Pria Misterius (Tamat)

By Hikmahmutiah01

7.8K 773 20

Soraya Aufarina, gadis berusia 24 tahun yang bekerja disebuah kantor majalah yang ada dikotanya. diusianya ya... More

Berita Baru
Perkenalan Tokoh
Perjodohan
Alasan Rita
Sebastian Nugroho
Pria Misterius
Pantai
Penolong
Suami Kamu
Kerja Rodi
Surabaya
Pameran
Gaun Pengantin
Kesepakatan
Baby Girl
Bertemu
Perjanjian Batal
Belajar Mencintai
Pulang
Kembali ke Kantor
Jemputan
Menginap
Di Bully
Sabar Ya...
Memilih Gaun
Pertunangan
Mengingat
Turing
I Love You
Masa Lalu (1)
Masa Lalu (2)
Danau
Tragedi
Mencari Bukti
Malam Pertama Berlanjut
Penyerahan Bukti
Cemburu
Gedung Kosong
Bertempur
Rumah Sakit
Ending

Posesif

144 17 0
By Hikmahmutiah01

Raya pergi kekantor diantar oleh Dafi atas permintaan Dafi. Dafi tidak mau Raya mengendarai mobil sendiri disaat waktu pernikahannya hanya tinggal menghitung hari.

"Padahal aku baru dapat mobil baru loh mas kemarin. Tapi kok mas Dafi malah jemput aku...?? Gagal dech nyobain mobil baru..." ucap Raya menyindir Dafi

"Mobil barunya dipakai kalau kita sudah menikah nanti. Saya carikan supir buat kamu dulu." Jawab Dafi

"Lah kalo dipakainya habis nikahan, kenapa dikasihnya sekarang..??" Tanya Raya heran pada Dafi.

"Karna saya mau ngasih helicopter buat kamu saat nikahan nanti..." jawab Dafi enteng. Raya yang mendengarnya langsung kaget seketika, matanya melotot tak percaya dan mulutnya sudah menganga seperti orang bodoh saja. Dafi selalu saja mengerjainya.

"Kamu lucu banget sih..." kata Dafi sambil mencubit pipi Raya karna gemas.

"Mas Dafi ih...!! Jangan cubit cubit... nanti pipi aku jadi embem tau..." keluh Raya mengelus pipi yang tadi dicubit Dafi.

"Tidak apa apa.. saya tetap suka apapun yang ada pada kamu." Jawab Dafi membuat Raya blushing. Pipinya terasa memanas dan perutnya terasa ada yang menggelitik. Jantungnya juga berdetak cepat tak berirama.

"Baby girl... mulai sekarang jangan pernah pakai baju tanpa lengan kalau keluar dari rumah. Kecuali kalau sama saya. Pakai dulu rompinya sebelum kamu turun dan jangan coba coba melepasnya saat masih dikantor atau diluar rumah. Mengerti..??" Ucap Dafi posesif saat mereka sudah sampai didepan kantor Raya.

Raya tersenyum lebar kearah Dafi. Entah kenapa ia sangat menyukai sifat posesif Dafi kepadanya. Ia merasa sangat berharga dimata Dafi. Raya pun menurut, ia memakai rompi bajunya sebelum ia pamit untuk masuk kekantornya.

"Cieeee... yang kemaren habis dilamar..." goda Ratih pada Raya. Selvi yang tidak sengaja mendengarnya langsung mendekat kearah Raya.

"Siapa yang dilamar..??" Tanya Selvi pada Raya. Lovy langsung mengangkat tangan Raya untuk ia tunjukkan pada Selvi. Raya kaget karena tarikan tiba tiba Lovy ia hampir terhuyung kedepan kalau saja ia tidak bisa menjaga keseimbangannya.

"Alhamdulillah... saingan gue udah berkurang satu..." gumam Selvi yang berhasil mendapat tatapan tajam dari 3 wanita itu.

"Maksud lo...??" Tanya Raya bingung.

"Maksud gue... gue jadi ada banyak peluang buat ngedeketin pak Galang dong. Lo habis nikah pasti nggak kerja lagi kan..??" Tanya Selvi membuat Ratih dan Lovy menatap kearah Raya.

"Lo... mau keluar stelah nikah Ray..?" Tanya Ratih pada Raya.

"Gu... gue nggak tahu. Belum gue pikirin soal itu.." jawab Raya bingung.

"Lo lupa ya Ray...?? Waktu itu kan lo pernah cerita ke gue. Kalau lo nikah nanti, lo mau fokus aja sama rumah tangga lo. Inget nggak...??" Ingati Selvi pada Raya.

"Emang gue pernah ngomong gitu ke lo Sel..?? (Selvi mengangguk yakin) kapan..??" Tanya Raya mengingat sesuatu.

"Itu... waktu lo habis dimarahin pak Irwan setahun yang lalu... lo kan nggak mau balik ke kubikel lo, eh lo malah curhat ke gue ngomong gitu.." cerita Selvi berusaha mengingatkan Raya.

"Oh ya gue ingat... tapi nggak tahu soal itu. Mungkin gue saat itu lagi emosi. Untuk sekarang gue mau pikir pikir dulu soal itu." Jawab Raya yang berhasil mengingatnya.

"Yaaah... gagal dong gue ngedeketin pak Galang.." keluh Selvi

"Emang lo suka sama pak Galang...??" Tanya Lovy yang mulai bersuara.

Selvi mengangguk "iya. Sejak dia gantiin pak Irwan.. gue berharap gue yang jadi PA dia. Tapi malah Raya yang di jadiin PA sama pak Irwan. Kecewa dech gue." Curhat Selvi.

"Tapi lo tenang aja. Raya kan udah mau nikah. Nggak bakalan Raya ngedeketin pak Galang. Ya kan Ray..??" Kata Ratih menyemangati Selvi.

"Ya nggak lah. Buat gue itu. Nikah satu kali aja seumur hidup gue." Jawab Raya yang berhasil membuat senyum Selvi muncul.

"Yaudah yuk... kerja lagi.." ajak Lovy pada ketiganya. Dan mereka kembali ke kubikel mereka masing masing.

Entah kenapa, hari ini Galang seperti tidak mau Raya jauh jauh darinya. Setiap menit dan setiap jam Raya selalu dipanggil Galang untuk hal hal yang tidak terlalu penting.

"Kamu sudah sarapan..??"

"Tolong buatkan kopi untuk saya"

"Kopinya kok beda... siapa yang buat kopinya...?"

"Kenapa disini masih banyak debunya. Kamu bener sudah membersihkan semuanya..??"

Dan masih banyak yang lainnya keabsurdan yang Galang minta pada Raya.

"Gila...!!! Gue capek banget hari ini. Belum ada setengah hari. Kaki gue udah mau copot bolak balik mulu ke ruangan pak Galang." Keluh Raya pada Ratih.

Ratih berdiri untuk memberikan ruang bagi Raya duduk dikursinya.

"Kok pak Galang aneh sikapnya ya..?? Nggak kaya biasanya.." pendapat Ratih.

"Ho'oh... gue juga ngrasa gitu. Gue yang cuma liat lo bolak balik aja kaki gue ikutan ngilu. Apalagi lo yang bolak balik terus..??" Tambah Lovy.

"Kalau gini ceritanya. Mending gue resign sekarang aja dech.." keluh Raya.

"Eh Ray... kalo lo resign, gue nyari artikelnya sama siapa lagi..??" Keluh Ratih.

"Kan ada Lovy..." jawab Raya.

"Sorry dorry menyorry ya. Gue nggak ahli dalam jepret menjepret. Males banget.." tolak Lovy sambil berjalan kembali kekubikelnya.

"Gue ajarin mau nggak..??" Tawari Raya

"Nanti aja kalau gue udah pengin..." jawab Lovy cuek.

"Buset..!! Trus kapan penginnya lo..??" Tanya Ratih yang sewot lihat ekspresi Lovy.

"Kapan kapan. Gue juga pusing nich bikin kalimatnya. Masa kalau gue yang ngedit kalimatnya. Gue juga yang jeprat jepret. Enak di lo dong.." balas Lovy paa Ratih.

"Yaudah. Kalau gitu kan berarti kalian udah klop. Saling melengkapi." Ucap Raya menengahi.

"Maksud lo..?" Tanya Ratih dan Lovy kompak.

"Hehe... maksudnya gini. Ratih yang jepret lo yang ngedit. Impas kan..?" Jelas Raya.
"Atau kalau nggak. Ajak tuh Selvi. Biar buat bantu lo cari cari obyek.." usul Raya lagi.

"OGAH...!!" jawab mereka kompak.

Raya melihat kedua sahabatnya dengan heran. "Kenapa...??" Tanya Raya.

"Lo tau nggak sih. Kalo ngajak si Selvi. Bisa bisa waktu gue buat cari obyek itu habis buat dia dandan sama narsis sendiri selpong sana selpong sini." Jawab Ratih

"Setuju..." ucap Lovy sambil menganggukkan kepalanya beberapa kali.

"Yaudah serah lo pada... tapi kalo gue resign jangan pada nyariin gue ya..." ucap Raya sambil berlalu menuju kubikelnya kembali.

"Wuuuu... dasar Rayul. Bilang aja mau bulan madu... mau ena ena kan..??" Ejek Ratih sedikit teriak yang membuat Raya berhasil melotot kearahnya.

"Mulut lo teh... kondisiin..!!" Peringati Raya tegas. Kemudian melanjutkan jalannya lagi menuju kubikelnya.

"Mampoosss lo... kena semprot.." ejek Lovy pada Ratih.

"Biarin...!! Wleeee..." balas Ratih sambil memeletkan lidahnya pada Lovy.

Mereka kembali serius dengan pekerjaan mereka masing masing. Dan belum ada 5 menit Raya duduk dikursinya. Panggilan dari Galang sudah membuatnya ingin menjerit. Ia tidak bisa bekerja kalau terus terusan seperti ini.

Continue Reading

You'll Also Like

290 61 2
Sebelum pergi untuk menunaikan tugas negara, Soobin menitipkan Yeonjun pada sang sahabat, Hueningkai. Soobin gugur dalam tugasnya dan meninggalkan Ye...
288K 3.1K 4
Oneshoot gay tentang Daniel yang memiliki memek dengan bermacam macam dominan. Jangan salah lapak-!!!
3.4M 365K 61
Di akhir kehidupannya, Nara sangat menyesal telah meragukan Isaac dan lebih memilih George yang menghancurkannya tanpa sisa. Merebut hartanya dan mem...
361K 1.3K 6
banyak adegan aww aww nya lohhhh, YAKINN GAMAU BACAAA #7 NENEN [3 - 1 - 23] #3 BXG [3 - 1 - 23]