π‘πžπ¬π­πšπ«π­π’π§π  𝐚 π‘πžοΏ½...

By MonMonicaF

53.6K 4.3K 448

[ REVISI ] "Tidak masalah jika kau melupakanku, aku bersyukur kau ada di sisiku" "Ayo.. kita berteman baik Ku... More

1. The Beginning
2. Accident
3. Riku's Decision
4. Stay at Ainana dorm?!
5. Today's Story
6. Riku Teach or Be Taught?
7. Tenn's Decision
8. Remaining Time Limit
9. Stroll 🀍
10. With Tenn 😳
11. Riku Is Sick 😭
12. Response Letter βœ‰ (Flashback #1)
13. Disappointed... 😒 (Flashback #2)
14. I'm sorry for being a lousy twin brother... (flashback #3)
15. Riku's Dark Side❗ (Flashback #4)
16. Gomen Tenn-nii... 🀍
17. Leave you 'Again'...πŸ’”
18. Will Never Leave You
19. Resignation Letter
20. Nightmare
21. Spoiled Riku Moment ☺
22. NOT FINE...
23. Riku's Confession
24. Happiness Ends In Sadness... πŸ’”πŸ˜­
25. We Are Twins!
26. The Result Of A Hope...
27. With Love ❀
28. Riku Disappeared...
29. Temporary Formation [Idolish7 --> Idolish6]
30. Four Years Latter 🎸
31. The Star Comeback
32. Heartwarming Meeting

33. Restarting A Relationship βš˜πŸ’« - END -

2.5K 158 27
By MonMonicaF

Restarting A Relationship
By: MonMonicaF
.
.
.

.
.
.

Beberapa hari telah berlalu semenjak pertemuan kembali saudara kembar itu. Hari ini Trigger memiliki jadwal konser. Namun center mereka terlihat agak aneh dan selalu menghindari bertatapan mata, tentu itu membuat Gaku merasa aneh dan kesal serta membuat Ryuu merasa khawatir.

"Tenn ada apa? Kenapa kau seperti enggan menatap kami?" Tanya Ryuu memberanikan diri untuk bertanya.

"Bukan gitu"

"Kalo bukan kenapa kau tidak menatap kami dasar bodoh?!" Balas Gaku dengan nada kesal.

Mendengar dirinya dikatai bodoh membuatnya menjadi kesal "Kau yang bodoh!"

"Akhirnya kau menatap kami. Jadi Tenn bagaimana?" Ucap Gaku diakhiri pertanyaan, namun senyum kecil terlukis di wajahnya.

"Ah... Bagaimana apanya?"

"Tentu saja pertemuanmu dengan adikmu dasar bodoh!" Jawab Gaku menepuk jidatnya.

Tenn sedikit menundukkan kepala namun senyuman tulus dapat terlihat di wajahnya "Ya begitulah"

"Kau kembali tersenyum Tenn... Syukurlah aku lega..." Ujar Ryuu.

"Sudah kubilangkan kan Ryuu, obat yang paling ampuh itu Nanase" Balas Gaku.

"Ya, tapi syukurlah kau bisa lebih baik bocah" Ucap Gaku.

Tenn tersenyum lembut menyadari kekhawatiran teman temannya, ternyata benar ia selama ini telah membuat semua orang merasa khawatir. Maka dari itu, "Maaf" Ucap Tenn pelan.

"Eh? Apa aku ga dengar" Gaku~

"Telingamu bermasalah ya sobaman?!" Tenn~

"Hahaha.... Gaku jangan menggoda Tenn dan Tenn katakan lebih keras jika bisa" Ryuu~

Tenn mempoutkan bibir dan pandangan matanya dialihkan menuju arah lain dengan semburat merah tipis yang terlihat "Kubilang maaf, sudah membuat kalian khawatir"

Gaku mengusap pucuk kepala Tenn "Yah... Yang penting kau sekarang sudah kembali normal Tenn"

"Aku senang kau sudah baik baik saja Tenn" Ucap Ryuu tersenyum.

"Tapi, sepertinya kau masih punya perasaan yang terpendam ya?" Gaku~

"Eh?"

"Jika kau sangat sedih maka menangislah sampai puas, jika rasa rindumu sangat besar maka peluk dia dengan erat, jika kau takut kehilangannya lagi, maka lakukanlah segala hal untuk membuatnya tetap berada di sisimu. Lebih baik kau mengeluarkan segala emosimu Tenn" Ujar Ryuu.

"Keluarkan emosimu dalam lagu. Menyanyilah dengan perasaanmu dan aku yakin perasaan itu akan sampai pada nya" Ucap Gaku.

'Perasaanku ya...'

.
.

*Tes tes

Tangan Riku terulur untuk merasakan air yang jatuh dari langit, menyadari itu ia segera membuka payung agar dirinya tidak basah oleh hujan. Memegangi payung dengan gerutuan yang menemani.

Tapi meskipun hujan mengguyur cukup deras itu tidak membuat konser berhenti di pertengahan. Trigger masih tampil di atas panggung dengan sempurna dan para penggemar juga setia menikmati penampilan Trigger di tengah hujan.

Namun bagi Tenn rasanya hujan turun membuatnya merasa ingin melepaskan seluruh kesedihannya. Kesedihan karena ditinggalkan, kesedihan karena merasa kehilangan, kesedihan karena merindukan, dan kesedihan karena merasa bersalah. Seakan hujan menyuruhnya untuk menangis.

Tepat setelah penampilan lagu Last Dimension selesai, tetesan air keluar dari kedua manik Tenn secara bergantian, air yang menyatu dengan hujan yang mengguyur tubuhnya.

Fans: Eh?! Tenn-kun sepertinya menangis?!
Fans: Benarkahh?!
Fans: Tenn-kun menangis!
Fans: Ada apa? Tenn-kun kau kenapa?!"
Fans: Tenn-kun apa kau sakit?! Kenapa kau menangis?

Terdengar pertanyaan penuh kekhawatiran dari para fans, serta Gaku dan Ryuu yang hanya diam, membiarkan Tenn meluapkan seluruh perasaannya.

Tenn mendekatkan mic di bibirnya dan tangan kiri digunakannya untuk mengusap bulir air mata yang hendak menetes keluar. Senyuman terukir di wajahnya.

"Aku hanya merasa bahagia dan bersyukur"

Meski posisinya berada cukup jauh, meski dari panggung tempatnya berdiri tidak terlihat, namun Tenn bisa merasakan kehadiran adiknya dari dalam kerumunan penggemar.

Tenn merasa harus mengatakan suara hatinya, semua perasaan yang muncul di dalam dirinya. Tenn ingin mengungkapnya kepada adiknya, juga memberitau publik jika dia benar benar adalah kakak dari seorang Nanase Riku.

"Selama 4 tahun ini aku kehilangan semangat hidup. Aku tidak bisa tersenyum atau mengekspresikan segala perasaanku. Aku menutup diriku dan tidak berbicara dengan yang lain. Aku bahkan melakukan hal hal yang cukup berbahaya"

"Selama 4 tahun aku juga merasa sangat bersalah, aku merasakan kehilangan dan kesedihan yang mendalam. Hatiku terasa sakit kala memikirkannya, adik kecilku"

'Tenn-nii'

"Aku takut terjadi sesuatu dengannya, ia pergi tiba tiba tanpa memberitauku. Kukira dia marah padaku, kukira ini hukuman karena tindakanku sebelumnya"

"Namun sejujurnya aku takut kehilangannya, aku sangat takut dia menderita karenaku. Aku menyesal meninggalkannya waktu itu, aku menyesal mengatakan banyak hal kejam padanya. Aku menyesal membuatnya tersakiti"

"Selama ini aku menyepelakan perasaannya, namun saat dia pergi aku baru menyadarinya. Rasa sedih yang sangat mendalam dan menyakitkan"

"Aku takut dia membenciku, aku takut kehilangannya. Adikku adalah satu satunya harta bagiku"

"Dia sangat beharga melebihi apapun"

"Dan aku...."

Air mata mengalir semakin deras bercampur dengan rintikan hujan. Baik penggemar, dan Tenn sendiri terhanyut dan dan meneteskan air mata. Luapan emosi yang dipendam Tenn membuat penggemar merasa terharu.

"Aku sangat menyayanginya"

"Aku..."

Air mata menghiasi wajah mereka baik Tenn maupun para penggemar, tak terkecuali dengan seseorang yang menjadi pembicaraan.

"Aku takut kehilangannya"

Konser Trigger dinyatakan selesai ketika ketiga idol itu selesai membawakan lagu terakhir. Para fans mulai berhamburan pergi, dapat dilihat mata mereka yang sembab karena menangis akibat merasa terharu dengan pengungkapan Tenn.

Dari arah bangku penonton yang sudah kosong, manik Gaku dan Ryuu mendapati sosok adik kembar center mereka sedang berdiri dan mematung di tempat. Wajahnya tertutupi oleh payung namun mereka dapat tau jika sang adik pasti sama dengan Tenn saat ini, menitikkan air mata.

Secara serempak Gaku dan Ryuu memegang pundak Tenn. "Tenn perasaanmu sampai padanya" Ucap Gaku tersenyum menatap seorang Nanase Riku.

Gaku menarik tangan Tenn menuruni panggung dan menuntunya menuju tempat Riku berdiri. Sementara Tenn hanya menundukkan kepala dan menurut.

"Yo Nanase! terimakasih sudah mau hadir" Sapa Gaku.

"Uhm" Riku hanya merespon dengan dehuman.

"Kalo gitu kami masuk dulu, kalian jangan lama lama ya nanti masuk angin" Ucap Ryuu dan berjalan bersama Gaku meninggalkan kedua orang itu.

"..."

Hanya terdengar suara rintikan hujan, saudara kembar itu hanya terdiam di posisinya. Begitu seterusnya, hingga helaan nafas keluar dari mulut Riku.

Riku mengangkat payung yang membuat wajahnya tertutupi, dan mengarahkannya untuk menutupi Tenn dari guyuran hujan yang mulai menjadi deras kembali. "Tenn-nii nanti sakit loh" Ucap Riku.

Wajah Tenn yang sebelumnya tertunduk, diangkatnya untuk menatap wajah adiknya. Dapat dilihatnya jika mata Riku sembab serta warna bibirnya yang terlihat pucat. "Yang sakit bukan aku tapi kau" Balas Tenn menggandeng adiknya menuju tempat untuk berlindung dari hujan.

"Lihat kau jadi basah kan?! Aduh, tubuhmu juga menjadi dingin.. Dasar Riku bodoh" Omel Tenn menggosok punggung tangan Riku untuk memberi kehangatan.

Riku tertawa kecil menanggapi omelan Tenn dan malah langsung menerjang tubuh kakaknya dengan pelukan.

"Riku nanti bajumu tambah basah!" Tegur Tenn pada Riku yang memeluknya. Karena baju Tenn memang basah kuyup dan itu bisa membuat baju Riku ikut basah.

"Tenn-nii"

"Terimakasih"

Riku melepas pelukannya dan menampilkan senyum nan tulus serta tatapan mata lembutnya.

"Terimakasih telah bersedih untukku"

"Terimakasih sudah berjuang keras untukku"

"Terimakasih karena menganggapku berharga"

"Terimakasih telah menangis untukku"

Mata Riku menjadi berkaca kaca dan setetes air mengalir keluar dari manik Riku meninggalkan bekas di pipinya.

"Terimakasih karena telah mengkhawatirkanku"

"Terimakasih telah merindukanku"

"Terimakasih karena kau selalu menyayangiku"

Setetes demi setetes air mengalir dari kedua matanya, menimbulkan bekas air di kedua pipi dan tetesan air mata yang berjatuhan ke tanah.

Dengan air mata yang menghiasi, Riku menampilkan senyum lebar "Terimakasih telah terlahir sebagai kakak kembarku"

"Rasa sayangku pada Tenn-nii sangat besar dan tidak cukup untuk dikatakan dalam sebuah kalimat"

Riku menatap kakaknya dengan lembut dan senyum masih menghiasi. Sementara Tenn membeku di tempat, hingga akhirnya ia sontak bergerak untuk menangkap Riku yang tiba tiba terhuyung.

"Riku?!"

"Ah... Jangan khawatir! Aku baik baik saja! Hanya lelah karena berdiri terlalu lama" Ucap Riku.

Tenn menghela nafas kecil "Hah... Ayo masuk, ganti baju dan segera kembali ke rumah" intruksi Tenn yang dibalas anggukan oleh Riku.

-💕-

'Aku tidak menyangka waktu dengan cepat berlalu'

'Banyak hal yang menyenangkan juga menyedihkan terjadi selama ini. Tapi aku berhasil mengatasi segala hal yang menyedihkan. Aku tidak menyerah sampai saat ini'

'aku senang masih bisa berada di sisi Tenn-nii. Aku senang bisa menghabiskan waktu bersama Tenn-nii'

'Meski ada beberapa hal yang membuat hubungan persaudaraan kami merenggang'

'Awalnya kukira Tenn-nii merasa terbebani olehku yang penyakitan, kukira itu alasannya pergi meninggalkanku'

'Tapi itu salah besar....'

'Setelah terpisah selama 5 tahun, akhirnya aku bisa bertemu Tenn-nii secara langsung. Kami berbicara berdua setelah sekian lama'

'Meski awalnya aku canggung, tapi aku senang!'

'Syukurlah aku bertemu Tenn-nii waktu itu. Syukurlah aku terlahir sebagai saudara kembarnya'

Tenn membuka pintu dan masuk ke dalam, ketika ia melihat Riku yang bukannya tidur tapi malah duduk sambil melamun.

"Riku?"

Riku menatap Tenn dengan senyuman yang terhias. Riku merentangkan kedua tangannya ke arah Tenn bermaksut meminta kakaknya melakukan sesuatu.

"Aku mau dipeluk Tenn-nii, hehehe"

"Peluk?" Ucap Tenn dengan nada bertanya dan mendapat anggukan sebagai balasan.

Tenn berjalan menghampiri dan memeluknya sesuai permintaan Riku. Wajah Riku terlihat berseri-seri dan senang karena keinginannya dikabulkan.

Tenn menghela nafas dalam "Hah... Kau benar-benar sangat manja Riku"

"Hehehe, aku begini cuman sama Tenn-nii aja" Balas Riku tertawa kecil.

"Udah kan? Sekarang tidurlah, aku tidak mau demam mu bertambah parah" Ucap Tenn mengisyaratkan Riku untuk kembali berbaring dan menyelimuti tubuh Riku hingga leher menggunakan selimut.

Tenn mendudukkan diri di lantai dengan bersandar pada kasur dengan membawa sebuah buku yang hendak dibacanya.

"Tenn-nii gak tidur?" Tanya Riku memegangi ujung selimut.

"Aku mengawasimu dan berjaga-jaga jika saja demamnya bertambah tinggi di tengah malam" Jawab Tenn tanpa mengalihkan pandangan dari buku yang dibacanya.

"Oh..." Riku hanya ber-oh-ria membalas jawaban dari pertanyaannya. Kalau biasanya ia merengek saat Tenn membaca buku dengan alasan Tenn lebih sayang sama buku, namun kini Riku tidak melakukannya. Ia hanya diam dan tidak merengek.

Riku melirik ke arah Tenn yang sedang membaca buku yang duduk membelakanginya. Suasana hening menyelimuti seisi kamar hingga Tenn menutup buku itu dan meletakkannya di lantai.

Tenn berganti membalik badan menghadap Riku yang berbaring dan menjadikan kedua lutut sebagai penumpu.

"Kau tidak merengek ya Riku? Tidak seperti biasanya..." Ucap Tenn heran dengan Riku yang hanya diam bukannya merengek seperti biasa.

"Habisnya jika aku merengek itu akan merepotkan Tenn-nii" balasnya dengan suara pelan namun cukup untuk bisa didengar oleh Tenn.

'Adik kecilku sudah tidak kecil lagi' benak Tenn tersenyum kecil.

Dengan senyuman yang masih terlihat, Tenn dengan menggunakan tangan kirinya mengelus kepala Riku dengan lembut dan terkandung rasah kasih sayang yang besar di dalamnya. Riku juga menikmati dan merasa nyaman dengan elusan dari sang kakak.

"Apa yang Tenn-nii pikirkan?"

"Aku berpikir jika adikku memang sudah bukan anak kecil lagi"

"Tapi aku masih adik kecil Tenn-nii kan?" Tanya Riku.

"Meskipun Riku sudah sebesar ini selamanya Riku tetaplah adik kecilku"

Riku tersenyum kecil mendengar balasan dari Tenn. Meski umurnya bukan lagi anak kecil, namun ia ingin tetap menjadi adik kecil dari seorang Nanase Tenn.

"Oh iya, padahal Tenn-nii yang terkena hujan paling lama, tapi kenapa malah aku yang sakit...." Gerutu Riku.

Tenn tertawa kecil dengan masih melanjutkan aktivitasnya yang sedang mengelus kepala Riku.

"Itu sebabnya Riku harus tidur agar cepat sembuh" Ucap Tenn menghentikan aktivitasnya dan berdiri.

"Tenn-nii mau kemana?"

"Aku tidak kemana-mana, Tenn-nii mu ini akan selalu berada di sisi Riku"

"Sekarang pejamkan matamu dan tidur Riku" suruh Tenn pada adiknya.

Tenn membungkukan badan untuk bisa mengecup kening Riku sebagai pengantar tidur.

"Mimpi indah adik kecilku"

Riku tersenyum manis dan memejamkan kedua matanya "Uhm! Selamat tidur Tenn-nii"

Tenn mendudukkan diri di tepi kasur, dengan tangannya yang membelai surai Riku. Ia menatap wajah tidur adiknya, serta mengusap pipi Riku.

"Terimakasih telah terlahir sebagai adik kembarku"

'Aku sangat menyayangimu melebihi apapun'

'Maaf selama ini aku selalu menyakiti perasaanmu'

'Tapi... Terimakasih telah kembali ke sisiku'

'Terimakasih banyak atas segalanya Riku, adik kembarku yang sangat berharga'

'Terimamasih karena telah memberiku kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita yang sempat merenggang'

'Aku ingin memperbaiki hubungan persaudaraan kita'

"Ayo, memulai kembali hubungan kita"

"Restarting a Relationship"

.
.

-End-

(a/n) :
Ga kerasa book ini sudah tamat huwee (*>.<*)
Aku gak tega kalo pas mau namatin sebuah book ๏︿๏ entahlah kenapa ya? ←_←
Hehehe ^ω^

Votenya kawand~

Continue Reading

You'll Also Like

5.9K 437 24
"ugh... sakit" ucap si Surai Crimson yang sedang konser "Riku...kau tidak apa-apa?" tanya salah satu rekanya "tidak apa-apa iori" ucap Riku lirih. "U...
4.7K 415 50
Status : Tamat Terungkapnya identitas dari seorang pemuda yang memiliki banyak sekali rahasia. ### Jika ada kesamaan mohon dimaafkan. Karakter milik...
1.7K 203 5
The Boy from Future Genre(s) : Family, Friendship, Married Life Parenthood, Time Travel, Idol Life, Past-Future, Drama, Comedy Fanficiton : Idolish7 ...
645K 49.6K 32
🐰🐰🐰 Hanya menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang berusia 4 tahun dengan keluarga barunya. 🐰🐰🐰