Garis Takdir [END]

By naadalh

1.5M 110K 7.8K

[PRIVATE ACAK, FOLLOW SEBELUM MEMBACA] __ BELUM DIREVISI Highest Rank 🥇 #1 in teenfiction (09/04/22) #1 in g... More

Prolog
01|| Awal
02 || Gencar
03 || Rahasia
04 || Perubahan Rissa
05 || Masalah
06 || Kenyataan
07 || Terbongkar
08 || Bunda
09 || Kehidupan Baru
10 || Zean atau Akra
11 || Keysha Berulah
12 || Insiden
13 || Dukungan atau Ancaman
14 || Bertemu
15 || Benci tapi Cinta
16 || Gavin vs Gio
17 || Perihal Rasa
18 || Mengejutkan
19 || Kael Keysha
20 || Gosip
21|| Pelaku
22 || Kabar buruk
23 || Kematian
24 || Asing
25 || Masa Lalu
26 || Sahabat Kecil
27 || Peduli?
28 || Putus
29 || Sekali Lagi
30 || Confidential
31 || Gudang
32 || Suka
33 || Senyuman Berharga
34 || Rasa Sakit
35 || Peringatan
36 || Topeng
37 || Malaikat Baik
38 || Kerja Sama
39 || Kesempatan
40 || Taruhan
41 || Kekecewaan Zean
42 || Aishell A. Razena
43 || Kedekatan Rakael dan Sisil
44 || Tamu pagi hari
46 || Pilihan
47 || Ketakutan Keysha
48 || Surat
49 || Celia's Birthday
50 || Insiden tak terduga
51 || Hancur
52 || Hal aneh
53 || Baikan?
54 || Kecelakaan
55 || Penyakit Zean
56 || Hari bahagia
57 || Selamat jalan sang pemenang
58 || Tabrakan
59 || Positif
60 || Tanggung Jawab
61 || Penolakan
62 || Wedding Day
63 || Maaf
64 || Perhatian dan Usaha
65 || Dangerous Night
66 || Mastermind of Trouble
67 || Ketakutan Gavin
68 || Dalang dari masalah
69 || Luka dan Penyembuhnya
70 || Dia, pergi
71 || Amnesia
72 || Mengingat
73 || Penculikan
74 || Anak Kembar
75 || Berpisah?
76 || Mau kamu
77 || Let's break up
78 || I fucking love you
79 || Terciduk
80 || Liburan
81 || Pantai
82|| Keinginan Keysha
83 || END

45 || Berubah

13.7K 1K 51
By naadalh

Haii


Happy reading cantik<3

---||---

Keysha melepas sabuk pengamannya dengan kekesalan yang sudah meronta-ronta. Bagaimana tidak? Teman yang katanya menjemputnya pagi ini adalah Gio. Entah apa yang merasukinya, hingga dengan beraninya Gio memaksa Keysha agar berangkat sekolah dengannya.

Bahkan Gio sempat cekcok dengan Rakael.

"Key, tunggu!" ujar Gio ikut keluar dari mobilnya menahan tangan Keysha.

"Apaan lagi, sih? Gue kan udah ikutin kemauan lo anterin gue, sekarang apa lagi?" sungut Keysha kesal. Sungguh, di pagi yang indah ini Gio terlalu niat menguji kesabarannya.

"Nanti malem lo sibuk, gak? Gue mau ngajak lo dinner," ucap Gio to the point, sontak Keysha membulatkan matanya, semakin kesal dengan lelaki dihadapannya ini.

"Lo tuh maunya apa, sih? Iya gue sibuk." balas Keysha, ia kembali berjalan menuju parkiran sekolah dimana kedua sahabatnya tengah memperhatikannya sejak Keysha keluar dari mobil milik Gio. Namun tangganya kembali tertarik kebelakang akibat ulah Gio.

"Tapi ini penting, Key. Ada sesuatu yang pengen gue bicarain sama lo. Dan gue yakin, kalo gak dateng, lo bakal nyesel." ucap Gio menatap tepat di kedua mata Keysha, meyakinkan gadis itu.

"Sepenting apa? Gue ada janji malem ini sama temen gue,"

"Penting banget! Jam 8 di caffe violin." setelah mengucapkan itu, Gio berbalik meninggalkan area SMA Taruna Nusantara.

Dari arah parkiran, Gavin menatap Gio tajam. Untuk kali ini Gavin kalah satu langkah dari kawan lama sekaligus musuh terbesarnya itu. Satu yang Gavin pikirkan yaitu keselamatan Keysha.

"Itu Gio? Ngapain Keysha bisa sama Gio?" cetus Gidar bingung. Kelima inti Xabarca itu tengah memandang satu objek yang sama didepan sana.

"Gio jemput Keysha di rumah lo, Kel?" tanya Ragil kepada Rakael yang hanya dibalas lirikan singkat dari sang empu, enggan menjawab apa yang sudah mereka lihat sendiri.

"Wah-wah... kalo bener, itu artinya lawannya si Gavin bertambah satu. Tapi yang ini kuat," kata Gidar terdengar memanas-manasi sang ketua.

Gavin mengepalkan tangannya kuat, menatap Keysha tajam ketika gadis itu melewatinya begitu saja. Tidak seperti biasanya. Melihat sikap Keysha yang semakin berubah tak lagi ramah kepadanya, Gavin merasakan ada yang hilang dari hidupnya.

"Itu siapa, Key? Kok lo gak bareng Kael?" tanya Alika saat Keysha berdiri dihadapannya.

"Gio," jawabnya seadanya.

"Gio? Kok gue baru denger? Gebetan baru lo, ya?"

"Apa sih? Ngaco, yaudah yuk ke kelas. Mood gue lagi gak baik, pengen nerkam orang." Keysha berjalan meninggalkan Chika dan Alika, menatapnya bingung.

"Tuh anak pms, ya?" gumam Alika melirik Chika. Chika mengedikkan bahunya acuh lalu menyusul Keysha.

~~~~~

"Arghh... bete banget gue," desis Keysha tak sadar menendang kan kakinya dibawah meja hingga gadis itu menjadi sorotan dari murid-murid di kelas.


Saat ini jam pelajaran pertama tengah berjalan, namun pikirnya tidak fokus kepada guru yang tadinya sedang menjelaskan, kini berganti menatapnya tajam.

"Amora? Apa masalahmu? Kalau kamu tidak ingin belajar? Keluar dari kelas saya!" sentak bu Anne, selaku guru matematika.

Keysha menggigit bibir bawahnya, "Maaf, bu." ucapnya menundukkan kepalanya.

"Lo kenapa, sih? Lo ada masalah?" tanya Chika pelan, Keysha hanya menggeleng kecil.

"Kepala gue pusing, dikit."

"Yaudah sana ke UKS aja."

"Gak a─" belum sempat Keysha berucap, Chika berdiri dari duduknya, "Maaf, bu. Keysha sedang tidak enak badan, saya mau anter dia ke UKS." ucap Chika.

"Yaudah, sana sana. Daripada ganggu pelajaran saya."

"Lo beneran sakit, Key?" tanya Alika menahan Keysha dan Chika yang ingin keluar dari kelas.

"Alika kamu duduk!" ujar bu Anne tegas.

"Saya mau nganterin Keysha juga, bu." kata Alika memelas.

"Ada Chika! Kamu duduk!"

Di UKS, Keysha tidak berbaring di ranjang. Gadis itu memilih duduk di sofa sambil menyandarkan kepalanya kebelakang.

"Pusing banget, Key?" tanya Chika.

"Gak, mungkin gue mau dateng bulan, kali." jawabnya.

"Mau gue beliin teh anget?" Keysha menggeleng.

"Keadaan lo gimana? Semalem lo gak di apa-apain, kan sama Rakael?" kini Keysha yang bertanya kepada Chika.

"Rakael? Maksudnya?" kedua kening Chika saling mengerut.

"Lo beneran gak inget apa-apa?"

"Gak? Emang gue kenapa?"

Keysha terkikik geli, "Nyesel gue gak videoin lo semalem." ujarnya, "Lo mabok parah, Chika. Sampai-sampai Kael sama temen-temennya pada heran liat lo."

"Key serius deh!" desak Chika, melupakan apa niat mereka datang ke UKS.

"Hahah... Gue serius, Chik. Lo mabok, lo beda banget semalem. Gak kaya Chika yang gue kenal, dan orang yang anterin lo pulang, itu Kael." Keysha menoleh kearah Chika sambil menahan senyumnya.

"Gak! Gue yakin lo bohong. Gue kuat minum kalo lu lupa?" sanggah Chika tidak percaya. Benar, saat Chika bangun pagi tadi, ia sudah berada di kamarnya. Dan sialnya Chika tidak bisa mengingat apa yang sudah terjadi kepadanya kemarin malam. Tentang Rakael yang mengantarkannya saja, Chika tidak ingat.

"Kata temen-temennya Kael lo manis kalo lagi mabok, gak kaya Chika yang sering mereka liat. Datar, dingin kek kulkas berjalan." ucap Keysha diselingi kekehan renyahnya.

Chika mengatupkan bibirnya. Pantas saja ketika Rakael dan sahabat-sahabatnya melihatnya di parkiran tadi mereka seperti menahan senyum-senyum yang menurut Chika aneh. Bodoh! Rasanya Chika ingin menghilang dari dunia ini.

"Sebenarnya hubungan lo sama Kael itu apa, sih Chik? Asal lo tau, semalem Kael keliatan marah banget saat lo mabok." ujar Keysha, tidak ada lagi kekehan nya yang menggoda Chika.

"Dia tau dari mana kalo kita ada disana?" tanya Chika.

"Gue juga gak tau, tiba-tiba dia dateng."

Chika menolehkan kepalanya ke kiri, "Lo gak ada niatan baikan lagi sama Rakael?" tanyanya menelisik wajah Chika.

"Jangan bahas itu, Key. Gue muak," balas Chika menatap lurus kedepan.

"Sama dia? Atau lo mau gue bujukin Kael?"

Chika tersenyum miring mendengarnya, "Lo gak tau yang sebenarnya, Key. Lo gak tau seberapa brengseknya abang lo itu. Bahkan sampai detik ini aja, gue masih bisa ngerasain rasa sakit itu. Gue bakal jadi sahabat yang buruk buat lo, kalo gue bilang apa yang udah dia lakuin dulu." Chika menghela nafas beratnya.

"Gue benci sama Rakael!"

bruk

Chika dan Keysha tersentak kaget, ketika pintu UKS di buka secara kasar oleh seseorang. Keduanya menatap penuh tanya kepada orang itu.

"Zean?"

"Kalian ngapain disini?" tanya Zean kepada Keysha dan Chika, kemudian mendekati lemari yang penuh obat-obatan.

"Nih, sahabat lo tadi pusing," jawab Chika seadanya. Namun tanggapan Zean berbeda dari biasanya. Cowok itu seakan mengabaikan Keysha disampingnya, Zean sibuk mencari sesuatu di lemari UKS.

"Zean lo nyari apa?" tanya Keysha melihat guratan kekhawatiran dari wajah sahabatnya itu.

"Plester sama obat merah," jawab Zean tanpa melihat Keysha.

"Lo luka? Kenapa?" kini Keysha berdiri dari duduknya.

Zean menggeleng, "Bukan gue, tapi Ahell,"

"Ahell?" gumam Keysha mengerutkan keningnya.

~~~~~

"Awshhhh..." ringis seseorang tak sanggup melihat jari telunjuknya yang terluka sedang diobati oleh Zean dengan taletan.

"Sakit, ya?" tanya Zean ikut meringis.

Aishell mengangguk kecil, "Perih, kak." adunya tak berani mengangkat wajahnya.

"Lukanya cukup dalem ini," Zean memegang jari telunjuk Aishell yang terluka. Entah apa yang Aishell pikirkan, hingga jarinya menjadi korban dari tajamnya silet yang ia gunakan untuk meruncing pensilnya.

Zean kembali melanjutkan mengobati luka di jari Aishell. Kali ini dengan penuh kehati-hatian dan kelembutan agar tidak menyakiti jari mungil yang menurutnya lucu.

Meniupnya pelan membuat Aishell membisu ditempatnya, "Udah, lain kali hati-hati. Jangan bengong kalo lagi megang benda tajam."

"Hey? Ck, malah bengong lagi, kan." seru Zean menyadarkan Aishell. Menatap Aishell intens.

"M-makasih, ya kak. Maaf udah ngerepotin kakak." ucap Aishell.

Diam-diam, Zean tersenyum tipis mengamati wajah Aishell ysng belum berani menghadapkan wajahnya kearahnya. Kini keduanya duduk di satu bangku panjang yang berada di perpustakaan.

Aishell yang merasa diperhatikan, segera berdiri, mengemasi barang-barangnya diatas meja. Aishell hsrus segera pergi dari hadapan Zean, ia tidak ingin Zean kembali marah kepadanya seperti kemarin.

"Kemana?" Zean menahan pergelangan tangan Aishell.

"A-Ahell mau belajar di kelas aja, kak. Maaf udah ganggu kak Zean. Tadi Ahell gak sengaja duduk sini," ucap gadis itu panjang lebar.

"Hm, gitu ya? Kenapa gak duduk lagi? Bukannya kemarin lo bilang, lo pengen belajar bareng gue buat persiapan Olim?"

"Lo se team bareng gue," lanjut Zean semakin membuat Aishell bingung. Kemarin juga cowok itu melarangnya untuk mendekatinya, atau lebih jelasnya Zean meminta Aishell untuk menjauh.

"Tapi kemarin kata kak Zean, Aishell harus enyah dari hadapan kakak." cicit Aishell, kini ia menundukkan kepalanya dalam.

"Kapan gue bilang gitu? Lo salah denger kali?"

"Gak kok! Ahell gak salah denger!" Aishell memberanikan dirinya membalas tatapan Zean.

"Yaudah, lah. Anggap aja gue gak pernah ngomong gitu. Sini duduk sini lagi, gue gak mau team gue kalah di Olim minggu depan." Zean menarik tangan Aishell pelan, kembali duduk ditempatnya yang tadi.

Dari arah belakang rak-rak buku, Keysha memandang interaksi kedua orang itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Kedekatan Zean bersama gadis yang tidak Keysha kenali. Aneh baginya, melihat Zean bisa berbicara banyak bahkan tanggung-tanggung Zean memegang tangan gadis itu.

Hal baru yang pertama kali Keysha lihat. Selama persahabatan mereka, tak sedikitpun Keysha melihat Zean seperti ini. Sikap dan tatapan Zean tadi terlihat berbeda sebagimana cara Zean menatap Aishell. Tatapan Zean dingin, namun dibaliknya ada keteduhan yang teramat dalam.

Apa mungkin ini adalah awal keretakan hubungan mereka? Tidak! Keysha tidak pernah kepikiran untuk membuat jarak diantaranya dengan Zean. Mereka sudah bersama dari kecil. Hanya Zean yang selalu mengerti apapun tentang Keysha. Namun, mungkin hal itu tidak sebaliknya.

Setelah kejadian itu, Keysha merasa Zean benar-benar menjauhinya. Tidak ada lagi perhatian hangat yang selalu Zean berikan kepadanya, tidak ada lagi tingkah laku random Zean yang mampu membuat Keysha tersenyum, tidak ada lagi Zean seperti dulu yang selalu membuat Keysha nyaman bersamanya.

Zean, sahabatnya berubah.

"Apa gue boleh egois buat ini semua, Ze? Gue gak mau kehilangan lo sebagai sahabat gue, tapi gue juga gak yakin bisa lupain Gavin."


-to be continue-

See u next part semuanyaaaa! Sehat terus ya kalian 😇🌸

Continue Reading

You'll Also Like

3.9K 240 56
Cleo sayang Arga. Cleo nyaman bersama Arga. Cleo takut kehilangan Arga. Tapi Cleo tidak bisa mengatakan bahwa ia mencintai Arga. Karna saat memulai h...
3.5M 285K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
1.9M 93.3K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Kita emang nggak pernah kenal, tapi kehidupan yang Lo kasih ke gue sangat berarti neyra Gea denandra ' ~zea~ _____________...
22K 3.2K 35
"Ketika si cowok lemes dan cewek pemarah yang saling memendam rasa" Start : 31st August, 2020 End : 04th July, 2022 Junghwan hobinya suka ngegosip...