Beheader Of Girls || Psikopat...

By wittelily

5.1K 2.5K 3.7K

Seorang psikopat yang tidak percaya adanya Tuhan, dia membunuh wanita hanya untuk mencari keberadaan yang mah... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34_END

Chapter 29

83 39 117
By wittelily

Denzel terus berpikir dengan keras tentang pelaku pembunuhan dari ayahnya Hugo.

Setelah mendengar ucapan Lea saat itu, Denzel merasa yakin jika ayah angkatnya, Charles ada sangkut pautnya dengan pembunuhan itu.

Kendati demikian, Denzel masih sangat tidak menyangka jika ayah angkatnya itu bisa melakukan hal seperti itu. Denzel merasa ragu jika harus menuduh Charles.

"Tidak mungkin jika ayah mengancam Lea dan melukainya, gadis itu pasti hanya mengarang!" Pikir Denzel.

"Tapi... Sepulang dari rumahku saat itu, dalam perjalanan, ayah seperti menabrak sesuatu. Dan dia bilang jika hanya seekor kelinci yang melintas. Keesokan harinya, ayahnya Hugo ditemukan tewas, seekor kelinci juga di temukan disana."

Denzel semakin terlihat frustasi, ia kemudian duduk di ranjang sambil meremas rambutnya dengan kasar.

Setelah itu, Denzel memutuskan untuk pergi ke Chicago sekarang juga. Ia segera bersiap-siap untuk berangkat ke rumah ayah angkatnya tersebut.

Denzel berniat mencari petunjuk disana. Jika memang Charles pelakunya, pasti ada sebuah petunjuk disana, pikir psikopat tampan itu.

Pria tampan namun sadis tersebut keluar dari apartemennya. Tapi baru saja akan melangkah, Denzel di hentikan oleh Hugo yang berdiri di depan pintu apartemennya.

Melihat Denzel tampak akan pergi, Hugo lantas bertanya, "Kamu mau pergi? Hei... Bukankah hari ini kamu bilang akan mencari pembunuh ayahku?"

"Aku ada urusan, setelah ini kita cari kembali pembunuh itu!" Jawab Denzel.

Denzel kemudian hendak kembali melangkah, namun Hugo menghentikannya dengan menahan bahu Denzel.

"Aku bilang aku ada urusan!" Bentak Denzel yang kesal karena Hugo memperlambatnya.

Denzel lalu menepis tangan Hugo dan segera pergi menuju Chicago, rumah ayah angkatnya.




























🔪☠️☠️🔪





























Cittt...
Denzel tiba-tiba menginjak pedal remnya secara mendadak. Sebelumnya ia melihat seorang wanita menyebrang dan hampir saja tertabrak olehnya.

Kemudian Denzel segera turun dari mobilnya untuk melihat keadaan wanita yang hampir di tabraknya itu.

Wanita itu duduk terjatuh sambil memegangi sebelah kakinya yang mungkin terasa sakit.

"Nyonya, kamu baik-baik saja?" Tanya Denzel pada wanita itu.

Wanita tersebut lalu mengangkat kepalanya, mulai mendongak ke arah Denzel.

"Kamu lagi!?" Tanya Denzel kesal setelah melihat wajah wanita itu, yang tak lain adalah Riana, ibunya.

Denzel kembali mencoba meninggalkan Riana begitu saja, tapi sayangnya kali ini Riana berhasil menahan Denzel. Riana terus menggenggam tangan putranya itu dengan erat, tampaknya kali ini ia tak akan membiarkan Denzel meninggalkannya.

"William, tolong bawa ibu bersamamu, nak!" Pinta Riana sambil terus menggenggam erat tangan Denzel.

Berulang kali Denzel mencoba melepaskan tangan Riana, namun tetap saja gagal. Dan akhirnya Denzel terpaksa membawa ibunya itu ke rumah Charles. Lagi pula Denzel yakin jika hari ini Charles masih berada di luar kota, sehingga ia tak perlu menjelaskan siapa Riana kepada ayah angkatnya tersebut.

Kini ibu dan anak itu berada di dalam mobil, menuju ke Chicago.

"Kenapa kamu ke California?" Tanya Denzel pada Riana.

Riana lalu menjawab jika ia tak punya tujuan lagi setelah orangtuanya meninggal, ia kemudian memutuskan untuk merantau ke California dan mencari pekerjaan di sana.

"Ibu tak menyangka akan bertemu denganmu disini," ucap Riana kemudian sambil menoleh ke arah Denzel dengan senyum hangatnya.

"Ely dan Mark meninggal? Lalu bagaimana dengan suamimu?" Tanya Denzel lagi.

"Hardwin menceraikan ku setelah ia tau bahwa kamu yang telah membunuh Hunry, adik tirimu," jawab Riana.

"Para tetangga terus mencemo'ohkan keluarga kita setelah kejadian itu, mereka berkata jika aku telah membuat seorang monster lepas. Tapi kamu bukanlah monster, kau sama seperti anak yang-"

"Mereka benar! Aku adalah seorang monster, seharusnya dulu kamu tidak menyuruhku untuk lari. Mungkin saja para gadis itu tidak akan mati dengan cara terpenggal!" Ucap Denzel yang menyela ucapan Riana.

Sontak Riana membulatkan matanya, terkejut dengan perkataan anaknya itu, kini ia tau siapa yang telah memenggal kepala para gadis yang tengah jadi perbincangan warga Amerika.




























°°°






















Sesampainya di Chicago.

Hari ini Charles tidak ada di rumah, sebab ayah angkat Denzel itu bertugas di luar kota karena profesinya yang menjadi seorang tentara.

Denzel masih memiliki kunci rumah Charles, mau bagaimanapun Denzel pernah tinggal disana selama 10 tahun lamanya, pastinya pria yang berusia 20 tahun itu masih menyimpan kunci rumah lamanya.

Denzel dan Riana masuk ke dalam rumah sederhana itu. Rumah yang bernuansa klasik-amerika tersebut terlihat sangat hangat dan nyaman. Lantai kayu, dinding yang diberi wallpaper berwarna merah maroon dengan corak bunga mawar. Furniture di dalamnya juga terlihat sangat klasik.

"Rumah siapa ini, nak?" Tanya Riana sambil terus mengamati seisi rumah Charles.

"Ayah angkatku," jawab Denzel.

"Jadi selama ini kamu di rawat olehnya? Syukurlah karena ada orang yang dengan tulus menyayangimu. Ibu harus berterima kasih padanya."

Tidak melihat keberadaan penghuni rumah, Riana lantas bertanya dimana keberadaan ayah angkat putranya.

"Dia sedang bekerja. Duduklah disini, aku harus memeriksa sesuatu," jawab Denzel sekaligus menyuruh Riana untuk duduk di sofa di ruang tamu sampai urusan Denzel selesai.

Riana menuruti perintah putranya, ia duduk di sofa sambil terus mengamati seisi rumah.

Sementara itu, Denzel pergi ke kamar Charles untuk mencari sebuah petunjuk. Psikopat itu terus mengamati kamar ayah angkatnya guna menemukan sebuah kejanggalan.

"Aku rasa bukan disini, dulu ayah tak pernah melarangku untuk masuk ke kamarnya." Ujar Denzel pada dirinya sendiri.

Denzel kemudian duduk di ranjang ayahnya sambil terus berpikir dengan keras. "Atap? Apa mungkin di atap?" Pikir Denzel, menebak-nebak.

Kemudian Denzel segera memeriksa atap rumah Charles, ia berpikir mungkin saja Charles menyimpan sesuatu disana.

Setelah membunuh korbannya, biasanya seorang psikopat mengambil sesuatu dari bagian tubuh korbannya untuk di jadikan sebagai cinderamata.

Tak menemukan apapun di atap, Denzel lantas segera turun. Psikopat itu lalu kembali berpikir dimana Charles menyimpan cinderamatanya.

"Seingatku dulu ayah selalu menyuruhku untuk menjauhi penutup lubang di halaman belakang, apa mungkin disana?" Pikir Denzel.

Setelah itu Denzel segera pergi ke halaman belakang.

Setibanya disana, Denzel segera memindahkan beberapa pot bunga yang menutupi penutup lubang tersebut.

Denzel langsung saja membuka penutup lubang yang terbuat dari besi itu, setelah ia berhasil memindahkan semua pot yang menutupinya.

Benar saja, sebuah tangga menuju ke bawah di lihat Denzel begitu dirinya berhasil membuka penutup lubang yang tampak seperti septic tank.

Denzel lalu segera masuk ke ruangan rahasia milik ayahnya itu. Awalnya Denzel hanya melihat beragam jenis senjata api yang terpajang di dinding ruang bawah tanah tersebut. Maklum saja, Charles adalah seorang tentara, jadi wajar jika ia memiliki banyak senjata api di rumahnya.

Psikopat tampan itu terus berjalan dengan menyalakan senter dari ponselnya, ya... ruang bawah itu memang gelap. Hanya ada lampu berwarna kuning yang menjadi sumber penerangannya.

Denzel terus mencari sesuatu yang dapat menjadikan bukti jika Charles adalah orang yang membunuh ayahnya Hugo. Hingga akhirnya perhatian pria tampan itu teralihkan oleh sebuah rak kayu yang diisi dengan puluhan botol kaca berukuran sangat kecil, mungkin botol kaca itu hanya memiliki tinggi sekitar 2 centi dan hanya bisa menampung kurang dari 10 mili air.

Denzel berjalan mendekat ke arah rak itu, kemudian ia menyenteri rak tersebut agar dirinya bisa melihat isi dari botol-botol itu.

Sontak saja Denzel membulatkan matanya ketika ia menyadari jika puluhan botol itu berisikan oleh darah. Di botol-botol itu juga tertulis nama-nama seseorang, yang mungkin saja adalah nama orang yang telah Charles bunuh.

"Lea?" Tanya Denzel pada dirinya sendiri saat ia melihat satu botol dengan nama Lea tertulis di botol itu.

Denzel lalu mengingat kata-kata Lea sebelumnya, jika Lea berkata Charles melukai lehernya dan memasukan darahnya ke dalam botol kecil.

Selain nama Lea, Denzel juga melihat nama ibunya, yaitu Riana.

"Riana?" Tanya Denzel yang keheranan.

Denzel kembali membaca nama-nama di puluhan botol itu, akhirnya satu nama dapat membuat Denzel yakin jika darah di botol itu adalah milik ayahnya Hugo. Pria tua tulis Charles di botol itu.

Denzel lantas mengambil botol itu dan menyimpannya di dalam saku jaketnya. Ia amat yakin darah itu milik ayahnya Hugo, sebab darah di botol itu terlihat masih sangat baru ketimbang yang lainnya.

°°°

Denzel kembali ke ruang tamu dan hendak mengajak Riana kembali ke California.

Tapi anehnya, Riana terus berdiri kaku sambil menatap foto Charles dan Denzel yang terpajang di ruang tamu.

Tubuh Riana terlihat bergetar, tatapan matanya mengartikan jika ia takut pada apa yang sedang di tatapannya.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Denzel pada ibunya.

Tak ada jawaban dari Riana, wanita berusia 37 tahun itu terus saja menatap foto yang terpajang di dinding dengan rasa takut.

"Riana! Ada apa denganmu?!" Tanya Denzel lagi yang merasa semakin keheranan.

Denzel lalu mengguncang bahu ibunya dengan kasar agar Riana mau menjawab pertanyaannya. "Riana! Sadarlah!" Pinta Denzel.

Riana perlahan menoleh ke arah Denzel dengan air mata yang hampir menetes dari matanya. "Si-siapa pria itu?" Tanya Riana yang gagap sambil menunjuk ke arah foto tersebut.

"Ayah angkatku," jawab Denzel.

Sontak saja Riana menjatuhkan tubuhnya karena merasa syok mendengar jawaban dari mulut putranya.

Denzel lalu berjongkok dengan memegang kedua bahu Riana, "ada apa?" Tanya Denzel yang semakin di buat penasaran.

"Ayah angkatmu, dia...dia adalah orang yang menghamili diriku!" Jawab Riana yang lalu menangis.

Mendengar perkataan Riana, Denzel langsung saja membulatkan matanya karena terkejut.


Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

92.6K 3.3K 47
Will you still love me when I'm be a monster? --------------- Shella yang dituntut sempurna oleh orang tuanya hanya dikenal sebagai cewek paling popu...
KANAGARA [END] By isma_rh

Mystery / Thriller

7.6M 549K 93
[Telah Terbit di Penerbit Galaxy Media] "Dia berdarah, lo mati." Cerita tawuran antar geng murid SMA satu tahun lalu sempat beredar hingga gempar, me...
1.7M 105K 40
Momen liburan yang sangat menyenangkan berubah jadi malapetaka ketika mereka harus menginap di sebuah villa misterius. Awalnya mereka biasa saja saa...
115 87 6
"Kalau di bilang jangan telat, ya jangan telat!" "Siap, salah kak!" "turun!" "Siap, turun!" Gimana ya lika liku nya cerita tentang seorang gadis yang...