya.

Jika mungkin Sebastian tidak mengatakan Raya diculik. Galang pasti tidak akan datang kelokasi dan mendengarkan pengakuan Alex.

Raya dan Dafi masih posisi saling memeluk, tiba tiba saja Raya merasakan berat. Tubuh Dafi merosot. Dafi terjatuh dari pelukan Raya dan tak sadarkan diri. Raya yang masih meraskan sakit dan lemas pada pergelangan tangannya tak bisa menahan tubuh Dafi yang besar.

"Mas Dafiiii... om Teguh... ayah... tolongin mas Dafi..."teriak Raya membuat semuanya beralih pada Raya dan Dafi. Segera Reza, Teguh, Galang dan Sebastian menghampiri Dafi dan Raya. Mereka membawa Dafi untuk segera kerumah sakit. Dafi kehilangan banyak darah dari luka ditangan dan dipunggungnya.

Teguh memeluk Raya dan membawa Raya ala bridal style untuk menuju mobil bersama dengan Dafi.

Continue Reading

You'll Also Like

93.7K 10.1K 49
Kehilangan seseorang akan selalu menjadi luka terdalam.
56.1K 11.8K 41
Tidak ada yang istimewa tapi aku berharap pantengin storynya sampai End.
165K 15.9K 28
Almara, wanita berusia 20 tahun yang hidup berdampingan dengan kekayaan. Namun semuanya berubah semenjak adik laki-lakinya mengalami sakit parah. Tan...
6.3K 454 38
Difollow juga yaa :) Biar bisa berteman bareng ( ˘ ³˘)♥ Jangan Lupa Vote dan Komennya jugaa.. Cerita ini turut dipublish di Goodnovel & StarFM. _____...