Pria Misterius (Tamat)

By Hikmahmutiah01

7.8K 773 20

Soraya Aufarina, gadis berusia 24 tahun yang bekerja disebuah kantor majalah yang ada dikotanya. diusianya ya... More

Berita Baru
Perkenalan Tokoh
Perjodohan
Alasan Rita
Sebastian Nugroho
Pria Misterius
Pantai
Penolong
Suami Kamu
Kerja Rodi
Surabaya
Pameran
Gaun Pengantin
Kesepakatan
Baby Girl
Bertemu
Perjanjian Batal
Pulang
Kembali ke Kantor
Jemputan
Menginap
Di Bully
Sabar Ya...
Memilih Gaun
Pertunangan
Mengingat
Posesif
Turing
I Love You
Masa Lalu (1)
Masa Lalu (2)
Danau
Tragedi
Mencari Bukti
Malam Pertama Berlanjut
Penyerahan Bukti
Cemburu
Gedung Kosong
Bertempur
Rumah Sakit
Ending

Belajar Mencintai

167 15 0
By Hikmahmutiah01

"Mas Dafi percaya nggak dengan ungkapan dalam bahasa jawa yang ini 'Witing Tresno Jalaran Soko Kulino'..??" Tanya Raya

"mmm... gimana ya... ungkapan itu terlalu umum bagi saya. Kalau kita setiap hari ketemu bisa membuat tumbuhnya cinta. Tapi kenapa saya tidak mencintai teman pria saya yang saat sekolah dulu kita sering ketemu. Berarti ungkapan itu belum terlalu spesifik bukan..??" Ucap Dafi berpendapat.

"Iya juga sih... tapi kan ungkapan itu biasanya untuk pria dan wanita saja. Misalnya seperti gue sama mas Dafi. Kalau misalnya kita menikah nanti dan kita terbiasa hidup bersama, apa mungkin suatu saat cinta itu bisa muncul diantara kita..?"

Dafi tersenyum mendengar kalimat Raya "jadi kamu berharap kita menikah dan suatu saat kita bisa saling mencintai karna terbiasa, begitu kah..??" Pastikan Dafi

Raya mengangguk, mungkin seperti itu yang ia maksud. Ia akan belajar mencintai Dafi kalau memang ia harus menikah dengan Dafi.

"mmmm... jadi intinya kamu bersedia menikah dengan saya..?"

Raya mengangguk lagi. Ia menatap Dafi lekat lekat. "Tapi sebelumnya mas Dafi minta izin dulu sama mama papa. Gimana..??" Tantang Raya.

"Boleh. Siapa takut..?? Kapan saya bisa kesana..??" Tanya Dafi tanpa rasa ragu, ia jelas tidak akan melepaskan kesempatan emas ini.

"Jujur saja. Sebenarnya mama nyuruh gue, nggak bisa dibilang perintah sih, tapi lebih tepatnya maksa gue harus bawa calon menantu minggu ini. Apa mas Dafi bisa ke rumah sebelum akhir minggu ini..??" Ucap Raya berharap Dafi bisa menolongnya.

"Memangnya kalau kamu tidak bawa calon menantu minggu ini, apa yang akan mama kamu lakukan..?" Tanya Dafi penasaran

"Mau dijodohin sama anak temen mama kali.. atau gue nggak dianggap anak mereka atau juga gue nggak dikasih jatah makan lagi selamanya... heeee.." ucap Raya sambil nyengir kearah Dafi.

"Begitu ya..?? (Raya mengangguk) baiklah kalau begitu, pulang dari sini, saya secepatnya kerumah kamu." Janji Dafi.

Senyum Raya mengembang "beneran mas..??" Tanya Raya yang dibalas anggukan dari Dafi. Raya hanya ingin memastikan bahwa Dafi tidak sedang menggodanya. Dafi tersenyum senang karna akhirnya ia bisa menjadikan Raya jadi miliknya seutuhnya.

Klenting...

Suara notiv dari HP Raya membuyarkan aksi lempar senyum mereka. Raya segera mengambil HP nya dan melihat siapa yang mengiriminya pesan.

Bos rese'
Dimana kamu...??

Raya melihat kearah Dafi setelah ia membaca pesan itu. "Pak Galang nyariin gue mas.." kata Raya

"Ya sudah kamu kesana saja, siapa tahu dia ada hal penting sama kamu.." ucap Dafi bijak. Ia sadar diri, Raya kesini karna suatu pekerjaan jadi dia tidak akan mengikat Raya apalagi diantara mereka belum ada ikatan apapun saat ini. Dia tidak berhak untuk melarang larang Raya.

Raya mengangguk kemudian dia mengetikkan sesuatu di HP nya.

Raya
Lagi sama mas Dafi pak.

Bis rese'
Saya tunggu kamu di kamar saya sekarang

Raya
Baik pak..

Raya pun pamit pada Dafi setelah tadi ia menaruh HP nya kembali di tas. Ia harus segera menuju kamar Galang sebelum bosnya itu marah besar.

Raya duduk di sofa setelah tadi Galang mempersilahkan dia untuk masuk. Diam menunggu Galang untuk memulai berbicara.

"Buat ulang proposal perjanjian kita dengan pak Dafi. Minggu depan kosongkan waktu saya untuk meeting bersama dia. Dan nanti malam tidak usah keacara pameran lagi, kamu selesaikan hasil meeting kita hari ini dan jam 9 malam saya tunggu laporannya. (Raya menyimak dengan seksama setiap detil perintah Galang) dan oh iya... Pesankan tiket untuk kita pulang besok pagi pagi." Perintah Galang pada Raya

"Baik pak. Ada lagi..??" Tanya Raya sambil mencatat semua perintah Galang. Ia juga memastikan tidak ada lagi perintah yang tertinggal nantinya.

"Buatkan saya makan siang dan saya ingin minum kopi siang ini." Tambah galang yang dijawab anggukan kepala dari Raya.

"Kalau begitu saya permisi dulu pak."

"Tunggu...!" Belum sempat Raya berdiri, Galang sudah mencegahnya "masak makan siang disini saja" pintanya yang dibalas anggukan kepala dari Raya "baik pak.." kemudian ia bergegas menuju pantri.

Raya mengambil bahan masakan yang ada di kulkas. Ia memasak seadanya. Hanya masakan sederhana yang ia bisa sajikan. Mengingat kemampuannya yang hanya bisa memasak makanan lokal saja.

Setelah selesai memasak. Ia menyiapkan semuanya di meja makan. Ia juga menyimpan beberapa makanan dikulkas untuk makan malam Galang nanti. Hanya tinggal dipanaskan saja sebelum dimakan.

"Makanannya sudah matang pak. Bapak mau makan siang sekarang..?" Kata Raya saat ia menghampiri Galang yang tengah sibuk dengan laptopnya.

"Terima kasih. Sekalian saja kamu makan disini.." ajak Galang sambil berlalu ke meja makan.

Raya menurut. Ia menyiapkan nasi dan lauk di piring Galang sebelum ia menyantap bagiannya.

"Ada hubungan apa kamu sama pak Dafi.?" Tanya Galang sambil ia tetap memakan bagiannya.

Raya terdiam sejenak. Apa yang harus ia jawab..?? Sedangkan hubungannya dengan Dafi belum ada status resmi.

"Kami... hanya berteman pak.." jawab Raya akhirnya.

Galang melihat kearah Raya tak percaya "benarkah..?? Sejak kapan kalian berteman..??" Tanya Dafi menelisik.

Mendengar pertanyaan Galang, Raya merasa ada kebencian diantara Dafi dan Galang. "Belum lama ini pak.." jawab Raya jujur.

"Tapi kalian terlihat akrab sekali." Kata Galang tak percaya.

Raya bingung untuk menjawabnya. Seketika Ia menyesal karena telah menerima ajakan Galang untuk makan siang bersamanya.

"Kenapa diam saja..??" Tanya Galang lagi karna lama tak ada jawaban dari Raya.

"Maaf pak, saya sudah selesai makan, saya permisi dulu mau menyelesaikan tugas saya." Ia tidak tahu harus jawab apa, jadi menghindar adalah solusi yang tepat untuk kabur. Iya kan..??

Galang tak merespon Raya. Dia hanya diam memandang kepergian Raya. "Sebenarnya ada hubungan apa diantara kalian berdua..??" Gumamnya setelah Raya pergi dari hadapannya.

"Haaahh... berasa artis yang sedang diwawancarai gue... kepo banget pak Galang..?? Sebenarnya ada masalah apa antara mas Dafi dan paka Galang..? Apa gue perlu tanya soal ini sama mas Dafi ya...?? (Ia berfikir sejenak) nanti dech kapan kapan gue tanyain ke mas Dafi." Gumamnya saat ia sampai di kamarnya.

Segera saja ia menyelesaikan 2 tugasnya hari ini. Membuat rekapan hasil meeting pagi tadi dan merubah ulang proposal perjanjian dengan Dafi.

Ia memakai Headsetnya sambil mengerjakan tugasnya. Hal ini biasa ia lakukan hanya agar ia tidak terlalu merasa bosan dengan tugasnya.

Menyanyikan lagu lagu kesukaannya. Bahkan Ia tidak menghiraukan jika ada orang yang melihatnya saat ini. Balkon adalah tempat ternyaman saat ia merasa lelah dan sedih.

Raya tidak menyadari bahwa sedari tadi Dafi memperhatikannya dari balkon kamarnya. Ia juga memotret Raya beberapa kali.

Klenting klenting klenting

Raya terusik dengan bunyi notiv beberapa kali di HP nya yang menjadikan lagunya berhenti berputar. Ia melihat siapa yang mengiriminya pesan siang siang begini.

Cute Girls Group

Ratih
Oi yang disana... seneng amat kayanya diajak jalan jalan sama bos baru, sampe sampe lupa sama kita kita yang menanti disini.

Lovy
Tau tuh Rayul... pergi nggak ngajak ngajak lagi...

Raya tertawa membaca chat dari teman temannya.

Raya
@Ratih jalan jalan dari hongkong. Gue lagi pusing nich banyak tugas. Lo mah taunya jalan jalan mulu...
@Lovy penginnya sih gue ngajakin lo berdua. Tapi apa boleh baut, si boss nggak ngijinin sih...

Raya kembali membuka chat yang lain. Ia melihat nama Dafi. "Mas Dafi kirim foto apa nich..??" Ia penasaran foto apa yang dikirim oleh Dafi. "Foto foto gue saat di pantai malam itu kan udah dikirim langsung oleh mas Dafi.? Lalu ini foto apa lagi..?" Gumamnya. Segera saja ia membuka chat dari Dafi.

Mas Dafi

Hai Baby Girl... serius amat, lagi ngerjain apa sih...??

Segera Raya melihat kearah balkon kamar Dafi. Ia melihat Dafi sedang tersenyum dan melambai kearahnya.

Raya
Mas Dafi ini.. main curi curi foto orang aja..

Mas Dafi
Memangnya kenapa...? Saya kan memotret calon istri saya. Bukan wanita lain..

Raya tersenyum membaca chat dari Dafi. Ia merasa tersanjung dengan kata kata Dafi.

Mas Dafi
Cieeee... senyumnya... manis banget. Baby Girl, liat sini...

Raya melihat kearah Dafi setelah tadi membaca chat dari Dafi. "Kenapa mas..??" Tanya Raya langsung sedikit keras suaranya agar Dafi dengar dengan jelas. Karna posisinya sedikit berjauhan dengan Dafi.

"Senyum lagi..." pinta Dafi kemudian bersiap memotret Raya lagi.

Continue Reading

You'll Also Like

866K 32.4K 14
Anjani, ketua Komunitas Hewan Melata ini dinyatakan hamil 13 minggu oleh dokter kandungan, padahal ia merasa masih perawan dan belum perhubungan bada...
296K 21.4K 49
(Fantasy Story) -Belum direvisi- Bukan lagi rahasia umum, jika bangsa vampir dan manusia serigala itu tidak pernah akur. Kedua bangsa tersebut salin...
9.3K 782 7
Perjalanan baru dimulai ketika Bele telah nyaman dengan kehidupan barunya setelah merasakan patah hati terbesar, penyebab rasa sakit itu muncul kemb...
1M 66.4K 39
SLOW UPDATE [END] Kisah tentang seorang bocah 4 tahun yang nampak seperti seorang bocah berumur 2 tahun dengan tubuh kecil, pipi chubby, bulu mata le...