My Husband {Sugawara Koushi}

By jiaceas

26.5K 3.2K 285

Perjalanan (name) menjadi Nyonya Sugawara dimulai dari sekarang. 🌹Sugawara Koushi x reader Haikyuu from Haru... More

Husband List
Chap 1
Chap 2
Chap 3
Chap 4
Chap 5
Chap 7
Chap 8
Chap 9
Chap 10

Chap 6

1.8K 282 24
By jiaceas

Sungguh hari yang sangat menyebalkan...

Hari sudah berubah begitu jam dinding berdentang dan berubah menjadi pukul tiga sore. Langit di atas sana tampak cerah, tidak mendung ataupun hujan.

Seorang wanita sedari tadi berjalan tak tentu arah di depan pintu masuk rumahnya. Kedua tangannya sibuk mengotak-atik ponsel genggamnya seperti sedang melakukan sesuatu.

"Ishh! Kenapa dia belum pulang jam segini?!"

Wanita yang menggerutu itu adalah (name) yang merasa kesal karena suaminya belum pulang ke rumah. Padahal sekolah sudah selesai beberapa jam yang lalu tapi Sugawara tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Tidak biasanya pria itu seperti ini. Biasanya Sugawara akan langsung pulang ketika pekerjaannya sudah selesai.

Beberapa kali (name) menghubungi Sugawara tapi suaminya itu tidak mengangkatnya. Wanita itu juga beberapa kali mengirimkan pesan dan bertanya dimana dan apa yang sedang pria itu lakukan. Tapi sebanyak apapun pesan yang dikirim, Sugawara tidak membalas barang satu pesanpun.

(name) merasa aneh. Benar-benar aneh. Ia menggigit ujung kuku ibu jarinya, mencari cara lain agar ia bisa tau apa yang sedang dilakukan Sugawara di luar sana.

Tringg

Lampu terang menyala di dalam kepalanya. (name) kembali memainkan ponselnya, memilih satu kontak nomor lalu menelponnya.

Dering telpon terdengar sesaat sebelum suara lembut menyapa telinga (name).

"Moshi moshi..."

"Konichiwa bibi... Apa aku mengganggumu sekarang?"

Orang yang tidak lain adalah bibi (name) itu tersenyum kecil di sebrang sana. "Tidak, sayang. Ada apa? Tumben kau menelpon," balasnya.

Wanita itu lantas mengungkapkan hajatnya.

"Begini... Aku menelpon Koushi beberapa kali tapi dia tidak menjawab satupun panggilanku. Pesanku juga tidak ada yang dia balas dan sekarang dia belum pulang ke rumah. Aku ingin bertanya, apa Koushi masih ada di sekolah? Kalau iya, apa yang sedang dia lakukan sekarang?" terangnya sekaligus pertanyaan.

Hening sejenak di antara mereka. Bibi (name) yang seorang kepala sekolah di tempat kerja Sugawara itu kembali bersuara.

"Tadi bibi memintanya untuk mengecek semua nilai murid tapi bibi tidak mengira akan memakan banyak waktu seperti ini. Sebentar... Akan bibi periksa."

Terdengar derap langkah yang berasal dari bibi (name). Dengan sedikit cemas wanita itu kembali menggigit ujung kuku ibu jarinya sambil menantikan jawaban dari sang bibi.

"(name)..."

"Ya?? Bibi menemukan Koushi??"

Terdengar helaan napas berat dari bibi (name).

"Sugawara..."

***

Drap drap drap

Suara langkah menggebu-gebu itu mengalihkan atensi para penjaga sekolah yang masih hilir mudik di sore hari. Semuanya menatap (name) penasaran sekaligus bingung kenapa wanita itu bersikap demikian.

Brakk!!!

Pintu sebuah ruangan di buka. Orang-orang yang berada di dalam sana terkejut bukan main terutama seorang pria bersurai abu-abu yang sedang duduk di kursi kerjanya.

"Sugawara Koushi."

Sugawara menelan ludahnya kasar. Tanpa diberitahupun ia sudah tau apa yang terjadi. Apalagi merasakan aura (name) yang begitu gelap karena amarah membuat pria itu ketakutan setengah mati.

"(n-name)? K-kau?"

"Siapa dia?"

Suara cempreng nan menggelikan itu menyapa gendang telinga (name). Sang empu melirik, menatap beberapa wanita yang sedang duduk mengelilingi suaminya.

Ada tiga wanita yang duduk saling berdekatan dengan Sugawara. Dua di samping Sugawara sedangkan yang satunya lagi duduk di atas meja kerjanya. Ketiga wanita itu terlihat masih muda. Mungkin umur mereka sekitar 25 atau 30 tahun.

Mereka menatap sengit pada (name) yang merusak momen mereka, terutama wanita yang duduk di atas meja menunjukkan wajah tidak sukanya pada (name) yang sedang berdiri di ambang pintu.

Salah satu wanita itu mendekat mulutnya pada Sugawara. "Siapa dia, sensei? Apa dia pacarmu?"

Sensei? Apa maksudnya?

Temannya yang lain menimpali ucapan wanita itu. "Rasanya dia sangat tidak suka ketika melihat sensei bersama kami. Apa dia adikmu? Atau... Kekasih gelapmu?"

JDERRRR

Bak petir yang menghantam bumi, seketika hati (name) diselimuti amarah dan dibuat kesal dengan ucapan ngawur wanita itu. Darahnya mendidih, bergejolak karena api di dalam tubuhnya berkobar hebat.

Sugawara menggelengkan kepalanya, memberikan kode pada sang istri untuk tidak melakukan apapun yang bersifat nekat. Tidak mengindahkan kode itu, (name) justru maju mendekati Sugawara dan menarik lengannya secara paksa.

"Ayo pulang."

"Hei?! Kenapa kau merebut sensei kami?!"

Wanita itu berhenti sejenak di tengah jalan. Ia menolehkan kepalanya, menatap tajam pada ketiga wanita yang terlihat kesal karena perbuatannya.

"Sensei? Wanita kolot seperti kalian memanggil dia sensei? Apa kalian sedang mabuk?"

Wanita yang duduk di atas meja turun tergesa-gesa lalu mendekati (name) dan berusaha menjambaknya. Tapi sebelum tangannya mengenai kepala (name), sang empu sudah lebih dulu menahan pergerakannya dan mencengkram lengannya. Ia lalu sedikit memutar lengan wanita itu.

"Ah! Sakit!!" rintih wanita itu.

Kedua wanita yang ada di belakang terkejut bukan main. Mereka sedikit memundurkan langkah mereka dengan wajah ketakutan.

"Wanita penggoda seperti kalian memang selalu bertindak sesuka hati tanpa melihat status. Dia, lelaki yang kalian goda adalah suamiku dan kalian tidak pantas mendekatinya dengan hasrat penuh nafsu dan keegoisan kalian."

Ketiga wanita itu berkeringat dingin. Tubuh mereka bergetar apalagi setelah (name) mengatakan sebuah kalimat yang berhasil menusuk hati mereka.

"Dasar. Sudah berapa kali kalian diberi 'pupuk' oleh lelaki murahan dan bodoh di luar sana?"

Deeggg

Senyum mematikan (name) membuat mereka ingin kabur dari tempat itu. Wanita yang ditahan (name) memberontak dan melepaskan pegangannya. Mereka pergi berlari melalui jalan belakang yang sontak membuat para penjaga terheran-heran karena laju lari mereka luar biasa cepat seperti sedang dikejar hewan buas.

Sugawara menghela napas lega. Ia tersenyum tipis ke arah sang istri tapi yang ia dapatkan adalah tatapan tajam penuh intimidasi dari (name).

"Sudah puas main-mainnya?"

Pria itu menggeleng berkali-kali. "Tidak tidak! Mereka yang menahanku, sungguh! Aku tidak melakukan apa-apa pada mereka!"

Tidak mengubris perkataan sang suami, (name) kembali menarik lengan Sugawara dan menyeretnya ke luar sekolah.

"Tidak ada kata maaf untukmu."

"GOMEN (NAME)!!!"

Wanita itu berdecih sebal.

Cih! Bisa-bisanya wanita seperti mereka masuk ke sekolah. Aku tidak mengerti. Benar-benar tidak mengerti.

***

Keesokan harinya...

"(name)? Kenapa Sugawara tidak mengajar hari ini?"

"Oh Koushi... Dia sedang istirahat sekarang. Dia bilang dia sedang tidak enak badan jadi dia memutuskan untuk diam di rumah saja sambil memulihkan keadaannya."

"Ohh begitu... Baiklah, semoga cepat sembuh."

Yang sebenarnya terjadi...

"(name)..."

"Hm?"

"Mau sampai kapan aku jadi babu seperti ini?!!"

"Sampai rasa kesal dan cemburuku hilang."

"Ishh! Eh-kau cemburu?"

"Menurutmu?"

"I-iya iya! Aku mengerti! Aku akan melayanimu nyonya!"

"Bagus."

Batin Sugawara...

Padahal kemarin aku tidak salah sama sekali. Nasib... Nasib...

...jadi, aku tidak salah kan?

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

6.8K 284 48
pemain Mahalini Raharja Rizky Febian Putri Delina Rizwan Ferdi Sule Gede Raharja Tiara Andini Alshad Ahmad Keisya Levronka Ziva Magnolya ...
8.5K 508 11
:v just read it if you like
466K 67.1K 33
"aku.... Berdosa?" Kesalahan memang tidak luput dari seorang manusia yang hidup di dunia, kesalahan itu bisa kecil ataupun besar tergantung a...
76.4K 6.9K 34
(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -Oikawa Tooru x Reader- Complete : 15 Mei 2022