Iresetible Queen

By d0ublesiey

22.2M 655K 40.7K

๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž ANDA MEMASUKI LAPAK: โš ๏ธ Follow dulu sebelum baca! โš ๏ธ 21+ Area โš ๏ธ Kata Kata Kasar, Vulgar, Kekerasan... More

Falling In Love With Queen
1 ๐Ÿ€ We Go Up
2 ๐Ÿ€ I got it!
3 ๐Ÿ€ Hiprokit
4 ๐Ÿ€ Senpai!
5 ๐Ÿ€ Caught!
6 ๐Ÿ€ Fatalisme
7 ๐Ÿ€ Bastard!
8 ๐Ÿ€ Danger!
9 ๐Ÿ€ First Day
10 ๐Ÿ€ t.e.m.e.n
11 ๐Ÿ€ Crazy Over You
12 ๐Ÿ€ I'ma get to know you better
13 ๐Ÿ€ Lost Control ๐Ÿ”ž
14 ๐Ÿ€ Another story that's sad and true
15 ๐Ÿ€ Travelling in my heart
16 ๐Ÿ€ Gara gara nonton Hentai ๐Ÿ”ž
17 ๐Ÿ€ Drama
18 ๐Ÿ€ Playing with fire
19 ๐Ÿ€ Playing with fire (pt.02) ๐Ÿ”ž
20 ๐Ÿ€ Birthday!
21 ๐Ÿ€ Hadiah dari azril ๐Ÿ”ž
22 ๐Ÿ€ A little space ๐Ÿ”ž
23 ๐Ÿ€ You make me sick, girl.
24 ๐Ÿ€ Trash
25 ๐Ÿ€ Tamu sialan! ๐Ÿ”ž
27 ๐Ÿ€ Oh gitu
28 ๐Ÿ€ It's me....
29 ๐Ÿ€ Ha. Ha. Ha
30 ๐Ÿ€ Birthday! pt.02
31 ๐Ÿ€ Fire!
32 ๐Ÿ€ I'm a loser
33 ๐Ÿ€ Whatever I want!
34 ๐Ÿ€ I will end it
35 ๐Ÿ€ Ini lapak gue, bukan lapak raka! by. Azril
36 ๐Ÿ€ Gone
37 ๐Ÿ€ Please don't break my heart
38 ๐Ÿ€ Tolong cariin raka pacar, biar dia gak nempelin cewek gue terus! by. cogan
39 ๐Ÿ€ I got u!
40 ๐Ÿ€ She's my girl bro!
41 ๐Ÿ€ Winner squad comeback
42 ๐Ÿ€ Stergein + Relvator = Maverick ๐Ÿ”ž
43 ๐Ÿ€ Hobi banget bikin ketar ketir
44 ๐Ÿ€ Filed
45 ๐Ÿ€ I'm right here
46 ๐Ÿ€ f u
47 ๐Ÿ€ 34+35 ๐Ÿ”ž
48 ๐Ÿ€ Normal
49 ๐Ÿ€ Kiss me
50 ๐Ÿ€ Dan lagi
51 ๐Ÿ€ Tampar tidak ya....
52 ๐Ÿ€ Official
53 ๐Ÿ€ Just 4 fun
54 ๐Ÿ€ Tolong tetap tinggal ๐Ÿ”ž
55 ๐Ÿ€ Comeback
56 ๐Ÿ€ Ara ๐Ÿ”ž

26 ๐Ÿ€ But I don't want to care anymore ๐Ÿ”ž

345K 8.4K 625
By d0ublesiey

Note: Lebih seru kalo Konflik nya di tumpuk terus kebongkar semua.
Atau selesain satu persatu Konflik terus dateng Konflik lainnya ?

______

Echa menaruh botol minum nya di atas kursi, cuaca hari ini panas nya benar benar mengerikan.

Satu tangan nya memegangi kipas portable berbentuk minions, dan satu tangan nya lagi sedang sibuk memegang pocky rasa pisang.

"Ngga ikut penutupan latihan di wijaya zril?" Tanya adit, tubuh cowok itu shirtless karena terlalu gerah.

Azril menggelengkan kepalanya sambil duduk lesehan di dekat kaki echa.

"Kenapa?" Tanya tian

Azril mengarahkan dagunya ke arah echa sambil meneguk air minum milik cewek itu "Dianya nggak mau ikut...." ucap azril setelah meneguk habis air minum echa.

"Kalo lo mau ikut, ya ikut aja kali...." selang echa

Azril menarik kipas portabel milik echa lalu mengarahkan ke wajahnya "Ngga. Gak ada lo, gak seru..." ucapnya

"Bucin..." dengus zaki

"Anjirah, sebulan lagi kita penyisihan tingkat nasional, habis itu UN terus lulus deh...." celetuk adit

"Lebay lo" jihan menggeplak pelan kepala belakang adit

"Udah lulus SMA aja, tapi mantan baru tiga biji..." dengus fito

"Setahun sekali ya, Tar lo nyoba nyari ayan kampus aja, siapa tau beruntung...." balas tian

"Mohon maaf anda kurang beruntung, coba sekali lagi...." cibir adit "Dorpres ale ale kali ah..."

"Senasib sama gue to, parah emang, padahal kita gak jelek jelek amat kan ya?" Tiara merangkul tangan fito

"Bukan gak ada yang mau, lo nya aja sok jual mahal, coba lirik belakang deh noh, banyak yang antri...." ucap azril

"Gak ada yang menarik zril...." balas tiara

"Emang selera lo tuh yang kaya begimana sih ra?" Jengah vivi

"Padahal type gue tuh sederhana vi, kaos item polos, celana jeans pendek, dompet tebel, bawa lambo. Udah, itu aja." Ucap tiara

"Bangsat, darimana sederhana nya" sarkas zidan

"Ya bagi anak yang punya hotel sama cabang bar dimana mana sih itu udah sederhana banget. Lah bagi kita kita yang meraup rupiah untuk makan sehari hari ini? Khan maenlah...." ucap zaki

"Nah, bener zak, itu tuh maksud gue...." balas tiara dengan tawa kecil diakhir kalimatnya

"Biar kaga malu maluin kalo diajak kumpul keluarga gitu kan?" Tanya azril

"Oh iya jelaslah, itu doang emang tujuan nya...." jawab tiara "abisnya tiap ada kumpul kerluarga besar, tante gue selalu ngomong gini 'Tiara cantik yah, pasti udah punya pacar. Mila anak tante juga seumuran sama kamu, pacarnya sering main kerumah bawain saham' gila aja tuh tante, dipikir papi gue sama matrealistis nya sama suami dia yang jual anak demi bisnis...." lanjut tiara

"Curhat bu?" Cibir zidan

"Belum lagi temen kantor bokap yang selalu nawarin perjodohan, males banget gue...." sahut azril

"Beh emang bener sih itu, kadang gue mikir gini, kalo mereka suka duit bokap gue, ya kenapa ngga jodohin anak nya sama bokap gue aja...." balas tiara

"Yakali bokap lo suka batangan...." kekeh azril

"Problem yang hanya bisa di pahami oleh sesama anak orang kaya. Kita kita yang anak jalanan ini nyimak aja dulu" cibir adit

"Gue bukan anak orang kaya tapi paham tuh..." celetuk echa

"Lagi merendah untuk di tendang nih ceritanya?" Balas jihan

"Ya emang kan....." echa mengigit pocky nya

"Eh btw nanti birthday party gue, gue mau ngadain wajib dateng sama couple, seru gak sih kira kira?" Tanya jihan

"Seru!" Serobot vivi

"Ya buat anda seru, buat saya tidak seru...." timpal tiara

"Itung itung sekalian cari pacarlah ra..." ucap jihan

"Cewek mah antri, tenang aja, lo mau gue dateng sama siapa?" Sombong adit

"Awas aja kalo ujung ujung nya lo ngajak gue...." ucap fito "Gue mau dateng sama rasya" lanjutnya

"Anjay lah, keren tuh pasti pada bawa do'i" ucap tian

"Niat banget malu maluin temen, gue males nyari cewek...." cibir zidan

"Ya jangan..." balas echa

"Lah?" Beo zidan

"Ya kalo males nyari cewek, jangan cari" ucap echa

"Terus nanti gue dateng sama siapa?" Tanya zidan

"Kalo bisa sendiri, kenapa harus berdua?" Tanya balik echa dengan mulut yang mengunyah pocky dan satu alis terangkat.

Jihan melirik echa dan azril bergantian "L-lo mau dateng sendiri?" Tanya jihan ragu ragu

"Males nyari cowok" jawab echa

Azril langsung menarik ujung baju jersey basket echa, seolah memberitahu echa bahwa azril ada di situ dan siap kapanpun echa mengajaknya.

"Lo males nyari cowok, gue juga males nyari cewek. Sabi kali dateng sama gue?" Tawar zidan

"Sabi sabi...." balas echa, tidak perduli dengan azril yang sudah memasang wajah jengan lalu melirik zidan dengan mata menyipit.

Echa masih tidak mood dengan azril, mengingat omongan cowok itu malam tadi.
Echa pikir azril akan meresmikan hubungan mereka tadi malam. Tapi cowok itu malah menyuruh echa menunggu.

Menunggu? Menunggu apanya.
Azril hanya memberi echa harapan yang tidak pasti dengan omongan dan kelakuan nya itu.

"Gak ada, gak ada." Ucap azril sambil menendang pelan kaki zidan "Apaa apaan lo, echa pergi sama gue..." lanjutnya

Echa pergi dengan zidan? Oh tentu saja azril tidak akan membiarkannya.

"Dih? Sape lu?" Tanya zidan

"Cowok nya, Kenapa? Gak suka? Sini maju" jawab azril

"Cowok echa? Sejak kapan...." balas zidan

Azril hanya menghembuskan nafasnya, dia tidak bisa menjawab satu pertanyaan itu.

Oke, azril tidak perduli dengan zidan yang tidak lebih berharga dari batu kerikil jalanan itu, dia memilih melirik ke arah echa.

Bagaimana bisa echa lebih memilih pergi dengan zidan daripada dengan nya.

"Sa, yaelah.... pergi sama gue ya?" Tanya azril

"Udah ada janji sama zidan, sorry...." jawab echa

"Mampus lo...." entahlah, adit merasa puas saat echa menolak azril terang terangan. Rasanya melegakan.

"Gas terus ampe dapet dan...." kompor fito

"Jangan kasih kendor dan, dikasih lampu ijo tuh sama echa...." tambah tiara

"Oh atuh siap...." balas zidan, dia juga ikut puas melihat wajah azril yang sudah kesal.

Jihan, tian, zaki dan vivi hanya ikut menertawakan, mereka juga merasa puas dengan echa, meskipun mereka mengerti itu pasti hanya sebuah candaan, mau bagaimanapun, azril pasti akan memaksa echa untuk pergi bersama nya.

"Ck. Lo gak boleh pergi, gue ngga ngizinin lo dateng ke acaranya" kesal azril

"Apaan si...." dengus echa

"Pergi sama gue atau nggak sama sekali?" Ancam azril

"Nggak sama sekali..." pilih echa

Azril langsung mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Se-nggak mau itu pergi bareng gue?" Kali ini raut wajah azril seperti bocah yang sedang menahan tangisan, kalo saja sempat, fito ingin merekam nya.

"Hum..." jawab echa sambil menganggukan kepalanya

"Okey...." ucap azril, melirik echa dengan tatapan tidak suka "Gue bisa pergi sama mawar" lanjut nya

"Ya pergilah..." balas echa sambil mendelikan bahunya. Tidak perduli azril mau pergi dengan siapa.

.
.
.
.

Azril keluar dari kamar mandinya dengan tubuh yang shirtless, tangan azril bergerak cepat mengacak rambut nya yang basah itu dengan handuk agar cepat kering.

Azril melempar handuk ke atas sofa lalu melirik echa yang sedang duduk anteng sambil menonton anime di laptop nya.

Saat ini mereka berdua sedang di apartmen azril, tadi azril memaksa echa untuk ikut ke sini karena sudah lama cewek itu tidak main ke apartmen nya.

Azril berjalan mendekat ke arah echa lalu menjatuhkan kepalanya diatas paha echa,
Kepala azril bergerak menghadap perut echa agar bisa menghirup aroma tubuh cewek itu sabanyak mungkin.

Azril menyingung senyum setelah menghirup aroma sabun mandinya di tubuh echa, karena cewek itu sudah mandi sebelum azril.
Apalagi saat melihat echa yang sudah mengenakan kaos miliknya, azril sangat menyukai hal hal seperti ini.

Tangan azril bergerak melingkar di pinggang echa, dengan wajah yang sudah bersemayam di perut echa.

"Laper yang?" Tanya azril saat mendengar bunyi kruyuk dari perut echa

Echa mengangguk membenarkan "Laper" ucapnya

"Mau makan apa?" Tanya azril

"Apa aja gue makan..." jawab echa

"Delivery aja ya? Gue males masakin..." ucap azril

Echa mempause anime nya lalu melirik azril yang tiduran di pahanya.

"Gue pengen mie goreng ongseng buatan lo...." ucap echa

"Mager...." rintih azril, memeluk kembali pinggang echa

"Yah, padahal besok haid gue selesai kayanya...." dengus echa

"Okay siap, berangkat, mau bikin berapa bungkus?" Tanya azril yang sudah merubah posisi nya menjadi duduk

Echa tertawa melihat reaksi azril yang berlebihan, padahal niatnya echa hanya iseng, tetapi sepertinya cara itu benar benar berhasil mengendalikan azril "Dua bungkus..." jawab echa

Mulai sekarang, echa akan sesekali menggunakan cara kotor itu untuk mengendalikan azril. Ha.Ha.Ha

Azril menggendong tubuh echa keluar kamar lalu mendudukan echa di atas meja makan.

Cup!

Azril mendaratkan sekilas ciuman di bibir echa.

"Pedes?" Tanya azril yang diangguki echa dengan antusias

"Sip. Tunggu...." ucap azril yang setelah itu mulai mengerjakan tugas nya.

Echa memperhatikan punggung azril, cowok itu sedang sibuk memasak makanan untuknya.
Lucu sekali, dia dan azril seperti sepasang kekasih dari karakter dalam novel novel romantis yang sering echa baca.

Jika benar hidupnya adalah sebuah cerita dalam novel, echa ingin mengingatkan authornya, bahwa dia mulai menyukai sosok laki laki bernama azril yang sangat sangat menyebalkan ini, tolong jangan mempersulit hubungan asmara dan hidupnya. Siap cha! -author

Oke, apakah echa harus melakukan hal selayaknya karakter cewek yang mencintai kekasihnya?

Echa turun dari meja makan lalu berjalan menghampiri azril, echa sedikit menundukan tubuhnya lalu masuk melewati celah tangan azril, memeluk azril dari depan.

"Telornya yang banyak ya...." ucap echa sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang azril.

Azril merasa sedikit kaget dengan sikap echa yang baru azril lihat ini, tapi satu sisi, azril seneng bukan main karena echa sekarang mulai berani memeluknya duluan.

"Nanti peluk lagi, sekarang gue bikin makanan lo dulu...." ucap azril, sedikit memberi jarak antara echa dan meja dapur.

"Lama...." balas echa, masih memeluk azril

Azril mengulum senyum, dia suka echa yang jutek, tapi echa yang seperti ini juga sangat menggemaskan, azril suka.

Azril mengangkat tubuh echa lalu mendudukan kembali cewek itu di atas meja "Bentar, 10 menit...." ucap azril

Echa hanya mengerucutkan bibirnya, membuat azril merasa echa benar benar sangat menggemaska. Arghh!! Pengen azril gigit.

Tapi azril tahan, dia kembali melanjutkan kegiatan nya.

Selang sepuluh menit berlalu, akhirnya azril menyelesaikan masakan nya, dengan bangga dia membawa sepiring besar mie goreng ongseng dengan telor dan sayuran yang banyak seperti requestan echa.

Azril menaruh piring itu diatas meja lalu menuru kan echa dari meja makan dan mendudukan nya di kursi.

Echa menarik sumpit yang ada di tempat sendok di atas meja lalu mencicipi masakan azril.

Rasanya, enak seperti biasanya. Echa sudah lama tidak memakan mie goreng ongseng buatan azril, padahal dulu dia sering sekali memakan nya setiap kali azril membawa bekal makan siang ke sekolah.

Azril menaruh segelas air putih di atas meja lalu duduk di kursi samping echa.

"Enak?" Tanya azril yang hanya diangguki oleh echa

Echa menyumpit mie nya lalu menyuruh azril membuka mulutnya.

Menurut, azril membuka mulutnya dan menerima sesuap mie dari echa.

"Enak?" Tanya echa

Azril terkekeh pelan, kenapa echa malah balik bertanya seolah dialah yang memasak mie nya. Tapi sedetik kemudian mata azril langsung membulat sempurna.

Tangan azril langsung bergerak menarik gelas yang dia bawa tadi lalu meneguk habis air nya.

"Pedes!" Azril menjulurkan lidahnya yang terasa sangat panas

"Apasi, orang nggak pedes sama sekali...." echa terkekeh, dia juga baru sadar kalo mie nya pedas. Untuk ukuran seorang azril yang tidak suka cabai.

"Pedes yang, gila aja lo...." ucap azril

Echa langsung memicingkan matanya, apa apaan itu, kenapa dia dikatai gila.

Cup!

Azril melumat lembut bibir bawah echa.

"Makin pedes!" Sarkas azril

Bodoh! echa juga memakan mie nya, mencium echa agar rasa pedas di bibir nya hilang adalah kesalahan besar!

Dengan cepat azril langsung mengangkat kaos yang echa pakai lalu mengeluarkan satu payudara echa dari bra cewek itu, tanpa pikir panjang lagi, azril langsung menyusu pada echa.

Echa menjatuhkan sumpitnya ke atas piring, bisa bisanya azril melakukan hal seperti ini di meja makan.

"Zril gue laper shhhhh...." echa menyentuh rambut azril

"Ya lanjut makan aja...." balas azril

Sinting, bagaimana bisa echa makan dengan tenang kalo azril seperti ini.

Echa kembali mengambil sumpitnya, mencoba tidak memperdulikan kelakuan azril dan menghabiskan makanan nya.

Slurp!

Echa memejamkan matanya, azril semakin liar memilin putingnya, echa merasakan panas dan sakit di payudara sebelah kirinya yang azril hisap.

Satu tangan azril bergerak mengeluarkan payudara kanan echa dari bra lalu mulai meremasnya dengan lembut dan sensual.

"Ahhhhh....." desah echa lolos takala azril menghisap dan mengigit pelan puting payudara kanan nya.

"Ahhh..engghhh...." echa mendesah lagi saat tangan azril bergerak menekan dan menaik turunkan payudaranya dengan cepat.

Azril menyeringai puas saat mendegar suara desahan echa, benar benar membuag nafsu nya semakin menjadi.

Ting tong! Anggap aja suara bell wkwk

"Shit, siapa sih" umpat azril, melepas puting echa dari mulut nya.

Azril mengecup singkat bibir echa lalu merapihkan kembali kaos yang echa pakai "Makan dulu, nanti dilanjutin lagi..." ucap nya yang setelah itu pergi menuju pintu

Echa hanya memangut, kakinya berayun sambil bersenandung dengan mulut yang mulai kembali memakan mie tadi.

Echa memikirkan kembali kata kata azril malam itu,
Kenapa azril menyuruh echa terus menunggu,
Apa yang sedang azril rencakan sampai harus menunda nunda hubungan ini,

Apa azril benaran menyukai echa?
Haruskah echa jujur soal malam nya berama raka itu?

Tidak lama kemudian azril kembali ke dapur

"Siapa?" Tanya echa

Azril menggaruk pelipisnya yang tidak gatal "Temen SMP...." jawab nya

Echa hanya memangut

"Lo ke kamar duluan, gue mu ngobrol bentar sama mereka...." ucap azril yang hanya diangguki oleh echa

Setelah itu azril kembali mendaratkan ciuman di kening echa lalu pergi menemui teman nya yang ada di ruang tamu.

Echa menghabiskan makanan nya lalu mencuci piring bekas makan dan alat alat dapur yang azril pakai tadi.

Setelah beres dengan dapur, echa menarik gelas berisi air putih yang ada di atas meja, lalu beranjak pergi menunju kamar azril.

Echa sedikit kaget saat melewati ruang tamu, ada tiga anak cewek dan dua anak cowok teman azril yang sedang mengobrol sambil tertawa.

"Siapa zril?" Tanya salah satu cowok di sana

"Cantik?" Azril malah balik bertanya

"Eh si queen roguel bukan sih?" Timpal satu anak cewek di sana

"Ck. Bukan!" Potong azril, kenapa banyak yang tahu echa sih.

"Lah iya geh, nomor delapan roguel kan?" Tanya si cowok lain

"Kalo bukan, ya kenalin lah sama kita..." ucap satu lagi cowok di sana.

"Ogah!" Sarkas azril "Dia cewek gue!" Lanjutnya

"Sana ke kamar...." lanjut azril, melirik echa.

Echa mengerjapkan matanya, apaan azril itu, jelas jelas semua yang dikatakan teman nya itu adalah kebenaran, kenapa azril mengelak nya.

"Duluan...." echa menundukan sedikit kepalanya lalu pergi ke kamar azril

"Yaelah, tidur bareng nih?" Echa bisa mendengar pertanyaan teman azril dari pintu kamar

"Menurut lo?" Tanya azril "Skip, jangan ngomongin itu"

Echa menyinggung senyum,

Okey, echa akui dia senang saat azril mengakui dirinya sebagai cewek gue di depan teman teman azril.

Tapi yang echa butuhkan saat ini bukanlah hal itu,
Haruskah echa katakan lagi pada kalian semua, apa yang sedang dia butuhkan sekarang?

.
.
.
.

Mengscroll instagram, membuat snap, bermain game lalu menonton anime, tetapi azril belum juga kembali ke kamar.

Echa bosan, dia melirik jam di atas nakas yang menunjukan pukul 23:14.

Hey, echa sudah menunggu cowok itu selama empat jam di dalam kamar ini.

Echa menaruh laptop azril di atas kasur, dia menidurkan tubuhnya lalu merentangkan kedua tangan dan kakinya.

"Bete...." cibir echa

Echa beranjak dari tempat tidur lalu bergerak membuka pintu secara perlahan, ingin mengintip apa yang sedang azril dan teman teman nya obrolkan.

Tapi tidak ada azril di sana, echa mengerjapkan matanya beberapa kali, memastikan azril tidak ada di sana.

Iya, azril memang tidak ada di sana,

Apa cowok itu sedang di dapur?

Oke, echa akan pura pura mengambil air minum ke dapur untuk memastikan nya.

"Eh? Belum tidur cha?" Tanya teman azril yang duduk di sofa

"Ah, ini gue haus, mau ambil minum...." jawab echa

Echa kembali berjalan, sudut bibirnya terangkat saat mendengar suara tawa azril dari arah dapur.

Tapi saat echa mencapai pintu dapur, sudut bibirnya semakin terangkat, senyum tipis itu berubah menjadi senyum cerah.

Melihat dua orang yang sedang berciuman.

Echa terkekeh pelan, menatap ujung kakinya sebentar lalu beranjak pergi meninggalkan dapur.

Echa kembali ke kamar azril, membawa semua barang sekolah nya lalu kembali keluar.

"Kemana cha?" Tanya teman azril, bingung saat melihat echa yang membawa ransel dan sepatunya. Tidak mungkin kan echa akan pergi semalam ini?

"Bukan urusan lo...." jawab echa "Oh ya satu lagi, gue bukan cewek azril...." tambah nya sebelum melanjutkan pergi dari sana.

Echa membuka pintu lalu menutupnya dengan kencang, seolah ingin memberi tahu seluruh penghuni gedung apartemen kalo dia pergi dari tempat itu.

"Kenapa?" Tanya azril yang baru keluar dari dapur, dia juga mendengar suara gebrakan itu.

"Cew- maksud gue, echa. Tadi echa yang nutup pintu, gue juga kaget. Kenapa deh tuh cewek..." jawab teman azril

"Echa? Kemana dia?" Tanya azril

Cowok itu hanya mendelikan bahu nya "Tadi katanya mau ngambil air ke dapur, tapi malah balik lagi ke kamar, terus pergi deh...." jelas nya

"Ngaku ngaku banget lo zril, orang tadi echa bilang kalo dia bukan cewek lo....." timpal satu lagi cowok di sana

Azril langsung membulatkan matanya, jantung nya tiba tiba berdegup sangat kencang.

Jangan bilang echa melihat dia dan lila ciuman di dapur tadi.

Oh sialan.

Azril berjalan ke kamar nya, dan ya, echa sepertinya benar pergi, tidak ada ransel, sepatu, dan seragam nya yang tadi tergantung di dekat meja belajar.

"Lo sih!" Sarkas azril pada lila sebelum cowok itu menarik kunci mobil nya diatas nakas lalu pergi menyusul echa dengan langkah besar.

Azril masuk ke mobil nya lalu meninggalkan gedung apartemen, satu tangan nya sibuk menekan nomor ponsel echa, menghubungi cewek itu tetapi echa tidak kunjung menjawab nya.

Azril menyandarkan tubuhnya sambil memijat pelipis nya, andai saja tadi dia tidak menyusul si lila itu ke dapur, mungkin echa tidak akan melihat kejadian itu.

Azril menghubungi kontak grup kelas dan grup teman teman nya, menanyakan keberadaan echa, tetapi tidak satupun dari mereka yang bersama echa.

Azril menghentikan mobilnya di depan gerbang rumah echa

Tidak ada mobil mentari, azril membuka gerbang lalu masuk ke dalam.

Tapi pintu rumah nya terkunci dan lampu di dalam masih gelap. Berarti echa tidak ada di rumah nya.

Kemana perginya cewek itu semalam ini.

Azril kembali ke mobilnya, menendang ban mobil nya sebelum dia kembali masuk ke dalam.

"Udah kaya suami yang lagi nyari istri nya kabur dari rumah aja...." kesal azril, memutar arah mobil nya, haruskah azril mendatangi satu tempat yang azril harap echa tidak berada di sana.

Ya, tempatnya raka, kamar 1804.

Azril membuka room chat kontak raka dan mengirim pesan pada cowok itu.

.
.
.
.

"Cha? Lo, kenapa?"

"Boleh numpang tidur gasih?...."

"Ada masalah? Kenapa? Berantem sama azril?"

Echa menyinggung senyum "Gue benci azril"

Tbc....
Vote!!!!

Mari kita tumpuk konflik ini 🤣🍻
Btw, enjoy baca story yang banyak narasi tapi sedikit dialog atau banyak banyak dialog, sedikit narasi?

Continue Reading

You'll Also Like

2.2M 79.9K 44
Jangan jadi pembaca gelap! Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus g...
4.7M 359K 50
โ—Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow โ— Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
416K 48.9K 33
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.9M 98.8K 55
"Walaupun ูˆูŽุงูŽุฎู’ุจูŽุฑููˆุง ุจูุงุณู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ุงูŽูˆู’ุจูุงูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ุนูŽู†ู’ ูˆูŽุงุญูุฏู Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...