Pria Misterius (Tamat)

By Hikmahmutiah01

7.8K 773 20

Soraya Aufarina, gadis berusia 24 tahun yang bekerja disebuah kantor majalah yang ada dikotanya. diusianya ya... More

Berita Baru
Perkenalan Tokoh
Perjodohan
Alasan Rita
Sebastian Nugroho
Pria Misterius
Pantai
Penolong
Suami Kamu
Kerja Rodi
Surabaya
Pameran
Gaun Pengantin
Kesepakatan
Baby Girl
Bertemu
Perjanjian Batal
Belajar Mencintai
Pulang
Kembali ke Kantor
Jemputan
Di Bully
Sabar Ya...
Memilih Gaun
Pertunangan
Mengingat
Posesif
Turing
I Love You
Masa Lalu (1)
Masa Lalu (2)
Danau
Tragedi
Mencari Bukti
Malam Pertama Berlanjut
Penyerahan Bukti
Cemburu
Gedung Kosong
Bertempur
Rumah Sakit
Ending

Menginap

143 15 2
By Hikmahmutiah01

"Ini ma baju mama. Papa pulangnya kapan sih ma..??" Tanya Raya saat ia sudah sampai dirumah Mila. Raya tadi meminta Rita untuk ketemu didepan gerbang saja, agar ia tidak ketemu dengan Mila dan yang lainnya.

"Makasih neng. Memangnya papa kamu nggak bilang sama kamu..?? (Raya menggeleng sebagai jawaban) papa tu pulangnya minggu depan. Kata papa urusannya diperpanjang. Kamu nggak nginep disini aja sama mama..?? Nanti kamu sendirian dirumah.."

"Males ah... lebih baik eneng dirumah sendirian. Ya udah eneng pamit pulang dulu ma.." ucap Raya sambil mencium tangan Rita.

"Kamu sama siapa neng kesininya..??" Tanya Rita yang melihat ada pria yang duduk di motor tertutupi gerbang.

"Sama temen ma. Tadi sekalian nganterin eneng pulang. Udah ya.."

"Eh neng.. awas lo. Minggu ini mama mau calon menantu. Jangan lupa ya.." ingati Rita sebelum Raya pergi dari hadapannya.

"Iya mamaku sayang... emmuach.." jawab Raya sambil mencium pipi Rita.

"Kamu ati ati ya dirumah.. oh... mama minta tolong om Teguh aja buat nemenin kamu dirumah ya..." ucap Rita mencegah Raya pergi

"Nggak usah ma. Lagian eneng malu sama om Teguh. Eneng kan sekarang udah gede. Masa masih aja ditemenin kaya anak kecil" tolak Raya.

"Yaudah. Pokoknya kalau ada apa apa kamu kabari mama sama om Teguh ya.." perintah Rita.

"Oki doki.." jawab Raya sambil menyatukan jempol dan jari telunjuknya menjadi huruf O dan tersenyum lebar kearah Rita.

"Ati ati neng..." ucap Rita sebelum Raya keluar dari pintu gerbang. Raya tersenyum sebagai jawaban.

"Mas.. " panggil Raya pada Dafi setelah ia selesai dengan urusannya.

"Udah selesai..??" Tanya Dafi yang dijawab anggukan kepala dari Raya.

Dafi melajukan motornya menuju rumah Raya. Ia sebenarnya tidak tega membiarkan Raya tinggal sendirian dirumah Raya yang saat ini sedang sepi.

"Kamu beneran mau tinggal disini sendirian..?? Kamu nggak takut kalau nanti ada maling..?" Tanya Dafi khawatir. Mereka kini sudah sampai didepan rumah Raya. Raya tersenyum kearah Dafi.

"Berani dong.." jawab Raya so kuat.

"Kamu tinggal sama saya saja gimana..?? Nanti kalau mama kamu udah pulang baru kamu pulang kesini lagi. Saya nggak tega ninggalin kamu sendirian disini.." usul Dafi

"Kita kan belum nikah mas. Masa mau tinggal bareng serumah...??"

"Kita bukan cuma berdua. Banyak pembantu dirumah saya. Anggap saja seperti kamu nginep di hotel kaya kemarin" bujuk Dafi pada Raya.

"Tapi mas... aku takut nanti kita digrebek sama warga, gimana..??"

"Kamu tenang saja. Rumah saya aman. Ayok..." ajak Dafi. Ia menarik Raya untuk naik kembali ke motornya.

"Tapi mas... baju aku gimana..? Aku kan belum bawa baju."

"Nanti kita mampir mall dulu beli baju baju buat kamu." Usul Dafi yang sudah melajukan motornya.

"ONEMALL... kaya kenal nama mall ini.." gumam Raya lirih, ia berusaha mengingat sesuatu tentang nama itu, tapi nihil, mungkin faktor kecapean juga.

Setelah Dafi memarkirkan motornya, Mereka pun masuk kedalam mall itu. Sambutan dari para karyawan di mall itu mengarah untuk Dafi dan juga Ray. Raya yang melihatnya menjadi bertanya tanya. Ia juga merasa risih diperhatikan seperti itu.

"Mas..." panggil Raya lirih sambil menarik lembut lengan baju Dafi.

"Kenapa..??" Tanya Dafi sambil menengok kearah Raya. Ia juga berhenti didepan Raya.

"Kok mereka bersikap seperti itu kepada kita..??" Tanya Raya yang kebingungan.

"Masa sih...?? Saya ngerasanya biasa saja." Jawab Dafi enteng sambil melihat lihat sekelilingnya. Dafi Kemudian memegang tangan Raya dan mengajaknya ke bagian baju baju wanita.

"Pilih saja sesuka kamu. Saya tunggu disini" kata Dafi setelah mereka sampai di tempat tujuan.

"Tapi mas..." belum sempat Raya menyelesaikan kalimatnya, Dafi sudah memotongnya.

"Baby girl..." panggil Dafi dengan lembut. Raya pun menurut dan ia memilih 2 baju dan dalaman untuk ia pakai. Kira kira ia hanya akan menginap 2 hari di rumah Dafi jadi ia tidak membeli banyak baju. Lagi pula ia tidak enak, belum jadi apa apanya Dafi tapi ia sudah begitu banyak merepotkan Dafi.

Raya membawa 2 paper bag ditangannya dan berjalan kearah Dafi dengan bingung.

"Mas... masa tadi aku mau bayar tapi katanya aku pelanggan di toko ini yang ke 10000 jadi gratis semua baju yang aku beli. Hebat banget mall ini kasih gratisan sama pelanggannya.?" Cerita Raya panjang lebar. Dafi hanya tersenyum mendengarnya.

"Wah.. beruntung sekali kamu..??" Ucap Dafi seolah terkejut dengan cerita Raya.

"Iya. Rezeqi anak sholehah.." jawab Raya girang dan tersenyum kearah Dafi.

"Sudah cukup belanjanya..?? Atau ada yang mau dibeli lagi..??" Tanya Dafi

"Cukup..." jawab Raya

Dafi menggandeng tangan Raya erat dan mengambil alih paper bag ditangan Raya untuk ia bawa. Berjalan menuju pintu keluar, keduanya tidak lepas dari tatapan penuh kagum dari para karyawan wanita di mall ini.

"Mas... nggak enak ini diliatin sama orang orang.." ucap Raya berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman Dafi.

"Kenapa memangnya..?? Kamu malu jalan sama saya..??" Tanya Dafi yang langsung dijawab Raya dengan gelengan.

"Nggak kok... nggak malu.." jawab Raya kemudian ia menundukkan wajahnya.

"Kalau nggak malu kenapa menunduk..?" Tanya Dafi lagi membuat Raya melihat kearahnya. "Nggak kok. Ini udah nggak nunduk nich..." Dafi tersenyum melihat tingkah Raya. Ia mengacak rambut Raya gemas.

Tangan Dafi beralih merangkul pinggang Raya dan mengajak Raya berjalan kembali. Raya yang kaget dipeluk, ia melihat kearah Dafi. melihat ekspresi Dafi, namun pria itu hanya biasa saja, seolah tidak terpengaruh dengan tatapan Raya. Sepanjang jalan Dafi memeluknya dan Raya memandang wajah pria yang memeluknya itu.

"Apa jalan keluar itu ada di wajah saya..??" Tanya Dafi tiba tiba yang membuat Raya jadi salah tingkah. Dafi tersenyum dibuatnya.

Dafi dan Raya akhirnya sampai juga di rumah milik Dafi.

"Ini... beneran rumah mas Dafi..??" Tanya Raya yang tercengang melihat rumah didepannya.

"I... ini rumah apa istana mas..??" Tanya Raya takjub. Ia melongo melihat rumah milik Dafi.

"Ayo masuk.." ajak Dafi sambil merangkul pinggang Raya. Raya menurut saja, ia masih belum sadar sepenuhnya dengan keterkejutannya.

"Rumah gede gini apa nggak bingung mas letak letaknya..??" Tanya Raya sambil ia melihat lihat sekelilingnya.

"Kalau kamu sudah terbiasa pasti tidak bingung lagi.." jawab Dafi singkat

"Kamu mandi dulu. Nanti habis ini kita makan malam di luar." Ucap Dafi sebelum ia pergi meninggalkan Raya di kamar Dafi yang akan menjadi kamarnya untuk sementara waktu.

"Mas Dafi mau kemana..?" Tanya Raya memegang tangan Dafi

"Saya juga mau mandi dikamar satunya." Jawab Dafi "nanti saya kesini lagi, kamu tunggu saja disini dulu.." kata Dafi lembut sambil menyentuh kedua pipi Raya dan mengelusnya lembut. Raya mengangguk.

Rayapun mandi setelah Dafi pergi kekamar sebelahnya. Ia bukannya takut sendirian. Ia hanya merasa asing dirumah Dafi.

"Astaghfirullah... mas Dafi...!! Ngagetin aja.." kaget Raya saat ia keluar dari kamar mandi. Dafi sudah beridi didepan pintu kamar mandi Raya.

"Mau nagapain mas Dafi berdiri disini..?" Tanya Raya menatap tajam kearah Dafi. Dafi terdiam memandang kearah Raya.

Raya melambaikan tangannya didepan wajah Dafi berkali kali "mas... mas..." panggilnya.

"Eh... sudah selesai..?? Tadi saya sudah menunggu kamu 10 menit yang lalu, tapi kamu belum keluar juga. Makanya saya mau ngecek kalau kamu itu baik baik saja." Ucap Dafi menjawab pertanyaan Raya setelah tersadar dari lamunannya.

Continue Reading

You'll Also Like

1M 66.3K 39
SLOW UPDATE [END] Kisah tentang seorang bocah 4 tahun yang nampak seperti seorang bocah berumur 2 tahun dengan tubuh kecil, pipi chubby, bulu mata le...
296K 21.4K 49
(Fantasy Story) -Belum direvisi- Bukan lagi rahasia umum, jika bangsa vampir dan manusia serigala itu tidak pernah akur. Kedua bangsa tersebut salin...
3.8M 246K 77
Selama 28 tahun hidup, Rene sama sekali tidak memiliki pikiran untuk menikah apalagi sampai memiliki anak. Dia terlalu larut dengan kehidupannya yang...
109K 9K 37
Kisah seorang gadis cantik yang hidup penuh kasih sayang dari kedua orang tua nya dan kakak laki-laki nya,berumur 20 th pecinta Cogan harus bertransm...