I hope you like it, stay happy.
-H A P P Y R E A D I N G-
Bel pulang sekolah membuat murid SMA Galaxy bersorak gembira. Semua siswa maupun siswi berbondong-bondong keluar kelas.
Salah satu siswi seperti tidak mempunyai semangat sehingga berjalan dengan menunduk, untuk menutupi matanya yang sembab karna habis menangis.
Ia berjalan melewati parkiran dengan menunduk, sehingga membuat murid-murid yang masih belum pulang menatap aneh ke arahnya.
"MIAAA!"
Teriakan itu berasal dari parkiran, gadis yang di sebut namanya menoleh. Ternyata yang memanggilnya adalah Abang kandungnya sendiri ia Zico.
Mia menghampiri dengan jalan menunduk, Zico mengernyit.
"Kenapa nunduk, hm?"tanya Zico setelah gadis itu berada di depannya.
Mia menggelengkan kepala dengan kepala menunduk."gak papa bang."
Zico yang merasa penasaran pun akhirnya dia mengangkat dagu adiknya, dan terkejut melihat mata gadis itu yang sembab. Ia mengeraskan rahang.
"Siapa yang membuat kamu nangis?"dingin Zico.
"Bukan siapa-siapa bang."
"Mia jujur sama Abang!"
TEMEN LO GOBLOK ARGH!
"Mia cuman rindu mommy sama daddy aja bang. Mia cape pengen istirahat."bohongnya.
"Oh."
Zico mengalah, ia tahu kalau adiknya berbohong. Bukan karna rindu orang tua pasti ada hal lain yang membuatnya menangis. Sudahlah dia akan cari tahu sendiri.
"Adik Abang gak boleh sedih ya, senyum dong! Matahari murung melihat kamu sedih."kata Zico dengan tulus.
Perkataan itu sukses membuat mata Mia berkaca-kaca, dengan bibir bergetar gadis itu tersenyum tipis.
"Nah gitu dong kan cantik,"
"Makasih bang."
"Mau pulang kan? Pake helm dulu."ucap Zico seraya memakaikan helm di kepala adiknya.
Mia yang di perlakukan seperti itu merasa beruntung mempunyai Abang yang perduli walaupun sifatnya cuek.
Setelah helm adiknya sudah di pasang, Zico menepuk-nepuk kepalanya dengan pelan."cantik."
"Naik!"suruh Zico kepada gadis itu untuk menaiki motornya.
Mia pun menurutinya duduk di jok belakang."udah bang."balas Mia.
"Pegangan nanti jatuh,"
"Okeh siap!"
Zico menjalankan motornya meninggalkan area sekolah.
***
Di sebuah tokoh buku ada sepasang kekasih yang tengah memilih-milih buku untuk di beli.
"Sayang kata kamu aku beli yang mana?"meminta pendapat kepada pacarnya untuk memilih buku.
"Yang kuning."sahut pacarnya menentukan pilihan antara buku yang warna merah, dan kuning.
"Tapi aku butuh yang merah juga sayang."
Albian menatap datar pacarnya."lo ribet banget sih tinggal beli dua-duanya!"
"Bayarin kamu ya?"
"Hm, nih."ucap Albian seraya memberikan uang merah lima lembar kepada Sindi. Matanya fokus menatap ponsel.
"Makasih sayang!"
"Sayang liat deh ini lucu banget kan."kata Sindi ketika melihat buku yang bergambar unicorn kesukaannya.
"Aku mau beli ini deh sayang."
Albian hanya mengabaikannya ia terlalu sibuk melihat foto di ponsel miliknya sendiri.
Melihat kekasihnya mencuekan dirinya gadis itu kesal, karna kesal ia merebut hp cowok itu lalu melihat apa yang di lihat kekasihnya di hp.
"Sayang kamu kan udah punya pacar kenapa nyimpen foto cewek lain!"marah Sindi.
"Yang di depan kamu ini pacar kamu loh, kok kamu cuekin aku malah milih lihat foto kak Mia di ponsel kamu!"kata Sindi lagi dengan mata berkaca-kaca.
Albian memutar bola mata malas,"suka-suka gue dong! Inget lo masih pacar, bukan istri, jadi gak ada hak untuk atur-atur hidup gue."
"K-kamu m-mulai suka sama k-ka m-mia?"tanya Sindi dengan pundak bergetar.
"Urusan sama lo apa? Mau gua suka sama Mia atau ngga. Itu bukan urusan lo!"jawab Albian tak suka.
"K-kenapa kamu jadi begini k-kak."tangis Sindi.
Albian merebut kembali hpnya."lo pulang sendiri, gua ada urusan di markas."ujarnya meninggalkan Sindi sendiri di dalam tokoh buku itu.
"TAPI KAK!"teriak kencang Sindi namun tidak membuat langkah cowok itu terhenti.
Sindi menghapus kasar air matanya dengan tangan terkepal kuat.
Mia, Mia, Mia dasar wanita hina!
***
Pada malam harinya, setelah acara makan malam Mia langsung memasuki kamar.
Ia tengah duduk di balkon kamar sambil memangku gitar.
Cewek itu memetik gitar dengan di temani angin malam, dirinya terlihat sangat cantik dan bersinar di bawah sinar bulan.
Melihatmu bahagia
Satu hal yang terindah
Anugrah cinta yang pernah kupunya
Kau buat ku percaya
Ketulusan Cinta
Seakan kisah sempurna kan tiba
Masih jelas teringat
Pelukanmu yang hangat
Seakan semua tak akan menghilang
Kini hanya kenangan
Yang telah kau tinggalkan
Tak tersisa lagi waktu bersama
Setetes cairan bening jatuh dari pelupuk nya.
Mengapa masih ada
Sisa rasa di dada
Disaat kau pergi begitu saja
Mampukah ku bertahan
Tanpa hadirmu sayang
Tuhan sampaikan rindu untuknya
Lirik : [ Mahalini - Sisa Rasa🎵]
Selesai menyanyikan lagu, ia menangis merasakan sesak di dalam dadanya.
Jika ini perasaan Mia asli tolong berhentilah gadis itu tidak kuat. Ini benar-benar sakit.
"M-mia l-lo h-hebat."
"B-baik-baik di sana anak baik!"monolognya sambil menatap langit mendung dengan air mata yang sejak tadi turun deras.
Ia menunduk, memukul dadanya berkali-kali."hiks, hiks sakit tuhan. A-aku mau p-pulang.."
Sedangkan seseorang yang di depan pintu memperhatikan semua apa yang gadis itu bicarakan, dari selesai menyanyi, sampai menangis.
Ia juga ikut merasa sesak ketika mendengar adiknya bergumam kata pulang, namun di salah artikan oleh dirinya.
Cowok itu adalah Rico Abang ke-dua Mia. Benar kata Raffi penyesalan akan datang di kemudian hari, dan sekarang ia merasakannya.
Rico berbalik badan bersandar pada tembok, sekujur tubuhnya lemas ia perlahan-lahan duduk di lantai.
Pundaknya bergetar menandakan ia menangis dalam diam.
Untuk kali ini aku meminta berbeda tuhan, tolong jangan ambil adikku dulu. Aku ingin melihatnya bahagia.
TBC
jangan lupa vote, dan komen teman-teman!🙏🏻💗
Spam next di sini, gak spam, gak up untuk part selanjutnya =
I love u jangan?
See u!👋🏻